Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN K3 PADA PEKERJAAN DAN PERALATAN


MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Taupik Danil Budiman 1830111031


Alfan Figo Ramadan 1830111028
Wildan Yudistira 1730111011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah K3 Kontruksi ini dengan
baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan
manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Karya tulis ilmiah ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna menyelesaikan tugas mata kuliah
K3 kontruksi.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua, yang telah mendukung dan senantiasa memberi doa tiada henti
hentinya bagi penulis untuk mengikuti kegiatan hingga penyusunan laporan ini.
2. Ibu Nia kartika M, T selaku Dosen pengampu mata kuliah K3 kontruksi.
3. Seluruh dosen Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
4. Teman – teman seperjuangan yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis.
5. Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sukabumi sebagai
motivator penulis.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

Sukabumi, 15 oktober 2021


Penulis,
Ttd

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Definisi K3 Mekanikal dan Elektrikal......................................................................... 2
2.2 Manajemen Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal di Proyek..............................2
2.3 Tujuan Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal......................................................3
2.4 Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal.................................................................. 3
2.5 Prosedur Pengopraisan Dan Pemeliharaan Mesin Dan Pemasangan Instalasi Listrik 4
2.6 Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan.................................................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 7
3.2 Saran............................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

K3 Mekanikal dan Elektrikal adalah pemahaman tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja dalam penerapannya pada Mekanikal dan Elektrikal.
K3 Mekanikal ditunjukkan bagi para pekerja yang bekerja pada pekerjaan lift,
pengolahan limbah dan sanitasi. K3 Elektrikal ditunjukkan bagi para teknisi listrik yang
terlibat dalam perencanaan, instalasi dan pemeliharaan bidang kelistrikan dengan
pengalaman di bidang kelistrikan lebih dari 2 tahun. Selain itu K3 Mekanikal dan
Elektrikal juga di peruntukkan bagi peserta magang.
K3 Mekanikal dan Elektrikal di industri konstruksi berperanan penting dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, terutama pada saat ereksi (pemasangan), operasi,
pemeliharaan dan pembongkaran. Pihak manajemen industri bertanggung jawab terhadap
keselamatan dan keamanannya.

1.2 Tujuan

Mengetahui Sistem K3 Mekanikal dan Elektrikal


Memahami bagaimana menangani pekerjaan dan peralatan K3 Mekanikal dan
Elektrikal pada proyek konstruksi
Mengetahui berbagai hal yang menyangkut kesehatan di tempat kerja atau proyek
yang berhubungan dengan K3 Mekanikal dan Elektikal
Mengetahui cara cara pertolongan pertama pada kecelakaan listrik (P3K listrik) dan
mekanik
Memahami prosedur pengoperasian dan pemeliharaan mesin

1.3 Batasan Masalah


Sistem K3 Mekanikal
Sistem K3 Elektrikal

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi K3 Mekanikal dan Elektrikal


K3 Mekanikal dan Elektrikal adalah pemahaman dan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada pekerjaan instalasi komponen jaringan dan peralatan sistem utilitas
bangunan, diantaranya instalasi perpipaan penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor,
pengolahan limbah dan sanitasi, instalasi listrik, instalasi sistem pengkondisian udara,
instalasi lift, dll. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko kerja, penyakit yang timbul
dari pekerjaan dan penanganannya.
Mesin mesin, alat alat, pesawat pesawat baru dan sebagainya yang serba pelik
banyak dipakai sekarang ini, bahan bahan teknis baru banyak diolah dan dipergunakan,
sedangkan mekanisasi dan elektrifikasi diperluas dimana mana.
Dengan majunya industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi, maka
dalam kebanyakan hal berlangsung pulalah peningkatan intensitet kerja operasionil dan
tempo kerja para pekerja.
Hal hal ini memerlukan pengerahan tenaga secara intensif pula dari para pekerja.
Kelelahan, kurang perhatian akan hal hal lain, kehilangan keseimbangan dan lain lain
merupakan akibat dari padanya dan menjadi sebab terjadinya kecelakaan. Bahan bahan
yang mengandung racun, mesin mesin; alat alat; pesawat pesawat dan sebagainya yang
serba pelik serta cara cara kerja yang buruk, kekurangan ketrampilan dan latihan kerja,
tidak adanya pengetahuan tentang sumber bahaya yang baru, senantiasa merupakan
sumber sumber bahaya dan penyakit penyakit akibat kerja. Maka dapatlah dipahami perlu
adanya pengetahuaan keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang maju dan tepat.
Selanjutnya dengan peraturan yang maju akan dicapai keamanan yang baik dan realistis
yang merupakan faktor sangat penting dalam memberikan rasa tenteram, kegiatan dan
kegairahan bekerja pada tenaga kerja yang bersangkutan dan hal ini dapat mempertinggi
mutu pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. Pengawasan berdasarkan
Veligheidsreglement seluruhnya bersifat represssief.

2.2 Manajemen Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal di Proyek


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Proyek adalah sekumpulan aktifitas yang saling berhubungan dari awal hingga akhir
untuk suatu hasil tertentu. Proyek merupakan aktivitas sementara dari personil, material
ataupun sarana untuk mewujudkan sasaran sasaran dalam kurun waktu tertentu yang
kemudian akan berakhir.

2
Seluruh kegiatan yang mendukung pelaksanaan proyek memerlukan suatu
manajemen yang biasanya disebut Manajemen Proyek. Manajemen proyek adalah suatu
usaha untuk mengelola dan mengorganisasikan beragam sumber daya selama masa
pelaksanaan proyek, dengan tujuan untuk mewujudkan sasaran proyek yang meliputi
kualitas, waktu dan biaya sesuai yang telah ditentukan dalam perencanaan

Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:


Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan
instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit.

Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:


Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang
melaksanakan patroli untuk mencatat hal hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan
yang memiliki resiko kecelakaan.
Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3.
Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety
patrol maupun safety supervisor.
Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat

2.3 Tujuan Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal

Adapun tujuan dari pelaksanaan K3 Mekanikal adalah:


Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik
maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja.
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan
kemampuan fisik tenaga kerja. Memberikan pengobatan dan
perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

2.4 Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal


Cara pencegahan kecelakaan:
Memberitahukan terlebih dahulu Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat
menimbulkan gangguan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran
dan peledakan serta cara penanggulangannya.
Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya

3
Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja
Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil
langkah langkah yang diperlukan
Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, hygiene
perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi
Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di
perusahaan
Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja

2.5 Prosedur Pengopraisan Dan Pemeliharaan Mesin Dan Pemasangan Instalasi


Listrik
1. Lift
Lift adalah pesawat dengan peralatan yang mempunyai kereta bergerak naik turun
mengikuti rel pemandu yang dipasang pada bangunan dan digunakan untuk mengangkut
orang dan barang atau khusus barang.
Teknisi perawatan dan atau perbaikan lift ialah orang yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk mengerjakan, memperbaiki dan atau merawat lift. Sedangkan Teknisi
Penyetel (adjuster) lift ialah orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan melakukan
pekerjaan komisoning, pemeriksaan dan pengujian untuk menetapkan kelaikan operasi lift.
Teknisi Lift di bagi atas Pengawas pemasangan lift, Teknisi perawatan dan atau perbaikan
lift, Teknisi penyetel (adjuster) lift, dan Pengawas operasi lift. Teknisi Lift harus memiliki
ijin kerja dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Setiap pemasangan, perawatan dan atau perbaikan lift harus dilaksanakan oleh
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) pemasangan, perawatan dan atau
perbaikan lift yang telah mendapat penunjukan Menteri Tenaga Kerja.

2. Instalasi Listrik
Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan tenaga kerja
dan orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja, dan mengancam keamanan
bangunan beserta isinya
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di
tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04 0225 2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi
listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi listrik yang telah terpasang wajib
disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 04 0225 2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu
3 (tiga) tahun

4
2.6 Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Kejadian berbahaya
lainnya ialah suatu kejadian yang potensial, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
atau penyakit akibat kerja kecuali kebakaran, peledakan dan bahaya pembuangan limbah.
Kewajiban melaporkan berlaku bagi pengurus atau pengusaha yang telah dan yang
belum mengikutsertakan pekerjaannya kedalam program jaminan sosial tenaga kerja
berdasarkan Undang undang No. 3 Tahun 1992. Pengurus atau pengusaha wajib
melaporkan secara tertulis kecelakaan kepada Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja
setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam terhitung
sejak terjadinya kecelakaan dengan formulir laporan kecelakaan sesuai contoh bentuk 3
KK2 A lampiran I. Penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum dilaporkan
secara tertulis.
Setelah menerima laporan, Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja memerintahkan
pegawai pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan harus dilaksanakan terhadap setiap kecelakaan
yang dilaporkan oleh pengurus atau pengusaha. Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan
dilakukan sesuai peraturan perundang undangan ketenagakerjaan

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
K3 Mekanikal dan Elektrikal adalah hal yang tidak boleh terlepas dari pekerjaan
instalasi perpipaan penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor, pengolahan limbah
dan sanitasi, instalasi listrik, instalasi sistem pengkondisian udara, instalasi lift dan
sebagainya. Karna begitu pentingnya maka pemerintah melalui Menteri Tenaga kerja telah
membuat peraturan dan keputusan mengenai hal tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk
mengurangi resiko akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja.

3.2 Saran
Beberapa keputusan menteri tenaga kerja ada yang harus di revisi karna peralatan
sekarang ini telah bertambah modern. Dengan berjalannya waktu keamanan dan kenyaman
dalam melakukan pekerjaan semakin di tingkatkan. Disini penulis hanya member saran
agar supaya para pengusaha dan tenaga kerja yang bergerak di bidang mekanikal dan
elektrikal semakin memperhatikan pekerjaan dan untuk pekerja, setidaknya harus memiliki
pengalaman untuk di pekerjakan di bidang ini.

DAFTAR PUSTAKA

6
A.M. Sugeng Budiono,dkk. Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja.
Semarang: Badan Penerbit Undip, 2003.
Arifin, Zaenal. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Karyawan
Tetap Dan Karyawan Subkontraktor Di PT Bukaka Teknik Utama Cileungsi Bogor Tahun
2005. Depok: Skripsi UI. 2005.
Departemen Kesehatan RI. 1 Orang Pekerja Meninggal Setiap 15 Detik.
"http://www.depkes.go.id/article/view/201411030005/1-orang-pekerja-di-dunia-meninggal-
setiap-15-detik-karena-kecelakaankerja.html". Di akses 13 juni 2015.
Halimah, siti. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Aman Karyawan Di PTSIM Plant
Tambun II Tahun 2010. Jakarta: Skripsi UIN. 2010.
International Labour Organisation. The Prevention of Occupational Disease. Ganeva. 2013.
Notoatmodjo, S. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta:Andi. 2003.
Pencapaian Zero Accident Pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem .
Suma’mur P. K. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Toko Gunung Agung,
2009.
Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press,2008.

Anda mungkin juga menyukai