Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
karunia-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Akuntansi Keperilakuan mengenai Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keperilakuan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, kelemahan, dan keterbatasan oleh karena itu kami sangat membutuhkan
saran dan kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya.
Mudah-mudahan dengan makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua dan
ada manfaatnya bagi para pembaca sekalian sehingga dapat menembah ilmu
pengetahuan.
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
2
2.5.1 Alasan Terjadinya Perbedaan Persepsi ................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Untuk mengetahui perusahaan (Entitas) awal perdebatan konsep
keperilakuan.
2. Untuk mengetahui munculnya perbedaan persepsi.
3. Untuk mengetahui dampak struktur kepemilikan terhadap kinerja
perusahaan.
4. Untuk mengetahui pengaruh teori perusahaan.
5. Untuk mengetahui beberapa hipotesis keperilakuan untuk konsep yang
berbeda.
6. Untuk mengetahui usaha merekonsiliasi konsep dasar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber ekonomi atau juga disebut dengan factor produksi yang sering dikelola
oleh perusahaan dapat dikelompokan dalam 4 kriteria :
1. Men (manusia)
Manusia tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja diperusahaan, tetapi
juga berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan.
2. Money (uang)
Uang adalah modal usaha, yaitu sejumlah uang atau barang yang
dibeli dengan uang tersebut untuk membuat produk yang lain.
3. Materials (material)
Merupakan indikator penting dalam rangka memperlancar proses
produksi sebab merupakan faktor pendukung dalam proses produksi.
6
4. Methods (metode)
Merupakan proses pelaksanaan kerja produktif berupa pemberian ide
pengambilan keputusan atau inisiatif yang mengarah kepada pengelolaan
sumber ekonomi agar berjalan dengan baik.
7
Ini pada dasar tujuannya masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan
dengan penyedia dana sebagai kreditor. Jika perusahaan berjalan lancer maka nilai
saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai utang perusahaan dalam bentuk
obligasi akan sangat terpengaruh.
Menurut teori klasik managerial firm, secara umum tipe kepemilikan dan
pengendalian perusahaan terbagi menjadi dua:
8
2) Perusahaan dimiliki dan dikendalikan oleh pemilik modal. Kedua tipe ini
memiliki dampak yang berbeda terhadap kinerja dari masing masing
perusahaan.
Persamaan rumus diatas dibaca: Pemilik memiliki aset dan sekaligus juga
mempunyai kewajiban, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan
dikurangi dengan kewajiban perusahaan.
9
kekayaan dan kewajiban perusahaan kepada kreditor maupun kepada pemilik.
Konsep ini kemudian berkembang dengan istilah teori keagenan. Persamaan
akuntansi menurut konsep ini adalah sebagai berikut.
ATAU
ASSET = LIABILITIES
Persamaan rumus di+ STOCHOLDERS EQUITIES
atas dibaca: Aset adalah (HENDRIKSEN DAN
hak perusahaan, VAN (pemilik
equity BREDA, 1992)
fiktif) merupakan sumber aset yang bisa berasal dari kreditor atas pemilik yang
merupakan kewajiban entitas. Kreditor dan pemilik sebenarnya adalah pemilik
perusahaan yang berbeda dalam hal perlakuan atas income, risiko, pengawasan, dan
likuidasi. Laba adalah milik entitas sebelum dibagikan kepada pemilik.
Jika dikaji lebih lanjut, konsep entitas, sama seperti konsep kepemilikan,
merupakan sudut pandang, sebuah sikap dalam pikiran yang tidak hanya dibatasi
terhadap akuntan. Ini merupakan esensi dari konsep akuntansi entitas. Penganut
konsep ini melihat entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak-pihak
yang memberikan kontribusi modal kepada entitas tersebut. Mereka memandang aset
dan kewajiban sebagai milik entitas itu sendiri dan bukan milik pemegang saham atau
pemilik perusahaan.
10
Entitas Menilai kinerja dan menentukan A=D+E Pendapatan – Biaya
(entity) laba untuk distribusi A=L
A=E
11
sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apa
pun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut.
2) Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability
Biasanya diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab keperdataan.
Perbedaan antara tanggung jawab dalam makna responsibility dengan
tanggung jawab dalam makna liability pada hakikatnya hanya terletak pada
sumber pengaturannya. Jika tanggung jawab itu belum ada pengaturannya
secara eksplisit dalam suatu norma hukum maka termasuk dalam makna
responsibility, dan sebaliknya, jika tanggung jawab itu telah diatur di dalam
norma hukum maka termasuk dalam makna liability.
12
2.3.2 Agency Theory
Agency theory (teori keagenan) merupakan suatu hubungan yang berdasarkan
pada kontrak yang terjadi antar anggota dalam perusahaan, yakni antara principal
(pemilik) dan agent (agen) sebagai pelaku utama. Teori keagenan bertujuan untuk
menyelesaikan:
1) Masalah agensi yang muncul ketika adanya konflik tujuan antara pemilik
perusahaan dan manajemen serta kesulitan pemilik perusahaan melakukan
verifikasi pekerjaan manajemen.
2) Masalah pembagian risiko yang muncul ketika pemilik perusahaan dan
manajemen memiliki perilaku yang berbeda terhadap risiko.
13
pertumbuhan entitas, dan segala sesuatu yang berkaitan guna memastikan bahwa
seluruh aset digunakan secara menguntungkan di berbagai divisi organisasi.
14
pegawai ini, semakin kuat mereka menganut konsep ini. Mayoritas dari pegawai
semacam ini, baik secara sadar maupun tidak, memandang entitas sebagai pemilik
dari keuntungan ketika mereka mendapatkan aset bersih. Mereka cenderung
memandang pemegang saham sebagai bagian yang penting bagi perusahaan, tetapi
bukan bagi pemiliknya. Namun, mayoritas dari mereka sepertinya dikondisikan oleh
cara di mana perusahaan membuat struktur dan cara di mana peranan signifikan
perusahaan dalam masyarakat dilakukan.
Akuntansi dana merupakan cara memandang aset, bersama dengan ekuitas dan
utang, di mana dana yang diperoleh dari ekuitas dan utang penggunaannya dibatasi
hanya pda aset. Akuntansi dana melaporkan penggunaan dari dana ini dan cara
pembelanjaan. Hal ini konsisten dengan cara di mana konsep entitas dipahami dalam
perusahaan. Meskipun demikian, Vatter memandang teori dana yang dicetuskannya
sebagai impersonal dan netral. Adapun persamaan akuntansi dana adalah sebagai
berikut.
15
2.6.2 Penghapusan Faktor-faktor
Gagasan teori dana didasarkan pada asumsi bahwa teori entitas maupun teori
kepemilikan mencapai kesepakatan atas penggunaan berbagai item dalam pelaporan
keuangan, dan keduanya sepakat dengan cara menghitung setiap item dalam laporan
keuangan. Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa persetujuan tersebut tidak mungkin
ada pada item-item tertentu. Oleh karena alasan ini, mempersiapkan pelaporan
keuangan secara netral tidak mungkin dapat dipraktikkan.
Masalah yang penting adalah kepentingan yang timbul. Mereka yang benar-
benar menunjukkan kepentingan sebagai wiraswasta dalam catatan akuntansi
mempunyai pandangan kepemilikan yang kuat. Mereka yang mempunyai sudut
pandang entitas tidak mampu melihat hal ini. Dengan demikian, dalam hal ini tidak
dapat dipersiapkan satu pelaporan netral guna melukiskan posisi keuangan dan
hasilnya dalam cara yang dipahami, baik oleh teorektikus entitas maupun teoretikus
kepemilikan.
16
dari organisasi. Wewenang merupakan hak formal dan sah dari seorang manajer
untuk mengambil keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalolasikan sumber
daya agar tercapai hasil yang diharapkan organisasi. Wewenang ditentukan dengan
tiga kategori:
Tanggung jawab merupakan sisi lain dari koin wewenang. Tanggung jawab
merupakan kewajiban seorang karyawan untuk melakukan tugas atau aktivitas yang
diberikan kepadanya. Akuntabilitas merupakan mekanisme yang digunakan agar
wewenang dan tanggung jawab berjalan selaras. Akuntabilitas berarti bahwa orang-
orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab harus melakukan pelaporan dan
penjelasan mengenai tugas yang diberikan kepada atasan mereka di rantai komando.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diakui bahwa disiplin akuntansi menghadapi kurangnya teori akuntansi umum
dan kekurangan ini berhubungan dengan kurangnya kesepakatan mengenai konsep
dasar akuntansi. Fakta bahwa hasil akuntansi yang berbeda dapat terjadi membuat
rekonsiliasi antara konsep entitas dengan konsep kepemilikan menjadi tidak mungkin.
Kedua konsep ini muncul dari kerangka nilai referensi yang dimiliki oleh orang-orang
dalam masyarakat kita, dan hal ini jarang bisa diubah dengan argumen teoritis atau
rumit. Oleh karena itu, jika kita menginginkan teori akuntansi umum, bersama-sama
dengan tingkat keseragaman dan komprabilitas lebih tinggi dalam akuntansi dan
perlaporan yang disediakan, pengendalian manajemen perusahaan harus membuat
keputusan arbitrasi seperti apa yang menjadi dasar.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan mampu dijadikan referensi dan sarana pembelajaran
mengenai jaringan komputer serta mampu diaplikasikan dan dikembangkan di
kehidupan sehari-hari tepatnya dunia komputerisasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Arfan Ikhsan Lubis. 2017. Akutansi Keperilakuan (Akuntansi Multiparadigma).
Semarang : Salemba Empat.
19