Anda di halaman 1dari 18

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata
Latarr Bel
Belak
akan
ang
g

Sepanjang kehidupan manusia senantiasa dihadapkan dan bergelut dengan

konflik baik itu secara individu maupun organisasi. Konflik merupakan sesuatu

yang tidak dapat dihindarkan.


dihindarkan. Demikian
Demikian halnya
halnya dengan
dengan kehidupan
kehidupan organisasi,

setiap anggota
anggota organisasi
organisasi senantiasa
senantiasa dihadapkan
dihadapkan pada konflik
konflik entah itu konflik 
konflik 

an
anttar individu, konflik an
anttar kelompok atau yang lain. Di dalam

organi
organisasa
sasaii peruba
perubahan
han atau
atau inovas
inovasii baru
baru sangat
sangat rentan
rentan menimb
menimbulk
ulkan
an konfli
konflik 

(destruktif  
). Dalam paradigma lama banyak orang percaya bahwa konflik akan

meng
mengha
hamb
mbat
at or
orga
gani
nisas
sasii be
berk
rkem
emba
bang
ng.. Namu
Namun
n da
dalam
lam pa
para
radi
digm
gmaa ba
baru
ru ad
adaa

 pandangan yang berbeda.

Mana
Manaje
jeme
men
n ko
konf
nfli
lik
k sanga
sangatt be
berp
rpen
enga
garu
ruh
h ba
bagi
gi an
angg
ggot
otaa or
orga
gani
nisas
sasi.
i.

Pemimpin organisasi dituntut menguasai manajemen konflik agar konflik yang

munc
muncul
ul da
dapa
patt be
berd
rdam
ampa
pak
k po
posit
sitif
if un
untu
tuk
k meni
mening
ngka
katk
tkan
an mutu
mutu or
orga
gani
nisas
sasi.
i.

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun

 pihak luar dalam suatu konflik, termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi

 pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku)

dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan

(interests) dan
(interests)  dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak 

ketiga,
ketiga, yang diperlukannya
diperlukannya adalah informasi
informasi yang akurat tentang
tentang situasi konflik.
konflik.

Hall in
Ha inii ka
karen
renaa ko
komu
muni
nika
kasi
si efekt
efektif
if di an
anta
tara
ra pe
pela
laku
ku da
dapa
patt te
terj
rjad
adii jika
jika ad
adaa

kepercayaan terhadap pihak ketiga.

ii
 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Definisi Manajeme
Manajemen
n Konflik 
Konflik 

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku

maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu

 pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk 

ko
komu
muni
nika
kasi
si (term
(termasu
asuk
k ting
tingka
kah
h laku
laku)) da
dari
ri pe
pela
laku
ku maup
maupun
un pi
piha
hak
k lu
luar
ar da
dan
n

interpretasi. 1
 bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.

1. Defi
Defini
nisi
si Man
Manaj
ajem
emen
en

a. R Terr
Terry.
y. Mana
Manajem
jemen
en meru
merupa
paka
kan
n suat
suatu
u pr
pros
oses
es   khas yang terdiri dari

tindakan-tin
tindakan-tindakan
dakan perencanaan
perencanaan,, pengorgani
pengorganisasian,
sasian, penggerakan
penggerakan,, dan

 pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai

sasaran-sasaran
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
pemanfaatan sumber 

daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

 b. James F Stoner. Manajemen adalah proses perencanaan,

 pengorganisasian, danpenggunaan sumber daya-sumber daya

or
orga
gani
nisa
sasi
si la
lain
inny
nyaa agar
agar menc
mencap
apai
ai tu
tuju
juan
an rg
rgan
anis
isas
asii ya
yang
ng te
tela
lah
h

ditetapkan.2

2. Defi
Defini
nisi
si Konf
Konfli
lik 

Ada beberapa pendapat mengenai manajemen konflik diantaranya:

1
 T. Hani Handoko, Manajemen
Handoko, Manajemen.. (Yogyakarta: BPFE, 1999), hal. 101.

2
 James F. Stoner, Manajemen
Stoner, Manajemen (Terjemahan).
(Terjemahan) . (Jakarta: Erlangga, 1996), hal. 97.

ii
 

a. Menuru
Menurutt Ross,
Ross, manajem
manajemen
en konflik
konflik merupaka
merupakan
n langka
langkah-la
h-langk
ngkah
ah yang
yang

diambi
diambill para
para pelaku
pelaku atau pihak
pihak ketiga
ketiga dalam
dalam rangka
rangka mengar
mengarahk
ahkan
an

 perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin

menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin

atau tidak
tidak mungki
mungkin
n mengha
menghasilk
silkan
an ketena
ketenanga
ngan,
n, hal positi
positif,
f, kreatif
kreatif,,

 bermufakat, atau agresif.

 b. Menurut Minnery menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan

 proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. dan

 proses manajemen konflik perencanaan kota merupakan bagian yang

rasio
rasiona
nall da
dan
n be
bersi
rsifa
fatt iter
iterati
atif,
f, artin
artinya
ya ba
bahw
hwaa pe
pend
ndek
ekat
atan
an mode
modell
manajemen konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami

 penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen konflik 

adalah suatu cara atau proses mengambil langkah-langkah oleh para pelaku atau

 pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil yang positif 

dengan
dengan melaku
melakukan
kan pendek
pendekatan
atan,, komuni
komunikas
kasii dan evalua
evaluasi
si un
untuk
tuk mendap
mendapatk
atkan
an

 penyempurnaan untuk mendukung


mendukung tujuan yang telah ditetapkan
ditetapkan..

B. Konf
Konfli
lik
k Organ
Organis
isas
asii

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi:

1. Konf
Konfli
lik
k dala
dalam
m diri
diri in
indi
div
vid
idu
u, yan
ang
g te
terj
rjad
adii bi
bila
la se
seor
oran
ang
g in
ind
div
ivid
idu
u

menghadapi
menghadapi ketidakpastian
ketidakpastian tentang
tentang pekerjaan
pekerjaan yang dia harapkan
harapkan untuk 
untuk 

mela
melak
ksa
sana
nak
kan
ann
nya.
ya. Bi
Bila
la ber
erb
bagai
agai per
erm
min
inta
taan
an pek
eker
erja
jaan
an sa
sali
lin
ng

ii
 

 bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari

kemampuannya.

2. Konfli
Konflik
k antar individ
individu
u dalam
dalam organisas
organisasii yang
yang sama, dimana
dimana hal ini sering
sering

diakibatkan
diakibatkan oleh perbedaan–
perbedaan–perbed
perbedaan
aan kepribadian
kepribadian.Kon
.Konflik
flik ini berasal

dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).

3. Konf
Konfli
lik
k an
anta
tarr in
indi
divi
vidu
du da
dan
n ke
kelo
lomp
mpok
ok,, ya
yang
ng be
berh
rhub
ubun
unga
gan
n de
deng
ngan
an ca
cara
ra

individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh

kelomp
kelompok
ok kerja
kerja mer
mereka
eka.. Sebaga
Sebagaii contoh
contoh,, seoran
seorang
g indivi
individu
du mungki
mungkin
n

dihuku
dihukum
m atau
atau diasin
diasingka
gkan
n oleh
oleh kelomp
kelompok
ok kerjan
kerjanya
ya karena
karena melang
melanggar 
gar 

norma-norma kelompok.
4. Konf
Konfli
lik
k an
anta
tarr ke
kelo
lomp
mpok
ok da
dala
lam
m orga
organi
nisas
sasii ya
yang
ng sama,
sama, ka
kare
rena
na te
terja
rjadi
di

 pertentangan kepentingan antar kelompokatau antar organisasi.

5. Konfli
Konflik
k antar
antar organisa
organisasi,
si, yang timbul
timbul sebagai
sebagai akibat
akibat bentuk
bentuk persain
persaingan
gan

ekonom
ekonomii dalam
dalam sistem
sistem pereko
perekonom
nomian
ian suatu
suatu negara.
negara. Konfli
Konflik
k ini tel
telah
ah

mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa,

harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

C. Resolusi
Resolusi Konfli
Konflik
k dan Manaj
Manajemen
emen Konfl
Konflik 
ik 

Resolusi konflik adalah suatu proses analisis dan penyelesaian masalah

yang mempertimb
mempertimbangka
angkan
n kebutuhan-k
kebutuhan-kebutu
ebutuhan
han individu
individu dan kelompok
kelompok seperti
seperti

identi
identitas
tas dan pengak
pengakuan
uan juga
juga peruba
perubahan
han-pe
-perub
rubaha
ahan
n instit
institusi
usi yang
yang diperlu
diperlukan
kan

untuk
untuk memenu
memenuhi
hi kebutu
kebutuhan
han-keb
-kebutu
utuhan
han.. Konfli
Konflik
k dapat
dapat dilata
dilatarr belaka
belakangi
ngi oleh
oleh

 banyak hal. Konflik internal suatu negara bisa disebabkan oleh banyak hal, baik 

konflik politik, ekonomi, perdagangan, etnis, perbatasan dan sebagainya. Tentulah

ii
 

kedua belah pihak maupun pihak luar yang menyaksikan menginginkan konflik 

dapat dikhiri.

Dalam setiap konflik selalu dicari jalan penyelesaian. Konflik terkadang

dapat saja diselesaikan oleh kedua belah pihak yang bertikai secara langsung.

 Namun tak jarang pula harus melibatkan pihak ketiga untuk menengahi dan

mencari jalan keluar baik oleh negara atau sebagai Organisasi Regional bahkan

Organisasi Internasional.

Menurut Johan Galtung ada tiga tahap dalam penyelesaian konflik yaitu: 3

1.   Peacekee
Peacekeepin
ping
g adal
adalah
ah pr
pro
ose
sess meng
menghe
hent
ntik
ikan
an at
atau
au meng
mengur
uran
angi
gi ak
aksi
si

kekeras
kekerasan
an melalu
melaluii interv
intervens
ensii militer
militer yang
yang menjal
menjalank
ankan
an peran
peran sebaga
sebagaii
 penjaga perdamaian yang netral. Dalam hal ini AS dan NATO melakukan

interv
intervensi
ensi milite
militerr dalam
dalam usahan
usahanya
ya untuk
untuk mengh
menghent
entika
ikan
n konfli
konflik
k yang
yang

terjadi di Kosovo. Karena kepemimpinan AS yang efektif di NATO, maka

AS meng
mengizi
izink
nkan
an NATO
NATO un
untu
tuk
k mela
melaku
kuka
kan
n se
sera
rang
ngan
an ke Serb
Serbia
ia da
dan
n

memaksanya keluar dari Kosovo. Kemudian AS menerapkan resolusi DK 

PBB Nomor 1244


1244 Tahun
Tahun 1999
1999 yang
yang menemp
menempatk
atkan
an Kosovo
Kosovo di bawah
bawah

mandat PBB.

2.   Peacema
Peacemakin
king
g ad
adala
alah
h pr
pros
oses
es ya
yang
ng tu
tuju
juan
anny
nyaa memp
mempert
ertem
emuk
ukan
an at
atau
au

merekonsiliasi sikap politik dan stategi dari pihak yang bertikai melalui

mediasi
mediasi,, negosi
negosiasi,
asi, arbitr
arbitrasi
asi terutam
terutamaa pada
pada level
level elit atau pimpin
pimpinan.
an.

Dikaitkan dengan kasus ini pihak-pihak yang bersengketa dipertemukan

guna mendapat penyelesaian dengan cara damai. Hal ini dilakukan dengan

 Yulius
 Metodologi, Hermawan,
(Yogyakarta: Transformasi
Graha Dalam
Ilmu, 2007), Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu, dan
hal. 93.

ii
 

mengha
menghadir
dirkan
kan pihak
pihak ketiga
ketiga sebagai
sebagai penega
penegah,
h, akan
akan tet
tetapi
api pihak
pihak ketiga
ketiga

tersebut tidak mempunyai hak untuk menentukan keputusan yang diambil.

Pihak
Pihak ketiga
ketiga tersebu
tersebutt hanya
hanya meneng
menengahi
ahi apabil
apabilaa terjadi
terjadi suasana
suasana yang
yang

memanas antara pihak bertikai yang sedang berunding.

3.   Peacebuilding adalah proses implementasi


implementasi perubahan atau rekonstruks
rekonstruksii

social, politik, dan ekonomi demi terciptanya perdamaian yang langgeng.

Melalui proses peacebuilding diharapkannegative


diharapkan negative peace atau
peace atau (the
(the   absence

of violence)
violence) berubah menjadi  positive peace 
peace  dimana
dimana masyar
masyaraka
akatt

mera
merasa
sak
kan ad
adan
any
ya keadi
eadila
lan
n so
sosi
sial
al,, kes
esej
ejah
ahte
tera
raan
an ek
eko
ono
nom
mi dan

keterwakilan politik yang efektif.

D. Gaya Konflik
Konflik dan Teori
Teori Konflik 
Konflik 

1. Gay
Gaya Konf
Konfli
lik 

Ada lima macam gaya konflik, sebagai berikut: 4

a. Gaya pesaing. Ga
Gaya
ya be
bersa
rsain
ing
g be
bero
rori
rien
entas
tasii pa
pada
da ke
keku
kuasa
asaan
an,, da
dan
n

konfli
konflik
k dihada
dihadapi
pi dengan
dengan strateg
strategii menang
menang/ka
/kalah
lah.. Pada
Pada sisi negatif
negatif,,

seorang
seorang pesaing
pesaing mungki
mungkin
n melaku
melakukan
kan tekana
tekanan,
n, intimi
intimidas
dasii bahkan
bahkan

 paksaan kepada pihak-pihak lain yang terlibat dalam konflik. Pada sisi
sis i

 positif, gaya bersaingan


bers aingan demikian mungkin diperlukan aapabila
pabila dituntut

adanya suatu tindakan desisif cepat, atau apabila perlu dilaksanakan

tindakan-tindakan penting yang tidak bersifat populer.

b. Manaje
Manajerr yang menghi
menghinda
ndari
ri diri konflik . Gaya manajer konflik 
diri dari konflik 

dengan
dengan menghindark
menghindarkan
an diri dari konflik
konflik cenderung
cenderung kearah bersikap
bersikap

4
 Griffin,
Griffin, Pengantar
 Pengantar Manajemen.
Manajemen . (Jakarta: Erlangga, 2003), hal. 111.

ii
 

netral sewaktu adanya keharusan untuk mengambil posisi atau sikap

tertentu. Gaya ini dapat diterapkan apabila konflik yang terjadi tidak 

 berdampak terlalu banyak terhadap efektivitas manajerial. Tindakan ini

tepat untuk mengurangi ketegangan yang terjadi.

c. Akomodator. Gaya akomodator


akomodator menghenda
menghendaki
ki konflik
konflik diselesaikan
diselesaikan

tanpa masing-masing pihak yang terlibat dalam konflik, menyajikan

 pandangan-pandangan mereka dengan keras dan berarti. Gaya ini

 bermanfaat apabila sebuah konflik lebih penting bagi orang lainnya,

memberikan pengalaman dan perasaan menang bagi orang lain, dan

menjadikan orang tersebut lebih reseptif tentang persoalan lain yang


lebih penting.

d. Mana
Manaje
jeme
men
n ya
yang
ng Mene
Meneka
kank
nkan
an Komp
Kompromi. Gaya manajemen ini
romi

adalah gaya yang paling realitas yang dapat memberikan hasil dalam

 jangka waktu yang disediakan untuk menyelesaikan konflik. Apabila

dala
dalam
m komp
kompro
romi
mi para
para part
partis
isip
ipan
an tu
turu
rutt be
berb
rbag
agii da
dala
lam
m ko
kond
ndis
isii

kemena
kemenanga
ngan
n maupun
maupun kekala
kekalahan
han,, maka
maka ini merupa
merupakan
kan variasi
variasi dari
dari

strategi “menang-menang”. Akan tetapi apabila kompromi dilakukan

untuk melunakkan persoalan dan menggerogoti kepercayaan diantara

 pihak yang berkonflik, maka ini mendekati


mendekati strategi “kalah-kalah”.

e. Kolaborator. Gay
Gayaa manajem
manajemen
en ko
konfl
nflik
ik ini bisa
bisa dilaku
dilakukan
kan apabil
apabilaa

 pihak-pihak yang berkonflik merumuskan kembali persoalannya dan

kemudian
kemudian dicari pemecahannya.
pemecahannya. Manajemen konflik gaya ini perlu

dilaku
dilakukan
kan apabil
apabilaa persoa
persoalan
lan-pe
-persoa
rsoalan
lan yang
yang menimb
menimbulk
ulkan
an konfli
konfli

ii
 

 penting bagi kedua belah pihak yang berkonflik. Maka dari itu

sekal
sekalip
ipun
un suli
sulitt da
dan
n memb
membut
utuh
uhka
kan
n bi
biay
aya-b
a-bia
iaya
ya be
besa
sarr te
teta
tap
p ha
haru
russ

diupayakan.

2. Teo
Teori Kon
Konfl
flik 
ik 

Seda
Sedang
ngka
kan
n teor
teorii ko
konf
nfli
lik
k menu
menuru
rutt Sisw
Siswan
anto
to da
dalam
lam bu
buku
kuny
nyaa be
berju
rjudu
dull

Manajemen menyebutkan ada enam teori konflik, diantaranya:5


 Pengantar Manajemen menyebutkan

a. Teori hubungan masyarakat. Meng


Mengan
angg
ggap
ap ba
bahw
hwaa ko
konf
nfli
lik 

disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan

 permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu

masyarakat.

Sasaran: men
mening
ingkat
katkan
kan komuni
komunikasi
kasi dan saling
saling penger
pengertia
tian
n antara
antara

kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan

agarr masyar
aga masyaraka
akatt lebih
lebih bisa
bisa saling
saling meneri
menerima
ma keraga
keragaman
man yang
yang ada

didalamnya.

b. Teor
Teorii kebut
kebutuh
uhan
an manu
manusia. Menganggap bahwa konflik yang berakar 
sia.

disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial)

yang
yang tidak
tidak terpen
terpenuhi
uhi atau
atau dihala
dihalangi
ngi.. Hal yang
yang sering
sering menjad
menjadii inti
inti

 pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan

otonomi.

Sasaran: mengid
mengident
entifik
ifikasi
asi dan mengup
mengupaya
ayakan
kan bersam
bersamaa kebutu
kebutuhan
han

mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk 

memenuhi kebutuhan itu.

5
 Siswanto, Pengantar
 Siswanto,  Pengantar Manajemen.
Manajemen . (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 55-56

ii
 

c. Teor
Teorii nego
negosi
sias
asii prin
prinsip. Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh
sip.

 posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang

konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.

Sasaran: memb
memban
antu
tu piha
pihak
k ya
yang
ng be
berk
rkon
onfli
flik
k un
untu
tuk
k memi
memisa
sahk
hkan
an

 perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan

mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka

daripa
daripada
da posisi
posisi terten
tertentu
tu yang
yang sudah
sudah tet
tetap.
ap. Kemudi
Kemudian
an melanc
melancark
arkan
an

 proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau

semua pihak.

d. Teor
Teorii ide
identitas. Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas
ntita

yang
yang teranc
terancam,
am, yang
yang sering
sering beraka
berakarr pada
pada hilang
hilangnya
nya sesuatu
sesuatu atau
atau

 penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.

Sasaran: mel
melalu
aluii fasilit
fasilitas
as lokaka
lokakarya
rya dan dialog
dialog antara
antara pihak-p
pihak-piha
ihak 

yang mengalami
mengalami konflik,
konflik, sehingga
sehingga dapat mengidentifikas
mengidentifikasii ancaman
ancaman

dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan

rekonsiliasi di antara mereka.

e. Teor
Teorii kesa
kesala
lahp
hpah
aham
aman
an anta
antarr budaya..  Berasu
budaya Berasumsi
msi bahwa
bahwa konflik 
konflik 

disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara

 berbagai budaya yang berbeda.

Sasaran: mena
menamb
mbah
ah pe
peng
nget
etah
ahua
uan
n ke
kepa
pada
da pi
piha
hak
k ya
yang
ng be
berk
rkon
onfl
flik 
ik 

mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka

miliki
miliki tentan
tentang
g pihak
pihak lai
lain,
n, mening
meningkat
katkan
kan keefek
keefektifa
tifan
n komuni
komunikas
kasii

antarbudaya.

ii
 

f. Teor
Teorii tran
transf
sfor
orma
masi
si konf
konflik.  Berasumsi
lik. Berasumsi bahwa
bahwa konflik
konflik disebabkan
disebabkan

oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul

sebagai
sebagai masalah
masalah sosial,
sosial, budaya
budaya dan ekono
ekonomi.
mi. Sasaran: men
mengub
gubah
ah

struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan

ketidakadil
ketidakadilan
an termasuk
termasuk kesenjangan
kesenjangan ekonomi,
ekonomi, meningkatk
meningkatkan
an jalinan
jalinan

hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik,

meng
mengem
emb
ban
ang
gkan
kan pr
pro
ose
sess dan
dan sist
sistem
em unt
ntu
uk mempr
empro
omosi
mosik
kan

 pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi,

 pengakuan.

E. Peran
Peran Komunikas
Komunikasii dalan Manajeme
Manajemen
n Konflik 
Konflik 

Untu
Untuk
k menc
mencap
apai
ai pe
peme
mecah
cahan
an ko
konf
nfli
lik
k da
dala
lam
m ke
kelo
lomp
mpok
ok ya
yang
ng ef
efek
ekti
tif,
f,

an
angg
ggot
otaa ke
kelo
lomp
mpok
ok ha
haru
russ mend
mendap
apat
atka
kan
n in
info
form
rmasi
asi ya
yang
ng di
dibu
butu
tuhk
hkan
an un
untu
tuk 

memecah
memecahkan
kan masalah
masalah dan kemudi
kemudian
an mengga
menggabun
bungka
gkan
n inform
informasi-
asi-inf
inform
ormasi
asi

tersebut sehingga menghasilkan pemecahan yang tepat dan kreatif. Dalam sebagai

 besar pemecahan konflik kelompok, ada beberapa informasi yang disampaikan

ke
kepa
pada
da semu
semuaa an
angg
ggot
ota,
a, ad
adaa be
bebe
bera
rapa
pa in
info
form
rmasi
asi ya
yang
ng ha
hany
nyaa di
dike
keta
tahu
huii ol
oleh
eh

sebagian anggota, dan ada informasi yang diketahui hanya oleh satu anggota dan

anggota lain tidak dapat ada yang mengetahuinya.

Setiap
Setiap anggot
anggotaa bertan
bertanggu
ggung
ng jawab
jawab un
untuk
tuk menyam
menyampai
paikan
kan apa yang
yang dia

ketahui kepada anggota kelompok lainnya. Tiap anggota juga bertanggung jawab

untuk mencari informasi yang tidak dia ketahui tetapi diketahui oleh anggota lain.

Dengan demikian kedua keterampilan dalam menyampaikan dan menerima adalah

ii
 

ha
hall ya
yang
ng po
poko
kok
k un
untu
tuk
k semua
semua an
angg
ggot
otaa ke
kelo
lompok..6  Apa yang
mpok yang menyeb
menyebabk
abkan
an

timbulnya masalah dalam pertukaran informasi adalah adanya gangguan yang

 biasanya ada dalam pemecahan konflik kelompok.

Pengga
Penggabun
bungan
gan inform
informasi
asi,, ide,
ide, pegalam
pegalaman
an dan pendap
pendapat
at dari
dari anggo
anggota
ta

adalah
adalah bagian
bagian mendas
mendasar
ar dalam
dalam pemecah
pemecahan
an masalah
masalah atau
atau konfli
konflik
k kelomp
kelompok.
ok.

