OLEH:
KELOMPOK 3
Pelaporan keuangan tidak hanya membuat laporan keuangan namun juga cara-cara
lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi yaitu: informasi
mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan, dan lain-lain. Adapun tujuan
dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun
yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan
keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional.
b. Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para
pangguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan,
penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
c. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, klaim untuk
sumber daya tersebut (kewajiban dari perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke
entitas dan ekuitas pemilik lainnya), serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa,
dan kejadian yang mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut.
d. Memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan selama periode
tersebut.
e. Memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan memperoleh dan
menggunakan kasnya, mengenai pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman
tersebut, mengenai transaksi-transaksi modalnya, termasuk dividen kas dan distribusi
sumber daya ekonomi lainnya kepada pemilik.
f. Memberikan informasi mengenai bagaimana manajemen dari sebuah perusahaan
menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik (pemegang saham)
untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang dipercayakan kepadanya.
g. Memberikan informasi yang berguna bagi para manajer dan direktur dalam
mengambil keputusan yang sesuai dengan keinginan dari pemilik.
1. Perintah Transformasi
Perintah transformasi kelembagaan badan penyelenggara jaminan sosial diatur dalam
UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN). Transformasi
badan penyelenggara diatur lebih rinci dalam UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS). UU BPJS adalah pelaksanaan Putusan
Mahkamah Konstitusi atas Perkara No. 007/PUU-III/2005. Penjelasan Umum UU BPJS
alinea keempat mengemukakan bahwa UU BPJS merupakan pelaksanaan Pasal 5 ayat (1) dan
Pasal 52 UU SJSN pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. Kedua pasal ini mengamanatkan
pembentukan BPJS dan transformasi kelembagaan PT ASKES (Persero), PT ASABRI
(Persero), PT JAMSOSTEK (Persero) dan PT TASPEN (Persero) menjadi BPJS.
Transformasi kelembagaan diikuti adanya pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas,
serta hak dan kewajiban.