Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG

MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN


Heriyani, SE., M.Ak
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

Kerangka kerja konseptual atau Conceptual Framework adalah sebuah sistem yang terdiri
atas tujuan dan konsep dasar yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sistem
tersebut menjadi dasar atau landasan dalam penetapan standar akuntansi yang konsisten
dan dalam penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan. Dalam pemanfaatannya, kerangka kerja konseptual dibutuhkan untuk
menggabungkan organisasi berupa rangkaian sistem pembuat konsep dan tujuan,
menyajikan kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul,
meningkatkan pemahaman para pemakai laporan keuangan tentang bagaimana tata cara
pelaporan keuangan, dan menaikkan tingkat komparabilitas sebuah laporan keuangan
perusahaan.
FASB menerbitkan enam Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis berdasarkan buku Akuntansi Intermediate, Edisi
keduabelas jilid 1, Kieso, Weygandt, Warfield, yaitu :
• SFAC No. 1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”, yang menyajikan tujuan
dan sasaran akuntansi.
• SFAC No. 2, ”Qualitative Characteristics of Accounting Information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
• SFAC No. 3, ”Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, yang memberikan definisi
dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan, seperti asset, liabilities, equity, revenue,
dan expense.
• SFAC No. 5, “Recognition and Measurements in Financial Statements of Business Enterprises”, yang
menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi
apa yang biasanya harus dimasukkan ke dalam laooran keuangan dan kapan waktu pelaporannya.
• SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas
ruang lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
• SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements”, yang
memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai
sekarang sebagai dasar pengukuran.
1. TUJUAN DASAR
Tujuan dasar dalam pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi pelaku bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi dan
kredit, membantu investor dan kreditor sekarang dan potensial di masa mendatang
serta pengguna-pengguna lain dalam menilai jumlah dan waktu, serta ketidakpastian
arus kas di masa mendatang, dan terkait dengan klaim terhadap sumber daya
tersebut, sumber daya ekonomi, dan segala perubahan di dalamnya. Tujuan tersebut
dimulai dengan lebih banyak berfokus kepada informasi yang berguna bagi investor
dan kreditor dalam membuat keputusan. Kemudian dalam ruang lingkup yang lebih
sempit lagi, kepentingan kreditor maupun investor atas kemungkinan penerimaan kas
dari pinjaman dan investasi mereka terhadap entitas bisnis. Akhirnya, tujuan berfokus
kepada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai
prospek arus kas yang akan diterima perusahaan, yaitu arus kas yang menjadi harapan
investor dan kreditor.
2. KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL

• Karakteristik Kualitatif dan Informasi Akuntansi


• Pengambilan Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami
• Kualitas Primer: Relevansi dan Reliabilitas
• Kualitas Sekunder: Komparabilitas dan Konsistensi
• Unsur-unsur Dasar
Unsur-unsur Dasar
Unsur-unsur dasar atau definisi yang akan dimasukkan ke dalam struktur adalah salah satu aspek
penting dari proses pengembangan struktur teoritis. Unsur-unsur dasar tersebut berhubungan
langsung dengan pengukuran kinerja dan status keuangan sebuah perusahaan. Unsur-unsur dasar
tersebut, yaitu :
• Aktiva
• Kewajiban
• Ekuitas
• Investasi Oleh Pemilik
• Deviden
• Laba Komprehensif
• Pendapatan
• Beban
• Keuntungan
• Kerugian
3. KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Konsep tingkat ketiga ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur serta kejadian
keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh perusahaan. Konsep-
konsep ini berfungsi sebagai pedoman dalam menanggapi isu-isu pelaporan
keuangan secara rasional. Konsep-konsep tersebut yaitu:
1. Asumsi Dasar
• Asumsi Entitas Ekonomi
• Asumsi Kelangsungan Hidup
• Asumsi Unit Moneter
• Asumsi Periodisitas
2. Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
• Prinsip Biaya Historis
• Prinsip Pengakuan Pendapatan
• Prinsip Penandingan
• Prinsip Pengungkapan Penuh
3. Kendala
Hubungan Biaya-Manfaat
Materialitas
Praktek Industri
Konservatisme

Anda mungkin juga menyukai