(PERTEMUAN 3)
Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E., M.Si.
Kelompok 5
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PETA KONSEP
A. KERANGKA KERJA KONSEPTUAL (CONCEPTUAL FRAMEWORK)
Kerangka Kerja Konseptual adalah suatu sistem yang koheren yang terdiri dari tujuan dan
konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas akuntasi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai: “a coherent
system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards
and that prescribes the nature, function, and limits of financial accounting and reporting”.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai
akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-
keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Tujuan Dasar
Yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis
dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit;
Untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta
pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan;
tentang sumber daya ekonomi, klaimterhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di
dalamnya.
1) Tujuan pelporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang tidak
mempunyai autoritas untuk menentukan atau akses untuk memperoleh
informasi yang mereka perlukan sehingga mereka harus menggantungkan diri
pada informasi yang disampaikan oleh manajemen kepada mereka.
2) Tujuan pelaporan keuangan disusun atas dasar gagasan bahwa kemampuan
perusahaan untuk menciptakan aliran kas yang menguntungkan merupakan
focus atau kepentingan umum/bersama dari berbagai pemakai informasi.
3) Tujuan pelaporan keuanagn berkaitan denagn penyediaan informasi luas untuk
melayani keputusan investasi dan kredit bukan hanya dengan informasi yang
dapat dituangkan dalam bentuk statement keuanagn
5. Isi Tujuan Pelaporan
SFAC No.8 merumuskan 3 tujuan pelaporan keuangan secara umum :
1) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat
bagi investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun potensial
dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas
pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan
instrumen ekuitas dan hutang dan menyediakan atau menyelesaikan pinjaman
dan kredit dalam bentuk lain.
2) Untuk menilai prospek arus kas bersih yng dimiliki oleh suatu entitas, oleh
investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur, atau kreditur
lainnya yang membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim atas
entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas
melakukan pengelolaan dan komisaris yang telah menyelesaikan tanggung
jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
3) Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi
keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya
ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan
entitas. Selain itu memberikan informasi tentang dampak transaksi dan
peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu entitas dan klaim
atas sumber daya tersebut dalam pelaporan.
Ketiga tujuan di atas sebenarnya saling berkaitan. Tujuan 1 dapat dianggap sebagai
tujuan dasar. Tujuan 2 dan 3 dapat dipandang sebagai penjabaran tujuan 1. FASB
menjabarkan lebih lanjut posisi keuangan dan perubahannya dalam bentuk butir-
butir informasi yang harus disajikan yang relevan dengan keputusan investasi dan
kredit. Butir-butir tersebut adalah:
1) Economic resources, obligations, and owner’s equity
2) Enterprise performance and earnings
3) Liquidity, solvency, and funds flows
4) Management stewardships and performance
5) Management explanations and interpretations
IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih salah
satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusanKekonomi.
Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:
Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada periode
1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik topik berikut:
a) Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit
b) Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna
c) Unsur-unsur laporan keuangan
d) Kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
e) Penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.
IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun
1989 dan kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. kerangka menggambarkan
konsep-konsep dasar dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai
panduan untuk tidak menyasar langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB
menyatakan bahwa kerangka:
IAS 8 (ayat 11) menyediakan hirarki pernyataan akuntansi. Hal ini membutuhkan bahwa
dalam membuat penilaian yang diperlukan dalam ayat 10. Manajemen akan merujuk
kepada, dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut, dalam urutan: