Pasal 2
Penerapan SMK3 bertujuan untuk:
a. meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
5 PRINSIP DASAR SMK3
1. Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan K3
4. Evaluasi K3
5. Peninjauan Kinerja SMK3
PENETAPAN KRITERIA AUDIT TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN SMK3 12
ELEMEN SMK3 & 166 KRITERIA
SISTEM MANAJEMEN K3
a. ISO 45001:2018
ISO 45001 tahun 2018 merupakan standar bertaraf internasional yang menetapkan
berbagai persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja atau dikenal
dengan SMK3.
b. ISO 9001:2015
ISO 9001 merupakan standar bertaraf internasional di bidang sistem manajemen mutu.
c. ISO 4001:2015
ISO 14001 merupakan standar internasional yang diterbitkan International Organization for
Standardisation (ISO) tentang manajemen lingkungan.
d. ISO 31000:2018
ISO 31000 adalah panduan pedoman standar, instruksi, dan tuntutan bagi sebuah
organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan kerangka kerja bagi suatu program
manajemen risiko.
3. UNDANG – UNDANG NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
1. segala tempat kerja, baik Didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun
diudara, yang berada didalam wilajah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Pengertian K3 :
Kondisi / factor yang dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan kerja, tenaga kerja maupun
orang lain di tempat kerja
Tujuan K3 :
1. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat dari aktivitas ditempat kerja serta
melindungi sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif
2. Menciptkan system kerja yang aman
3. Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja
4. Memelihara kebersihan, kesejahteraan dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan disekitarnya
Pengendalian resiko dalam K3
Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat dibentuk untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya
k3, yakni diantaranya :
1. Eliminasi – memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya;
2. Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem
3. Kontrol teknik / Perancangan – menginstal sistem ventilasi, mesin penjagaan, interlock, dll .;
4. Kontrol administratif – tanda-tanda keselamatan, memasang rambu rambu keselamatan
5. Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety, perlindungan pendengaran, pelindung wajah,
respirator, dan sarung tangan.
JSA
Job Safety Analysis (JSA), Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan bahaya dan resiko dari suatu
pekerjaan.
Pengendalian bahaya
a. Eliminasi
b. Subtitusi
c. Rekayasa engineering
d. Administrasi
e. Penggunaan alat pelindung diri (APD),
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
SOP atau standar Operasional Prosedur yaitu panduan yang berkaitan dengan prosedur yang harus
dijalankan. SOP terbagi atas 2 yaitu SOP PERMENAKER & SOP PERUSAHAAN.
HSE
Health Safety Environment atau disingkat HSE merupakan bagian di perusahaan yang bertanggung
jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan.