Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Tentang Teori Regulatory Issues Dan Teori Perencanaan Fasilitas”

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Olivia Febrika Karani : (2002008)


2. Cika Widya Dharma : (2002046)

Dosen Pengampu :
Fandra Todi, MM

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain puji syukur kehadiran Allah
SWT,yang telah memberikan ketetapan serta membukakan pintu hati,melapangkan
pikiran,kesempatan dan kesehatan dengan taufik dan hidayahnya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Teori Regulatory Issues Dan Teori Perencanaan Fasilitas”.
Sholawat dan salam dimohonkan kepada Allah SWT, semoga disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW,yang telah membimbing umat manusia dalam alam
kebodohan kepada kehidupan yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan dari
kata kesempurnaan,untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat konstruktif
demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.

Padang, 22 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Regulatory Issues..................................................................................................................3
A. Isu-isu Hukum Suatu Perusahaan........................................................................................3
B. Isu Ketenagakerjaan Di Perusahaan....................................................................................4
2.2 Perencanaan Fasilitas Perusahaan..........................................................................................6
A. Perencanaan Fasilitas...........................................................................................................6
B. Tujuan Perancangan Fasilitas..............................................................................................7
C. Faktor-faktor dalam Pemilihan Lokasi................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................11
B. SARAN.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merdeka, bersatu, dan
berdaulat  berdaulat berdasarkan berdasarkan Pancasila Pancasila dan Undang-
Undang Undang-Undang Dasar Negara Republik Republik Indonesia Tahun 1945,
dilaksanakan pembangunan nasional yang berdasar atas demokrasi ekonomi.
Pembangunan nasional di bidang ekonomi dilaksanakan dalam rangka menciptakan
struktur ekonomi yang kukuh melalui pembangunan industri yang maju sebagai
motor penggerak ekonomi yang didukung oleh kekuatan dan kemampuan sumber
daya yang tangguh. Pembangunan industri yang maju diwujudkan melalui penguatan
struktur Industri yang mandiri, sehat, dan berdaya saing, dengan mendayagunakan
sumber daya secara optimal dan efisien, serta mendorong perkembangan industri ke
seluruh wilayah Indonesia dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional yang berlandaskan pada kerakyatan, keadilan, dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa dengan mengutamakan kepentingan nasional. Dalam rangka
memenuhi hal tersebut, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
disusun sebagai pengganti Undang-Undang  Nomor 5 Tahun 1984 tentang tentang
Perindustrian Perindustrian yang sudah tidak sesuai dengan  perubahan paradigma
pembangu  perubahan paradigma pembangunan industri.
Perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama
manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Membuat keputusan
biasanya  biasanya menjadi menjadi bagian dari perencanaan perencanaan karena
setiap pilihan pilihan dibuat berdasarkan berdasarkan  proses  proses penyelesaian
penyelesaian setiap rencana. rencana. Perencanaan Perencanaan penting penting
karena banyak berperan berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada
merupakan landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tata letak pabrik
yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal
akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri.
Dalam membangun suatu perusahaaan harus sesuai dengan perencanaan dan
perancangan  perancangan yang sesuai dengan syarat pendirian pendirian suatu
perusahaan. perusahaan. Dengan adanya  perencanaan  perencanaan dan perancangan
perancangan tata letak fasilitas fasilitas ini, diharapkan diharapkan agar aliran proses
serta pemindahan bahan yang ada di dalam suatu perusahaan berjalan dengan lancar.
Kelancaran proses produksi dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan

1
keuntungan yang diperoleh. Selain itu, perencanaan dan perancangan tata letak
fasilitas ini juga berguna untuk mengoptimalkan hubungan antar aktivitas.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Regulatory issues suatu perusahaan?


2. Bagaimana Perencaan Fasilitas suatu perusahaan?

c. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana menganalisis isu-isu


tentang aturan-aturan yang harus dilaksanakan suatu perusahaan
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami perencaan fasilitas-fasilitas apa
saja yang dilakukan suatu  perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Regulatory Issues

A. Isu-isu Hukum Suatu Perusahaan

Permasalahan hukum (legal issue) disuatu perusahaan yang dihadapi


seorang Legal Officer adalah bany Legal Officer adalah banyak sekali,
meskipun demiki ak sekali, meskipun demikian dapat dipetakan an dapat
dipetakan menjadi dua menjadi dua kelompok yatu isu-isu hukum internal dan
eksternal (internal and external legal issuess). Internal Legal Issues Di dalam
internal perusahaan biasanya masalah- hukum  berkaitan dengan :
1) Tenaga kerja
Di dalam ruang lingkup tenaga kerja ini beberapa masalah tenaga kerja
yang perlu dicermati adalah seperti perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan
semua peraturan perundang undangan ketenaga kerjaan yang harus di
laksanakan oleh perusahaan.
2) Masalah permodalan
Yang dimaksud masalah permodalan disini adalah modal yang berupa
keuangan perusahaan dimana terkadang perusahaan akan meni ngkatkan modal
yang berarti berkaitan dengan perubahan akte pendirian dengan segala
konsekwensinya. Belum lagi kalau perusahaan di dalam menambah modal
dengan meminjam pihak tertentu yang akan berdampak pada pembuatan
perjanjian. Selain itu juga bila perusahaan perusahaan akan menambah
menambah modal melalui melalui go  public  public atau bila sudah go public
akan dilanjutkan dilanjutkan dengan right issue tentunya tentunya  banyak aspek
legal yang harus dipersiapkan  banyak aspek legal yang harus dipersiapkan
untuk h untuk hal tersebut.
3) Masalah pengadaan bahan baku
Untuk perusahaan industri yang menghasilkan  barang  barang maka
pengadaan pengadaan bahan baku juga banyak menbimbulkan menbimbulkan
permasalahan permasalahan hukum misalnya pembelian bahan baku (perjanjian
pembelian), jika melakukan  penambangan  penambangan sendiri sendiri maka
aspek hukum penambangan penambangan yang sangat rumit merupakan
tantangan yang harus dibereskan. Dan lain lain. Untuk perusahaan  jasa masalah
hukum tentang bahan baku tentuny  jasa masalah hukum tentang bahan baku
tentunya tidak ada.
4) Masalah alat produksi

3
Perusahaan di dalam melakukan produksi tentulah sangat memerlukan alat
alat produksi seperti mesin , kendaraan dan lain lain. Masalah hukum yang
biasanya biasanya muncul adalah masalah masalah pembelian pembelian
perawatan dan  penggantian mesin yang biasanya akan berkaitan dengan
perjanjian gan perjanjian dengan pihak dengan pihak  penyedia mesin produksi.
5) Masalah restrukturisasi
Restrukturisasi bisa meliputi organisasi perusahaan juga  bisa menyangkut
menyangkut restrukturisasi restrukturisasi modal. Restrukturisasi restrukturisasi
hutang piutang piutang dan restrukturisasi lainnya yang rawan akan munculnya
permasalahan hukum.
External Legal Issues Masalah di lingkungan eksternal, mencakup :
1) Compliance
Hal yang paling penting yang berkaitan dengan external legal issues
adalah permasalahan compliance yang artinya harus mematuhi semua peraturan
perundang  perundang undangamn undangamn yang dikeluarkan dikeluarkan
oleh pemerintah. pemerintah. Hal yang sering di  periksa oleh pemerintah
adalah berkaitan dengan pembayaran pajak. Pembayaran  pajak disini walau
diurus oleh bagian keuangan keuangan namun seorang seorang legal officer
officer sebaiknya tau pajak apa saja yang harus dibayar oleh perusahaan.
2) Masalah pencemaran lingkungan
Di samping pajak pemerintah sangat concern kepada masalah pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan tidak hanya masalah polusi namun juga
masalah lingkungan sosial dan lain lain yang aturan hukumnya harus diketahui
seorang legal officer.
3) Pengembangan perusahaan
Jika perusahaan sudah mulai berkembang dia bisa menjadi perusahaan
induk (holding ) yang tentunya akan mempunyai beberapa anak perusahaan.
Termasuk perusahaan melakukan akuisisi merger dan konsolidasi, ini semua
akan membutuhkan aspek hukum yang tidak sederhana dan rawan menimbulkan
permasalahn hukum.

B. Isu Ketenagakerjaan Di Perusahaan

1. Rekrutmen
Perusahaan multinasional (MNC) yang tergabung dalam The World’s
Most Admired Companies versi majalah Fortune selalu menjadi inspirasi bagi
banyak  perusahaan  perusahaan lain dalam berbagai berbagai hal, termasuk
termasuk rekrutmen. rekrutmen. Sebelum melakukan melakukan rekrutmen,
manajemen perusahaan harus mengetahui benar apa yang dibutuhkan organisasi.
Selanjutnya, mereka harus mengetahui pula kandidat aktual dibandingkan
gambaran ideal yang dibutuhkan. Mereka terlibat penuh dalam persiapan sebelum

4
dan setelah bertemu dengan kandidat. Komponen strategi rekrutmen yang sukses
antara lain mencakup :
a. Secara hati-hati mengartikulasikan strategi bisnis perusahaan  
b. Menyiapkan data komprehensif terbaru tentang tingkat ke luar-masuk
karyawan, data biaya rekrutmen, dan data keberhasilan retensi
c. Menyusun model kompetensi yang menyusun model kompetensi yang
mendukung secara mendukung secara langsung strategi bisnis
d. Mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kompetensi di jajaran
perusahaan, termasuk gap yang perlu diisi
e. Menyusun deskripsi posisi yang relevan secara akurat, termasuk deskripsi
jalur  pengembangan karir 
f. Mengetahui secara dalam tentang situasi remunerasi di pasar 
g. Memiliki proses evaluasi kandidat yang teruji
2. Pelatihan Di Lingkungan Internasional
Pelatihan adalah suatu proses memilih sikap dan perilaku tenaga kerja
untuk ditingkatkan menjadi lebih baik demi pencapaian tujuan. Pelatihan di
lingkungan internasional sangat berhubungan dengan seleksi personel/penugasan
internasional yang di lakukan kepada para manajer yang ditugaskan ke luar
negeri. Pada umumnya mereka kurang dapat memahami kebiasaan-kebiasaan,
budaya dan perilaku kerja orang-orang di negara dimana mereka ditugaskan.
a. Alasan Pelatihan
Pelatihan untuk mempersiapkan keahlian bagi orang yang akan ditugaskan
ke luar negeri memiliki beberapa alasan penting antara lain alasan organisasi dan
personel yaitu :
1. Alasan Organisasi
Salah satu alasan organisasi dalam melakukan pelatihan dalah agar tugas-
tugas dalam menjalankan operasi bisnis di luar negeri berlangsung secara efektif.
Alasan utama adalah untuk mengatasi ethnosentrisme dimana pada paham ini
mempercayai bahwa apapun yang dilakukan orang dari kantor pusat adalah
superior dari yang lain. Ini terjadi pada perusahaan multinasional yang sangat
besar dimana para manajer manajer percaya percaya bahwa pendekatan
pendekatan kantor pusat untuk melakukan bisnis dapat ditularkan ke negara lain
karena pendekatan tersebut lebih superior daripada yang ada di negara lokal.
2. Alasan Personal
Alasan dilakukan pelatihan bagi manajer luar negeri adalah untuk
memperbaiki kemampuan dalam berinteraksi secara efektif dengan para personel
yang berasal dari negara dimana kantor cabang beroperasi secara khusus dan
orang lain secara umum dalam negara tujuan. Program pelatihan yang efektif
diharapkan dapat mengatasi masalah personal seperti kesopanan, ketepatan waktu,
kebijaksanaan, ketertiban, sensitivitas, toleransi dan empati.

5
Masalah personal yang lain adalah arogansi. Banyak manajer dari berbagai
perusahaan  perusahaan multinasional multinasional ketika berada di tempat
tugas, di negara lain  berperilaku arogan karena kekuasaan dan prestise
berperilaku arogan karena kekuasaan dan prestise yang lebih besar pada pekerjaan
ang lebih besar pada pekerjaan yang melebii di kantor pusat.

2.2 Perencanaan Fasilitas Perusahaan

A. Perencanaan Fasilitas

Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan


fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak suatu
pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan
departemen yang ada dari pabrik. Istilah tata letak suatu pabrik dapat diartikan
sebagai  pengaturan  pengaturan peralatan/fasilitas peralatan/fasilitas produksi
produksi yang sudah ada. Secara umum tata letak fasilitas dapat sebagai tempat
berkumpulnya berkumpulnya orang, material, mesin, dan sebagainya untuk
mencapai tujuan dari suatu industri barang atau jasa. Fasilitas harus dapat diatur
dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan untuk memproduksi prod
memproduksi produk atau uk atau menyediakan jasa menyediakan jasa dengan
biaya rendah, biaya rendah, kulaitas tinggi, kulaitas tinggi, dan menggunakan
sumber daya yang minimal. Perencanaan fasilitas dalam industri digunakan untuk
mengatur fasilitas yang ada agar mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan
fasilitas dibagi atas dua bagian yaitu bagian yaitu perencanaan penempatan
fasilitas dan perancangan fasilitas.

Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan
hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu desain produk
yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak yang
sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normalnya
harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka
setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini akan
menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil.

Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya
seperti  biaya untuk kontruksi kontruksi dan instalasi instalasi baik untuk
bangunan bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. lainnya. Selain itu
biaya pemindahan pemindahan bahan, biaya produksi, produksi, perbaikan,
perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan pengaturan
tata letak pabrik yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam

6
proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian
hari.

B. Tujuan Perancangan Fasilitas

Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada


produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan
faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handling sangat berpengaruh sebagai
50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari
80% seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, tata letak dan material
handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Secara
garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja
beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses  produksi
produksi yang paling ekonomis, ekonomis, aman, nyaman, nyaman, efektif,
efektif, dan efisien. efisien. Selain itu,  perancangan tata letak juga bertujuan
untuk mengembangkan material handling y bangkan material handling yang  baik,
penggunaan lahan penggunaan lahan yang efisien, efisien, mempermudah
mempermudah perawatan, perawatan, dan meningkatkan meningkatkan
kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja.

Terdapat beberapa keuntungan tata letak fasilitas yang baik, yaitu :


1) Menaikkan output produksi
Pada umumnya, tat letak yang baik akan memberikan output yang lebih
besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai
yang lebih kecil dan jam kerja mes lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih
kecil. in yang lebih kecil
2) Mengurangi delay
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap
departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak
fasilitas. Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu atau delay yang
berlebihan  berlebihan yang dapat disebabkan disebabkan oleh adanya gerakan
gerakan balik (back-tracking), (back-tracking), gerakan memotong (cross-
movement), dan kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses perpindahan
terhambat
3) Mengurangi jarak perpindahan barang
Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi.
Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi,
sampai  barang  barang jadi yang siap untuk dipasarkan dipasarkan disimpan
disimpan dalam gudang. Mengingat Mengingat  begitu  begitu banyaknya barang
yang terjadi terjadi dan betapa besarnya besarnya peranan perpindahan barang,
terutama dalam proses produksi, produksi, maka perancangan perancangan tata
letak yang baik akan meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.

7
4) Penghematan pemanfaatan area
Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian
ruang yang berlebihan
5) Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi
lainnya
6) Proses manufaktur yang lebih singkat
Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangi bottle
neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih
singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat

7) Mengurangi resiko kecelakaan kerja

Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan


lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di
dalamnya
8) Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib,
pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang
baik akan tercipta sehingga moral dan kepuasan kerja para pekerja akan
meningkat. Hal ini  berpengaruh  berpengaruh pada kinerja kinerja karyawan
karyawan yang juga akan meningkat meningkat sehingga sehingga  produktivitas
kerja akan terjaga
9) Mempermudah aktivitas supervisor
Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk
mengamati  jalannya proses produksi.

C. Faktor-faktor dalam Pemilihan Lokasi

Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi


masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor
terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi
perusahaan  perusahaan lain adalah dekat dengan sumber-sumber sumber-sumber
penyediaan penyediaan dan komponen. komponen. Masih organisasi lainnya
mungkin menemukan bahwa faktor yang paling penting adalah memilih lokasi di
mana tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi, ataupun biaya
transportasi yang sangat tinggi bila produk berat dan besar. Jadi, alasan utama
adanya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya  perbedaan  perbedaan
kebutuhan kebutuhan masing-masing masing-masing perusahaan. perusahaan.
Lokasi yang baik adalah suatu  persoalan  persoalan individual. individual. Hal ini
sering disebut disebut pendekatan pendekatan “situasional” “situasional” atau
“contingency” untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara sederhana,

8
“semuanya bergantung. Secara umum faktor -faktor yang perlu dipertimbangkan
adalah
a) Lingkung
Lingkungan masyarakat kesediaan masyarakat daerah menerima segala
konsekuensi, baik konsekuensi  positif  positif maupun negativ negativ
didirikannya didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut tersebut merupakan
merupakan suatu syarat penting. suatu syarat penting. Perusahaan perlu memp
Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkung erhatikan nilai-nilai
lingkungan dan ekologi di mana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik
sering memproduksi limbah dalamjn j berbagai bentuk. Di lain pihak, masyarakat
membutuhkan industri atau perusahaan karena menyediakan berbagaim lapangan
pekerjaan dan uang dibawa industri ke masyarakat
b) Kedekatan dengan pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan akan memberikan
pelayanan yang lebih baik yang lebih baik ke pada pelanggan ke pada pelanggan,
dan sering meng , dan sering mengurangi biaya distribusi. Perlu biaya distribusi.
Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya
melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat sak
atau tidak, berat produk dan proporsi biaya ditribusi barang jadi pada total biaya.
Perusahaan besar dengan  jangkauan  jangkauan pasar yang yang luas, dapat
mendirikan mendirikan pabriknya pabriknya dibanyak dibanyak tempat yang
tersebar untuk mendekati pasar. Dalam sektor jasa, daerah pasar biasanya
ditentukan oleh waktu perjalanan para elangganan ke fasilitas atau waktu
perjalanan para pemberi pelayanan ke para langganan.
c) Tenaga kerja
Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu
cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak
perusahaan  perusahaan sekarang sekarang kebiasaan kebiasaan dan sikap calon
pekerja pekerja di suatu daerah lebih  penting  penting dari keterampilan
keterampilan dan pendidikan, pendidikan, karena jarang perusahaan perusahaan
yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan
yang sangat  bervariasi  bervariasi dan tingkat tingkat spesialisasi spesialisasi
yang san yang sangat tinggi, sehingga nggi, sehingga perusahaan perusahaan
harus menyelenggarakan program pelatihan khusus bagi tenaga kerja baru. Orang-
orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari
daerah lain, seperti tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka. Di
samping itu, penarikan tenaga kerja, kuantitas dan jarak, tingkat upah yang
berlaku,  berlaku, serta persaingan persaingan antar perusahaan perusahaan dalam
memperebutkan memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu
diperhatikan perusahaan.
d) Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier
9
Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi
maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat bahan mentah. Tetapi produk jadi
lebih berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga
bila bahan mentah lekas rusak, lebih baik dekat bahan men han mentah.
e) Fasilitas dan biaya transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan
melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk
perusahaan.  perusahaan. Pentingnya Pentingnya pertimbangan pertimbangan
biaya transportasi transportasi tergantung tergantung sumbangannya terhadap
total biaya. Untuk banyak perusahaan perbedaan dan biaya transportasi tidak
sepenting perbedaan upah tenaga kerja. Tetapi, bagaimana pun  juga, biaya
transportasi transportasi tidak dapat dihilangkan dihilangkan di manapun
manapun perusahaan perusahaan berada, berada, karena produk perusahaan harus
disalurkan dari produsen bahan mentah ke  pemakai akhir. Jadi, fasilitas seharusn
pemakai akhir. Jadi, fasilitas seharusnya berlokas ya berlokasi di antara sumber
bahan mentah i di antara sumber bahan mentah dan pasar yang meminimumkan
biaya transportasi.
f) Sumber daya lainnya
Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun,
pemrosesan makanan, alumunium, dan sebagainya sangat memerlukan air dalam
kuantitas yang besar.

BAB III

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan hukum (legal issue) disuatu perusahaan yang dihadapi seorang


Legal Officer adalah bany Legal Officer adalah banyak sekali, meskipun demiki
ak sekali, meskipun demikian dapat dipetakan an dapat dipetakan menjadi dua
menjadi dua kelompok yatu isu-isu hukum internal dan eksternal (internal and
external legal issuess).

Secara umum tata letak fasilitas dapat fasilitas dapat juga didefinisikan sebagai
didefinisikan sebagai tempat berkumpulnya berkumpulnya orang, material,
mesin, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dari suatu industri barang atau jasa.
Fasilitas harus dapat diatur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan untuk
memproduksi prod memproduksi produk atau uk atau menyediakan jasa
menyediakan jasa dengan biaya rendah, biaya rendah, kulaitas tinggi, kulaitas
tinggi, dan menggunakan sumber daya yang minimal. Perencanaan fasilitas dalam
industri digunakan untuk mengatur fasilitas yang ada agar mencapai tujuan
perusahaan. Perencanaan fasilitas dibagi Perencanaan fasilitas dibagi atas dua atas
dua bagian yaitu bagian yaitu perencanaan penempatan perencanaan penempatan
fasilitas fasilitas dan perancangan fasilitas.

B. SARAN

Dengan adanya tugas ini penulis dapat memahami teori regulatory issues dan teori
perencanaan fasilitas dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan
dari ilmu yang telah di dapatkan dan lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

11
Tus, Rachmawati.”Isu Regulasi Ketenagakerjaan di Perusahaan”. 12 Pebruari
2016.

12

Anda mungkin juga menyukai