Seberapa berhasilnya anggota kelompok menggabungkan sumber-sumber mereka

ke tingkat yang lebih luas tergantung pada tiga hal:

1. Keteram
Keterampil
pilan
an pen
penyam
yampai
paian
an dan pener
penerima
imaan;
an;

2. Norma-norma
Norma-norma kelompok
kelompok dan prosedur
prosedur komunikas
komunikasi;
i;

3. Pola
Pola komuni
komunikas
kasii antar
antar anggot
anggotaa kelompo
kelompok.
k.

Budyatna
Budyatna dan Ganiem dalam bukunya
bukunya Teori Komunikasi Antar Pribadi

menc
mencob
obaa menu
menuli
lisk
skan
an bebe
bebera
rapa
pa pend
pendap
apat
at ah
ahli
li meng
mengen
enai
ai tiga
tiga ke
keca
caka
kapa
pan
n

komunikasi yang mengembangkan pengelolaan konflik secara berhasil. Tujuan

utama dalam mengelola konflik supaya adanya kesesuaian dan efektifitas dalam

 perilaku individu sendiri dengan menggunakan kecakapan berkomunikasi yang

mengembangkan pengelolaan konflik secara berhasil.

1. Kecakapan
Kecakapan berkomunik
berkomunikasi
asi untuk
untuk memprakarsa
memprakarsaii konflik 
konflik 

Petunjuk-p
Petunjuk-petuju
etujuk
k berikut
berikut adalah untuk
untuk memprakarsai
memprakarsai konflik
konflik (termasuk 
(termasuk 

untuk merespons konflik) didasarkan pada hasil karya dari beberapa penelitian

lapangan.

a. Mengakui
Mengakui dan
dan menyata
menyatakan
kan mempunyai
mempunyai masalah
masalah yang
yang nyata.
nyata.

6
 David W Johnso
Johnsonn dan Frank P Johnson
Johnson,,  Dinamika Kelompok Teori dan Keterampilan,
(Jakarta : Indeks, 2012), hal. 147.

ii
 

 b. Jelaskan dasar dari konflik yang potensial dalam arti perilaku,

konsekuensi dan perasaan.

c. Hindar
Hindarkan
kan meni
menilai
lai motif-
motif-mot
motif
if orang
orang lain
lain..

d. Pastikan
Pastikan orang
orang lain
lain paham
paham masalah
masalah yang sedang
sedang dihadapi
dihadapi..

e. Utarak
Utarakan
an solusi
solusi yang dipilih
dipilih sedikit
sedikit banyak
banyak dapat
dapat memusatk
memusatkan
an pada

dasar yang sama.

f. Menta
Mentall ha
haru
russ dipe
dipersi
rsiap
apka
kan
n dulu
dulu mengen
mengenai
ai ap
apaa ya
yang
ng akan dikat
dikatak
akan
an

sebelum
sebelum berhad
berhadapa
apan
n dengan
dengan orang
orang lai
lain,
n, sehing
sehingga
ga permin
permintaan
taan akan
akan

singkat dan tepat.

g. Buat
Buatla
lah
h si
sing
ngka
kat.
t.

2. Kecakapan
Kecakapan berkomunik
berkomunikasi
asi untuk merespons
merespons konflik 
konflik 

Berkomunikasi untuk merespons konflik lebih sulit untuk menciptakan

iklim yang kolaboratif apabila untuk merespons konflik yang diprakarsai oleh

 pihak lain daripada memulai konflik yang tepat. Kebanyakan orang tidak 

menggunaka
menggunakan
n rangkaian
rangkaian perilaku-ko
perilaku-konseku
nsekuensi-p
ensi-perasaan
erasaan untuk
untuk memprakarsai
memprakarsai

konflik, dan malah sebaliknya menyatakan perasaannya secara tidak tepat dan

eveluatif yang dapat membahayakan pihak lain, dan sulit bagi pihak-pihak lain

untuk mengatasi sifat mereka yang defensif dan merespons tidak tepat. Tugas

ya
yang
ng pa
pali
ling
ng be
berat
rat sebag
sebagai
ai pe
pemb
mber
erii respo
respons
ns ia
ialah
lah mena
menang
ngan
anii ko
konf
nfli
lik
k ya
yang
ng

diprakarsai secara efektif dan mengubahnya ke dalam diskusi pemecahan masalah

yang
yang produk
produktif
tif.. Beriku
Berikutny
tnyaa adalah
adalah petunj
petunjuk-
uk-pet
petun
unjuk
juk yang
yang akan
akan memban
membantu
tu

merespons secara efektif dalam situasi-situasi ini.

ii
 

3. Kemampuan
Kemampuan berkomuni
berkomunikasi
kasi untuk
untuk menengahi konflik.7
menengahi konflik.

Terkad
Terkadang
ang seseora
seseorang
ng dimint
dimintaa untuk
untuk meneng
menengahi
ahi pada
pada sebuah
sebuah konflik 
konflik 

mengenai orang lain. Seorang penengah adalah pihak ketiga yang tidak terlibat ke

dalam konflik dan bertindak sebagai pemandu yang netral dan tidak memihak,

mengatur
mengatur sebuah interaksi yang memungkinkan
memungkinkan pihak-pihak
pihak-pihak yang konflik
konflik untuk 
untuk 

menemukan solusi mengenai masalah mereka yang dapat diterima secara timbal

 balik. Para penengah dapat memainkan peran dalam menyelesaikan konflik jika

mereka memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:

a. Pastikan
Pastikan bahwa
bahwa orang-oran
orang-orang
g yang terlibat
terlibat konflik
konflik setuju
setuju bekerja
bekerja sama.
sama.

 b. Bantu orang-orang untuk mengidentifikasi


mengidentifikasi konflik yang sebenarnya.

c. Pe
Peli
liha
hara
ra net
netra
rali
lita
tas.
s.

d. Jaga supaya
supaya pembicar
pembicaraan
aan terfokus
terfokus pada
pada masala
masalah-m
h-masal
asalah
ah dan bukan

 pada pribadi-pribadi.

e. Mengus
Mengusaha
ahakan
kan untuk
untuk menja
menjamin
min waktu
waktu bicara
bicara yang
yang sama.

f. Pusa
Pusatk
tkan
an pe
pemb
mbica
icara
raan
an da
dala
lam
m meno
menolo
long
ng ke
kedu
duaa be
bela
lah
h pi
piha
hak
k menc
mencari
ari

 penyelesaian.

g. Gunaka
Gunakan
n persepsi
persepsi untuk
untuk mengecek
mengecek dan membuat
membuat uraian
uraian dengan
dengan kata-
kata-

ka
kata
ta sendi
sendiri
ri un
untu
tuk
k mema
memast
stik
ikan
an ke
kedu
duaa be
bela
lah
h pi
piha
hak
k be
bena
nar-b
r-ben
enar 
ar 

memahami dan mendukung penyelesaian yang telah disetujui.

h. Buatlah
Buatlah rencana
rencana kegiatan
kegiatan dan
dan prosedu
prosedurr tindak
tindak lanjutnya.8
lanjutnya.

7
 A. Mardianto, dkk, Penggunaan
dkk, Penggunaan Manajemen Konflik Ditinjau Dari Status Keikutsertaan
 Dalam Mengikuti Kegiatan Pencinta Alam di Universitas Gajah Mada.
Mada. Jurnal Psikologi, No. 2,
Tahun 2000.

  Winardi,
Winardi, Manajemen
Mandar Maju,
 Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembangan)
1994), hal. 15.
Pengembangan),, (Bandung:
(Bandung:

ii
 

BAB III

PENUTUP

A. Kesi
Kesimp
mpul
ulan
an

Berdasarkan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya
sebelumnya,, penyusun
penyusun menarik beberapa
beberapa

kesimpulan dari makalah ini, antara lain:

1. Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku

maupun pihak luar dalam suatu konflik.

2. Manaje
Manajemen
men konflik
konflik termasuk
termasuk pada suatu pendekatan
pendekatan yang berorientasi
berorientasi

 pada proses yang mengarahkan pada bentuk


bentuk komunikasi (termasuk tingkah

laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mer


ereeka

mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.

3. Dalam setiap konflik selalu dicari jalan penyelesaian. Konflik terkadang

da
dapa
patt saja
saja disel
diselesa
esaik
ikan
an oleh
oleh ke
kedu
duaa be
belah
lah pi
piha
hak
k ya
yang
ng be
bert
rtik
ikai
ai secara
secara

langsung. Namun tak jarang pula harus melibatkan pihak ketiga untuk 

mene
meneng
ngah
ahii da
dan
n me
menc
ncari
ari jala
jalan
n ke
kelu
luar
ar,, ba
baik
ik ol
oleh
eh ne
nega
gara
ra at
atau
au sebag
sebagai
ai

Organisasi Regional bahkan Organisasi Internasional.

4. Sedangkan penengah adalah pihak ketiga yang tidak terlibat ke dalam

konflik dan bertindak sebagai pemandu yang netral dan tidak memihak,

mengatur sebuah interaksi yang memungkinkan pihak-pihak yang konflik 

untuk menemukan solusi mengenai masalah mereka yang dapat diterima

secara timbal balik.

