Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu:
Ibu Ice Nasyrah Noor

Disusun Oleh:
1. Deana Aulia (023001700001)
2. Artanti Fitri (0230017000)
3. Stefanie Christin (023001700018)
4. Laila Mahardika P (0230017000)
5. Thereza Darmawan (023001700011)
6. Olivia Diana (0230017000
7.Muhammad Luthfithariq (023001800

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada kepada Ibu Ice Nasyrah Noor selaku dosen Teori
Akuntansi yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan tugas ini, dan teman-teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..……. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………..… 2

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah…………………………………………………………. 2

BAB II TEORI AKUNTANSI

2.1 Pandangan para ahli tentang Teori Akuntansi……………………………………...… 3

2.2 Perumusan Teori Akuntansi……………………………………………………….…. 4

2.3 Struktur Teori Akuntansi ………………………………………………..…………... 8

2.3.1 Tujuan Laporan Keuangan ………………………………………………… 9

2.3.2 Postulat Akuntansi…………………………………………………………. 9

2.3.3 Konsep Teoritis Akuntansi …………………………………………………. 10

2.3.4 Prinsip Dasar Akuntansi …………………………………………………… 13

2.3.5 Standar Teknik Akuntansi ………………………………………………….. 16

2.3.6 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi………………………………...17

2.4 Kerja Sama Luar Negeri……………………………………………………………… 17

2.4.4 Mencari Bentuk dan Isi Khas Indonesia…………………………………… 18

2.5 Perkembangan Akuntansi Terkini………………………………………………….… 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...… 19

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori akuntansi merupakan suatu bidang pembelajaran yang membahas


mengenai definisi-definisi berdasarkan berbagai sudut pandang, yang sampai saat ini belum
ada ada pengertian secara akurat yang dapat dijadikan acuan. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan sudut pandang antara pakar satu dengan pakar yang lainnya.
Perbedaan sudut pandang ini tidak kemudian menjadi perdebatan yang mendalam,
namun dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk dapat membandingan
pandangan-pandangan mengenai pengertian teori akuntansi yang berbeda-beda.Te o r i
a k u n t a n s i t e r d i r i d a r i d u a k a t a ya i t u t e o r i d a n akuntansi.

Dalam merumuskan pengertian secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulai
dari menjabarkan mengenai pengertian teori, pengertian akuntansi dan selanjutnya teori
akuntansi. Kemudian dijabarkan mengenai sudut pandang teori akuntansi yaitu teori
akuntansi sebagai bahasa (sintaktik, semantik dan pragmatik), teori akuntansi sebagai
justifikasi (normatif), teori akuntansi sebagai penjelasan dan predeksi (positif) dan
perspektif lain yaitu teori akuntansi sebagai penalaran (deduktif dan induktif) serta
isu-isu dalam bidang teori akuntansi.

Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi
modern. Penggunaan akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi
sebagai alat menghitung, sumber informasi dalam pengambilan keputusan, sampai ke
pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan ajaran agama. Bila dihubungkan
dengan kelompk usaha kecil, tampaknya pemahaman akuntansi masih berada pada tataran
sebagai alat hitung menghitung dan sebagainsumber informasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pandangan para ahli terhadap teori akuntansi?
2. Bagaimana metode-metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam merumuskan
teori akuntans?
3. Bagaimana struktur teori akuntansi?
4. Bagaimana karakteristik kualitatif informasi akuntansi?

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah


Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Memahami pandangan para ahli mengenai teori akuntansi.
2. Mengetahui bagaimana perumusan teori akuntansi.
3. Memahami struktur teori akuntansi.
4. Mengetahui karakteristik kualitatif informasi akuntansi.

2
BAB II

TEORI AKUNTANSI

2.1 Pandangan para ahli tentang teori akuntansi

Menurut Webster Third New International Dictionary mendefinisikan teori akuntansi


sebagai susunan konsep, definsi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena
akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variable yang satu dengan variable yang lainnya
dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang
mungkin akan muncul.

Vernom Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut:
a. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
b. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
c. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan
keuangan.
d. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
e. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Venom menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang komprehensif, dimana
termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam
beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau
standar, dan prosedur atau metode-metode.
Sedangkan Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat:
a. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
b. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada
teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi harus
juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda
satu sama lain.
3
American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For External
Reports yang menyebutkan bahwa :

a. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi
keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.
b. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan
teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang
diinginkan para pemakai laporan keuangan.

Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi
ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori
akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi
prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan pada
para pemakainya.

2.2 Perumusan Teori Akuntansi

Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi
harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena
beberapa metode berikut ini.

2.2.1. Pragmatic Theories


Terdapat dua pendekatan dalam pragmatic theory, yaitu:
1. Pendekatan pragmatis deskriptif (descriptive pragmatic approach).
2. Pendekatan pragmatis psikologis (psychological pragmatic approach).

Descriptive pragmatic approach: suatu pendekatan pembentukan teori yang mendasarkan


pada teknik dan metode pengamatan berulang terhadap praktik akuntan (pendekatan induktif).
Teori dapat diuji dengan mengamati apakah tindakan akuntan sesuai dengan yang disarankan
oleh teori. Pendekatan ini disebut juga anthropological approach oleh Sterling.

4
Kritik terhadap pendekatan descriptive pragmatic:
a. Descriptive pragmatic approach tidak melibatkan suatu pertimbangan analitis terhadap
kualitas tindakan akuntan dan tidak ada penilaian apakah laporan akuntan sesuai dengan
yang seharusnya.
b. Descriptive pragmatic approach tidak menyediakan teknik-teknik akuntansi untuk
diuji, sehingga tidak memungkinkan adanya perubahan.
c. Descriptive pragmatic approach memfokuskan perhatian pada perilaku akuntan, dan
tidak pada pengukuran atribut perusahaan, seperti aset, liabilitas, dan laba. Pendekatan
ini juga tidak berhubungan dengan aspek semantik fenomena akuntansi.

Psychological pragmatic approaches meminta teoritisi untuk mengamati respon pemakai


informasi yang dihasilkan oleh akuntan, misalnya laporan keuangan. Reaksi pemakai dipakai
sebagai bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi informasi yang relevan.
Masalah dalam psychological pragmatic approach adalah bahwa sebagian pemakai mungkin
bereaksi secara tidak rasional, sebagian lain mungkin bereaksi dalam situasi kondisional, dan
sebagian lain tidak beraksi padahal seharusnya bereaksi. Kelemahan ini diatasi dengan
berkonsentrasi pada teori keputusan dan pengujian reaksi dengan sampel besar dan bukannya
berkonsentrasi pada respon individual.

2.2.2 Syntactic dan Semantic Theories


Syntactic approaches menggunakan argumentasi logis didasarkan pada sehimpunan premis.
Semantic approaches berhubungan dengan bagaimana teori dihubungkan dengan fakta.
Akuntansi kos historis dikritik oleh syntactic and semantic approaches. Kos historis dikritik
karena mempunyai syntax yang buruk, yaitu aset yang mempunyai ukuran-ukuran moneter
yang berbeda ditambahkan. Kos historis mempunyai kelemahan semantik karena tidak dapat
diamati secara emprik independen untuk konsep-konsep yang digunakan, seperti “laba” dan
“aset”.

2.2.3 Normative Theories


Normative theory adalah suatu teori preskriptif yang dinyatakan dalam “apa yang
seharusnya” terjadi untuk mencapai tujuan teori. Normative accounting theories menentukan
cara yang “benar” untuk mencatat, menentukan bagaimana akuntan seharusnya melaporkan
(1) untuk menentukan “true income” suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi
(2) untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan.
5
Teoritisi “true income” berkonsentrasi pada penurunan suatu ukuran yang benar dan
tunggal untuk income (laba). Akan tetapi, true income adalah suatu konsep yang belum pernah
didefinisikan secara memuaskan untuk semua pihak. Decision usefulness approaches berfokus
pada pengembangan teori yang menjamin bahwa laporan akuntansi akan menyediakan
informasi yang paling bermanfaat untuk pembuatan keputusan yang teoritisi yakin merupakan
yang paling penting.
Normative Theories Decision-usefulness theories untuk akuntansi bersifat normatif
karena menggunakan asumsi berikut ini:
1. Akuntansi seharusnya suatu sistem pengukuran.
2. Laba dan nilai dapat diukur secara tepat.
3. Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pembuatan keputusan ekonomi.
4. Pasar adalah tidak efisien atau dapat dibodohi oleh “akuntan yang kreatif”.
5. Akuntansi konvensional adalah tidak efisien (dalam arti informnasi).
6. Terdapat ukuran laba yang unik.

Pada 1950an dan 1960an teori akuntasi mengembangkan teori pengukuran nilai dan
penyesuaian nilai untuk memperhitungkan bagaimana inflasi mempengaruhi nilai. Teoritisi
normatif mendasarkan pada logika sintaktik dalam penurunan teori-teori (deductive approach)
dan berkonsentrasi pada pengukuran.

2.2.4 Positive Theories


Pada tahun 1970an, teori akuntansi bergerak kembali ke metodologi empiris yang disebut
positive methodology. Positivism atau empiricism berarti pengujian atau menghubungkan
hipotesis atau teori akuntansi dengan pengalaman atau fakta di dunia nyata.

Positive Theories Penelitian akuntansi positif berfokus pada:


1. Pengujian empiris terhadap beberapa asumsi yang dibuat oleh teoritisi akuntansi normatif.
Misalnya suatu surveI dilakukan untuk mengetahui pendapat pemakai informasi akuntansi
mengenai manfaat metode-metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda untuk pembuatan
keputusan (misalnya prediksi kebangkrutan perusahaan atau keputusan membeli atau menjual
saham).

6
2. Pengujian penting output akuntansi di pasar modal. Pengujian berusaha menentukan apakah:
a. Akuntansi inflasi meningkatkan efisiensi informasi pasar saham.
b. Laba adalah determinan penting dalam penilaian saham.
c. Biaya pemerolehan informasi yang lebih baik lebih besar daripada manfaatnya.
d. Penggunaan teknik-teknik akuntansi yang berbeda dapat mempengaruhi nilai.

Perbedaan utama teori normatif dengan teori positif adalah bahwa normative theories
bersifat preskriptif, sedangkan positive theories bersifat deskriptif, eksplanatori atau prediktif.
Normative theories menentukan bagaimana manusia berperilaku yaitu bagaimana akuntan
seharusnya berperilaku untuk mencapai hasil yang dinilai benar, bermoral, atau yang dianggap
baik. Positive theories mendeskripsikan bagaimana manusia berperilaku (tidak menghiraukan
“benar’ atau tidak), menjelaskan bagaimana manusia berperilaku dengan cara tertentu (untuk
memaksimukan nilai saham atau kekayaan pribadi, tidak menghiraukan apakah “benar” atau
tidak) atau memprediksi atau yang telah atau akan dilakukan manusia (tidak menghiraukan
“benar’ atau tidak).

2.2.5 Naturalistic Approaches


Natural Approaches empertimbangkan kasus individual dan tidak melakukan
generalisasian.
Kritik terhadap metode ilmiah:
1. Penelitian yang bersifat statistis dalam skala besar cenderung menggabungkan segala hal
secara bersama.
2. Hipotesis-hipotesis yang didasarkan pada penggunaan survei atau harga pasar saham adalah
jauh dari dunia para praktisi.
3. Metode ilmiah mengabaikan banyak individu akuntan dalam perannya sebagai akuntan.

Naturalistic approach adalah pendekatan exploratory yang tidak membuat inferensi-


inferensi dalam skala besar, tetapi berusaha menjelaskan situasi-situasi yang unik dan
kompleks dengan menggunakan pendekatan tidak terstruktur. Naturalistic approach
memandang akuntansi sebagai constructed reality bukannya objective reality. Teori ini lebih
banyak menggunakan situasi kasus dan pengalaman individual suatu peristiwa, bukannya
pendekatan ilmiah perumusan model sintaktik dan induksi empiris untuk mengembangkan
hipotesis, diikuti pengujian statistis terhadap hipotesis.
7
2.3 Struktr Teori Akuntansi

Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang


sesuai dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.Struktur teori akuntansi adalah
elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman bagi pengembangan teori dan
perumusan standar atau teknik akuntansi. Elemen-elementersebut adalah :
1. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan.
2. Postulat akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.
3. Konsep teoritis akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.
4. Prinsip dasar akuntansi, yang dijabarkan dari postulat dan konsep teoritis akuntansi.
5. Standar atau teknik akuntansi, yang merupakan pedoman dalam penyusunanlaporan
keuangan sesuai dengan kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dari prinsip dasar
akuntansi.

Hirarki elemen struktur teori akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :

8
2.3.1 Tujuan Laporan Keuangan
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber
ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas
usaha dalam tangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.

2.3.2 Postulat Akuntansi


Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri
(aksioma), yang sudah diterima karena kesesuiannya denga tujuan laporan keuangan, dan
menggambarkan aspek ekonomi, politik, social, dan hukum dari suatu lingkungan dimana
akuntansi berada.Terdapat empat asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan
keuangansecara keseluruhan, yaitu :
a) Monetary Unit Assumtion (Asumsi Unit Moneter)
Data transaksi akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harusdinyatakan dalam satuan
mata uang (unit moneter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk meng-kuantifikasikan
(mengukur) setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi ke dalam nilai uang.
b) Economic Entity Assumtion(Asumsi Entitas Ekonomi)
Adanya pemisahan pencatatan akuntansi antara transaksi perusahaan sebagai entitas
ekonomi dengan transaksi pemilik individu dan dengantransaksi entitas ekonomi lainnya.
Dengan kata lain, aktivitas entitas bisnisharus dapat dipisahkan/ dibedakan dengan aktivitas
pemilik dan aktivitas darisetiap unit bisnis lainnya.
c) Accounting Period Assumtion (Asumsi Periode Akuntasi)
Informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu (timelybasis). Umur aktivitas
perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode akuntansi, seperti bulanan
(monthly),(Quartely),atau tahunan.

9
d) Going Concern Assumtion (Asumsi Kesinambungan Usaha)
Perusahaan didirikan dengan maksud tidak untuk dilikuidasi(dibubarkan) dalam jangka waktu
dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, diasumsikan bahwa perusahaan akan hidup
cukuplama atau memiliki kelangsungan hidup yang panjang untuk menjalankan visi dan
misinya.

2.3.3 Konsep Teoritis Akuntansi


Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikankebenarannya
sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannyadengan tujuan laporan
keuangan, dan menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang
ditandai dengan adanya pengakuan terhadap kepemilikan pribasi. Terdapat sejumalah konsep
teori yang dipakai dalam perumusan prinsip dasar akuntansi, yaitu ;

a) Proprietory Theory
Menurut konsep teori ini, entitas hanyalah merupakan agen atauwakil dari pemilik
( Proprietor ). Karena itu, yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan adalah pemilik, bukanentitas.
Tujuan utama dari konsep teori ini adalah menentukan dan menganalis besarnya kekayaan
bersih yang menjadi hak pemilik. Maka persamaanakuntansinya dapat dirumuskan sebagai
berikut :

Aktiva – Kewajiban = Entitas pemilik

Aktiva – Kewajiban: Modal. Artinya, modal adalah sama dengan aktiva dikurangi
kewajiban. Dalam hal ini, pemilik adalah pusat perhatian. Aktiva dianggap dimiliki oleh
pemilik dan kewajiban/utang adalah kewajiban pemilik. Tanpa memandang mengenai
perlakuan utang, pemilikan dipandang sebagai nilai bersih kesatuan usaha kepada pemilik.

b) Entity Theory
Menurut konsep teori ini, entitas (perusahaan) merupakan badan danharus dibedakan dari
pemilik. Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Entitas dianggap memilki kekayaan, dan juga
10
kewajiban kepada kreditur maupun pemegang saham. Menurut teori ini, pesamaan akuntansi
dapat dirumuskan sebagai berikut :

Aktiva = Ekuitas

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

Teori ini menganggap bahwa perusahaan memiliki eksistensi yang terpisah.


Pemisahan ini terjadi pada kepentingan pemilik dan pemegang ekuitas yang lain. Pendiri dan
pemilik perusahaan tidak perlu diidentifikasikan dengan eksistensi perusahaan. Ekuitas pada
dasarnya adalah kewajiban ditambah dengan hak pemegang saham. Elemen yang ada pada
sisi kanan kadang-kadang disebut sebagai kewajiban, tetapi sebenarnya merupakan pemilikan
dangan hak yang berbeda terhadap perusahaan.

c) Fund Theory

Menurut konsep teori ini, yang menjadi ousat perhatian dari pencatatan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan adalah bukan pemilikmaupun entitas, melainkan sekelompok
aktiva yang penggunaanya dibatasi untuk membayar atau memenuhi sejumlah kewajiban
tertentu. Aktiva yangdibatasi penggunaanya dinamakan Fund.

Menurut konsep ini persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Pembatasan Aktiva

Teori dana melepaskan hubungan personal yang dianut oleh teori proprietory dan
personalisasi perusahaan sebagai kesatuan ekonomi gang dibuat sah pada teori kekayaan. Teori
dana menggantinya dengan kesatuan kegiatan atau orientasi kegiatan sebagai landasan
akuntansi. Kepentingan ini dikenal dengan “FUND” yang termasuk di dalamnya kelompok
aktiva dan kewajiban yang terikat serta pembatasan yang mencerminkan fungsi ekonomik yang
khusus ataupun kegiatan yang khusus.

d) Enterprise Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian
dalam penyajian informasi akuntansi adalah pihak pihak yang terkait dengan perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Menurut konsep teori ini, pelaporan akuntansi jangan
11
hanya menyediakan informasi untuk pemilik saja, tetapi juga ditujukan untuk pihak-
pihak lainnya yang telah turut memberikan kontribusi (langsungmaupu tidak langsung) bagi
perkembangan, kemajuan, dan kesinambungan perusahaan.

e) Residual Equity Theory


Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dalam penyajian
laporan keuangan adalah pemegang saham biasa. Investor
saham biasa merupakan pemilik perusahaan sesungguhnya dalam perusahaan perseorangan
(corporation). Investor saham biasa memiliki bagian atau hak kepemilikan sisa (residu) atas
aktiva perusahaan, setelah hak hak krediturdan pemeganga saham preferen dipenuhi. Menurut
konsep ini, persamaanakuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Aktiva – Kewajiban – Ekuitas preferen = Ekuitas Residu

f) Comander Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi
adalah bukan pada pemilik maupun entitas,melainkan pada pihak-pihak yang memiliki
kekuasaan atau wewenang untuk melakukan pengendalian ekonomi secara efektif atas sumber
daya perusahaan.
g) Investor Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi
adalah mereka yang tergolong sebaga Specific equity (para kreditur dan pemegang saham
preferen) dan Residual Equity(pemegang saham biasa). Menurut konsep teori ini,
persamaanakuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Aktiva = Ekuitas Khusus + Ekuitas Reidu

12
2.3.4 Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yangmendasari akuntansi dan
seluruh outputnya, termasuk laporan keuangan yangdijabarkan dari tujuan laporan keuangan,
postulat akuntansi, dan konsep toeritisakuntansi, serta menjadi dasar dalam pengembangan
teknik atau prosedur akuntansiyang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
Berikut ini adalah 9 (Sembilan) prinsip dasar akuntansi menurut APB
Statement No.4 :

a) Cost Principle
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengahruskan sebagian besar aktiva dan
kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga perolehan (biaya historis).
Menurut APB Statement No. 4,Harga Perolehan (biaya Historis) didefinisikan sebagai suatu
jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uang dari kas yang dibelanjakan, atau barang
lainyang diserahkan, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, atau utang yang
dibebankan sebagai imbalan dari barang dan jasa yang diterima,atau akan diterima.
Harga Perolehan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
 Expired Cost
adalah pengeluaran yang telah menjadi beban (melalui penerimaan
manfaat dalam periode berjalan dan beban ini akandikurangkan atau ditandingkan langsung
dengan pendapatan periode berjalan.

 Unexpired Cost,
adalah pengeluaran-pengeluaran yang belummenjadi beban dalam periode berjalan, akan
tetapi ditangguhkan terlebih dahulu sebagai aktiva dan baru akan menjadi beban
untuk pemakaian manfaat dalam periode akuntansi berikutnya.

b) Revenue Principle
Pada umumnya, Pendapatan ditafsirkan sebagai :
 Arus kas masuk aktiva bersih sebagai akibat penjualan barang dan jasa
 Arus kas keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada pelanggan,dan
 Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang dan jasa oleh
perusahaan selama periode tertentu.
13
c) Matching Principle
Untuk menentukan besarnya jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam periode yang
tepat, terdapat 2 pilihan yang tersedia yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pencatatan
oleh akuntan, yaitu :
 Cash Basis
Merupakan Pendapatan dan Beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam periode
dimana uang kas diterima (untuk pendapatan), atau uang kas keluar (untuk beban).
 Accrual Basis,
Baik pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalamlaopran laba rugi dalam periode
dimana pendapatan dan beban tersebutterjadi, tanpa memperhatikan arus kas masuk ataupun
arus kas keluar.
Dengan Accrual Basis beban-beban yang terkait dengan penciptaan pendapatan haruslah
dilaporkan dalam periode yang samadimana pendapatan tersebut juga diakui. Konsep
akuntansi yangmendukung pelaporan pendapatan dan beban yang terkait dalam periode yang
sama dinamakan sebagai konsep Penandingan ( MacthingConcept).

