Anda di halaman 1dari 10

MEMAHAMI TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

(PERTEMUAN 3)
Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E., M.Si.

Kelompok 5

Ambrosius Christofer Toding Batara (21 / 2007531107)

Cindy Valentina (22 / 2007531108)

Bintang Syakirah (23 / 2007531129)

Angelina Natalia Mbooh (24 / 2007531131)

Mutiara Diva Ramadhani (25 / 2007531153)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
PETA KONSEP
A. KERANGKA KERJA KONSEPTUAL (CONCEPTUAL FRAMEWORK)

Kerangka Kerja Konseptual adalah suatu sistem yang koheren yang terdiri dari tujuan dan
konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas akuntasi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai: “a coherent
system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards
and that prescribes the nature, function, and limits of financial accounting and reporting”.

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai
akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-
keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

1. Tujuan Conceptual Frameworks :


a. Sebuah aturan haruslah dibentuk dan dibangun melalui sebuah konsep. Konsep ini
akan memungkinakan IASB menerbitkan standar yang lebih berguna dan
pernyataan yang konsisten sepanjang waktu serta menghasilkan aturan-aturan yang
koheren. Di samping itu juga meningkatkan pemahaman pengguna laporan
keuangan atas pelaporan keuangan.
b. Para profesioanal dapat bertindak lebih cepat menyelesaikan masalah-
masalah yang baru muncul dalam praktik dengan mengacu pada teori dasar
kerangka kerja yang ada.

Baik IASB maupun FASB memiliki kerangka kerja konseptual :


 IASB = Framework for preparation and presentation of financial statement atau kerangka
kerja untuk persiapan dan penyajian laporan keuangan
 FASB = Standard of financial accounting concept atau konsep standar akuntasi keuangan
yang telah diterbitkan dalam beberapa seri (SAFC No. 1-7)

2. Tujuan Dasar

Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan


informasi:

 Yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis
dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit;

 Untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta
pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan;
tentang sumber daya ekonomi, klaimterhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di
dalamnya.

 Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntan


mengandalkan laporan keuangan bertujuan-umum(general-purpose financial statement),
yaitu menyediakan informasi paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai
kelompok pemakai

B. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN MENURUT FASB


1. Tujuan Pelaporan Keuangan Menurut FASB
Tujuan pelaporan adalah hal mendasar yang penting dalam sebuah kerangka konseptual.
FASB menyusun tujuan pelaporan berdasarkan pada ketiga aspek berikut:
1) Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomi, hukum, politik, dan
sosial dimana akuntansi diterapkan.
2) Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi dalam
pelaporan keuangan.
3) Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu luasnya
informasi yang dibutuhka oleh berbagai pihak pengguna dengan berbagai
kepentingannya.
2. Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
Tujuan pelaporan FASB didasarkan atas lingkungan ekonomik, hokum, politis, dan sosial
Amerika. Lingkungan penerapan akuntansi di Amerika diberi ciri sebagai berikut:

1) Sistem ekonomi pasar yang maju


2) Sistem produksi, keuanagn, dan perbankan yang canggih
3) Pemisahan antara pemilikan dan manajemen
4) Pasar modal sebagai sarana pemnuhan modal utama selain lembaga keuangan
5) Pemilikan pribadi sumber ekonomi diakui dan dilindungi pemerintah
6) Pemerintah membantu kegiatan bisnis dan ekonomik dengan menyediakan
informasi public yang sebagian berasal dari informasi pelporan keuangan yang
disediakan oleh tiap badan usaha
7) Realibitas atau kredibilitas informasi dalam pelaporan keuangan dicapai melalui
pengauditan oleh auditor independen
3. Karakteristik dan Keterbatasan Informasi
Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan tentang jenis
informasi yang dapat dsediakan melalui mekanisme pelaporan keuangan:
1) Lebih berkaitan dengan perusahaan daripada dengan industry atau ekonomi
secara umum
2) Lebih merupakan informasi kuantitaif yang bersifat pendekatan daripada hasil
perhitungan yang pasti
3) Sebagian besar mencerminkan pengaruh transaksi dan kejadian yang telah
terjadi
4) Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh yang
mengambil keputusan tentang badan usaha
5) Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos (cost)
sehingga pertimbangan kos-manfaat dapat membatasi apa yang harus
dilaporkan
4. Fokus atau Cakupan Informasi
FASB membatasi tujuan pelaporan keuangan untuk kepentingan pelaporan kepada
pihak eksternal dalam bentuk pelaporan keuangan umum. Pertimbanagn atau
penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan pada pelaporan keuangan umum
diuraikan berikut ini:

