MEMAHAMI KOMPONEN L
C
NERACA : ASET
O
M
E
TEORI AKUNTANSI
Kelompok 5
1
W
E
Ambrosius Christofer Toding Batara (21 / 2007531107)
L
Cindy Valentina (22 / 2007531108) C
O
Bintang Syakirah (23 / 2007531129) M
E
Angelina Natalia Mbooh (24 / 2007531131)
Kelompok 5
2
Pengertian
Aset
Menurut FASB, IASC, AASB dan APB No. 4
3
Menurut FASB
P
E
SFAC No. 6, prg. 25
N
G
E Assets are probable future economic
R benefits obtained or controlled by a
T
I particular entity as a result of past
A transactions or events.
N
4
Menurut IASC
P
E
N
G
An asset is a resource controlled by the
E enterprise as a result of past events and
R from which future economic benefits are
T
I expected to flow to the enterprise.
A
N
5
Menurut AASB
P
E
Statement of Accounting Concepts No. 4
N
G
E Assets are service potential or future
R economic benefits controlled by the
T
I reporting entity as a result of past
A transactions or other past events.
N
6
Menurut APB
P
E
No. 4 prg. 57
N
G
E Economic resources are the scarce means
R (limited in supply relative to desired
T
I uses) available for carrying on economic
A activities.
N
7
Menurut Ijiri
P
E
1975, hlm. 52
N
G
E ...resources are objects that the entity intends
R to place under its control. This means that
T
resources must have utility. However, utility
I
A alone is not sufficient reason for an entity to
N place an object under its control. The object must
be scarce, thus ruling out free goods.
8
Aset sebagai sumber ekonomik
Menurut APB No. 4:
1. Productive resources: kesatuan usaha & hak kontraktual
2. Products
3. Money
9
Tiga Karakteristik Utama
10
Manfaat Ekonomik
● Command over resources
11
Karakteristik Pendukung
04 Terpisahkan 05 Berkekuatan
Hukum
12
Pengukuran
Pengukuran bukan merupakan kriteria untuk
mendefinisi aset tetapi merupakan kriteria
pengakuan aset.
14
15
Hubungan kos, asset, dan biaya
Secara teknis Secara konseptual
A. Tahap pengakuan
Tahap Pembebanan
16
• Kos Sebagai Pengukur
dan Bahan Olah Akuntansi
Konsep dasar penghargaan sepakatan menegaskan bahwa pengukur
aset pada saat pemerolehan yang paling objektif adalah jumlah
rupiah yang terlibat dalam transaksi pertukaran antara dua
pihak independen yang sama-sama berkehendak.
17
• Penghargaan Sepakatan Sebagai Bukti
18
• Pengukuran Kos
Besar kecilnya kos yang harus dicatat pertama kali sebagai pengukur
suatu aset pada saat pemerolehan ditentukan oleh dua hal:
c
P
e Batas Kegiatan
n
Batas kegiatan berkaitan dengan masalah unsur pengorbanan
g
sumber ekonomik (kegiatan) apa saja yang membentuk kos suatu
u
aset
k
u
r Jenis Penghargaan
a
n Dalam transaksi pertukaran, penghargaan sepakatan dapat
dinyatakan dalam berbagai bentuk sumber ekonomik atau
instrument yang diserahkan oleh pemeroleh aset.
19
Kos dalam barter
Pemerolehan asset (biasanya asset berwujud atau nonmoneter) dengan
pernghargaan berupa asset berwujud atau nonmoneter lainnya.
P
e
n
Kos Dalam Reorganisasi
g
Jika perusahaan yang sudah berdiri sejak lama, kemudian mengalami
h
reorganisasi, maka pengukuran kos harus didasarkab atas keadaan
a
r seakan perusahaan baru berdiri. Jadi aset perusahaan dianggap
g merupakan suatu kesatuan berbagai aset yang baru saja dibeli.
a
a
n
21
Hibah atau Hadiah
Masalah khusus timbul bilamana barang atau jasa yang jelas-
jelas mempunyai manfaat ekonomik yang besar diperoleh
perusahaan tanpa kos yang berarti atau dengan kos yang tidak
sebanding dengan nilai ekonomik barang yang diperoleh.
P
e
n
Temuan
g
Terkadang ditemukan sumber daya alam atau sarana yang mempunyai
h
nilai ekonomik yang jauh melebihi pengeluaran yang sebenarnya
a
r untuk memperolehnya.
g
a
a
n
22
Kos dalam pembelian kredit
Kos yang sebenarnya dalam transaksi kredit bukanlah berapa
nilai kontrak yang harus dilunasi dalam beberapa kali angsuran
tetapi berapa kos yang sebenarnya pada saat transaksi.