d) Objectivity Principle
Prinsip ini sesungguhnya memiliki keterkaitan langsng dengan Cost Principle(prinsip
harga perolehan). Harga perolehan memiliki keunggulan dibandingkan dengan atribut
pengukuran lainnya, yaitulebih dapat dihandalkan. Secara umum, pengguna laporan
keuanganlebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolakukur yang lebih
dapat dipercaya (Objektif). Harga perolehan akanmemberikan angka yang sama bagi
siapapun juga orangnya yangdiminta untuk melaporkan harga beli dari sebuah aktiva yang
sama. Objectivity dianggap sebagai suatu ukuran yang dapat diverifikasikebenarannya
(keabsahannya) berdasarkan pada bukti yang ada.

e) Consistesy Principle
Menurut prinsip ini, transaksi dan peristiwa ekonomi yang sejenis harus dicatat dan
dilaporkan dengan cara yang sama dari suatu periodeke periode berikutnya.Apabila sebuah
perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi yang sama untuk kerjadian-kejadian yang
serupa dari periode ke periode,maka perusahaan tersebut dianggap konsisten dalam
menerapkan standar akuntansinya.

14
f) Disclosure Principle
Agar pelaporan keuangan menjadi lebih efektif dan tidakmenyesatkan, seluruh informasi
yang relavan seharusnya disajikandengan cara tidak memihak, dapat dipahami, dan tepat
waktu ( full Disclosure principle)
Prinsip pengungkapan penuh mengindikasikan agar laporan keuangan dirancang dan
disajikan sedemikian rupa (berdasarkan prinsipakuntansi yang berlaku umum)sebagai
kumpulan gambaran dari transaksi dan peristiwa ekonomi yang memperngaruhi perusahaan
untuksatu periode, dan berisi cukup informasi yang mudah dipahami serta tidak membuat
pemakai umum maupun investor dan kreditur menjadisalah tafsir.

g) Conservatism principle
Menurut prinsip ini, ketika kerugian terjadi maka seluruh keugian tersebut akan langsung
diakui meskipun belum terealisasi, akan tetapi ketika keuntungan terjadi maka keuntungan
yang belum terealisasi tidaklah akan diakui. prinsip ini menggambarkan sikap pesimis
sewaktu memilih metode akuntansi yang akan digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan. Bahkan menurut FASB, prinsip konservatisme ini timbul sebagai reaksi atau sikap
kehati-hatian akuntan terhadap ketidakpastian.

h) Materiality Principle
Materialitas berkaitan dengan dampak dari suatu item terhadap hasiloperasi dan keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Dalam APB Statement No. 4, secara jelas disebutkan bahwa
laporan keuangan hanya berisi informasiyang dianggap cukup penting (material) dalam
mempengaruhi penilaian dankeputusan. Materialitas merupakan masalah pertimbangan
professional,dimana pos-pos tertentu akan dianggap material jika informasi yangterkandung
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporankeuangan.

i) Uniformity Comparability Principle


Informasi tentang sebuah perusahaan akan menjadi lebih berguna jika dapat
diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut perusahaanlain pada periode waktu
yang sama atau dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang
berbeda. Informasi dari berbagai perusahaan dianggap memiliki daya banding jika telah
diukur dandilaporkan dengan cara yang sama. Komparabilitas memungkinkan
pemakaimengindentifikasikan persamaan dan perbedaan yang nyata dalam peristiwa ekonomi
15
antar perusahaan.
Komparabilitas data akuntansi untuk perusahaan yang sama pada periode waktu yang
berbeda memerlukan konsistensi. Komparabilitas mengharuskan peristiwa yang sama
diperlakukan dengan cara yang sama dalam laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda
pada periode waktuyang sama (memerlukan keseragaman metode) dan untuk
perusahaantertentu/perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda(memerlukan
konsistensi).

2.3.5 Standar Teknik Akuntansi


Standar atau teknik akuntansi adalah peraturan-peraturan khususyang dijabarkan dari
prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang bagaimanastandar perrlakuan catatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwaekonomi yang terjadi dalam
perusahaan.Standar ini diperlukan sebagai patokan dalam penyusunan laporankeuangan yang
baku. Dengan adanya standar ini, pihak manajemen selaku pengeloladana dan aktivitas
perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan
operasional maupun financial perusahaan secara baku dantransparan.Standar akuntansi
mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yangtelah disusun dan disahkan oleh sebuah
lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu.
Belkaoli (1985) mengemukakan pentingnya standar akuntansi yang baku, yaitu :1.
1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan kegiatan perusahaan
yang dapat dipercaya kebenarannya dan memiliki daya banding,
2. Memberikan pedoman bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaannya secarahati-hati dan
independen.
3. Memberikan database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yangdianggap
penting dalam menghitung pajak penghasilan, peraturan tentang perusahaan, perencanaan
dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efiesiensiekonomi, serta tujuan-tujuan makro
lainnya.
4. Menarik perhatian parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.

16
2.3.6 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Dikatakan kualitatif karena sampai saat ini tidak ada model matematis atau
kuantitatif yang bisa dipakai untuk membentuk informasi yang bermanfaat.
Karakteristik- karakteristik tersebut akan membedakan informasi yang lebih bermanfaat
dengan informasi yang kurang bermanfaat. Karakteristik- karakteristik ini harus
dipertimbangkan ketika perusahaan memiliki beberapa alterlatif metode akuntansi.

1. Dapat Dipahami (Understandability)


Informasi akuntansi harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh
pengguna yang memiliki pengetahuan tentang bisnis, kegiatan ekonomi,
dan mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi dengan tekun.
2. Bermanfaat untuk Pengambilan Keputusan
Merupakan karakteristikkualitatif yang digunakan untuk mempertimbangkan
kualitas informasi akuntansi. Bermanfaat atau tidaknya informasi tergantung dari
keputusan yang dibuat, cara pengambilan keputusan, informasi lain yang ada, dan
kemampuan memproses pengambilan keputusan. Hal ini juga mengacup ada
pengambilan keputusan yang umum dan dalam konteks yang umum pula.
3. Relevansi
Informasi dalam laporan keuangan yang relevan adalah ketika hal tersebut
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Yaitu, hal tersebut dapat (a) membantu
mereka mengevaluasi masa lalu, sekarang, atau kejadian masa depan yang terkaitan
dengan suatu entitas (b) mengkonfirmasikan atau mengoreksi masa lalu evaluasi yang
telah mereka buat.
4. Nilai Prediksi dan Umpan Balik
Informasi akuntansi mempunyai nilai prediksi apabila informasi tersebut bisa dipakai
untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu dan saat
sekarang. Informasi mempunyai kemampuan umpan balik apabila informasi tersebut
bisa dipakai untuk mengkonfirmasikan kesimpulan-kesimpulan tertentu mengenai
masalalu. Seringkali informasi mempunyai nilai keduanya (prediksi dan umpan balik),
karena konfirmasi masalalu dipakai untuk memprediksi masa mendatang lebih tepat lagi.
5. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu adalah komponen lain relevansi. Untuk menjadi berguna, informasi
harus diberikan kepada pengguna dalam jangka waktu yang kemungkinan besar dapat
mempengaruhi keputusan mereka.
6. Materialitas
Materialitas adalah komponen relevan. Informasi adalah material jika kelalaian atau
kesalahan pernyataan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Untuk
bermanfaat informasi akuntansi harus relevan dan cukup material. Informasi akuntansi
tidak akan bermanfaat apabila tidak relevan atau jumlahnya tidak cukup berarti untuk
membuat perbedaan (tidak material)
7. Keandalan
Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi
memiliki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat dihandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
8. Keterbandingan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan dari suatu badan dari
waktu kewaktu sehingga mereka dapat mengidentifikasi tren dalam posisi keuangan dan
17
kinerja. Pengguna harus juga dapat membandingkan laporan keuanganentitas yang
berbeda. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang penting untuk perbandingan.
9. Representatif
Representatif merupakan keterkaitan antara pengukuran dan apa yang diukur. Istilah
lain yang sering digunakan yang mempunyai arti sama dengan representatif adalah valid.
Sebagai contoh perusahaan mencatat sewa yang dibayar di muka sebagai aktiva. Aktiva
merupakan sumber daya perusahaan, dan aktiva merupakan ukuran representatif sewa
dibayar di muka karena sewa dibayar di muka meningkatkan sumber daya perusahaan
meskipun perusahaan tersebut tidak memiliki aktiva yang disewakan.
10.Netralitas
Informasi akuntansi ditunjukan kepada semua pihak (broad class) dan ditunjukan
untuk tujuan yang umum dan bervariasi, bukan untuk yang sempit.

Informasi akuntansi merupakan salah satu faktor penting bagi pengguna laporan
keuangan dalam membuat suatu keputusan ekonomi. Informasi akuntansi harus
disajikan sedemikian rupa agar berguna dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan. Teori kegunaan-keputusan informasi akuntansi tercermin dalam bentuk
kaidah-kaidah yang harus dipenuhi oleh komponen-komponen pelaporan keuangan agar
dapat bermanfaat dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Walaupun
sebenarnya karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang dikeluarkan
dalam statement tersebut berbeda-beda satu sama lain, namun kesemuanya adalah
bertujuan untuk bagaimana bisa membantu dalam pengambilan keputusan yang
bermanfaat oleh pengguna.

11. Reliabilitas
• Kehandalan ukuran bersandar pada kesetiaan yang ini mewakili apa yang dimaksudkan
untuk mewakili, ditambah dengan jaminan untuk pengguna yang memiliki representasi yang
berkualitas. Untuk dapat berguna, informasi harus dapat dipercaya serta relevan. Tingkat
keandalan harus diakui. Hal ini hampir tidak pernah masalah hitam atau putih, melainkan
lebih keandalan atau kurang. Keandalan terletak pada sejauh mana keterangan akuntansi atau
pengukuran representationally diverifikasi dan setia. Netralitas informasi juga berinteraksi
dengan dua komponen keandalan untuk mempengaruhi kegunaan informasi.

• Pemastian adalah kualitas yang dapat dibuktikan dengan mengamankan tingkat tinggi
konsensus di antara ukur independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
Representasi kesetiaan, di sisi lain, merujuk pada korespondensi atau kesepakatan antara
angka-angka akuntansi dan kegiatan sumber daya atau angka-angka tersebut mengaku tingkat
represent.Ahigh korespondensi Namun, tidak menjamin bahwa pengukuran akuntansi akan
relevan dengan kebutuhan pengguna jika sumber daya atau peristiwa yang diwakili oleh
pengukuran tidak sesuai dengan tujuan di tangan.

18
19
20
21
22
BAB III

PENUTUP

23
3.1 Kesimpulan

Teori akuntansi adalah penalaran logis yang memberikan kerangka acuan umum untuk
menilai praktek akuntansi, memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru,
menjelaskan praktek&praktek yang ada, memberi seperangkat prinsip logis yang saling
berkaitan menuju suatu kesimpulan. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode
yang dapat dipergunakan yaitu metode pragmatic, metode syntactic dan semantic, metode
normative, metode positive, dan metode naturalistic.

Struktur teori akuntnasi adalah elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi
pedoman bagi pengembangan teori dan perumusan standar atau teknik akuntansi. Elemen-
elemen tersebut dibagi menjadi 5 yaitu tujuan laporan keuangan, postulat akuntansi, konsep
teoritis akuntansi, prinsip dasar akuntansi, dan standar teknik akuntansi.

Indonesia menggunakan Standar Akuntansi dalam merumuskan teori akuntansi. Standar


akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar
akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh,
baru sebagian (harmonisasi).

24
DAFTAR PUSTAKA

https://ikhwamuji.wordpress.com/2014/01/09/teori-akuntansi-dan-perumusannya/

https://www.academia.edu/19759417/Makalah_teori_akuntansi

https://www.slideshare.net/nadiaameliazulkarnain/bab-2-pembentukan-teori-a-kuntansi

https://www.academia.edu/7418916/BAB_3_STRUKTUR_TEORI_AKUNTANSI

http://faisalassasin.blogspot.com/2010/03/teori-akuntansi-tujuan-laporan-keuangan.html

https://www.e-akuntansi.com/proprietary-theory-teori-akuntansi/

http://witwinarini.blogspot.com/2014/03/karakteristik-kualitatif-informasi_25.html

https://gudangartikels.blogspot.com/2015/11/karakteristik-kualitatif-informasi.html

Anda mungkin juga menyukai