1) Tujuan pelporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang tidak
mempunyai autoritas untuk menentukan atau akses untuk memperoleh
informasi yang mereka perlukan sehingga mereka harus menggantungkan diri
pada informasi yang disampaikan oleh manajemen kepada mereka.
2) Tujuan pelaporan keuangan disusun atas dasar gagasan bahwa kemampuan
perusahaan untuk menciptakan aliran kas yang menguntungkan merupakan
focus atau kepentingan umum/bersama dari berbagai pemakai informasi.
3) Tujuan pelaporan keuanagn berkaitan denagn penyediaan informasi luas untuk
melayani keputusan investasi dan kredit bukan hanya dengan informasi yang
dapat dituangkan dalam bentuk statement keuanagn
5. Isi Tujuan Pelaporan
SFAC No.8 merumuskan 3 tujuan pelaporan keuangan secara umum :
1) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat
bagi investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun potensial
dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas
pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan
instrumen ekuitas dan hutang dan menyediakan atau menyelesaikan pinjaman
dan kredit dalam bentuk lain.
2) Untuk menilai prospek arus kas bersih yng dimiliki oleh suatu entitas, oleh
investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur, atau kreditur
lainnya yang membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim atas
entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas
melakukan pengelolaan dan komisaris yang telah menyelesaikan tanggung
jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
3) Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi
keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya
ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan
entitas. Selain itu memberikan informasi tentang dampak transaksi dan
peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu entitas dan klaim
atas sumber daya tersebut dalam pelaporan.
Ketiga tujuan di atas sebenarnya saling berkaitan. Tujuan 1 dapat dianggap sebagai
tujuan dasar. Tujuan 2 dan 3 dapat dipandang sebagai penjabaran tujuan 1. FASB
menjabarkan lebih lanjut posisi keuangan dan perubahannya dalam bentuk butir-
butir informasi yang harus disajikan yang relevan dengan keputusan investasi dan
kredit. Butir-butir tersebut adalah:
1) Economic resources, obligations, and owner’s equity
2) Enterprise performance and earnings
3) Liquidity, solvency, and funds flows
4) Management stewardships and performance
5) Management explanations and interpretations

C. Tujuan Pelaporan Keuangan Menurut IASB

IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih salah
satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusanKekonomi.
Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:

a) berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi


b) berguna dalam menilai prospek arus kas
c) tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di
dalamnya.

Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada periode
1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik topik berikut:

a) Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit
b) Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna
c) Unsur-unsur laporan keuangan
d) Kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
e) Penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.
IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun
1989 dan kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. kerangka menggambarkan
konsep-konsep dasar dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai
panduan untuk tidak menyasar langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB
menyatakan bahwa kerangka:

Menentukan tujuan laporan keuangan


Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna
Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan
pengukuran mereka dalam laporan keuangan.
IAS 1 penyajian laporan keuangan dan 8 IAS kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi dan menangani kesalahan dengan penyajian laporan keuangan dan membuat
reverance untuk framework. IAS 8 mengatur bahwa dalam ketiadaan standar IASB atau
interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, bahkan atau kondisi lain,
manajemen harus kita pertimbangan dalam mengembangkan sebuah menerapkan
akuntansi yang menghasilkan informasi yang:

a) Relevansi dengan keputusan ekonomi membuat kebutuhan pengguna


b) Handal, dalam laporan keuangan:
1. setia merupakan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas
2. mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, acara lainnya dan kondisi,
dan bukan hanya bentuk hukum adalah netral, yaitu bebas dari bias adalah tepat
secara lengkap dalam semua hal yang material

IAS 8 (ayat 11) menyediakan hirarki pernyataan akuntansi. Hal ini membutuhkan bahwa
dalam membuat penilaian yang diperlukan dalam ayat 10. Manajemen akan merujuk
kepada, dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut, dalam urutan:

1. persyaratan dan bimbingan dalam Standar dan interpretasi berurusan dengan


masalah yang sama dan terkait dan
2. definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran konsep untuk
aset, kewajiban,penghasilan dan beban pada framework tersebut.
3. Pengembangan Rerangka Konseptual
Pengaturan standar berdasarkan aturan dan prinsip. Pengaturan standar ada yang
dipengaruhi prinsip dan ada yang dipengaruhi aturan dari lingkungan
pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono, Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi 3.


Harahap, Sofyan Syafri. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Penerbit Rajawali Press, Jakarta; 2007
Suwaldiman, M.Accy.,SE,. Akt. 2005

Anda mungkin juga menyukai