Anda di halaman 1dari 5

Undang- Undang keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. PERMENAKER NO 15 TAHUN 2008 TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


(P3K) DI TEMPAT KERJA.
Pasal 1
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja selanjutnya disebut dengan P3K di
tempat kerja, adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada
pekerja yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
BAB III
FASILITAS P3K DI TEMPAT KERJA.
Pasal 8
1. Fasilitas P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi :
a. Ruang P3K;
b. Kotak P3K dan isi;
c. Alat evakuasi dan alat transportasi; dan
d. Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri

2. PERATURAN PEMERINTAH NO 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
BAB I
Pasal 1
1. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
2. K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Pasal 2
Penerapan SMK3 bertujuan untuk:
a. meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
5 PRINSIP DASAR SMK3
1. Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan K3
4. Evaluasi K3
5. Peninjauan Kinerja SMK3
PENETAPAN KRITERIA AUDIT TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN SMK3 12
ELEMEN SMK3 & 166 KRITERIA
SISTEM MANAJEMEN K3
a. ISO 45001:2018
ISO 45001 tahun 2018 merupakan standar bertaraf internasional yang menetapkan
berbagai persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja atau dikenal
dengan SMK3.
b. ISO 9001:2015
ISO 9001 merupakan standar bertaraf internasional di bidang sistem manajemen mutu.
c. ISO 4001:2015
ISO 14001 merupakan standar internasional yang diterbitkan International Organization for
Standardisation (ISO) tentang manajemen lingkungan.
d. ISO 31000:2018
ISO 31000 adalah panduan pedoman standar, instruksi, dan tuntutan bagi sebuah
organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan kerangka kerja bagi suatu program
manajemen risiko.
3. UNDANG – UNDANG NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
1. segala tempat kerja, baik Didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun
diudara, yang berada didalam wilajah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

4. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NO 08 TAHUN 2010 TENTANG


ALAT PELINDUNG DIRI
Pasal 1
1. Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja.

5. PERMENAKER NO 6 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONA PROSEDUR


6. Permenaker No. 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan Kementerian Ketenagakerjaan

Pengertian K3 :
Kondisi / factor yang dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan kerja, tenaga kerja maupun
orang lain di tempat kerja
Tujuan K3 :
1. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat dari aktivitas ditempat kerja serta
melindungi sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif
2. Menciptkan system kerja yang aman
3. Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja
4. Memelihara kebersihan, kesejahteraan dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan disekitarnya
Pengendalian resiko dalam K3
Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat dibentuk untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya
k3, yakni diantaranya :
1. Eliminasi – memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya;
2. Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem
3. Kontrol teknik / Perancangan – menginstal sistem ventilasi, mesin penjagaan, interlock, dll .;
4. Kontrol administratif – tanda-tanda keselamatan, memasang rambu rambu keselamatan
5. Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety, perlindungan pendengaran, pelindung wajah,
respirator, dan sarung tangan.
JSA
Job Safety Analysis (JSA), Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan bahaya dan resiko dari suatu
pekerjaan.

LOTO ( Lock out, Tag out)


Suatu prosedur untuk menjamin mesin atau alat berbahaya secara tepat yang telah dimatikan dan tidak
akan menyala kembali selama proses pekerjaan perbaikan atau perawatan pada mesin yg sedang
berlangsung sampai pekerja tersebut selesai.
Prosedurnya LOTO :
1. Mengidentifikasi sumber energi pada mesin
2. Mengisolasi dan mematikan sumber Energi pada mesin
3. Mengunci dan memberi tanda bahaya Pada mesin energi
4. Memastikan efektivitas isolasi sumber Energi

Pengendalian bahaya
a. Eliminasi
b. Subtitusi
c. Rekayasa engineering
d. Administrasi
e. Penggunaan alat pelindung diri (APD),
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

5. PERMENAKER NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR


OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
6. PERMENKAER NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENERBITAN IZIN USAHA PENYEDIAAN JASA PEKERJA/BURUH DALAM PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU DI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

SOP atau standar Operasional Prosedur yaitu panduan yang berkaitan dengan prosedur yang harus
dijalankan. SOP terbagi atas 2 yaitu SOP PERMENAKER & SOP PERUSAHAAN.

HSE
Health Safety Environment atau disingkat HSE merupakan bagian di perusahaan yang bertanggung
jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai