Anda di halaman 1dari 42

MATERI : K2 / K3

1
TUJUAN MATA PELAJARAN

Setelah menyelesaikan Mata Pelajaran peserta


mampu:
 Menerapkan ketentuan-ketentuan K3 dan
 Keselamatan Ketenagalistrikan pada
pekerjaan bidang distribusi, sehingga terwujud
zero accident

2
POKOK BAHASAN
MATERI : KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

1. Hubungan antara K3 dan K2


2. Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Ruang Lingkup K2 di PT PLN (Persero)
4. Landasan Hukum K2
5. 4 (Empat) Pilar K2
6. Pola penerapan K2 / K3 di PT PLN (Persero)
7. Pengaruh K2 terhadap Kinerja Unit – Unit PT PLN
(Persero)

3
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA K3 DAN K2 ?

K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja


dan
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan

4
K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

5
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG :
KESELAMATAN KERJA

DI UNDANGKAN TANGGAL : 12 JANUARI 1970


TUJUAN / SASARAN :
1. AGAR TENAGA KERJA DAN SETIAP ORANG LAIN YANG
BERADA DITEMPAT KERJA SELALU DALAM KEADAAN
SELAMAT DAN SEHAT.
2. AGAR SUMBER – SUMBER PRODUKSI DAPAT DIPAKAI DAN
DIGUNAKAN SECARA AMAN DAN EFISIEN
3. AGAR PROSES PRODUKSI DAPAT BERJALAN SECARA
AMAN DAN EFISIEN
UNDANG-UNDANG NO : 1 TAHUN 1970

BERLAKU UNTUK SETIAP TEMPAT KERJA YANG DI


DALAMNYA TERDAPAT TIGA UNSUR , YAITU :

1. ADANYA SUATU USAHA, BAIK USAHA YANG


BERSIFAT EKONOMI MAUPUN SOSIAL

2. ADANYA TENAGA KERJA YANG BEKERJA DI


DALAMNYA, BAIK SECARA TERUS MENERUS ATAU
HANYA SEWAKTU-WAKTU

3. ADANYA SUMBER BAHAYA


HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP TENAGA KERJA
DALAM K3 (BAB VIII, PASAL 12
UU NO : 1 TAHUN 1970)
1. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR TENTANG K3,
BILA DIMINTA OLEH PENGAWAS / AHLI K3 (P2K3)
2. MEMAKAI ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI YANG
DIWAJIBKAN
3. MEMATUHI DAN MENTAATI SEMUA SYARAT K3
4. MINTA KEPADA PENANGGUNG JAWAB AGAR
DILAKSANAKAN SEMUA SYARAT K3 YANG DI WAJIBKAN
5. MENYATAKAN KEBERATAN KERJA PADA PEKERJAAN
DIMANA SYARAT K3 DAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG
DIWAJIBKAN DIRAGUKAN OLEHNYA, KECUALI DALAM
HAL-HAL KHUSUS DITENTUKAN LAIN OLEH PENGAWAS
DALAM BATAS-BATAS YANG MASIH DAPAT DI
PERTANGGUNG JAWABKAN
K2
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

9
Peraturan-peraturan berkaitan dengan
Keselamatan Ketenagalistrikan 1/5
1. UU No. 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan
2. PP No. 102 Tahun 2000 Tentang Standardisasi
Nasional
3. PP No. 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas PP No.
10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik
4. Permen Energi Dan Sumberdaya Mineral No. 0027
Tahun 2005 Tentang Tata Cara Pembubuhan Tanda
SNI Dan Tanda Keselamatan
5. Permen Energi Dan Sumberdaya Mineral No. 0045
Tahun 2005 Tentang Instalasi Ketenaga Listrikan
Peraturan-peraturan berkaitan dengan
Keselamatan Ketenagalistrikan 2/5

6. Kepmen Pertambangan Dan Energi No. 975


K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pertambangan Dan Energi No.
01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Untuk
Penyaluran Tenaga Listrik
7. Kep.Meneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001
Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
Peraturan-peraturan berkaitan dengan
Keselamatan Ketenagalistrikan 3/5

8. Kepmen Energi Dan Sumberdaya Mineral No.


2052 K/40/MEM/2001 Tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
9. Kepmen Energi Dan Sumber Daya Mineral No.
1109 K/MEM/2005 Tentang Penetapan Komite
Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik
(Konsuil) Sebagai Lembaga Pemeriksa Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Konsumen
Tegangan Rendah
Peraturan-peraturan berkaitan dengan
Keselamatan Ketenagalistrikan 4/5
10. Kepdirjen Listrik Dan Pemanfaatan Eenergi No.
1898/40/600.4/2001 Tentang Persyaratan Dan
Tata Cara Akreditasi Lembaga Sertifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
11. Kepdirjen Listrik Dan Pemanfaatan Energi No.
1899/40/600.4/2001 Tentang Persyaratan Dan
Tata Cara Sertiifikasi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
Peraturan-peraturan berkaitan dengan
Keselamatan Ketenagalistrikan 5/5
12. Perdirjen. Listrik Dan Pemanfaatan Energi No.
751-12/44/600.4/2005 Tentang Pengguna an
Barang Dan Jasa Produksi Dalam Negeri Pada
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Batubara Kapasitas Terpasang Sampai Dengan
8 MW Per Unit
13. Permen No. 0046 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Atas Permen ESDM No. 0045 Tahun
2005 Tentang Instalasi Ketenagalistrikan
Keselamatan Ketenagalistrikan
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989
TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (1/2)

• Pasal 21
(1) Setiap usaha penyediaan tenaga listrik wajib memenuhi
ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrik
(2) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi standardisasi, pengaman-
an instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat
tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman
bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia
serta kondisi akrab lingkunganan.
Keselamatan Ketenagalistrikan

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG


PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989
TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (2/2)
• Pasal 36
(1) Dalam melakukan pengawasan umum, Menteri,
Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya
melakukan pemeriksaan atas dipenuhinya syarat-syarat
keselamatan ketenagalistrikan baik oleh Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin
Usaha Ketenagalistrikan maupun pemanfaat tenaga
listrik.
Keselamatan Ketenagalistrikan
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL NOMOR : 0045 Tahun 2005 TENTANG
INSTALASI KETENAGALISTRIKAN (1/3)

• Pasal 7
(1) Instalasi penyediaan tenaga listrik yang selesai dibangun
dan dipasang, direkondisi, dilakukan perubahan
kapasitas, atau direlokasi wajib dilakukan pemeriksaan
dan pengujian terhadap kesesuaian dengan ketentuan
standar yang berlaku.
(2) Pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan
ketentuan standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dalam rangka keselamatan ketenaga
listrikan.
Keselamatan Ketenagalistrikan
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL NOMOR : 0045 Tahun 2005 TENTANG
INSTALASI KETENAGALISTRIKAN (2/3)

• Pasal 11
(1) Instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang telah selesai
dibangun dan dipasang wajib dilakukan pemeriksaan dan
pengujian terhadap kesesuaian dengan standar yang
berlaku.
(2) Pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan
ketentuan standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dalam rangka keselamatan
ketenagalistrikan.
Keselamatan Ketenagalistrikan
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR : 0046 Tahun 2006 TENTANG Perubahan atas Permen
ESDM No. 0045 Tahun 2005 Tentang Instalasi Ketenagalistrikan
(3/3)
Pasal 18
(1) Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati/Walikota melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap setiap instalasi
penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga
listrik sesuai dengan kewenangannya
(2) Untuk kepentingan keselamatan ketenagalistrikan, Direktur
Jenderal, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya melaksanakan pemeriksaan secara berkala
terhadap setiap instalasi penyediaan tenaga listrik dan
instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Keputusan Direksi PLN :
1. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan
Instalasi
Di Lingkungan PT PLN (Persero)
2. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan
Umum
Di Lingkungan PT PLN (Persero)
3. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan
Kerja
Di Lingkungan PT PLN (Persero)
20
K3 = K2 =
Kesel. & Kesehatan Kerja Keselamatan Ketenagalistrikan

Tenaga Kerja
Tenaga kerja Masy.Umum sekitar Instalasi
Orang lain Instalasi dan
Sumber & proses produksi Lingkungan Instalasi

UU No.1/1970 UU 30/2009
ttg. Keselamatan Kerja ttg.Ketenagalistrikan
- Selamat dan sehat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
Tenaga kerja a. Andal dan aman bagi instalasi;
dan Orang lain b. Aman dari bahaya bagi manusia
- Aman dan efisien sumber dan makhluk hidup lainnya dan
dan proses produksi c. Ramah lingkungan 21
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
• IMPLEMENTASI K3 (KESELAMATAN) DI PLN : USAHA-USAHA
UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN, PENCEGAHAN
TERJADINYA KECELAKAAN PADA SETIAP KEGIATAN DI PLN,
MERUJUK PADA UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA DAN
• IMPLEMENTASI K3 (KESEHATAN) DI PLN :
USAHA-USAHA UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN,
PENCEGAHAN KESEHATAN PADA SETIAP KEGIATAN DI PLN,
MERUJUK PADA UNDANG-UNDANG NO 22 TAHUN 1993
TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT HUBUNGAN KERJA
. PENYELESAIAN AKIBAT KECELAKAAN DAN KESEHATAN
KERJA, MERUJUK PADA UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 20O3
TENTANG KETENAGA KERJAAN
KESIMPULAN : K3 DAN K2 POSISINYA ADALAH SETARA, NAMUN
K2 MENGATUR HAL YANG LEBIH SPESIFIK
22
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

DEFINISI / PENGERTIAN :

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ADALAH SEGALA


UPAYA ATAU LANGKAH-LANGKAH PENGAMANAN INSTALASI
TENAGA LISTRIK DAN PENGAMANAN PEMANFAAT TENAGA
LISTRIK UNTUK MEWUJUDKAN KONDISI “A3” ANDAL BAGI
INSTALASI DAN KONDISI AMAN DARI BAHAYA BAGI MANUSIA,
SERTA KONDISI AKRAB LINGKUNGAN, DALAM ARTI TIDAK
MERUSAK LINGKUNGAN HIDUP DI SEKITAR INSTALASI
TENAGA LISTRIK (CONTOH : PP NO 3 TAHUN 2005 TENTANG
PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK)
23
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( PP No.3/2005 Psl.21 )
1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standardisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia :
* Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
* Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
24
UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN “ A 3 “

1. STANDARDISASI

2. PENERAPAN 4 PILAR K2

3. SERTIFIKASI

4. PENERAPAN SOP / IK

5. ADANYA PENGAWAS PEKERJAAN


25
STANDARDISASI SEBAGAI SYARAT UNTUK
MEWUJUDKAN “A3” :

- Standardisasi Proses ( Pemasangan dsb)


- Standardisasi Uji (Performance Test, Komisioning,dsb)
- Standardisasi Produk (Spesifikasi dsb)

26
EMPAT PILAR
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

MELIPUTI

KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN


KERJA UMUM LINGKUNGAN INSTALASI

PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN


PERLINDUNGAN
TERHADAP : PEGAWAI, TERHADAP : TERHADAP :
TERHADAP :
BUKAN PEGAWAI MASYARAKAT UMUM INSTALASI
LINGKUNGAN
SEKITAR INSTALASI, PENYEDIAAN TENAGA
INSTALASI
PELANGGAN, TAMU LISTRIK

PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN


TERHADAP TERHADAP TERHADAP TERHADAP
KECELAKAAN DAN KECELAKAAN PENCEMARAN, KERUSAKAN
PENYAKIT AKIBAT MASYARAKAT UMUM KERUSAKAN INSTALASI,
KERJA LINGKUNGAN KEBAKARAN DLL

27
KISI-KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Komitmen/Kewajiban PP No.3/2005 , Pasal 21
Perusahaan KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Visi INSTALASI TENAGA LISTRIK YANG AMAN, ANDAL & AKRAB LINGKUNGAN

Standarisasi SNI & SNI Wajib (SNI, SPLN & Standar Ketenagalistrikan Lainnya)
Jalur 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4
Wujud KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESEL. LINGKUNGAN KESEL. INSTALASI
(Aman dari Bahaya) (Aman dari Bahaya) (Akrab Lingkungan) (Andal dan Aman)
Perlin- Pekerja Masy.Umum Sekitar Inst. Lingkungan Instalasi Instalasi Penyediaan TL
dungan (Pegawai & Outsourcing) Pelanggan, Tamu
Pence- Kecel. Pada Waktu Kerja Kecel. Masy. Umum Pencemaran, Kerusakan Instalasi,
gahan Kecel. Diluar Wkt Kerja Kerusakan Lingkungan Kebakaran
Peny.Yg.Timb.Krn.Hub.Kerja
Persya- Tempat Kerja Tan.Pering.& Larangan Baku Mutu Ling. (BML) Prosedur O&M Instalasi
ratan Lingkungan Tempat Kerja Sertif. Kompetensi Pekerja Wajib AMDAL: RKL / RPL SOP Op.Sis.Kelistrikan
Tan.Peringat.& Larangan Sertifikat Laik Operasi Tdk Wjb AMDAL: UKL / UPL Karakter. Pengusahaan
Prosedur Kerja (Sertif.Keses.Stand.PUIL) Prog.Antisipasi Perub.Iklim Kesiapan Alat Pemadam
Alat Pelind. Diri (APD) (Tan.Kesel.PemanfaatTL) SOP Penangg.Kebakaran
Pemerik. Keseh. Berkala Latihan Pemadaman
Tan.Kesel.PemanfaatTL Sis. Kam. Instalasi
28
BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI

Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari


bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan
ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang
menimpa pekerja.

Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat


umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan
kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan
memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan
kegiatan Perusahaan.
29
Keselamatan lingkungan, upaya mewujudkan kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan/atau pencegahan terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi, upaya mewujudkan kondisi andal dan


aman bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan
dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat
berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.

30
SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

KOMITE
Institusi LEMBAGA
KESELAMATAN
Yg berwenang KETENAGALISTRIKAN AKREDITASI **) **) Untuk Bidang:
*) Interdep : (Interdep *) - MSTQ : KAN
ESDM, Ristek, - Jasa Konstruksi : LPJK
Kimpraswil, - Jasa Non-Konstruksi:
Nakertrans, AKREDITASI MESDM cq. DJLPE
LH, Perindag

LEMBAGA LEMBAGA
Lembaga LEMBAGA LEMBAGA LEMB. SERT. LEMBAGA
PEMERIKSA
SERTIFIKASI SERTIFIKASI LAB.UJI / SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Sertifikasi KESESUAIAN KELAIKAN
TENAGA TEK BAD USAHA KALIBRASI. PRODUK
STAND.PUIL INSTALASI
(Asosiasi (Asosiasi (Lembaga (Perus. Jasa
(Perus. Jasa (Perus. Jasa Independen)
Perusahaan) Perusahaan) Pengujian) Pengujian) Pengujian)
SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Wujud SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
LAB.UJI TANDA KESESUAIAN
KOMPETENSI BADAN USAHA LAIK OPERASI
Sertifikasi / KALIBRASI KESELAMATAN STANDAR PUIL

Obyek
Sertifikasi

Tenaga Instalasi
Badan Usaha Lab.Uji Instalasi Pembangkitan,
Teknik Penunjang Kalibrasi Pemanfaat TL Pemanfaatan TL Transmisi
Ketenagali Penyediaan TL (Pelanggan) Distribusi
strikan 31
BATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PLN
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP

APP

Jaringan
PLTA PLTU Distribusi
Pelanggan Kecil
Saluran Transmisi (Rumah)
JTM

Gardu Induk Gardu


Distribusi

APP
Fuse / APP

APP Instalasi Pemda


(PJU & Taman Kota)
Pelanggan Besar Gardu PB Pelanggan Sedang32
(Pabrik/Industri) (Apartmen/Hotel)
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
POLA PELAKSANAAN K2 / K3 DI PLN

DEFINISI DAN KOMITMEN


BUDAYA PERUSAHAAN
K2/K3

PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K2 / K3, PANITIA PEMBINA K2 / K3

RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K3

PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL :


a. PENDIDIKAN & PELATIHAN
b. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN PROGRAM MANAJEMEN :
c. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARAN a. PROGRAM KECELAKAAN NIHIL
d. KESEHATAN KERJA b. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) & AUDIT *
e. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
KECELAKAAN
f. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3 * DILAKSANAKAN OLEH UNIT-UNIT PLN
YANG MENGELOLA LANGSUNG INSTALASI
HASIL PENERAPAN K2 / K3

A. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3


B. PENGHARGAAN K2 / K3

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusahaan


DALAM KEP. DIR. :
• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “
Perspektif Bisnis Internal ”
• K2 Adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan
unit PLN untuk melaksanakan kewajiban :
1. Keselamatan kerja
2. Keselamatan Instalasi
3. Keselamatan Umum
4. Keselamatan Lingkungan

. Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu


faktor pengurang” penilaian tingkat kinerja unit (Maksimum
minus 15 ). 34
PENGARUH “K 2” TERHADAP PENILAIAN TINGKAT
KINERJA UNIT-UNIT PT PLN (Persero)

DITUANGKAN DALAM :
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
NOMOR : 059.K/DIR/2009
TANGGAL : 13 MARET 2009

TENTANG : SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA


PT PLN (Persero)

PEMBANGKITAN,WILAYAH,DISTRIBUSI,PENYALURAN
DAN PUSAT PENGATUR BEBAN DAN JASA PENUNJANG
TAHUN 2009
35
DATA KECELAKAAN KERJA
DAN
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
2000 s/d 2004

PT PLN (PERSERO)

36
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
40
35
30
TERJADI

25
20
15
10
5
0
2000 2001 2002 2003 2004
LISTRIK NON LISTRIK
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK LALU LINTAS
LAINNYA

37
PADA SAAT KECELAKAAN KERJA

40

30
KORBAN

20

10

0
2000 2001 2002 2003 2004
TEWAS LUKA PARAH LUKA RINGAN

38
HASIL PERAWATAN KECELAKAAN KERJA

35
30

25
KORBAN

20

15

10

5
0
2000 2001 2002 2003 2004
MENINGGAL CACAT SEMBUH
39
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM

120

100

80
ORANG

60

40

20

0
2000 2001 2002 2003 2004

MENYENTUH JARINGAN PLN INSTAL PLG / PERAL LISTRIK


PENCURIAN LISTRIK KURANG PAHAM LISTRIK
INSTALASI PLN NON LISTRIK
40
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM

140

120

100

80
ORANG

60

40

20

0
2000 2001 2002 2003 2004

TEWAS LUKA, CACAT DLL.


41
Terima Kasih

42

Anda mungkin juga menyukai