KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
BAB I
Sebelum mulai bekerja, maka mari kita perhatikan faktor keamanan masing masing
agar pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan tenang. Pemerintah telah menjamin
keselamatan kerja seluruh pegawai sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku
1
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
2
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
1.3 Upaya untuk Mewujudkan Instalasi Tenaga Listrik yang Aman, Andal dan Ramah
Lingkungan
Upaya untuk mewujudkan instalasi tenaga listrik yang aman,andal dan ramah
lingkungan terdiri dari:
1. Standardisasi
2. Penerapan 4 pilar K2
3. Sertifikasi
4. Penerapan SOP / Instruksi Kerja (IK)
5. Adanya pengawas pekerjaan
Sertifikasi :
a. Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
b. Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk Instalasi Pemanfaatan TL (Instalasi
Pelanggan),
c. Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
d. Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
Standardisasi
Standardisasi digunakan sebagai pegangan awal melaksanakan kegiatan berpotensi
bahaya :
a. Standardisasi Proses ( Pemasangan dsb)
b. Standardisasi Uji (Performance Test, Komisioning,dsb)
c. Standardisasi Produk (Spesifikasi dsb)
Komitmen / Kewajiban Perusahaan, yaitu menerapkan K2
a. VISI : Mewujudkan Instalasi Tenaga Listrik yang Aman,Andal dan Ramah Lingkungan.
b. Standardisasi : SNI & SNI Wajib (SNI, SPLN dan Standar Ketenagalistrikan Lainnya).
Keselamatan Kerja:
a. Wujud : Aman dari Bahaya.
b. Perlindungan : Pekerja (Pegawai dan Out Sourcing).
3
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
1. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat - syarat k3
untuk memberikan APD
2. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang APD .
3. Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak
tenaga kerja untuk memakai APD .
4. Pasal 12 butir e : pekerja menyatakan keberatan kerja bila meragukan APD yang
diberikan .
5. Pasal 13 : pekerja wajib menggunakan apd yang diwajibkan
6. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD yg diwajibkan secara cuma-
Cuma
7. Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969 ) tentang Higiene dalam perniagaan dan
kantor-kantor : Perlindungan pekerja dari bahan, proses, dan teknik berbahaya dan
penyediaan APD. ( pasal 17)
8. Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981 Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban
pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan PAK .
4
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Dan Berdasarkan ayat 3. APD wajib diberikan oleh pengusaha secara cuma-
Cuma, pada pekerja yang baru ditempatkan. APD harus sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku. Pembuat dan distributor alat
pelindung diri wajib bertanggung jawab atas kualitas, keamanan dan keselamatan
alat pelindung diri yang dibuat dan diedarkan. Stándar lain yang berlaku : ANSI, JIS,
AS/NZS dll.
5
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Penggunaan APD dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat
perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakan;
6
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Ada 2 jenis system proteksi kebakaran yaitu system pasif dan aktif. Yang
dimaksud dengan sistem proteksi pasif yaitu suatu teknik desain tempat kerja untuk
7
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
membatasi atau menghambat penyebaran api, panas dan gas baik secara vertikal
maupun horizontal dengan mengatur jarak antara bangunan, memasang dinding
pembatas yang tahan api, menutup setiap bukaan dengan media yang tahan api atau
dengan mekanisme tertentu.
System proteksi aktif yaitu penerapan suatu desain sistem atau instalasi
deteksi, alarm dan pemadan kebakaran pada suatu bagunan tempat kerja yang
sesuai dan handal sehingga pada bangunan tempat kerja tersebut mandiri dalam hal
sarana untuk menghadapi bahaya kebakaran.
a. Jalur Evakuasi
b. Kompartemen
c. Smoke Control
d. Bahan Tahan Api
8
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Jenis media pemadam ada 2 Jenis yaitu Jenis basah dan kering. Masing-masing
memiliki fungsinya digunkan untuk pemadaman alat tertentu.
