Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN

INVESTASI

Oleh :

Kelompok 1

Eka Mawaddah

Rismawati

Siti Rosalina

Dosen Pembimbing:

Rafiza Zuliani, S.HI., M,Sh

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puja dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan seru sekalian

alam, berkat hidayah dan pertolongan-Nya. Shalawat dan salam semoga

senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,

sahabat-sahabatnya, dan para yang setia hingga hari pembalasan.

Makalah ini yang dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, tidak sedikit kendala yang penulis hadapi,

namun berkat semangat dan kerja keras penulis serta dorongan berbagai pihak,

maka kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu.

Penulis yakin bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat keselahan-

kesalahan, baik secara metodologinya maupun dalam pemaparan kata-kata dan

isinya. Untuk itu, kritik yang membangun dari pembaca selalu penulis harapkan.

Segala kekeliruan dan kesalahan dalam makalah ini sepenuhnya menjadi tanggung

jawab penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Langsa, Oktober 2021

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1. Pengertian Bisnis dan Investasi..............................................................3

2.2. Latar Belakag Perlunya Studi Kelayakan Bisnis.................................4

2.3. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis...........................................................6

2.4. Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan Bisnis....7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10

Kesimpulan.......................................................................................................10

DAFTRA PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama

bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan

pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-

undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.

Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari

investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang

diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan

manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan

kesempatan kerja, dll.

 Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,

maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi

kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya

sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah

sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan

dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan

akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau

aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa

teknologi dan lain sebagainya.

1
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan

pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi

laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang

secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah

studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan

dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana pengertian bisnis dan investasi?

2. Bagaimana latar belakang dan manfaat studi kelayakan bisnis?

3. Siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasill studi kelayakan

bisnis?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian bisnis dan investasi?

2. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang dan anfaat studi kelayakan

bisnis?

3. Untuk mengetahui siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasill

studi kelayakan bisnis?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bisnis dan Investasi

2.1.1 Pengertian Bisnis

Menurut Griffin dan Ebert bisnis adalah organisasi yang menyediakan

barang atau jasa untuk dijual dengan maksud agar mendapatkan laba.1

Menurut Sukirno Bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh

keuntungan.semua orang atau individu maupun kelompok melakukan

kegiatan bisnis pastinya untuk mencari keuntungan agar kebutuhan hidup nya

terpenuhi. Tidak ada orang yang melakukan bisnis untuk mencari kerugian.2

Menurut Hooper Bisnis adalah Segala dan keseluruhan kompleksitas yang

ada pada berbagai bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri

dasar, processing, dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi,

perbankkan, insuransi, transportasi, dan seterusnya yang kemudian melayani

dan memasuki secara utuh (which serve and interpenetrate) dunia bisnis

secara menyeluruh.3

2.1.2 Pengertian Investasi

Istilah investasi merupakan kata dari bahasa Inggris, yaitu investment.

Kata invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam

kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan menurut Wirasasmita, (1999) kata

1
Ricky W Griffin, dan Ebert Ronald J, Bisnis, edisi Ke-8. (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 4.
2
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), h. 20.
3
Hooper and Mullen, Structural Equation Modelling: Guidelines for Determining Model Fit.
Electronic. Journal of Business Research, 2008, h. 35.

3
investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu

perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dan dalam

Kamus Lengkap Ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang

dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak

yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya

menghasilkan pendapatan.4

2.2. Latar Belakag Perlunya Studi Kelayakan Bisnis

Penanaman modal atau investasi dalam suatu usaha atau proyek baik

untuk usaha baru maupun perluasan usaha yang sudah ada biasanya

disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan usahanya. Salah

satu tujuan perusahaan didirikan adalah untuk mencari keuntungan

(profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan untuk

mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah bersifat sosial artinya

jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam

penyediaan berbagai sarana dan prasarana memberikan layanan sosial

seperti pendidikan, rumah sakit, panti-panti social, rumah yatim piatu dan

usaha sosial lainnya.

Namun dalam prakteknya usaha sosial juga perlu memperoleh

keuntungan sehingga mampu membiayai usahanya sendiri tidak hanya

bergantung pada donator, oleh karena itu, dewasa ini banyak usaha sosial

seperti pedidikan dan rumah sakit sudah mengarah ke komersial. Bagi

4
Ismail Nawawi Uha, Binsis Syariah, (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2012), hlm. 477-478.

4
perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit yang paling utama

adalah perlu dipikirkan berapa lama pengembalian dana yang ditanam

diproyek tersebut agar segera kembali. Artinya sebelum perusahaan

dijalankan, maka terlebih dahulu perlu dihitung apakah proyek atau usaha

yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah

diinvestasikan dalam proyek tersebut dalam jangka waktu tertentu dan

dapat memberikan keuntungan financial yang diharapkan.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai hendaknya apabila ingin

melakukan investasi sebaiknya di dahului dengan suatu studi. Tujuannya

adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau

tidak untuk dijalankan, untuk menghindari kegagalan perlu dilakukan studi

sebelum proyek tersebut dijalankan. Studi ini dikenal dengan nama studi

kelayakan bisnis. Salah satu tujuan dlakukannya studi kelayakan bisnis

adalah untuk mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan hambatan dan

resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan.

Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah

dimasa yang akan datang dengan kata lain dengan adanya studi kelayakan

bisnis dapat memberikan pedoman atau arahan kepada usaha yang akan

dijalankan nantinya. Terkadang dalam prakteknya, sekalipun telah

dilakukan studi secara baik dan benar faktor kegagalan suatu usaha tetap

ada, apalagi yang tanpa dilalui studi sebelumnya. Ketidakpastian dimasa

mendatang dapat saja terjadi diberbagai bidang kehidupan, mulai

ketidakpastian dibidang ekonomi, hukum, politik, budaya, prilaku dan

5
perubahan lingkungan masyarakat. Ketidak pastian ini akan dapat

menyebabkan kerugian.5

2.3. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk

dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha.

Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:6

1. Menghindari resiko kerugian

Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis

menghindari resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan

bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk mengetahui

apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau justru kerugian

untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, pelaku bisnis dapat

menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau membatalkan

rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak dalam studi kelayakan

bisnis.

2. Memudahkan perencanaan bisnis

Kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana

kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan

sebelum bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis menentukan

program perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan benefit lebih bagi

perusahaan.

5
Sugyanto, dkk, Studi Kelayakan Bisnis, (Banten: YPSIM, 2020), h. 2.
6
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009, Studi Kelayakan Bisnis, (Bogor: Departemen
Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor), h. 67

6
3. Memudahkan pelaksanaan bisnis

Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis

merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat

mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan keuntungan

dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.

4. Memudahkan pengawasan

Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan

dari berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya

akan memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan pada

perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku pengawasan

untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan audit, baik secara

internal maupun eksternal.

5. Memudahkan pengendalian

Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses

pengendalian dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan, pelaku

bisnis dapat dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari

kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan cepat pula

mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi berdasarkan

studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.

2.4. Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan Bisnis

Laporan SKB yang telah dinyatakan layak untuk direalisasikan, dibutuhkan

oleh banyak pihak yang memerlukannya sebagai bahan masukan utama dalam

7
rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak

kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Dapat saja terjadi suatu

proyek bisnis yang telah dinyatakan layak untuk  dilaksanakan pada akhirnya

tidak dapat dilaksanakan. Misalnya, pengambil keputusan akhir menolak, bukan

saja karena laporan tadi merupakan hasil rekayasa atau tidak objektif, tetapi dapat

saja karena adanya intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak

dipenuhi. Studi kelayakan bisnis dibutuhkan oleh :7

1. Pihak Investor

Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan

investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat,

karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang

akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.

2. Pihak Kreditor

Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan

bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang

dimilliki.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan

bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan

dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor

4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

7
www.gurupendidikan.co.id/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-terlengkap/ (Diakses pada 06
Oktober 2021, 13.30 WIB)

8
Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan

yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh

pemerintah.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan

didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional,

karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan

nasional.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bisnis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan investasi terhadap

sumber daya yang ada yang dapat dilakukan baik secara individu maupun secara

kelompok, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan taraf hidup

dengan menciptakan barang atau jasa guna mendapatkan laba/keuntungan yang

sebesar-besarnya. Dan investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan

bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang

diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan

pendapatan.

Studi kelayakan bisnis sendiri dilakukan untuk mengidentifikasi masalah

dimasa yang akan datang dengan kata lain dengan adanya studi kelayakan bisnis

dapat memberikan pedoman atau arahan kepada usaha yang akan dijalankan

nantinya. Adapun manfaat studi kelayakan bisnis yaitu, untuk menghindari resiko

kerugian, memudahkan perencanaan bisnis, memudahkan pelaksanaan bisnis,

memudahkan pengawasan, sertan memudahkan pengendalian.

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam studi kelayakan bisnis yaitu pihak

investor, pihak kreditor, pihak manajemen perusahaan, pihak pemerintah dan

masyarakat, serta bagi tujuan pembangunan ekonomi

10
DAFTRA PUSTAKA

Hooper and Mullen, 2008, Structural Equation Modelling: Guidelines for

Determining Model Fit. Electronic. Journal of Business Research.

Nawawi Uha, Ismail, 2012, Bisnis Syariah, Dwiputra Pustaka Jaya, Jakarta.

R, Nurmalina, dkk, 2009, Studi Kelayakan Bisnis, (Bogor: Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Sugyanto, dkk, 2020, Studi Kelayakan Bisnis, YPSIM, Banten.

Sukirno, Sadono, 2010, Mikro Ekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

W Griffin, Ricky, dan Ebert Ronald J, 2007, Bisnis, edisi Ke-8. Erlangga, Jakarta.

www.gurupendidikan.co.id/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-terlengkap/

(Diakses pada 06 Oktober 2021, 13.30 WIB)

11

Anda mungkin juga menyukai