DOSEN PEMBIMBING
Melanthon Rumapea, S.E., M.Si., Dr., Ak., CA.
Disusun oleh :
Kelompok 4
dalam hal ini, maka tujuan pelaporan keuangan harus dipertimbangkan dalam
konteks tujuan keiatan sosial atau masyarakat dalam suatu negara.
Gamba
Bila tujuan
r Pendekatan Penentuan Tujuan dan Implikasi Pelaporan
masyarakat harus dicapai, tujuan siapa yang harus
dipertimbangkan? Berkaitan dengan ini, Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsi
tiga macam tujuan pelaporan keuangan yaitu: tujuan fungsional, tujuan bersama
dan tujuan kelompok dominan.
a. Tujuan Fungsional
Tujuan Fungsional adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara
keeluruhan tanpa memperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individual
di dalamnya. Tujuan indvidul tidap dapat diamati sedangkan tujuan
fungsional dapat diidentifikasi dengan mengamati konsekuensi
konsekueinsi dari kegiatan masyarakat atau organisasi yang nyatanya
terjadi. Dengan demikian, tujuan fungsional merupakan tujuan normatif
yang menjadi pedoman dalam pembuatan kebijakan di tingkat nasional.
Sebagai kegiatan sosial, tujuan fungsional akuntansi dapat ditetapkan
misalnya untuk:
1) Mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien
2) Membantu perusahaan uuntuk dapat memperoleh dana untuk ekspansi 3)
Membantu pemerintah untukmenarik pajak secara adil dan efisien 4)
Membatu para manajer dalam keputuan investasi
5) Mempertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara 6)
Memfasilitasi fungsi dan pengendalian sosial
7) Mengurangi atau mencegah konflik kepentingan anatara manajer,
auditor dan pemegang saham.
b. Tujuan Bersama
Tiap individual umumnya tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi
sehimpunan tujuan. Tujuan bersama adalah sau atau beberapa tujuan
1) Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam, manusia dan
finansial yang terbatas
2) Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi secara
efektif
3) Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada
manajemen
4) Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial b. Tujuan Versi APB
No. 4
1) To present reliable financial information about enterprise resources and obligations,
economics progress and other changes in resources and obligations
2) To present information helpful in estimatimg earnings potential 3) To present other
financial information needed by users, particularly owners and creditor
s
4. Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiran yaitu bahwa
:
1) Tujuan pelaporan keangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hukum, politis X dan
sosial tempat akuntansi diterapkan
2) Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi yang dapat
disampaikan melalui mekanisma pelaporan keuangan
3) Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk meghindari terlalu umumnya informasi
akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informasinya
a. Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
FASB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan penerapan
pelaporan keuangan. Oleh karena itu, tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat
kegiatan dan keputusan ekonomik para pemakai informasi. Tujuan pelaporan FASB didasarkan
atas lingkungan ekonomik, hukum, politis, dan sosial di Amerika.
b. Karakteristik dan Keterbatasan Informasi
Karakteristik dan keterbatasan tersebut adalah bahwa informasi yang disediakan melalui
mekanisma pelaporan keuangan:
1) Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada denga industri ekonomi secara
keseluruhan
2) Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada hasil perhitungan
yang pasti
3) Sebagai besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah terjadi
4) Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang
mengambil keputusan tentang badan usaha
5) Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan cost sehingga pertimbangan
cost manfaar dapat membatasi apa yang harus dilaporkan.
c. Fokus atau Cakupan Informasi
Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan pada pelaporan keuangan
umum diuraikan berikut ini:
1) Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang tidak mempunyai
autoritas untuk menentukan atau akses untuk memperoleh informasi yang mereka perlukan
sehingga mereka harus menggantungkan diri pada informasi yang disampaikan oleh manajemen
kepada mereka.
2) Oleh karena itu, tujuan pelaporan disusun atas dasar gagasan bahwa kemampuanperusahaan
untuk menciptakan aliran kas yang menguntungkan meupakan fokus atau kepeningan umum
bersama dari berbagai pemakai informasi.
3) Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyediaan informasi luas untuk melayani keputusan
investasi dan kredit bukan hanya dengan informasi yang dapat dituangkan dalam bentuk
statement keuangan.
d. Isi Tujuan Pelaporan
Dengan satu rerangka konseptual tersebut, wilayah autoritas FASB meliputi penyusunan
standar untuk organisasi nonbisnis. Dalam perkembangannya, unit unit kepemerintahan
dipisahkan dari lingkup oraganisasi nonbisnis dan pelaporan keuangnnya ditangani oleh
Govermental Accountinf Standarts Boards (GASB). Hal ini terrefleksi dlaam SAS No 69 yang
mendeskripsi lingkup PABU sebagai rerangka pedoman yang telah dibahas.
Nilai Informasi
Mengatakan bahwa informasi harus bermanfaat bagi para pemakai sama saja dengan
mengatakan bahwa informasi harus mempunyai nilai. Informasi dikatakan mempunyai nilai
(kebermanfaatan keputusan) apabila informasi tersebut :
Kualitas yang dinyatakan pada gambar dibawah ini adalah kualitas yang menjadikan informasi
mempunyai nilai atau manfaat. Berikut ini kriteria dan unsur-unsur pembentuk kualitas
informasi
Keterpahamian ( Understandibility )
Keberpatuan (Relevance)
Sebagi unsur keberpatuan, nilai prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/
hasil (outcomes) suatu kejadian masa lalu atau datang akan terjadi. Nilai prediksi disini
adalah jenis dan sifat informasi yang menjadi masukan dalam proses prediktif. Dengan kata
lain, nilai prediksi adalah kemampuan informasi dalam memperbaiki kemampuan atau
kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan prediksi.
Sebagai unsur keberpautan, nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
Jadi, nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk dijadikan basis mengevaluasi apakah
keputusan-keputusan masa lalu adalah tepat dengan datangnya informasi tersebut.
Ketepatwaktuan (Timeliness)
Keterandalan (Reliability)
Ketetapatan penyimbolan adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi
(representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi. Ketepatan penyimbolan dalam
akuntansi menyangkut dua hal yaitu ketepatan deskripsi atau defisional ( misalnya aset, kas,
piutang, dan kewajiban ) dan validitas pengukuran. Ketidaktepatan akan mengurangi atau
menghilangkan keterandalan informasi.
Keterujian (Verifiability)
Kenetralan ( Neutrality )
Kenetralan adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan (
unbiasedness ) dalam perlakuan akuntasi. Ketakberbiasaan berarti bahwa informasi disajikan
tidak utuk mengarahkan group pemakai tertentu agar bertindak sesuai dengan keinginan
penyedia informasi atau untuk menguntungkan / merugikan group pemakai tertentu atau
untuk menghidari akibat/ konsekuensi tertentu bagi sekelompok pemakai. Netral berarti tanpa
tujuan dan tidak berarti bahwa informasi akuntansi tidak mempengaruhi perilaku. Tanpa
tujuan dan pengaruh terhadap perilaku, informasi akuntansi tidak akan mempunyai nilai atau
relevansi sehingga penyediannya menjadi percuma (sia -sia).
Keterbandingan ( Comparability )
Materialitas (Materiality)
Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct) yang
sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau merepresentasi
realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayangkan realitas
kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan
tersebut.
Definisi Elemen
Makna atau definisi elemen mengacu pada kelas objek luas ( misalnya aset atau biaya ).
Rincian elemen berupa objek atau kejadian ekonomik tertentu ( misalnya kas atau penjualan
barang dagangan ) yang memenuhi definisi elemen tidak tersebut sebagai elemen tetapi
sebagai pos ( item ). Pos-pos yang secara formal termuat dalam statemen keuangan
merupakan representasi ( penyimbolan dalam kata dan angka ) sumber – sumber ekonomik
tertentu suatu entitas, klaim terhadap sumber tersebut, dan perubahannya akibat pengaruh
transaksi, kejadian, atau keadaan. Artinya, simbol-simbol ( kata dan angka ) melambangkan
realitas operasi atau fenomena badan usaha berupa uang tunai, bangunan, penjualan, gaji,
kerusakan bangunan akibat gempa, dan barang atau kejadian ekonomik lainnya.