Jenis basah contohnya : media Air dan media busa, untuk jenis kering contohnya dry
powder dan CO2.
a. APAR Basah :
Tepung tunggal bisanya dicampur dengan air, sedangkan dengan dual tepung terdiri
dari almunium sulfatdan natrium karbonat.
b. APAR Kering :
Digunakan untuk memadamkan kebaran bahan cair, gas dan listrik dengan
berbahan sodium bikarbonat, potassium bikarbonat. Untuk kebakaran kelas A, B dan
C digunakan Amonium phospat atau kalium sulfat.
Jenis Halon termasuk kedalam APAR kering yang terdiri dari ikatan metan dan
Halogen. Dan satu lagi untuk APAR Kering yaitu CO2. Digunakan untuk memadamkan
listrik bertegangan karena lebih murah dan bersih.
Prinsip penggunaan APAR yaitu tidak boleh melawan angina. Berikut table
prinsip penggunaan APAR :
9
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
10
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Salah satu komponen penting dalam instalasi alarm kebakara otomatis yaitu
detector. Detector berfungsi mengditeksi adanya kebakaran baik itu dari asap, panas
maupun nyala api kebakaran.
11
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
a. Instalasi hidrant kebakaran ialah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang
menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan
selang kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem persediaan air, pompa, perpipaan,
kopling outlet dan in let serta selang dan nozle.
b. Sistem instalasi hidrant kering ialah suatu sistem hydrant yang pipa-pipanya tidak
berisi air, dan akan berisi air manakala hidrant tersebut digunakan.
c. Sistem instalasi hidrant basah ialah suatu sistem hidrant yang pipa-pipanya selalu
berisi air.
d. Hidrant gedung ialah hydrant yang terletak didalam suatu bangunan gedung dan
sistem serta peralatannya disediakan serta dipasang dalam bangunan / gedung
tersebut.
e. Hidrant halaman ialah hydrant yang terletak diluar bangunan, sedang instalasi dan
peralatannya disediakan serta dipasang dilingkungan bangunan tersebut.
f. Hidrant pilar ialah bagian peralatan dari instalasi pipa hyirant yang terletak diluar
bangunan yang dapat dihubungkan dengan slang kebakaran.
g. Hidrant box ialah bagian peralatan dari sistem hydrant yang berisi kran (valve), slang
dan nozle.
h. Siamese connection / sambungan pemadam kebaka-ran / Fire Department
Connection ialah bagian peralatan dari instalasi pipa hydrant yang terletak diluar
bangunan dan digunakan untuk mensuply air dari mobil kebakaran
i. Nozle ialah suatu alat penyemprot yang terletak pada bagian ujung dari selang yang
digunakan untuk pengaturan pengeluaran air.
j. Selang hidrant ialah alat yang digunakan untuk mengalirkan air yang bersifat flexible
12
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
k. Hose Reel ialah selang yang digunakan untuk mengalirkan air yang pada bagian
ujungnya selalu terpasang nozle secara tetap dihubungkan secara permanen dengan
sumber air bertekanan.
l. Pipa tegak ialah bagian pipa yang naik ke atas dari sistem pemipaan yang
menyalurkan pasokan air untuk sambungan selang dan springkler pada sistem
kombinasi tegak lurus dari lantai ke lantai.
Terdapat sumber bahaya dari bahan,proses, alat atau lingkungan kerja yang
sulit untuk dihilangkan di tempat kerja. Untuk menentukan tindakan pengendalian
resiko yang sesuai dengan sumber daya yang ada, Menilai efektifitas tindakan
pengendalian resiko yang telah dilakukan maka karena itu kita harus memanage
resiko.
13
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Dalam manajemen Resiko ada 2 yang harus diperhatikan yaitu. Bahaya dan
Resiko. Bahaya sesuatu sumber yang berpotensi menimbulkan cidera atau kerugian
baik itu manusia, proses, property dan lingkungan. Sedangkan Resiko adalah
kombinasi antara kemungkinan tingkat frekuensi dan konsekuensi ketika terdapat
kejadian bahaya.
a. Severity/keparahan
b. Frekuensi/peluang
c. Itensitas
d. Waktu
14
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Agar tujuan penilaian resiko menentukan prioritas dalam pengendalian resiko. Jika
suatu bahaya telah dinilai, pilihan pengendalian untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko kemunculan bahaya harus dipertimbangkan.