P
e
n
Potongan tunai dan keringanan
g Kos akan tercatat terlalu tinggi kalau potongan tunai dan
h
keringanan-keringanan lain tidak dikurangkan terhadap harga
a
kesepakatan.
r
g
a
a
n
23
• Rugi dalam pemerolehan aset
Rugi dapat terjadi sebelum penjualan dilakukan atau sebelum
perusahaan berproduksi. Perlakuan yang tepat jika terjadi
rugi adalah pemisahan jumlah rupiah rugi sebagai defisit atau
dalam keadaan tertentu penghapusan jumlah rupiah rugi dengan
pengurangan modal.
24
Penilaian
Aset
25
Apa itu
Penelitian Aset?
Penilaian adalah proses penentuan jumlah rupiah
suatu objek untuk menentukan makna ekonominya di
masa lalu, sekarang, atau mendatang.
26
Tujuan Penilaian Aset?
I
N
F
O Tujuan penilaian aset harus berpaut
R
M dengan tujuan pelaporan keuangan.
A
T
I
Dimana merepresentasi atribut pos-pos aset yang
O berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan
N
menggunakan basis penilaian yang sesuai.
27
W
Konsep dan Dasar E
L
Penilaian Aset C
O
M
1. Nilai Masukan dan Nilai Keluaran Kos atau E
2. Pasar yang lebih Rendah (KAPYLR)
3. Penilaian Menurut FASB
28
Nilai Masukan dan Nilai Keluaran
Nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran pemerolehan disebut dengan
nilai masukan (input values), sedangkan yang diperoleh dari pertukaran
pemanfaatan disebut nilai keluaran (output values).
29
NILAI MASUKAN
Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan
untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang
masuk dalam unit usaha.
Biaya historis sebagai nilai masukan Menunjukkan jumlah rupiah harga Nilai pengorbanan ekonomi di masa
adalah pengukur potensi jasa yang pertukaran atau kesepakatan yang datang seandainya potensi jasa
paling objektif untuk pos aset yang diperlukan sekarang oleh unit usaha. aktiva tersebut diperoleh secara
baru diperoleh. bagian demi bagian (piecemeal)
dan bukan sekaligus (lump sum).
Prudent Costs
Standard Costs
Original Costs
NILAI KELUARAN
Jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya
(non kas) yang diterima suatu unit usaha apabila
suatu aset atau potensi jasa akhirnya keluar dari
kesatuan usaha melalui pertukaran atau
konversi. .
Harga jual masa lalu Harga Jual Sekarang Nilai Terealisasi Harapan
(past selling prices) (current selling prices) (expected realizable value)
Menunjukkan kas yang cukup Harga jual sekarang didasarkan Penerimaan kas atau potensi
pasti akan diterima dari konversi pada anggapan bahwa jasa masa datang yang jumlah
suatu pos aset yang timbul perusahaan akan berlangsung dan waktunya cukup pasti.
karena transaksi masa lalu, terus dan transaksi dilaksanakan
contohnya piutang usaha. dalam pasar yang normal.
Kos atau Pasar yang lebih Rendah (KAPYLR)
33
Pengakuan
Dilakukan bersamaan dengan adanya
transaksi, kejadian, atau keadaan
tertentu.
34
Kondisi Pengakuan
a)Deteksi adanya aset.
Untuk mengakui aset, harus ada transaksi yang menandai
timbulnya aset
35
Kondisi Pengakuan
d) Mengandung nilai.
Untuk mengakui aset, suatu objek harus mempunyai manfaat
yang dapat ditentukan besarnya secara moneter.
f) Verifikasi.
Untuk mengakui aset, harus ada bukti pendukung untuk
meyakinkan bahwa kelima penguji diatas dipenuhi.
36
• Kaidah pengakuan yang merupakan prosedur dalam
menerapkan empat kriteria pengakuan FASB, yaitu
definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan.
Masalah akuntansi menyangkut pengakuan biasanya
berkaitan dengan masalah apakah suatu kos atau jumlah
rupiah yang terlibat dan transaksi atau kejadian
tertentu dapat diasetkan.
37
Penyajian
Prinsip akuntansi berterima umum,
terutama standar akuntansi, menetapkan
penyajian dan pengungkapan tiap pos-pos
aset.
38
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Aset
a. Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca
berformat akun atau di bagian atas dalam neraca
berformat laporan.
b. Aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan tetap.
c. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas
atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan
pada urutan pertama.
d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos
tertentu harus diungkapkan (misalnya metoda
depresiasi aset tetap dan dasar penilaian sediaan
barang).
39
SESI
DISKUSI
40