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti ( probable ) yang diperoleh
atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi tau kejadian masa lalu. Kewajiban
adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti timbul dari keharusan (
obligation ) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau menyerahkan jasa kepada
entitas lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu. Ekuitas atau
aset bersih adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih tersisa setelah
mengurangi aset dengan kewajibannya. Dalam suatu badan usaha, ekuitas adalah hal
pemilikan.
Investasi oleh Pemilik adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat dari
transfer ke tiap dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan atau menaikkan hak
pemilikan ( atau ekuitas ) didalamnya.
Distribusi ke Pemilik adalah penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha akibat
pentransferan
aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha tersebut kepada pemilik.
Laba Komperhensif adalah perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu periode
yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber nonpemilik.
Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian / penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama
dan berlanjut dari entitas tersebut.
Biaya adalah aliran keluar aset tau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau
penimbulan kewajiban entitas tersebut ( atau kombinasi keduannya ) dari penyerahan atau
produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi
sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.
Untung adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat dari biaya
atau dsitribusi ke pemilik.
Sepuluh elemen diatas disebut secara eksplisit oleh FASB dalam SFAC NO.2.
Walaupun aliran kas bersih disebut secara eksplisit dalam tujuan 2 pelaporan keuangan,
elemen-elemen pembentuk aliran kas bersih tidak didefinisi dalam rerangka konseptual.
FASB mendefinisi elemen aliran kas dalam bentuk standar yaitu Statement of Financial
Accounting Standards No. 95 , “ Statement of Cash Flows.” Aliran kas bersih terdiri atas tiga
aliran berikut ini :
Aliran Kas dari Kegiatan Operasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang berkaitan
dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan termasuk dalam
kegiatan investasi dan pedanaan. Aliran kas dari kegiatan operasi biasanya merupakan
pengaruh terhadap kas transaksi dan kejadian lain yang dimasukkan dalam penentuan laba.
Aliran Kas dari Kegiatan Investasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan
pemerolehan dan penjualan instrumen utang dan ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan, dan
aset produktif lainnya yaitu aset yang digunakan dalam produksi barang atau jasa oleh badan
usaha (selain material yang menjadi bagian dari sediaan badan usaha).
Aliran Kas dari Kegiataan Pendanaan adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi perolehan dana dari pemilik dan pemberiaan
imbalan
(return on) dan kembalian (return of) investasinya; peminjam uang dan pembayaran jumlah
yang dipinjam, atau penyelesaian utang tersebut dengan cara lain; dan pemerolehan dan
pembayaran sumber dana lain yang diperoleh dari kreditor atas kredit jangka panjang.
Proses perekayasaan dalam menentukan elemen statemen keuangan di atas dapat dilukiskan
secara diagramatik dalam gambar berikut :
Perubahan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal
yaitu kejadian (events), keadaan (circumstances), dan transaksi (transactions). Kejadian
adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap suatu
entitas. Misalnya, suatu entitas memasukkan bahan baku ke mesin pengolah atau membeli
bahan baku. Contoh pertama merupakan kejadian internal dan contoh kedua merupakan
kejadian eksternal.
Keadaan adalah suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian
atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi yang tak terduga atau sulit diduga.
Sebagai contoh adalah kenaikan kurs dolar secara mencolok yang menyebabkan perusahaan
anak mengalami kebangkrutan. Kenyataan bahwa perusahaan anak bankrut merupakan
keadaan yang dihadapi oleh perusahaan induk.
Transaksi adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu
yang bernilai (manfaat ekonomik masa datang) antara dua entitas atau lebih. Sebegai contoh
adalah pembelian mesin, penerbitan saham, dan pelunasan utang. Untuk dapat disebut
sebagai transaksi, suatu kejadian harus melibatkan orang luar.
Bila dipandang dari elemen ekuitas, perubahan-perubahan posisi keuangan akibat tiga
hal tersebut dapat dikategorikan menjadi :
a. Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang tidak dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas.
b. Semua perubahan dalam aset atau kewajiban yang dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas.
c. Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan aset atau kewajiban.
dapat dicatat dalam sistem akuntansi. Pertanyaan bagaimana dan kapan ini mendasari
perlunya suatu pedoman umum tentang pemgukuran dan pengakuan yang akan digunakan
oleh penyusun standar dalam menentukan suatu perlakuan akuntansi. Oleh karena itu,
perekayasa pelaporan harus menetapkan konsep-konsep pengukuran serta pengakuan sebagai
pedoman umum tersebut. Berikut merupakan gambar berbagai perubahan yang
mempengaruhi posisi keuangan.
Tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, dan elemen statemen keuangan akan menentukan
jenis statemen apa saja yang membentuk seperangkat penuh statement keuangan (a full set of
financial statements). FASB menyatakan bahwa seperangkat penuh statemen keuangan untuk
suatu perioda harus menunjukkan informasi :
Sebagai satu kesatuan seperangkat statemen yang terdiri atas beberapa statemen di atas secara
individual maupun kolektif mempunyai kontribusi dalam memenuhi tujuan laporan
keuangan. Tiap jenis statemen bersifat saling melengkapi untuk mencapai tujuan tersebut
sehingga semua statemen di atas akan berartikulasi.
Pengukuran
Elemen atau pos harus diukur untuk membawa informasi semantik. Pengukuran
(measurment) adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang dilekatkan
pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau
keadaan untuk merepresentasi makna atau atribut (attribut) objek tersebut.
Atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau
ciri yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran (measurment attributes) suatu
elemen / pos adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus dilekatkan pada suatu
elemen / pos untuk mempresentasikan secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari
elemen / pos tersebut dalam pelaporan keuangan. FASB mengidentifikasi atribut pengukuran
yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu :
a. Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)
b. Kos sekarang (current cost)
c. Nilai pasar sekarang (current market value)
d. Nilai terealisasi / pelunasan neto (net realizable/settlement value)
e. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value
of future cash flows)
Pengakuan
Transfer Teknologi
Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, Reranka Konseptual (termasuk standar
yang diturunkan darinya) dapat dipandang sebagai produk teknologi. Dengan memahami
teknologi penalaran dan perekayasaan akuntansi, orang akan dapat menciptakan produk
(praktik akuntansi) yang paling sesuai dengan lingkungan penerapannya.
Pengaruh Rerangka Konseptual FASB
Gorce (1992, hlm. 124-131) membahas dengan rinci pengaruh ini dengan
menunjukkan berbagai organisasi profesi dan badan pemerintah yang berusaha untuk
mengembangkan rerangka untuk negaranya masing-masing. Organisasi profesi tersebut
adalah :
a. Australian Accounting Research Foundation (AARF)
b. International Accounting Standards Committee (IASC)
c. Canadian institute of Chartered Accountants (CICA)
d. Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)
e. (UK) Accounting Standards Board (UKASB)
Tersedianya berbagai model RK akan memudahkan suatu negara untuk melakukan
apa yang disebut shopping for technology yaitu memilih teknologi yang tersedia untuk
ditransfer atau diadopsi karena mengembangkan RK dari nol sangat banyak memakan tenaga,
pikiran, dan waktu.
Dokumen Kebijakan
Rerangka konseptual FASB merupakan suatu dokumen kebijakan at politis dan
bukan dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya
melibatkan perdebatan atau argumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus
melibatkan pemungutan suara (voting). RK FASB penuh dengan muatan nilai-nilai yang
dianut dalam konteks lingkungan Amerika (value-laden).