KETENAGALISTRIKAN
Title Lorem(K2)
Ipsum
Sit Dolor Amet
BAGAIMANA HUBUNGAN
K3 DAN K2?
K3 = Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan
K2 = Keselamatan
Ketenagalistrikan
Definisi K3
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
DEFINISI KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN (K2)
1. STANDARISASI
2. PENERAPAN 4 PILAR K2
3. SERTIFIKASI
4. PENERAPAN SOP / INSTRUKSI KERJA (IK)
5. ADANYA PENGAWAS PEKERJAAN
Standarisasi
SEBAGAI PEGANGAN AWAL MELAKSANAKAN KEGIATAN
BERPOTENSI BAHAYA :
1. Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)
2. Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning,dsb)
3. Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)
Sertifikasi
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk Instalasi Pemanfaatan TL
(Instalasi Pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
4 Pilar Keselamatan Ketenagakerjaan
1. Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman
bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan
Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan,
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian
terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena
hubungan kerja yang menimpa pekerja.
2. Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman
bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan
Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan,
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian
terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan
dengan kegiatan Perusahaan.
4 Pilar Keselamatan Ketenagakerjaan
3. Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi
akrab lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
Instalasi.
4. Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi
andal dan aman bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan
kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara
normal dan atau tidak dapat beroperasi.
Lingkup K2 dan K3
1. Instalasi Pembangkit
2. Instalasi Penyaluran (Transmisi, Gardu Induk, Pengatur Beban)
3. Instalasi Distribusi
• PENGARUH “K 2” TERHADAP PENILAIAN TINGKAT KINERJA UNIT-
UNIT PT PLN (Persero)
• DITUANGKAN DALAM : KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
NOMOR : 059.K/DIR/2009 TANGGAL : 13 MARET 2009 TENTANG :
SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA PT PLN (Persero)
PEMBANGKITAN,WILAYAH,DISTRIBUSI,PENYALURAN DAN PUSAT
PENGATUR BEBAN DAN JASA PENUNJANG TAHUN 2009
• DALAM KEP. DIR. TSB :
• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “ Perspektif Bisnis Internal
”
• K2 Adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit PLN untuk
melaksanakan kewajiban :
1. Keselamatan kerja
2. Keselamatan Instalasi
3. Keselamatan Umum
4. Keselamatan Lingkungan .
Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang”
penilaian tingkat kinerja unit (Maksimum minus 15 ).
Pengertian K3
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja
yang dapat menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda
(rusaknya peralatan), maupun kerugian jiwa manusia (luka ringan, luka berat, /
cacat bahkan tewas).
Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
PENERAPAN SOP
8. Rompi Safety
Rompi sebagai komponen APD yang
baik adalah yang berbahan poliester
dan mampu memantulkan cahaya
karena telah didesain secara khusus
dengan tambahan reflektor.
Salah satu fungsi utama
menggunakan alat ini adalah supaya
pekerja dapat terlihat dengan jelas
pada waktu malam hari atau ketika
penerangan tak terlalu memadai.
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)