Anda di halaman 1dari 42

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

( K2 )

OLEH
SOEROYO ASMOERI

JAKARTA, TAHUN 2006

Presentasi AAK2/2005 1
Keselamatan Ketenagalistrikan
Dasar Hukum
Undang-Undang No 15 Tahun 1985 tentang ketenagalistrikan
- Memperhatikan Keselamatan Kerja &
- Keselamatan Umum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Pasal 87 : Kewajiban
perusahaan menerapkan SMK3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen
perusahaan)
PP No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 10
Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
PP No.10/1992 ttg Pelaksanaan Program Jamsostek (antara lain Pelaksanaan Program
Jaminan Kecelakaan Kerja)
Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
KepMenaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment Series), sebagai salah satu SMK3 Standard Internasional

Presentasi AAK2/2005 2
Pasal 21 (PP No.03 / 2005)
(1) Setiap usaha penyediaan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan
mengenai keselamatan ketenagalistrikan
(2) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi standarisasi, pengamanan instalasi
tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk
mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari
bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkungan
(3) Pekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan
tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga
Listrik (BUPTL) yang di sertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.
(4) Dalam hal disuatu daerah belum terdapat BUPTL yang telah di
disertifikasi sbgmana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk BPUTL.
(5) Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi
sbgmana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota
sesuai kewenangannya dapat menunjuk lembaga sertifikasi.
Presentasi AAK2/2005 3
Pasal 21 (PP No.03 / 2005)
(6) Pemeriksaan dan Pengujian instalasi penyediaan tenaga listrik dan
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan
menengah dilaksanakan oleh lembaga inspeksi teknik yang diakreditasi
oleh lembaga yang berwenang.
(7) Pemeriksaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan
rendah dilaksanakan oleh suatu lembaga inspeksi independen yang sifat
usahanya nirlaba dan ditetapkan oleh Menteri.
(8) Pemeriksaan instalasi tegangan rendah yang dimiliki oleh konsumen
tegangan tinggi dan/ atau konsumen tegangan menengah dilakukan
olehm lembaga inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6).
(9) Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha ketenagalistrikan wajib
memiliki sertifikasi kompetensi sesuai perundangan-undangan.
(10)Untuk jenis-jenis usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) yang berkaitan dengan jasa konstruksi diatur tersendiri
dalam peraturan perundangan-undangan di bidang Jasa Konstruksi.

Presentasi AAK2/2005 4
Pasal 22 (PP No.03 / 2005)
(1) Instalasi ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (3) harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia Bidang
Ketenagalistrikan
(2) Setiap instalasi ketenagalistrikan sebelum dioperasikan wajib
memiliki sertifikasi laik operasi

Pasal 23 (PP No.03 / 2005)


Ketentuan mengenai perencanaan, pemasangan, pengamanan,
pemeriksaan, pengujian dan uji laik operasi instalasi ketenagalistrikan
diatur dengan Peraturan Menteri.

Presentasi AAK2/2005 5
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Ditinjau Dari UU.20/2002 dan PP 03/2005
UU. No. 20 Tahun 2002
PP No. 3 Tahun 2005
Pasal 48 : Pasal 21 :
1. Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib 1. Setiap usaha penyediaan tenagalistrik wajib
memenuhi ketentuan mengenai keselamatan memenuhi ketentuan mengenai Keselamatan
ketenagalistrikan Ketenagalistrikan
2. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan
2. Ketentuan mengenai keselamatan Ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik
mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk
dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi
kondisi akrab lingkungan dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta
3. Setiap instalasi tenaga listrik yang akan beroperasi
kondisi akrab lingkungan
wajib memiliki sertifikasi laik operasi
4. Setiap pemanfaat tenaga listrik yang akan
diperjualbelikan wajib memiliki tanda keselamatan 9. Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha
5. Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan ketenagalistrikan wajub memiliki sertifikat
wajib memiliki sertifikat kompetensi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan
6. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan,
seritifikat laik operasi, tanda keselamaan, dan Pasal 22 :
sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam (2) Setiap instalasi ketenagalistrikan sebelum
ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur dioperasikan wajib memiliki sertifikat laik operasi
dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 60, 61, 62 mengenai Sanki-sanksi

Presentasi AAK2/2005 6
KISI-KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Komitmen/Kewajiban PP No.03 TAHUN 2005 , PASAL 21
Perusahaan KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Visi INSTAL.TENAGA LISTRIK AMAN, ANDAL & AKRAB LING.

