EKONOMI ISLAM
Secara
Secara bahasa, kata al-iqshad
al-iqshad (ekonomi)
(ekonomi) berar suatu
suatu perilaku berhemat
berhemat dalam
membelanj
membelanjakan
akan uang. Secara islah, ekonomi islam berar ilmu yang mempelaja
mempelajari
ri segala
segala
sesuatu yang diturunkan oleh syariat Islam terkait dengan ekonomi. Atau ekonomi islam juga
dapat diarkan sebagai analisa tentang hal-hal yang terkait dengan ekonomi yang berasask
berasaskan
an
hukum-hukum syariah. Karakterisk ekonomi islam diantaranya ialah:
2. Syummuliyah ( keutuhan )
3. Murunah ( feksibilitas )
4. Tawazun ( keseimbangan )
5. ‘Amaliyah ( Keuniversalan )
Nila
Nilaii da
dan
n eka
eka ya
yang
ng terk
terkan
andu
dung
ng da
dala
lam
m ekon
ekonom
omii isla
islam
m ya
yang
ng pe
pert
rtam
ama
a ya
yait
itu
u
Rabbaniyah/Illahiyah yang berar perniagaan dinia ibadah dan dak menipu (QS Saba’ ayat
15). Yang kedua yaitu akhlak dalam 3 pokok kegiatan ekonomi. Yang kega ialah kemanusiaan,
da
dan
n ya
yang
ng tera
terakh
khir
ir ia
iala
lah
h Wasat
Wasatha
han
n atau
atau ke
kese
seim
imba
bang
ngan
an an
anta
tara
ra ke
kebu
butu
tuha
han
n pr
prib
ibad
adii da
dan
n
masyar
masyaraka
akat.
t. Das
Dasar
ar ekonom
ekonomii isl
islam
am terbag
terbagii menjad
menjadii 2 yaitu
yaitu kepemi
kepemilik
likan
an indivi
individua
duall dan
kepemilikan umum.
1. Kepemilikan Individual : Fitrah manusia sejanya adalah meyukai harta yang didapatkan
melalui kegiatan bisnis dan dak memakan harta orang lain (QS Al-Baqarah ayat 188)
2. Kepemilikan Umum : Milik negara dan milik masyarakat umum. Dimana sumber daya yang
dikelola oleh masyarakat, dak dapat dimiliki secara pribadi.
Prinsi
Prinsip
p transa
transaksi
ksi dalam
dalam isl
islam
am dianta
diantara
ra nya ialah
ialah taradh
taradhin
in (suka
(suka sam
sama
a suka
suka dalam
dalam
berniaga) , adil, jelas, dak
dak memakan harta orang lain, dan bermanaat. Prinsip transaksi dan
kegiatan ekonomi yang dilarang dalam islam diantaranya ialah :
Sedangkan akvitas ekonomi yang terlarang diantaranya ialah pencurian, perjudian, najasyi
( konspirasi harga barang ), Talaqqi Rukhan ( membeli dengan harga rendah, menjual dengan
harga nggi ), Pemalsuan uang, penipuan, eksploitasi, riba, dan monopoli.
1. Penyucian jiwa
Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada keyakinan bahwa
semua factor ekonomi termasuk diri manusia pada dasarnya adalah kepunyaan Allah. Ciri khas
dari ekonomi
ekonomi islam adalah ekonomi
ekonomi robbani
robbani atau secara umum
umum yaitu divine economics
economics yang
mempun
mem punyai
yai sumber
sumber niai
niai – nil
nilai
ai normat
normatif
if dan impera
imperativ
tive,
e, sebaga
sebagaii acu
acuan
an yang
yang mengik
mengikat.
at.
Tindak
Tindakan
an manusi
manusiaa secara
secara vertic
vertical
al merefl
merefleks
eksika
ikan
n moral
moral yang
yang baik,
baik, dan secara horiz
horizont
ontal
al
memberi manfaat untuk makhluk lainnya. Persyaratan bagi pelaku ekonomi yaitu memiliki
moral samahah, yaitu lapang dada, lebar tangan , murah hati baik bagi pedangang , konsumen,
debitor maupun kreditor.
a. Bagi Hasil
Menurut hukum perniagaan Islam, kemitraan dan semua bentuk organisasi bisnis didirikan
dengan tujuan pembagian keuntungan melalui partisipasi bersama.
1. Mudharabah (Investasi)
Mudharabah kontrak antara dua pihak atau lebih, yaitu pemilik modal (shahib al mal atau
rabb al mal) yang mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain. Pengusaha (mudharib)
bertugas menjalankan suatu aktivitas atau usaha. Dalam mudharabah, pemilik modal tidak
mendapat
menda pat peran dalam manajemen.
manajemen. Jadi mudharabah
mudharabah adalah kontrak bagi hasil yang akan
memberi pemodal suatu bagian tertentu dari keuntungan/kerugian proyek yang mereka biayai.
