Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmaynya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pengertian Teori
Akuntansi yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.
Penulis
BAB 4
RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL
Pengertian, kedudukan, fungsi, dan model rerangka konseptual sebagai hasil suatu
perekayasaan telah dibahas dalam bab sebelum ini. Salah satu model adalah rerangka
konseptual yang dikkembangkan oleh FASB yang diwujudkan dalam seperangkat pernyataan
resmi yang disebut Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC). Model FASB
digunakan sebagai basis pembahasan dalam bab ini karena model tersebut memuat secara
lengkap penjelasan, penalaran, dan argumen untuk tiap konsep yang dipilih sehingga
mempunyai aspek pembelajaran atau pembelajaran dan pendidikan yang bermanfaat.
Berkaitan dengan ini, Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsi tiga macam tujuan kegiatan
sosial/masyarakat (social activity) dan implikasinya terhadap penentuan tujuan pelaporan
keuangan yaitu: tujuan fungsional (functional objectives), tujuan bersama (common
objectives), dan tujuan kelompok dominan (dominant group objectives).
Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa
memeperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individual di dalamnya. Tujuan individual
tidak dapat diamati sedangkan tujuan fungsional dapat diidentifikasi dengan mengamati
konsekuensi-konsekuensi dari kegiatan masyarakat atau organisasi yang nyatanya terjadi.
Tujuan fungsional akuntansi dapat terdiri atas satu atau bberapa (sehimpunan) tujuan yang
berkaitan. Walaupun tujuan/motif individual tidak diketahui dan dipertimbangkan,
diharapkan bahwa tujuan fungsional yang ditetapkan selaras dengan sebagian atau bahkan
seluruh tujuan individual.
Tujuan Bersama
Tiap individual umumnya tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi sehimpunan
tujuan/motif. Tujuan bersama adalah satu atau beberapa (subhimpunan) tujuan individual
yang sama dengan tujuan individual lainnya. Kalau tujuan fungsional disusun tanpa
mmeprhatikan tujuan-tujuan individual, tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi
dahulu tujuan-tujuan individual kemudia memilih tujuan-tujuan individual (seluruh anggota
masyarakat) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.
Tujuan Kelompok Dominan
Bila tujuan dan model pengambilan keputusan semua individual atau kelompok (grup)
individual dapat diidentifikasi, tujuan beberapa individual atau beberapa kelompok individual
yang dominan dalam suatu kegiatan masyarakat dapat dijadikan tujuan kegiatan sosial (dan
ekonomik) masyarakat bersangkutan. Tujuan kelompok nondominan menjadi tidak relevan
atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial. Kalau akuntansi sebagai
kegiatan sosial harus menentukan tujuan atas dasar kelompok dominan, harapaannya dalah
sebagian tujuan-tujuan kelompok nondominan ada yang selaras dengan tujuan kelompok
dominan.
Sebagai satu kesatuan, seperangkat statemen yang terdiri atas beberapa statemen
diatas secara individual maupun kolektif mempunyai kontribusi dalam memenuhi tujuan
pelaporan keuangan. Tiap jenis statemen bersifat saling melengkapi untuk mencapai tujuan
tersebut sehingga semua statemen diatas akan berartikulasi.
Pengukuran
Elemen atau pos harus diukur untuk membawa informasi semantik. Pengukuran
(measurement) adalah penentuan besarnya unt pengukur (jumlah rupiah) yang akan
dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian,
atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribut (attribute) objek tersebut.
Atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau
ciri yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran (measurement attributes) suatu
elemen/pos adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus dilekatkan pada suatu
elemen/pos untuk merepresentasi secara atribut yang ingin diungkapkan dari elemen/pos
dalam pelaporan keuangan. FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang
diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu (SFAC no. 5, prg.67)
a. Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)
b. Kos sekarang (current cost)
c. Nilai pasar sekarang (current market value)
d. Nilai terealisasi/pelunasan netto (net realizable/settlement value)
e. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of
future cash flows)
Contoh Pos Atribut yang Direpresentasi Atribut Pengukuran
Gedung,mesin,perlengkapan Sisa potensi jasa Kos historis
Kewajiban kepada pelanggan Harga barang atau jasa yang disepakati Perolehan kas historis
Investasi dalam obligasi Nilai bawaan (carting value) yang Nilai sekarang aliran
harus diterima bila dilunasi saat ini kas masuk masa datang
Uang obligasi Nilai bawaan (carrying value) yang Nilai sekarang aliran
harus dibayar bila dilunasi saat ini kas keluar masa datang
Deskripsi atribut pengukuran diatas lebih bersifat instruksional (mendidik) bagi penyusun
standar, penyaji, dan pemakai statemen keuangan untuk memahami adanya atribut yang
berbeda antarpos daripada bersifat sebagai pedoman. Pengertian pengukuran diatas bersifat
umum atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu objek terjadi (diperoleh)
atau pada saat suatu objek dilaporkan.
Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen
keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan berarti
pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupah) hasil pengukuran ke
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan
terefleksi dalam statemen keuangan. FASB menetapkan empat kriteria pengakuan
fundamental (konseptual) sebagai berikut (SFAC no 5, prg. 63)
Definisi (definitions) – Suatu pos harus memenuhi elemen statemen keuangan
Keterukuran (measurability) – Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut
dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup
Keberpautan (relevance) – Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya
untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai
Keterandalan (reliability) – Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat
menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral
Pengertian Dasar
Untuk memahami konsep-konsep dalam komponen rerangka konseptual ini, perlu
dipahami beberapa pengertian dasar yang terkandung dalam rerangka ini.
Saat Pengukuran
Terdapat dua saat penting yaitu pengukuran pada saat pengakuan mula-mula (at
initial recognition) yaitu pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan dicatat
pertama kali akibat transaksi, kejadian atau keadaan. Dan pada berbagai saat atau perioda
sesudah pengakuan mula-mula yang disebut dengan pengukuran baru-mulai (fresh-start)
yaitu pengukuran dalam perioda-perioda setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan
jumlah rupiah bawaan baru yang tidak berkaitan dengan jumlah rupiah sebelumnya.
Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Pengukuran atribut suatu pos atau elemen saat ini dapat didasarkan atas aliran kas
masa datang. Aliran kas masa datang umumnya harus diestimasi. Ada beberapa dasar
penentuan jumlah rupiah kas masa datang, yaitu : taksiran atau estimat terbaik adalah jumlah
rupiah tunggal yang paling-boleh (most-likely) dalam suatu kisar beberapa jumlah rupiah
estimasian yang mungkin terjadi. Dalam statistika, jumlah rupiah ini merupakan modus suatu
distribusi variabel, aliran kas estimasian adalah jumlah rupiah tunggal yang akan diterima
atau dibayar di masa datang, aliran kas harapan adalah jumlah (sum) beberapa jumlah rupiah
berbobot-probabilitas dalam suatu kisar jumlah rupiah estimasian yang mungkin terjadi.
Dalam statistika, angka ini merupakan mean atau rata-rata berbobot.
Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Menggunakan nilai sekarang dan aliran kas masa datang dalam pengukuran
memerlukan tentang pengertian dasar berikut:
- Nilai Sekarang(Present Value) adalah pengukuran sekarang aliran kas masuk atau
keluar masa datang.
- Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value) adalah gunggung beberapa nilai
sekarang berbobot-probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang mungkin terjadi,
yang semuanya didiskun dengan tingkat bunga yang sama.
- Nilai Wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau
keterpaksaan.
Prinsip-Prinsip Umum
Prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai sekarang dalam
mengukur aset dan kewajiban:
a. Sedapat-dapatnya aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsi-
asumsi tentang kejadian dan ketakpastian masa datang yang dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah memperoleh atau tidak suatu aset atau sekelompok aset dalam suatu
transaksi tunai yang bebas.
b. Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskun aliran kas harus merefleksi asumsi-
asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas estimasian
agar pengaruh asumsi tidak berganda atau malahan terabaikan.
c. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang tidak
berkaitan dengan aset atau kewajiban yang bersangkutan.
d. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang mungkin
terjadi (possible outcomes) daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh jadi, minimum
atau maksimum.