Standar SNI & SNI Wajib (Ex. SPLN & Standar Ketenagalistrikan Lainnya)
Jalur 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4

Wujud KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESEL. LINGKUNGAN KESEL. INSTALASI


(Aman dari Bahaya) (Aman dari Bahaya) (Akrab Lingkungan) (Andal dan Aman)

Perlindungan Pekerja Masy.Umum Sekitar Instal. Lingkungan Instalasi Instalasi Penyediaan TL


(Peg. & TK Bukan Peg.) Pelanggan, Tamu

Pencegahan Kecelakaan Kerja Kecelakaan Masy. Umum Pencemaran, Kerusakan Instal.(Int&Ext)


Peny.Yg.Timb.Krn.Hub.Kerja Kerusakan Lingkungan Kebakaran
Kecel. Diluar Wkt Kerja

Persyaratan Tempat Kerja Tan.Pering.& Larangan Baku Mutu Ling. (BML) Prosedur O&M Instalasi
Lingkungan Tem. Kerja Sert. Kompet. Pekerja Wajib AMDAL:RKL/RPL SOP Op.Sis.Kelistrikan
Tan.Pering.& Larangan Sert. Laik Operasi Tdk Wjb : UKL/UPL Karakter. Pengusahaan
Prosedur Kerja (Sert.Keses.Stan.PUIL) Prog.Antis.Perub.Iklim Kesiapan Alat Pemadam
Alat Pelind. Diri (APD) (Tan.Kesel.Pemanf.TL) SOP Penang.Kebakaran
Pemer. Keseh. Berkala Latihan Pemadaman
Tan.Kesel.PemanfaatTL Sispam Instalasi
Sert. Kompet. Pekerja Prog. Bina Lingkunga
Sert.Peralat.Berbahaya

Audit Sis. Manajemen K3 (SMK3) SMK3 Lingkungan SMK3


Presentasi AAK2/2005 7
LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
1. STANDARISASI

2. KESELAMATAN (4 JALUR)
• KESELAMATAN KERJA
• KESELAMATAN UMUM
• KESELAMATAN LINGKUNGAN
• KESELAMATAN INSTALASI

3. SERTIFIKASI
• LAIK OPERASI
• KOMPETENSI TENAGA TEKNIK

MULAI TAHUN 2004 K2 SUDAH MASUK KINERJA PERUSAHAAN TERTUANG


PADA SK DIREKSI NO. 024&025.K/010/DIR/2004.
Penerapan kegiatan kinerja K2, maksimum tidak melaksanakan Kegiatan K2
terhadap Target kinerja maka akan mendapat pengurangan 5.

Presentasi AAK2/2005 8
POSISI STANDAR PLN - Awal 2004
Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Referensi
No. Instalasi Kesesuaian Referensi
SPLN Standar Non
Dengan SNI Standar IEC
IEC
ASTM = 3
ASME = 6
1 Pembangkitan 57 5 BSI CP = 2 30
ISO = 12
IEEE = 1
JIS = 1
IEEE = 4
2 Transmisi 67 6 ANSI = 2 54
VDE = 1
IEEE = 10
3 Distribusi 112 13 84
VDE = 5
4 Umum 30 3 ISO = 3 24
Jumlah 266 27 52 192

Presentasi AAK2/2005 9
BATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PT PLN (PERSERO)
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP

APP

Jaringan
Distribusi
PLTA PLTU
Pelanggan Kecil
Saluran Transmisi (Rumah)
JTM

Gardu Induk
Gardu
Distribusi

APP
Fuse / APP

APP Instalasi
Pemda
Pelanggan Besar Pelanggan Sedang
Presentasi AAK2/2005 Gardu PB (Apartmen/Hotel)
10
(Pabrik/Industri)
SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

KOMITE
Institusi LEMBAGA
KESELAMATAN
Yg berwenang KETENAGALISTRIKAN AKREDITASI **) **) Untuk Bidang:
**) Interdep : (Interdep *) - MSTQ : KAN
ESDM, Ristek, - Jasa Konstruksi : LPJK
Kimpraswil, - Jasa Non-Konstruksi:
Nakertrans, AKREDITASI MESDM cq. DJLPE
LH, Perindag

LEMBAGA LEMBAGA
Lembaga LEMBAGA LEMBAGA LEMB. SERT. LEMBAGA
PEMERIKSA
SERTIFIKASI SERTIFIKASI LAB.UJI / SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Sertifikasi KESESUAIAN KELAIKAN
TENAGA TEK BAD USAHA KALIBRASI. PRODUK
STAND.PUIL INSTALASI
(Asosiasi (Asosiasi (Lembaga (Perus. Jasa
(Perus. Jasa (Perus. Jasa Independen)
Perusahaan) Perusahaan) Pengujian) Pengujian) Pengujian)
SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Wujud SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
LAB.UJI TANDA KESESUAIAN
KOMPETENSI BADAN USAHA LAIK OPERASI
Sertifikasi / KALIBRASI KESELAMATAN STANDAR PUIL

Obyek
Sertifikasi

Tenaga Instalasi
Badan Usaha Lab.Uji Instalasi Pembangkitan,
Teknik Penunjang Kalibrasi Pemanfaat TL Pemanfaatan TL Transmisi
Ketenagali Penyediaan TL (Pelanggan) Distribusi
strikan
Presentasi AAK2/2005 11
DATA KECELAKAAN KERJA
DAN
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
2000 s/d 2004

PT PLN (PERSERO)

Presentasi AAK2/2005 12
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
40
35
30
TERJADI

25
20
15
10
5
0
2000 2001 2002 2003 2004
LISTRIK NON LISTRIK
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK LALU LINTAS
LAINNYA

Presentasi AAK2/2005 13
PADA SAAT KECELAKAAN KERJA

40

30
KORBAN

20

10

0
2000 2001 2002 2003 2004
TEWAS LUKA PARAH LUKA RINGAN

Presentasi AAK2/2005 14
HASIL PERAWATAN KECELAKAAN KERJA

35
30

25
KORBAN

20

15

10

5
0
2000 2001 2002 2003 2004
MENINGGAL CACAT SEMBUH

Presentasi AAK2/2005 15
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM

120

100

80
ORANG

60

40

20

0
2000 2001 2002 2003 2004

MENYENTUH JARINGAN PLN INSTAL PLG / PERAL LISTRIK


PENCURIAN LISTRIK KURANG PAHAM LISTRIK
INSTALASI PLN NON LISTRIK

Presentasi AAK2/2005 16
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM

140

120

100

80
ORANG

60

40

20

0
2000 2001 2002 2003 2004

TEWAS LUKA, CACAT DLL.

Presentasi AAK2/2005 17
KECELAKAAN KERJA PDKB TM / TR
No THN UNIT PLN NAMA KORBAN AKIBAT KECELAKAAN SEBAB KECELAKAAN

1 2000 APJ Mojo- Agus Sudi-ono Luka bakar dahi, tangan Melanggar EP
kerto Nyono Puji-anto Luka bakar tangan Melanggar EP

2 2001 APJ Sema-rang Sutrisno Tewas Tersengat listrik, tdk


mematuhi SOP,
Pengawas tdk ber-
fungsi semestinya

3 2003 APJ Sidoarjo Wiri tiyoso Luka bakar sda


4 2004 APJ Cirebon Kusharyanto Tewas sda
APJ Purwo- Sujarwo Luka bakar tangan, jari sda
kerto telunjuk diamputasi
FX Suwar-doyo Luka bakar paha, tangan sda
kiri diamputasi sampai
bahu

APJ Suraba-ya Sudaryanto Tewas sda


Selatan Rusdianto Luka bakar tangan, kaki Jatuh dari tangga

Presentasi AAK2/2005 18
PERHITUNGAN KINERJA “K2”
SESUAI KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
NOMOR : 040.K & O41.K /DIR/2005
TANGGAL : 20 MARET 2006
TENTANG : SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA
PADA UNIT ORGNISASI PT PLN (Persero)
WILAYAH / PEMBANGKITAN / DISTRIBUSI /
UDIKLAT BOGOR
/ P3B / DAN JASA PENUNJANG
TAHUN 2006

Presentasi AAK2/2005 19
Perhitungan Kinerja K2
Tahun 2006
1. Standarisasi (dibuat target)
Penerapan standar (SNI,SPLN dan Standard lainnya) pada
setiap kegiatan ketenagalistrikan / SPK / Kontrak
Nilai

a. Semua kegiatan sesuai target 0


b. Tingkat pencapaian 75 % – 99% dari target - 0,2
c. Tingkat pencapaian 25% - 74% dari target - 0,4
d. Tingkat pencapaian 0% - 24% dari target - 0,8
2. Keselamatan Kerja (dibuat target)
Perlindungan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja :

Presentasi AAK2/2005 20
2.1.Pendidikan/Pelatihan Keselamatan & kesehatan kerja,
diutamakan pekerja lapangan.
a. Semua pekerja telah mendpt Diklat sesuai target 0
b. Tingkat pencapaian 75 - 99% mendpt Diklat & mensosialisasikan -0,05
c. Tingkat pencapaian 25 -74% mendpt Diklat & mensosialisasikan -0,1
d. Tingkat pencapaian 0 - 24% mendpt Diklat & mensosialisasikan -0,2

2.2 & 2.3. Penunjukkan Pengawas dan SOP sesuai persyaratan


pada setiap kegiatan yang mengandung potensi bahaya
a. Semua kegiatan harus ada pengawas dan SOP 0
b. Tingkat pencapaian 75 – 99 % ada pengawas dan SOP -0,1
c. Tingkat pencapaian 25 - 74 % ada pengawas dan SOP -0,2
d. Tingkat pencapaian 0 – 24 % ada pengawas dan SOP -0,45

2.4. Penyelesaian Kecelakaan Kerja & Penyakit Akibat Kerja


(PAK)
a. Kecelakaan & Penyakit akibat kerja nihil 0
b. Kecel & Penyakit akibat kerja (Luka ringan/tdk tewas) - 0,1
c. Kecelakaan & Penyakit akibat kerja (Luka parah/tdk tewas) - 0,5 *)
d. Kecelakaan & Penyakit akibat kerja (tewas) - 1,6 *)
Presentasi AAK2/2005 21
3. Keselamatan Umum (dibuat target)
Perlindungan dan Pencegahan Kecel Masyarakat Umum yang
berhub dengan kegiatan PLN

3.1. Sosialisasi Keselamatan Masy Umum (aman dari bahaya listrik


dan lainnya) diutamakan Masy Umum yg berada disekitar instalasi
a. Dilakukan sosialisasi menjangkau semua masyarakat 0
b. Dilakukan sosialisasi kpd masy umum 50 % dari target - 0,1
c. Belum melakukan sosialisasi - 0,2

3.2. Kecelakaan Masyarakat Umum (kelalaian PLN)


a. Kecelakaan nihil 0
b. Terjadi kecelakaan (Luka ringan/tdk tewas) - 0,1
c. Terjadi Kecelakaan (Luka parah/tdk tewas) - 0,3 *)
d. Terjadi Kecelakaan (tewas) - 1,6 *)
Presentasi AAK2/2005 22
4. Keselamatan Lingkungan (dibuat target)
Perlindungan Pencemaran dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan
yang dikarenakan oleh Kegiatan Instalasi:
4.1. Pelatihan/pendidikan bidang lingkungan dan sosialisasi
pada daerah yg rawan thd kerusakan lingkungan.
a. Semua pekerja (sesuai target) telah Diklat & sosialisasi dilakukan 0
b. Tingkat pencapaian 75–99% telah Diklat & telah sosialisasi - 0,1
c. Tingkat pencapaian 25-74% telah Diklat & telah sosialisasi - 0,15
d. Tingkat pencapaian 0-24% telah Diklat & telah sosialisasi - 0,2

4.2. Pencemaran / kerusakan lingkungan sekitar instalasi


a. Pencemaran dlm batas BML (tdk terjadi rsk) & dibuat lap 0
b. Pencemaran melebihi BML (tdk terjadi rsk) & dibuat lap - 0,3
c. Pencemaran melebihi BML,terjadi rsk,ada gugatan dari masy - 0,5 *)