2. Musyarakah (Kemitraan)
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu yang memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko
akan ditanggung bersa
A. Pengertan Muamalah
Dalam KBBI arnya hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dan
sebagainya). Sementara dalam qih islam berar tukar menukar barang atau sesuatu yang
memberi manaat dengan cara yang ditempuhnya, seper jual beli, pinjam meminjam, urusan
bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya. Dalam melakukan transaksi ekonomi, seper
jual-beli, sewa- menyewa, utang- piutang, dan pinjam-meminjam, islam melarang beberapa
hal diantaranya seper berikut :
1. Jual beli ( QS Al-Baqarah ayat 275 ) . Berikut yang termasuk syarat-syarat jual beli :
1.) Penjual dan pembeli harus baligh, berakal sehat, dan atas kehendak sendiri
2.) Uang dan barang harus suci, halal, bermanaat, dapat diserah terimakan, dan milik sendiri.
a.) Khiyar, adalah bebas memutuskan antara menerusakan jual beli atau membatalkannya.
Macam-macam khiyar diantaranya ialah a) khiyar majelis b) khiyar syarat c) khiyar aibi (cacat)
b.) Riba, adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini sering terjadi dalam
pertukaran
pertukaran bahan makanan,
makanan, perak,
perak, emas,
emas, dan pinjam-me
pinjam-meminja
minjam.
m. Riba hukum
hukumnya
nya haram.
haram.
Macam-macam riba diantaranya:
1. Riba Fadli, adalah pertukaran barang sejenis yang dak sama mbangannya
2. Riba Qordi, adalah peminjaman dengan syarat harus memberikan kelebihan saat
mengembalikannya
3. Riba Yadi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama mbangannya, namun
4. Riba Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu
kemudian.
2. Uang Piuang
a. Pengeran utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan
catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian.
b. Rukun utang piutang ada 3 yaitu : a) yang berpiutang dan yang berutang b) ada harta atau
barang c) Laadz kesepatan.
Arnya: “Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang
waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih
Sewa menyewa dalam qih Islam disebut ijarah, arnya imbalan yang harus diterima oleh
seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran,
B. Syirkah, adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk
melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Rukun syirkah yakni :
2) Objek akad yang disebut juga ma’qud’alaihi mencakup pekerjaan atau modal.
Syirkah terdiri dari beberapa jenis yaitu Syirkah ‘Inan,’ Abdan, dan Wujuh.
C. Mudarabah, adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih dan
salah satu orang/pihak,diantara mereka bersedia mengeluarkan sejumlah modal uang atau
barang untuk diperdagangkan oleh pihak lainnya dengan ketentuan pembagian laba sesuai
kesepakatan. Hukum mudarabah adalah jaiz(boleh)selama dak ada pihak yang dirugikan
D. Musaqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani. Pemilik kebun menyerahkan
kepada petani agar dipelihara panennya nan akan dibagi dua menurut persentase yang
ditentukan pada waktu akad. Konsep musaqah merupakan konsep kerja sama yang saling
menguntungkan antara kedua belah pihak (simbiosis mutualisme)
E. Muzara’ah dan Mukhabarah. Muzara’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara
pemilik lahan dan Petani penggarap. Dalam kerja sama ini benih tanaman berasal dari
petani. Sementara mukhabarah ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik
lahan dan petani penggarap,\
F.Perbankan. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun
dana masyarakat dan disalurkan kembali dengan menggunakan sistem bunga. Hakikat dan
tujuan
tujuan bank ialah untuk
untuk membantu
membantu masyarakat
masyarakat yang memerlukan
memerlukan.. Bank dari segi
penerapan
penerapan bunga
bunga nya terbagi menjadi
menjadi 2 yaitu bank konvensi
konvensional
onal dan bank syari’
syari’ah.
ah. Bank
syari’ah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya Mudarabah, musyarakah,
wadiah, Qardul hasan, dan murabahah.
G.Asuransi
G.Asur Syari’ah. Asur
ansi Syari’ah Asuran
ansi
si be
bera
rasa
sall dari
dari ba
baha
hasa
sa Be
Bela
land
nda,
a, Assu
Assura
rani
nite
te ya
yang
ng ar
arn
nya
ya
pertanggungan. Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-Ta’min yang berar pertanggungan,
perlindungan, keamanan, ketenangan atau bebas dari perasaan takut. Si penanggung
(Assuradeur) disebut Mu’ammin dan tertanggung (grasrurrerde) disebut musta’min. Hukum
dari asuransi syari’ah adalah jaiz.