Tahapan Manajemen Risiko dapat dilihat pada gambar flow chart berikut:
15
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
BAB II
DASAR TEORI DAN PRINSIP KERJA
2.1 Prinsip kerja peralatan
Pompa vakum pada kondensor berfungsi untuk menghisap gas-gas yang tidak dapat
terkondensasi yang mungkin ada di dalam kondensor. Gas-gas tersebut bercampur
dengan uap air, dan karena sifatnya yang uncondensible atau tidak dapat terkondensasi
dan dapat mengurangi kinerja kondensor maka harus dikeluarkan dari kondensor. Yang
tidak diinginkan dari gas-gas tersebut adalah mengurangi bidang kontak perpindahan
panas pada kondensor.
Pada sebagian unit pembangkit untuk membuang udara/gas dari kondensor tidak
menggunakan ejector, tetapi dengan pompa vakum. Pompa vakum digerakkan oleh
motor listrik sehingga tidak tergantung pada tersedianya uap dari boiler. Pada saat
beroperasi, pompa vakum memerlukan air sebagai perapat dan pendingin serta
separator.
16
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
b. Spesifikasi Pompa :
- Type : TFVP 250D-OEK4
- Power : 55 KW
- Kapasitas Max : 1540 m³/h
- Vacuum Max :2.7 kPa.A
- Speed : 740 rpm
c. Heat Exchanger :
- Type : BLQW-1-15
- Berat : 580 Kg
- Design Pressure : 10 kg/cm²
- Temperatur : 80 °C
17
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Pada setiap unit perdapat dua buah vacuum pump dimana masing masing
berkapasitas 100% MCR.
Cooler/Heat Exchanger
Heat Exchanger berfungsi mendinginkan seal fluid pump.
18
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
19
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
BAB III
PENGOPERASIAN PERALATAN
3.1 Permissive dan Interlock
Permissive
Vacuum pump steam water separator level normal
Vacuum pump inlet pneumatic valve closed
Vacuum pump motor stator temperature 1 normal
Vacuum pump motor stator temperature 2 normal
Vacuum pump motor stator temperature 3 normal
Vacuum pump motor bearing temperature 1 normal
Vacuum pump motor bearing temperature 2 normal
20
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Interlock
Vacuum pump protect stop
21
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
22
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
Pemeriksaan rutin
Bodi pompa dan sistem tidak terjadi gesekan, dan vibrasi, arus listrik dan
tempearatur normal.
Level air pada separator dalam keadaan normal
Vacuum pada condenser dalam keadaan normal.
Seal water pada vacuum break valve dalam keadaan normal.
23
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
BAB IV
LOTO, FLM DAN TROUBLESHOOTING
4.1 LOTO, isolasi peralatan dan membuka kembali isolasi
Prosedur LOTO, isolasi peralatan Vacuum pump meliputi
1. Breaker 380 V Vacuum Pump Off
2. Breaker 380 V Recirculating Vacuum Pump Off
3. Isolate valve inlet vacuum pump closed
Prosedur LOTO, membuka kembali Vacuum pump meliputi
1. Breaker 380 V Vacuum Pump ON
2. Breaker 380 V Recirculating Vacuum Pump Off
3. Isolate valve inlet vacuum pump Open
4.3 Troubleshooting
Ketika terjadi kavitasi pada inlet vacuum pump dan ampere motor tinggi saat start
lakukan pengaturan pembukaan isaolate inlet valve vacuum pump.
24
0&M PLTU KALBAR 1 (2 X 100 MW)
KODE PELATIHAN :
JUDUL PELATIHAN : SISTIM VACUUM PUMP
REVISI KE : 00
BAB V
PELAPORAN
25