Presentasi AAK2/2005 23
5. Keselamatan Instalasi (dibuat target)
Perlindungan dan Pencegahan Kerusakan Instalasi
5.1. Pelatihan/pendidikan bidang keselamatan instalasi
(andal dan aman) bagi pekerja
a. Semua pegawai (sesuai target) menerima Diklat 0
b. Tingkat pencapaian 75-99% pegawai menerima Diklat - 0,05
c. Tingkat pencapaian 25-74% pegawai menerima Diklat - 0,1
d. Tingkat pencapaian 0-24% pegawai menerima Diklat - 0,2
5.2. Perlindungan & Pencegahan pd Bang/Inst yg rawan kebakaran
a. Semua peralt pemadam siap pakai dan ada SOP kebakaran 0
b. Peralt pemadam 50-99% siap pakai dan ada SOP kebakaran -0,1
c. Peralt pemadam 25-49% siap pakai dan ada SOP kebakaran -0,2
d. Peralt pemadam 0-24% siap pakai dan ada SOP kebakaran -0,3
5.3. Kebakaran dan Gangguan / Kerusakan Instalasi
a. Tdk terjadi kebakaran/kondisi inst andal, aman & ada lap 0
b. Terjadi kebakaran/terjadi kerusakan/derating - 0,5 *)
c. Terjadi kebakaran inst/kerusakan berat/pemadaman -1,0 *)

Presentasi AAK2/2005 24
6. Sertifikasi (dibuat target)
6.1. Kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
a. Semua sudah bersertifikasi sesuai target 0
b. Tingkat pencapaian 75-99% dari target sdh bersertifikasi - 0,1
c. Tingkat pencapaian 25-74% dari target sdh bersertifikasi - 0,2
d. Tingkat pencapaian 0-24% dari target sdh bersertifikasi - 0,3
6.2. Sertifikasi Laik Operasi bagi Instalasi (termasuk bangunan yang
dipersyaratkan)
a. Semua sdh bersertifikat sesuai target 0
b. Tingkat pencapaian 75-99 % dari target sdh bersertifikat - 0,1
c. Tingkat pencapaian 25–74 % dari target sdh bersertifikat - 0,2
d. Tingkat pencapaian 0-24 % dari target sdh bersertifikat - 0,3

Catatan :
1. pengurangan maksimum = - 5
2. Yang ada tanda *) langsung dikurangi (tidak menggunakan formula)
3. Laporan dibuat triwulanan dan dilakukan verifikasi oleh KPUB terkait,
disampaikan kepada Ketua Tim Kinerja PLN Pusat dengan cc. DDLKL &
KPUB terkait.

Presentasi AAK2/2005 25
CONTOH CARA PENILAIAN KINERJA

Pembuatan Target Kinerja K2 dengan menggunakan Form: A/TRG


Perhitungan Penilaian Kinerja K2 dengan menggunakan Form: B/PEN

Untuk bidang Unit Proyek (SK. Dir 040.K/DIR/2005) dan bidang Unit Bisnis
Distribusi/Wil/Kit /P3B/Jasa (SK Dir 041.K/DIR/2005) prinsipnya sama.

Contoh Perhitungan Penilaian Kinerja K2 :


1. STANDARISASI
Kolom Nilai : diisi sesuai bidang yang ditangani (maks 4 bidang)
dgn nilai maks = - 0,8 shg per bidang bobotnya = 0,2
Kolom TRG : diisi target sesuai dengan Form: A/TRG
Kolom REAL : diisi realisasi sesuai dengan kondisi per TW dan dibuat
akumulasi kecuali untuk Bidang Umum (APAR & K.P3K)
Kolom % : (REAL/TRG) X 100% = pencapaian thd target
Kolom NK : Pencapaian thd target (lihat tabel 1 diatas) X
Kolom Nilai = nilai kinerja pada kegiatan/obyek ybs
Contoh NK : kolom % = 80% dilihat pd tabel 1 termasuk 75% – 99%
sehingga nilainya = - 0,2
NK = - 0,2 X 0,2 = - 0,04 (dianggap yg dikelola ada 4 bidang)
Presentasi AAK2/2005 26
2. Keselamatan
Prinsip cara perhitungannya sama, hanya ada pengecualian yang
langsung
di finalti/dikurangi tidak menggunakan formula spt diatas, yaitu :
a. Keselamatan Kerja :
kasus Kecelakaan yang menyebabkan Luka parah dan TEWAS
untuk luka parah = – 0,5 dan TEWAS = - 1,6
b. Keselamatan umum :
Untuk Luka parah = - 0,3 dan TEWAS = -1,6 (butir a tdk ada yg tewas)
Kalau butir a ada yg tewas =- 0,5
c. Keselamatan Lingkungan :
Terjadi pencemaran melebihi BML = - 0,3
Terjadi pencemaran melebihi BML dan terjadi kerusakan
lingkungan serta ada gugatan masyarakat = - 0,5
d. Keselamatan Instalasi :
Terjadi kerusakan instalasi/derating akibat kerusakan = - 0,5
Terjadi kebakaran gedung/instalasi atau kerusakan berat shg
terjadi pemadaman = - 1

3. Sertifikasi
Prinsip cara perhitungannya sama dengan butir 1 (standarisasi) diatas.

Presentasi AAK2/2005 27
PENENTUAN TARGET KINERJA K2
( CONTOH )
1. Standarisasi,
KEGIATAN STANDAR YG DIGUNAKAN
- Pembangkitan :
Major Overhaul PLTA SNI No 90 :1990 Komiss plta
Manual Book dari Pabrikan
- Transmisi :
Pemeliharaan SUTT 150 kV SPLN 2 : 1978 Pentanahan netral

- Umum : Kotak P3K (harus ada isinya)


APAR (Permenaker & trans No:04/MEN/1980)
2. Keselamatan,
- Diklat K3, Lingkungan, O&M Kit,Trans,Dist
- Isi ulang APAR
- Pemeliharaan dan penyempurnaan peralatan Pemadam
- Sosialisasi masyarakat umum sekitar instalasi (dana Comdev)
3. Sertifikasi,
- Sesuai dengan RKAP unit yang diusulkan ke PLN Pusat

Presentasi AAK2/2005 28
PENJELASAN
(1)
Laporan Kinerja K2 dibuat setiap Triwulanan dan ditandatangani oleh
Geral Manager Unit Bisnis Wilayah / Distribusi / Pembangkitan
/P3B/Pikitring/Jasa.

Batas waktu pelaporan sesuai dengan ketentuan pada SK Direksi No.040 &
041.K/DIR/2006 tanggal 20 Maret 2006, yaitu :
Triwulan I, paling lambat dilaporkan pada tanggal 30 April,
Triwulan II, paling lambat dilaporkan pada tanggal 31 Juli,
Triwulan III, paling lambat dilaporkan pada tanggal 31 Oktober,
Triwulan IV, paling lambat dilaporkan pada tanggal 14 Feb,

Laporan dari Unit ke PLN Kantor Pusat ditujukan ke Tim Kinerja PLN
Kantor Pusat dengan tembusan : DD LKL dengan verifikasi oleh KPUB
Unit yang bersangkutan.
Khusus untuk laporan s/d Triwulan 4 (laporan 1 tahun) harus
dilaporkan oleh Unit yang bersangkutan selambat-lambatnya minggu
ke 2 (dua) bulan Februari tahun berikut.

Format laporan pembuatan target dan perhitungan penilaian kinerja K2


dengan menggunakan FORM A/TRG dan FORM B/PEN,
FORM A/TRG : khusus untuk pembuatan target kinerja K2
FORM
Presentasi B/PEN
AAK2/2005 : untuk pelaporan Triwulanan 29
(2)
Bidang Standarisasi :
• Standarisasi pada pembangkit/trans/dist adalah jumlah standar yang
diterapkan pada kegiatan ketenagalistrikan dan prioritas pada kegiatan yang
berpotensi bahaya terjadinya kecelakaan.
• Pembangkit yang dimaksud adalah yang mempunyai Daya Terpasang > 1 MW.
• Standard penempatan APAR mengacu pada PERMEN 04/MEN/1980

Bidang Keselamatan :
Kecelakaan Kerja yang di perhitungkan pada Kinerja K2 adalah kecelakaan kerja
yang terjadi dibawah pengawasan Manajemen PLN.
Contoh :
- Kecelakaan kerja yang terjadi ditempat kerja dengan pengawas pelaksana
pekerjaan dan pengawas K3 oleh PLN, hal ini masuk pada penilaian kinerja K2.
- Kecelakaan kerja yang terjadi pada saat berangkat dan pulang kantor tidak
masuk pada penilaian kinerja K2.

Kecelakaan Umum yang di perhitungkan pada penilaian Kinerja K2 adalah kecelakaan


masyarakat umum disekitar Instalasi PLN yang terjadi akibat KELALAIAN PLN.

Presentasi AAK2/2005 30
(3)
Penerapan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) pada Keselamatan Kerja
(bidang K3), Keselamatan Lingkungan (bidang lingkungan) dan
Keselamatan Instalasi (bidang O&M Pembangkitan/Transmisi/Distribusi
dan Penanggulangan Kebakaran) adalah bisa dilakukan secara inhouse
training, pelatihan, kursus, seminar, dsb.

Bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah bisa berupa pemberian tanda


larangan, tanda peringatan, mengumpulkan masyarakat, penyampaian
informasi via Radio/Televisi/Pamlet/dsb. (ada komunikasi antara PLN
dengan masyarakat yang dimaksud).

Bidang Sertifikasi
Sertifikasi laik operasi untuk pembangkit dan transmisi wajib bagi yang
baru beroperasi (setelah selesai dibangun) dan khusus untuk pembangkit
hanya dibatasi yang melaksanakan pemeliharaan Major Overhaul.

Penyusunan target kinerja K2 mengacu dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan


dan program kerja dari masing-masing unit pada tahun anggaran yang
bersangkutan.
Presentasi AAK2/2005 31
PEMERIKSAAN KESIAPAN PELAKSANA CONTOH
SEBELUM BEKERJA
Lokasi : Hari/Tanggal : ….
Nama Pekerjaan : Pukul :

Kondisi Kondisi Kompetensi Peralatan Tanda tangan


No. Nama Pelaksana Jasmani Rochani / Safety yg (sudah
*) **) Kemampuan digunakan mengetahui
/mengerti)
1
2
3
4
5
6

Keterangan :
*) contoh : sakit mata (SM), sakit perut (SP), kurang tidur (KT)
**) contoh : sedih / kematian anggota kel (S), problem rumah tangga (PR)
……………… , ……….., 200

Pengawas Keselamatan Pengawas Pekerjaan Pengawas Manuver

( ………………… ….. ) (…………………… ..) ( ……………………)

Presentasi AAK2/2005 Penanggung jawab Pekerjaan 32


Penerapan Kinerja K2 dikaitkan dengan Anggaran
( relatif kecil )

1. Standarisasi,
- Jumlah Standar SNI / SPLN / Lainnya yg hrs diterapkan
- Syarat cara pemasangan dan Pemeliharaan APAR
- Pengisian kotak P3K

2. Keselamatan,
- Diklat K3, Lingkungan, O&M Kit,Trans,Dist
- Isi ulang APAR
- Pemeliharaan dan penyempurnaan peralatan Pemadam
- Sosialisasi masyarakat umum sekitar instalasi (dana Comdev)

3. Sertifikasi,
- Usulan mendapatkan sertifikat kompetensi untuk Tenaga Teknik
(sesuai RKAP tahun 2006)
- Usulan mendapatkan sertifikat Laik Operasi untuk Pembangit Baru
/ selesai Major Overhaul (sesuai RKAP tahun 2006)

Presentasi AAK2/2005 33
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN ( Persero ) :

NO : 090.K/DIR/2005 ,TENTANG KESELAMATAN INSTALASI


DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

NO: 091.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN UMUM


DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

NO: 092.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN KERJA


DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

Presentasi AAK2/2005 34
Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi
aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
kegiatan instalasi milik Perseroan, dengan jalan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan yang dapat menimpa pekerja.

Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi


aman bagi masyarakat umum dari babhaya yang diakibatkan
oleh kegiatan instalasi, bangunan dan sarana milik Perseroan,
yang dilaksanakan dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan
masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan.

Presentasi AAK2/2005 35
Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan
kondisi akrab lingkungan dari instalasi milik Perseroan dengan
memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan /
atau pencegahan terhadap terjadinya kerusakan lingkungan
yang diakibatkan oleh kegiatan instalasi milik Perseroan, yang
dapat merugikan kegiatan masyarakat umum dan / atau kegiatan
Perseroan sendiri.

Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi


andal dan aman bagi instalasi milik Perseroan, dilaksanakan
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan yang
mengakibatkan instalasi milik Perseron tidak dapat berfungsi
secara normal dan atau tidak dapat beroperasi, sehingga dapat
merugikan kegiatan Perseroan dan secara tidak langsung dapat
merugikan kegiatan masyarakat umum.

Presentasi AAK2/2005 36
Pengetian Keselamatan Kerja :
Keselamatan Kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman dari
bahaya bagi pekerja dengan jalan memberikan perlindungan, pencegahan
dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan yang dapat menimpa
pekerja.
Pekerja adalah pegawai dan atau tenaga kerja bukan pegawai

Ruang lingkup :
Keselamatan kerja bagi pekerja dalam segala tempat kerja baik
dipermukaan tanah, diatas permukaan tanah, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air dan tempat-tempat kerja lainnya di
lingkungan Perseroan.

Jenis kecelakaan yang dialami pekerja :


1. Kecelakaan kerja : kecelakaan yang terjadi pada saat sedang
melakasanakan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sehari-hari di tempat kerja.
Presentasi AAK2/2005 37
2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :
Penyakit yang diderita oleh pekerja yang disebabkan karena
pekerjaan atau lingkungan kerja dan harus dibuktikan dengan laporan
dari Tim Pemeriksa Kecelakaan dengan dilampiri surat keterangan dari
Majelis Penguji Kesehatan yang ditunjuk oleh Perseroan.
3. Kecelakaan Diluar Waktu Kerja :
a. Kecelakaan lalu lintas, pada waktu pekerja dalam perjalanan dari
rumah berangkat ke tempat kerja atau dari tempat kerja pulang ke
rumah melalui jalan yang biasa dilalui, atau dalam perjalanan dinas
pengobatan dan atau perjalanan dinas pensiun bagi pegawai.
b. Pada waktu pekerja sedang istirahat antara jam-jam kerja
dilingkungan tempat kerja, atau sedang istirahat pada saat tugas dinas
diluar tempat kerja / melaksanakan pendidikan & pelatihan yang
ditugaskan oleh Perseroan.
c. Pada waktu pekerja sedang melaksanakan kegiatan olah raga,
kesenian dan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Perseroan.

Presentasi AAK2/2005 38
Pengetian Keselamatan Umum :
Keselamatan Umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi
aman dari bahaya bagi masyarakat umum, yang dilaksanakan
dengan jalan memberikan perlindungan, pencegahan dan
penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat
umum yang berhubungan dengan kegiatan perseroan.

Masyarakat umum adalah :


1. Masyarakat yang tinggal atau melaksanakan kegiatan disekitar
instalasi penyediaan tenaga listrik milik perseroan atau yang
melaksanakan kegiatan berhubungan dengan bangunan / sarana
milik perseroan atau yang menjadi tamu dan berada diruangan /
halaman tempat kerja perseroan.
2. Pelanggan pengguna tenaga listrik yang disalurkan /
didistribusikan oleh perseroan.

Presentasi AAK2/2005 39
Ruang lingkup :
Masyarakat umum yang tinggal atau melaksanakan kegiatan
disekitar instalasi penyediaan tenaga listrik milik Perseroan dan
atau bagi masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan.

Jenis kecelakaan Masyarakat Umum:


1. Disebabkan karena listrik, yang terjadi pada daerah instalasi
penyediaan tenaga listrik milik Perseroan.
2. Disebabkan karena listrik, yang terjadi pada daerah instalasi
Pemanfaatan tenaga listrik milik pelanggan.
3. Bukan karena listrik.

Presentasi AAK2/2005 40
3. POLA PELAKSANAAN K2 / K3 DI PLN

DEFINISI DAN KOMITMEN


K2/K3 BUDAYA PERUSAHAAN

PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K2 / K3, PANITIA PEMBINA K2 / K3

RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K3

PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL :


a. PENDIDIKAN & PELATIHAN
b. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN
PROGRAM MANAJEMEN :
c. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. PROGRAM KECELAKAAN NIHIL
d. KESEHATAN KERJA
b. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) & AUDIT *
e. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
KECELAKAAN
f. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3 * DILAKSANAKAN OLEH UNIT-UNIT PLN
YANG MENGELOLA LANGSUNG INSTALASI
HASIL PENERAPAN K2 / K3

A. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3


B. PENGHARGAAN K2 / K3

Presentasi AAK2/2005 41
Utamakan keselamatan

KECELAKAAN YANG TERJADI


TIDAK DAPAT DITARIK KEMBALI

TERIMA KASIH
Soeroyo Asmoeri ; 0811.865715 / soeroyo@pln co id.

Presentasi AAK2/2005 42

Anda mungkin juga menyukai