Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

(Disusun Untuk Memenuhi Komponen Nilai Mata Kuliah Teori Akuntansi)

Disusun Oleh kelompok 2 :

Fanny Lestari (2017031050)

Hana Kamilah Yudha (2017031006)

Salsabila Aliza (2017031015)

Virgini Oktaviani (2017031117)

Wimpi Lutfia (2017031124)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Y.A.I


JAKARTA
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak
kenikmatan kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan makalah teori akuntansi ini
sesuai dengan waktu yang saya rencanakan. Makalah ini kam buat dalam rangka memenuhi salah
satu syarat penilaian mata kuliah teori akuntansi. Yang meliputi nilai tugas, nilai individu dan
nilai kelompok.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang
sama dari berbagai referensi. Semoga bisa memberi tambahan pada hal yang terkait dengan
kepentingan masyarakat dalam sejarah perkembangan akuntansi.

Penyampaian pembandingan materi dari berbagai referensi menjadi satu disini. Kami
sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan
makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala
kekurangannya.

Kami mengucapkan terimakasi kepada bapak dosen mengajar kami dalam mata kuliah ini
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa kepada rekan – rekan
yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai.

Jakarta, Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….……...…. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..…. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………. 4


B. Rumusan Masalah ……………...………………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan …………………………………………….…………. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi ………………………………………………….. 6

2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi …………………………………….. 6

2.3 Bidang – Bidang Akuntansi …………………………………..……….. 9

2.4 Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain …………………...…….. 10

2.5 Perkembangan Pembukuan Berpasangan ……………………...…… 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………… 12
B. Saran ………………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………...…………………………… 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia
berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip,
standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna
dalam memantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah
menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag
dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak
antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk
belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada
dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan
di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan
skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan
teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam
perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain
tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat
mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
sebuah makalah dengan judul “Sejarah Perkembangan Akuntansi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat


permasalahan dalam makalah ini yaitu “bagaimana sejarah perkembangan ilakuntansi dari
pertama kali muncul hingga sekarang?”

4
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan


tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang
akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti
tentang sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu
organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran,


penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer,
investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam
mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi
juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.

Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan. Interpretasi
akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. pengidentifikasian, mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang


merupakan laporan keuangan/transaksi;
2. mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi
dan diringkas;
3. pengukuran, menetapkan nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang;
dan
4. pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau
sudah berlangsung.

2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu
dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat
ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga
diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering
tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka
desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu


usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di
dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah
menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini
berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)

6
mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang
berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak
5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku
berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah
disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab
yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan
menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli
pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru
terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini
maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah
ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana
rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel
(dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem
pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris
dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang
tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham,
membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan
inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan


akuntansi sebagai berikut.

1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.
2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.

7
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui
ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
7. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi
pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
8. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
9. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
10. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch
card record”.
11. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
12. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
13. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
14. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
15. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan
profesi akuntan.
16. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan
manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
17. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
18. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
19. Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-
bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
20. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-
usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
21. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model
organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
22. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
23. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
24. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan
yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui
pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan
akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan
tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan
di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini
adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata


buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan
berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah

8
tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi,
sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem
Amerika (Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD –
Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama
adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi.
Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda,
menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi
kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang
akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun
1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961),
Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada
(1964).

Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957.
Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan
Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga
dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang
penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi
akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin
signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim
transparansi di Indonesia.

2.3 Bidang-bidang Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)


2. Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6. System Informasi (Information System)
7. Anggaran (Budgeting)
8. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
9. Akrual Basis dan Kas Basis
10. Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal

9
11. Akuntansi Proyek (Project Accounting)

2.4 Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain

Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha semata.
Banyak karyawan yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data
akuntansi dan mereka itu perlu mengetahui prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua
orang akan berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan
yang terdapat dalam dirinya sendiri. Dalam dunia bisnis yang semakin modern, akuntansi
memainkan peranan penting, dan dalam arti luas semua warga Negara akan berhubungan dengan
dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.

2.5 Perkembangan Pembukuan Berpasangan

“Metode Italia” ini menyerbar ke seluruh Eropa pada abad ke 16 dab 17, yang selanjutnya
menerima karakteristik dan perkembangan baru, untuk menjadi apa yang kita kenal sekarang
sebagai meodel pencatatan berpasangan. Dalam sebuag usaha menunjukkan bahwa model
pencatatan berpasangan telah mengalami evolusi dengan cara yang sangat mirip dengan Ilmu
Pengetahuan secara umum, Cushing mencatatkan serangkaian perkembangan. Perkembangan
tersebut meliputi hal – hal berikut ini :

1. Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan didalam teknik – teknik pembukuan, perubahan
yang patut dicatat adalah diperkenalkannya jurnal – jurnal khusus untuk pencatatan berbagai
jenis transaksi yang berbeda.
2. Pada abad ke 16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodic. Sebagai
tambahan di abad ke 17 dan 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan
transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang
digunakan pada akun – akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan pada system pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis – jenis organisasi lain.
Menurut Peregallo buku teori Akuntansi (2006:5) Tahun 1559 hinga 1795, telah muncul suatu
unsur baru kritik atas pembukuan. Saat ini adalah juga periode dimana pencatatan berpasangan
memperluas bidang pengaplikasiannya ke jenis – jenis organisasi yang lain, seperti baiara dan
negara bagian. Dengan adanya kritik dan lingkungan yang semakin melebar atas pembukuan,
dimulailah pelaksanaan riset – riset teoritis atau subjek ini.
4. Abad ke 17 juga mencatat terjadinya penggunaaan akun – akun persediaan yang terpisah
untuk jenis barang yang berbeda. Menurut Yamey buku Teori Akuntansi (2006:6) “Berbagai
akun barang digabungkan dengan akun barang – barang lainnya dalam konsinyasi, barang di
dalam kemitraan dan akun dalam perjalan mungkin dapat menjadi satu bagian yang besar di
dalam buku besar”.
5. Dimulai dengan East India Company pada abad ke 17 dan selanjutnya diikuti perkembangan
dari perusahaan tadi seiring dengan revolusi industry, akuntansi mendapatkan status yang

10
lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuuhan akan akuntasi biaya, dan kepercayaan
yang diberikan kepada konsep mengenai kelangsungan, periodisitas dan akrual.
6. Metode – metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke 18. Menurut
Yamey:
”Pertama – tama aktiva itu dicatat sesuai dengan biaya perolehannya, perbedaan antara
pembayaran atau pendapatan dan penerimaannya yang umunya dimasukkan kedalam akun
aktiva, dipindahkan ke akun laba rugi pada saat tanggal neraca. Kedua akun aktiva yang berisi
pencatatan mengenai pembiayaan awal dan pengeluaran serta penerimaan lain di tutup pada
saat tanggal neraca dan perbedaan antara total debit dan kredit dibawa sebagai saldo akun.
7. Awal abad ke 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan
yang tidak terjual. Terdapat bukti yang ditunjukkan oleh Saliero pada tahun 1915, akan adanya
metode depresiasi berikut ini :
“Garis Lurus, Metode Saldo Menurun, Metode dana Pelunasan dan anuitas dan metode unit
biaya”.
8. Akuntansi biaya muncul di abad ke 19 sebagai sebuah hasuk dari revolusi industry. Akuntansi
biaya ini diawali oleh pabrik – pabrik tekstil abad ke 15. Catatan dari pabrik tekstil dan
perusahan manufaktur raksasa di abad ke 19 dipakai untuk mendukung kedua hipotesis berikut
ini:
a. Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu perkembangan
dari akuntansi biaya pada industry.
b. Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi
diorganisasikan, dan bukan hanya untuk perubahan sementara pada struktur biaya mereka,
memicu perkembangan dari prosedur akuntansi biaya internal pada abad ke 19.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada teknik akuntansi untuk
pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya
perhitungan dari laba periodic.
10. Akhir abad ke 19 dan ke 20 terjadi perkembangan pada laporan dana
11. Diabad ke 20 terjadi perkembangan pada metode akuntansi untuk isu kompleks, mulai dari
perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflansi, sewa jangka Panjang dan pension, sampai kepada
masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system
adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double
entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia,
akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu
berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan
ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu
akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.
B. Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat dengan
langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis
mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan
akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
 Divisi Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting,
Yogyakarta : Andi
 Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
 Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
 Yadiati, Winwin & Ilham Wahyudi. 2007. Pengantar Akuntansi, Jakarta : Kencana
 Situs :
 http://id.shvoong.com/humanities/h_history/1699638-sejarah-perkembangan-
akuntansi/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
 http://www.geocities.com/bert_tons/akuntansi.html

13

Anda mungkin juga menyukai