5. Para penengah dapat memainkan peran dalam menyelesaikan konflik jika

mereka memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:

ii
 

a. Pastikan
Pastikan bahwa
bahwa orang-oran
orang-orang
g yang terlibat
terlibat konflik
konflik setuju
setuju bekerja
bekerja sama.
sama.

 b. Bantu orang-orang untuk mengidentifikasi


mengidentifikasi konflik yang sebenarnya.

c. Pe
Peli
liha
hara
ra net
netra
rali
lita
tas.
s.

d. Jaga supaya
supaya pembicar
pembicaraan
aan terfokus
terfokus pada
pada masala
masalah-m
h-masal
asalah
ah dan bukan

 pada pribadi-pribadi.

e. Mengus
Mengusaha
ahakan
kan untuk
untuk menja
menjamin
min waktu
waktu bicara
bicara yang
yang sama.

f. Pusa
Pusatk
tkan
an pe
pemb
mbica
icara
raan
an da
dala
lam
m meno
menolo
long
ng ke
kedu
duaa be
bela
lah
h pi
piha
hak
k menc
mencari
ari

 penyelesaian.

g. Gunaka
Gunakan
n persepsi
persepsi untuk
untuk mengecek
mengecek dan membuat
membuat uraian
uraian dengan
dengan kata-
kata-

ka
kata
ta sendi
sendiri
ri un
untu
tuk
k mema
memast
stik
ikan
an ke
kedu
duaa be
bela
lah
h pi
piha
hak
k be
bena
nar-b
r-ben
enar 
ar 

memahami dan mendukung penyelesaian yang telah disetujui.

h. Buatlah
Buatlah rencana
rencana kegiatan
kegiatan dan
dan prosedu
prosedurr tindak
tindak lanjut
lanjutnya.
nya.

B. Saran

Pe
Peny
nyus
usun
un meny
menyad
adar
arii bahw
bahwaa dala
dalam
m pe
peny
nyus
usun
unan
an maka
makala
lah
h te
tent
ntan
ang
g

 Manajemen Konflik  ini
 ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun

menerima masukan yang sifat membimbing dan mendidik demi kesempurnaan

makalah
makalah ini.
ini. Dihara
Diharapka
pkan
n kepada
kepada pelaku
pelaku konfli
konflik,
k, baik
baik sengaj
sengajaa maupun
maupun tidak 
tidak 

sengaja untuk menyelesaikan konflik sesegera mungkin. Bukan tujuan menggurui,

tapi ini berdasarkan salah satu hadis yang artinya: “Tidak halal seorang Muslim

memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama Muslim) lebih dari tiga hari,

barang siapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal, maka ia masuk 

neraka”. (HR. Abu Dawud, 5/215, Shahihul Jami’: 7645).

ii
 

DAFTAR PUSTAKA

A. Mard
Mardia
iant
nto,
o, dk
dkk,
k, Penggunaan
 Penggunaan Manajemen Konflik Ditinjau Dari Status
 Keikutsertaan Dalam Mengikuti Kegiatan Pencinta Alam di Universitas
Gajah Mada.
Mada. Jurnal Psikologi, No. 2, Tahun 2000.

Davi
David
d W John
Johnso
son
n dan
dan Fr
Fran
ankk P John
Johnso
son,
n,  Dinamika Kelompok Teori dan
 Keterampilan, Jakarta : Indeks, 2012.

Griffin, Pengantar
Griffin,  Pengantar Manajemen.
Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2003.

T. Hani Handoko, Manajemen
Handoko, Manajemen.. Yogyakarta: BPFE, 1999.

James F. Stoner, Manajemen
Stoner, Manajemen (Terjemahan).
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga, 1996.

Yulius Hermawan, Transformasi Dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor,


 Isu, dan Metodologi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Siswanto, Pengantar
Siswanto, Pengantar Manajemen.
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Winardi, Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembangan).


Winardi, Manajemen Pengembangan). Bandung:
Mandar Maju, 1994.

ii
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................
.................................................................
...............................................
......................... i
DAFTAR ISI......................
............................................
............................................
............................................
.......................................
................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................
Belakang.............................................................................
...................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
Definisi Manajemen
Manajemen Konflik...
Konflik........ ..........
..........
..........
.............
.................
..................
...............
...... 2
B. Konflik
Konflik Organisasi..
Organisasi.......
.........
.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..............
..................
...........
.. 3
C. Resolusi
Resolusi Konflik
Konflik dan Manajemen
Manajemen Konflik... Konflik........................
..................
................
....... 4
D. Gaya Konflik dan Teori Konflik.....
Konflik...................
.........
..........
..........
..........
...........
................
.......... 6
E. Peran Komunik
Komunikasi
asi dalan Manajemen
Manajemen Konflik.. Konflik....... ..........
..............
.................10
........10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................
Kesimpulan..................................................................................
..............................................14
14
B. Saran........................................
Saran..............................................................
............................................
...............................15
.........15

DAFTAR PUSTAKA.....................
...........................................
............................................
.....................................
.........................
.......... iii

ii
 

Makalah

MAKALAH MANAJEMEN KONFLIK 

Disusun Oleh:
KELOMPOK: VIII (DELAPAN)

Nama Anggota:

 Niya Afnida : (142708494)


Lia Wahyuni : (142708497)
97)

Unit/ Semester : II (dua)/ V (Lima)


Jurusan/ Prodi : Tarbiyah/ MPI

Dosen Pembimbing:
Fauzan Ahmad Siregar, M.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


MALIKUSSALEH-LHOKSEUMAWE
TAHUN 2016

ii

Anda mungkin juga menyukai