Disusun Oleh:
Fausia S (90400118084)
Nadhilah Amaliah Liwan (90400118097)
Adrianti (90400118111)
Fajar (90400118096)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjelasan ini adalah sebuah usaha untuk membuka pintu guna menyoroti
masalah tersebut dengan harapan agar kita dapat melangkah lebih lanjut menuju
teori akuntansi umum . setelah mengkaji apa yang tampaknya menjadi konsep
akuntansi utama dan sikap serta konsekuensi berbeda yang terlibat, berikutnya
kita akan menganalisis beberapa faktor perilaku yang mendasari, yang
menyebabkan terdapatnya perbedaan persepsi. Faktor-faktor perilaku yang
mendasari tersebut meniadakan usaha untuk memberikan solusi terhadap dilema
itu dan alasan yang tidak dapat direkonsiliasikan dengan bermacam-macam
konsep dasar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep awal keperilakuan?
2. Apakah perbedaan persepsi tentang perusahaan?
3. Apakah dampak struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan?
4. Apakah pengaruh teori ekonomi perusahaan?
5. Apakah hipotesis keperilakuan untuk konsep berbeda?
6. Apakah usaha untuk merekonsiliasi konsep dasar?
C. Tujuan Penilitian
1. Menjelaskan awal konsep keperilakuan
2. Menjelaskan perbedaan persepsi tentang perusahaan
3. Menjelaskan dampak strukturtur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan
4. Menjelaskan pengaruh teori ekonomi perusahaan
5. Menjelaskan beberapa hipotesis keperilakuan untuk konsep berbeda
6. Menjelaskan usaha untuk merekonsiliasi konsep dasar
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Perusahaan
Tujuan Perusahaan
Konsep Kepemilikan
Pada tahap ini, harus ditekankan bahwa mereka yang menganut sudut
pandang entitas benar-benar melihat aset bersih sebagai milik dari entitas itu
sendiri dan bukan pemilik saham. Bebrapa penulis telah menunjukkan bahwa
sistem akuntansi terpisah untuk aktivitas entitas memberikan bukti dari
eksistensi konsep entitas. Namun perlu disampaikan disini bahwa mereka
tidak memahami perusahaan sebagaimana para penganut konsep entitas murni.
Indeks atau pemisahan catatan akuntansi entitas umumnya disebut “konvensi
entitas”, bukan “ konsep entitas “.
Konsep Entitas
Penganut konsep ini melihat entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak-pihak yang memberikan kontribusi modal kepada entitas
tersebut. Mereka memandang asset dan kewajiban sebagai milik dari entitas
itu sendiri dan bukan milik dari pemegang saham atau pemilik perusaahaan.
Dalam pandangan para penganut konsep ini, keuntungan yang tidak dibagi
tetap milik entitas dan membentuk bagian dari ekuitas entitas sendiri.Pada
tahap ini, harus ditekankan bahwa mereka yang menganut sudut pandang
entitas benar-benar melihat aset bersih sebagai milik dari entitas itu sendiri
dan bukan pemilik saham.
Konsep Tanggung Jawab sosial
Konsep tanggung jawab sosial adalah bagaimana entitas bertindak dan
melakukan aktivitasnya, seperti halnya dengan etika dalam hal tujuan, sasaran
dan cara mendapatkan atau mencapai tujuan serta bukan dengan usaha untuk
mengubah persepsi perusahaan sebagai entitas yang memiliki aset bersih.
Beberapa orang memahami perusahaan sebagai lembaga social yang
beroperasi untuk memajukan seluruh anggota dan kelompok dalam
masyarakat.Mereka melihat perusahaan bertanggung jawab kepada pemegang
saham, manajemen, pegawai, pemasok, konsumen, pemerintah dan anggota
public lainnya.
C. Dampak Struktur Kepemilikan Kinerja Perusahaan
Agency Theory
Masalah keagenan (agency problem) awalnya dieksplorasi oleh Ross
(1973), sedangkan eksplorasi teoritis secara mendetail dari teori keagenan
pertama kali dinyatakan oleh Jensen & Meckling (1976). Agency Theory (teori
keagenan) merupakan suatu hubungan yang berdasarkan pada kontrak yang
terjadi antar anggota dalam perusahaan, yakni antara principal (pemilik) dan
agent (agen) sebagai pelaku utama. Pemilik merupakan pihak yang
memberikan mandat pada agen untuk bertindak atas nama pemilik, sedangkan
agen merupakan pihak yang diberi mandat oleh pemilik perusahaan. Teori ini
bertujuan untuk: (1) masalah agensi yang muncul ketika adanya konflik tujuan
antara pemilik perusahaan dan manajemen serta kesulitan pemilik perusahaan
melakukan verifikasi pekerjaan manajemen, (2) masalah pembagian risiko
yang muncul ketika pemilik perusahaan dan manajemen memiliki perilaku
yang berbeda terhadap risiko.
Mc Guire mengatakan area ini telah ditutupi oleh ekonom yang memandang
perusahaan (Enterprise) dan wirausahawan (Entrepreneur) sebagai suatu kesatuan
atau sebagai sesuatu yang sama. Dengan demikian, pada suatu waktu menyebut
keuntungan sebagai pengembalian (Return) bagi perusahaan, sementara pada saat
yang lain menyebut keuntungan sebagai pengembalian (Return) kepada pemilik
perusahaan. Straus dan Davis adalah wakil dari ekonom yang mengadopsi konsep
entitas serta melihat perusahaan itu sendiri sebagai wirausahawan dan keuntungan
sebagai penghasilan bersih dari perusahaan. Konsep kepemilikan tercermin dalam
pernyataan ekonom, Milton Friedman, yang menyampaikan konsep tanggung
jawab sosial yang banyak di adopsi oleh pejabat perusahaan.
Teori Komando
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki berbagai sistem yang
saling terkait. Sistem tersebut dibuat oleh sejumlah orang guna mempermudah
proses operasi perusahaan serta pengendalian aktivitas perusahaan secara
keseluruhan. Dari dua teori kepemilikan dan teori entitas tersebut bahwa
konsep yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat dan banyak pengaruh-
pengaruh social yang merubah cara pandang mereka yang berbeda-beda.
Dalam dua sudut pandang berbeda ini kita dapat mengambil konsep entitas
karena pencatatan pemegang saham adalah catatan akuntansi pribadi.
Teori-teori Ekonomi perusahaan menurut Mc Guire yang mengatakan area
ini telah ditutupi oleh ekonomi yang memandang perusahaan (Enterprise) dan
wirausahawan (Entrepreneur) sebagai suatu kesatuan atau sebagai sesuatu
yang sama.
Terdapat hipotesis bahwa sebagian besar pemegang saham yang memiliki
saham dari suatu perusahaan dalam jumlah yang substansial menganut
pandanagan kepemilikan. Sebagian besar pemegang saham yang memiliki
saham dari perusahaan dalam yang jumlah yang substansial menganut
pandangan kepemilikan.. Terdapat hipotesis bahwa sebagian besar pegawai
perusahaan yang tanggung jawabnya didelegasikan menganut konsep entitas;
semakin tinggi skala hierarkis dari pegawai ini, semakin kuat mereka
menganut konsep ini. Mereka cenderung memandang pemegang saham
sebagai bagian yang penting bagi perusahaan, tetapi bukan bagi pemiliknya.
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori proprietary maupun teori
Entitas, tetapi kelompok aset dan kewajiban dan restriksi terkait, disebut dana,
yang mengatur penggunaan aset. Jadi, teori dana memandang unit bisnis
terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait
mengenai penggunaan sumber daya. Dalam Teori Komando, Menurut
Goldberg “tidak ada teori entitas atau teori kepemilikan” semua teori
didasarkan pada ide kepemilikan tetapi kepemilikan adalah konsep yang
sangat sulit didefinisikan dan dianalisis secara memadai untuk digunakan ide
dasar akuntansi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa, dalam tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Di
samping itu juga terbatas karena hanya merupakan makalah, yang tidak
mungkin memuat segala hal mengenai pembahasan sebagaimana dalam judul
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/upgrade?trigger=nav-btn
https://accounting.binus.ac.id/2019/05/14/memahami-konsep-pemangku-
kepentingan-stakeholder-dalam-perusahaan/
https://www.coursehero.com/file/p3aasb0/242-Teori-Komando-Dalam-
memperkenalkan-teori-komando-Goldberg-mengatakan-bahwa/
http://eprints.ums.ac.id/29332/2/04.BAB_1.pdf