Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri sendiri yang disingkat APD adalah alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Republik Indonesia No. PER. 08/MEN/VII/2010).

Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh
pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya
pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja
apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan
baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut,namun sebagai
usaha akhir.

2. Peraturan Alat Pelindung Diri


1. Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
1) Pasal 2 ayat (1) butor f : dengan peraturan perundang-undangan
ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan APD.
2) Peraturan Pasal 9 ayat (1) butir c : pengurus diwajibkan menunjukkan
dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
3) Pasal 12 butir b : dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan
atau tidak tenaga kerja untuk memakai APD.
4) Pasal 14 butir c : pengurus diwajibkan menyediakan update secara
cuma-cuma.

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.01/MEN 1981


tentang kewajiban melapor penyakit akibat kerja.
1) Menurut pasal 4 ayat (3) kewajiban pengurus menyediakan APD dan
wajib bagi tenaga kerja menggunakannya untuk pencegahan Penyakit
Akibat Kerja ( PAK)

3. Permenaker dan Transmigrasi RI No.PER.08/MEN/VII/2010 tentang APD.


1) Pasal 2 yang berbunyi pengusaha wajib menyediakan APD bagi
pekerja atau buruh di tempat kerja dan diberikan secara cuma-cuma
dan harus sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
2) Pasal 4 ayat 1 poin e yang berbunyi APD wajib digunakan di tempat
kerja di mana dilakukan usaha pertambangan dan pengelolaan batu-
batuan, gas, minyak, panas bumi, atau mineral bumi lainnya baik di
permukaan, di dalam bumi, maupun di dasar perairan.

3. Syarat – Syarat Alat Pelindung Diri

Menurut Budiono 2005, Pemilihan APD yang cermat adalah merupakan Universitas
Sumatera Utara persyaratan mutlak yang sangat mendasar. Pemakaian APD yang
tidak tepat dapat mencelakakan tenaga kerja yang memakainya karena mereka tidak
terlindung dari bahaya potensial yang ada di tempat mereka terpapar. Oleh karena itu
agar dapat memilih APD yang tepat, maka perusahan harus mampu mengidentifikasi
bahaya potensial yang ada, khususnya yang tidak dapat dihilangkan atau
dikendalikan, serta memahami dasar kerja setiap jenis APD yang akan digunakan di
tempat kerja dimana bahaya potensial tersebut ada dengan ketentuan

Syarat – syarat ketentuan APD menurut ketentuan Balai Hiperkes :


1) APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2) Berat alat seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan
3) Alat harus dapat dipakai secara fleksibel
4) Bentuknya harus cukup menarik.
5) Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6) Alat tidak menimbulkan bahaya bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahannya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.
7) Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada
8) Alat tersebut tidak membatasi keranda presensi sensoris pemakainya.
9) Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

Menurut Suma’mur 1992, menyatakan bahwa persyaratan yang harus dipenuhi APD
yaitu :
1) Enak dipakai.
2) Tidak mengganggu kerja.
3) Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahay

4. Jenis – Jenis Pelindung Diri

1) Alat Pelindung Kepala


Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda
keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api,
percikan bahan-bahan kimia, jasad renik mikro organisme dan suhu yang
ekstrim. Jenis – jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman safety
helmet, topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain.

2) Alat Pelindung Mata dan Muka

Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan
partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-
benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengion maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau
pukulan benda keras atau benda tajam. Jenis – jenis alat pelindung mata dan
muka terdiri dari kacamata pengaman spectacles, goggles, tameng muka face
shield, masker selam, tameng muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan
full face masker. 

3) Alat Pelindung Hidung dan Mulut

Alat pelindung hidung dan mulut adalah alat pelindung yang berfungsi
melindungi hidung dan mulut dari partikel- partikel,uap dan gas berbahaya
yang bias mengganggu saluran pernapasan dan membahayakan bagi kesehatan
pekerja. Jenis – jenis alat pelindung hidung dan mulut terdiri dari masker,
respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline respirator, Continues Air
Supply Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki selam dan regulator Self-
Contained Underwater Breathing Apparatus SCUBA, Self-Contained
Breathing Apparatus SCBA, dan emergency reathing apparatus.

4) Alat Pelindung Badan

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh


bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan
api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam
panas, uap panas, benturan impact dengan mesin, peralatan dan bahan,
tergores, radiasi, binatang, mikroorganisme patogen dari manusia, binatang,
tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur. Jenis – jenis
pakaian pelindung terdiri dari rompi Vests, celemek ApronCoveralls, Jacket,
dan pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.

5) Alat Pelindung Kaki

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau
berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia
berbahaya dan jasad renik, tergelincir. Jenis – jenis pelindung kaki berupa
sepatu karet (boot) dan safety shoes. pada pekerjaan peleburan, pengecoran
logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya
peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan
jasad renik, dan atau bahaya binatang dan lain-lain. 

5. Kegunaan Alat Pelindung Diri

a. Standar Minimal APD

b. APD Berdasarkan Bahaya

c. Kegunaan APD

Anda mungkin juga menyukai