Anda di halaman 1dari 34

METODOLOGI

PENELITIAN BISNIS
UNTUK AKUNTANSI & MANAJEMEN

EDISI PERTAMA

Oleh:
Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan

Pengajar dan Peneliti


Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

Drs. Bambang Supomo, M.Si., Akuntan

Pengajar dan Peneliti


Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro

Yogyakarta
Fakultas Ekonomika & Bisnis UGM Telp. (0274) 548510 – 548515 Est. 2011
Jl. Gambiran No. 37, Telp. (0274) 373760 – 375568 Fax. (0274) 380819
Website: www.bpfe.feb.ugm ac.id. email: bpfe_yk@yahoo.com
Kutipan Pasal 72:
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1
(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah)
2. Barangsipa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

ISBN: 979-503-372-7

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS


UNTUK AKUNTANSI & MANAJEMEN

Edisi Pertama
Cetakan Keenam, Januari 2014

Oleh:
Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan
Drs. Bambang Supomo, M.Si., Akuntan

Hak Cipta ada pada penulis. Hak terbit ada pada BPFE-YOGYAKARTA. Isi diluar tanggung
jawab penerbit. Tidak boleh direproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa
izin tertulis dari penulis.

Dicetak & diterbitkan oleh:


BPFE-YOGYAKARTA
Anggota IKAPI
No. 008
Cendera untuk:
Istri dan putra-putri kami tercinta

Inung Giarti
Alvin Angga
Edwin Ajeng
Frida
Brian

Sebagai penghargaan atas


pengertian dan dukungannya
selama penyusunan buku ini
KATA PENGANTAR

Buku Metodologi Penelitian Bisnis ini berisi pengetahuan dasar mengenai konsep,
pendekatan, metode, dan prosedur dalam penelitian bisnis, terutama untuk bidang akuntansi dan
manajemen. Materi yang dibahas ditekankan pada konsep penelitian akuntansi dan manajemen di
Indonesia.
Buku ini dapat menjadi acuan mata kuliah metodologi penelitian untuk mahasiswa
jurusan akuntansi & manajemen jenjang strata-1 (S1) . Mengingat refrensi untuk mata kuliah
metodologi penelitian bisnis di Indonesia yang masih relative sedikit, buku ini dapat juga
digunakan sebagai acuan pendukung untuk mahasiswa program studi manajemen dan akuntansi
jenjang studi strata-2 (S2). Berdasarkan pengalaman penulis, buku ini kemungkinan diperlukan
sebagai materi penyegaran untuk mahasiswa jenjang studi strata-3 (S3).

Organisasi Materi Pembahasan

Tujuan utama pembahasan dalam buku ini adalah memeberuikan pengetahuan dasar
mengenai metode-metode penelitian bisnis, terutama yang digunakan dalam paradigm penelitian
kuantitatif. Materi dibagi dalam 10 bab pembahasan yang secara keseluruhan dapat
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: (1) tinjauan umum dan klasifikasi penelitian bisnis, (2)
proses penelitian, dan (3) laporan penelitian. Untuk memberikan tambahan penjelasan, pada
beberapa pokok bahasan diberikan contoh yang dikutip dari artikel hasil penelitian.

Tinjauan Umum dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

Bagian ini membahas pengetahuan awal yang diperlukan untuk memahami proses
penelitian ilmiah. Materi yang dibahasa adalah penelitian ilmiah secara umum ditinjau dari aspek
motivasi, tujuan, karakteristik, proses, paradigm, dan kriteria penelitian ilmiah. Materi bagian ini
juga menjelaskan struktur berpikir yang manjadi landasan penelitian ilmiah melalui pengenalan
konsep metode ilmiah. Disamping itu, materi bagian ini membahas lingkup dan klasifikasi
penelitian bisnis.

Proses Penelitian

Bagian ini secara sistematik membahas penelitian sebagai operasionalisasi dari metode
ilmiah. Materi pembahasan dibagi dalam bab berdasarkan tahap-tahap pokok dalam proses
penelitian yang meliputi: masalah penelitian, telaah teoretis dan pengembangan hipotesis,
pengujian data. Materi yang dibahas dalam tahap pengujian data berkaitan dengan desain
penelitian, yang antara lain meliputi: pemilihan data (sampel), sumber dan pengumpulan data,
serta analisis data. Materi pembahasan mengenai desain penelitian sengaja diberikan secara garis
besar, karena buku ini menekankan pada pengetahuan dasar metodologi penelitian.
Laporan Penelitian

Bagian ini membahas tujuan penyusunan dan format laporan penelitian, terutama untuk
penelitian mahasiswa dalam bentuk skripsi, tesis atau disertasi. Sub bab pembahasan dibagi
berdasarkan organisasi pembagian materi dalam laporan penelitian.

Format Materi Pembahasan

Halaman muka setiap bab memuat topik dan tujuan pembahasan untuk memberi
gambaran materi yang dibahasdan tujuan instuksional secara umum. Khusus bab 3 sampai
dnegan bab 9 (proses penelitian), sebelum bab pembahsan diberikan skema proses penelitian dan
tahap proses peneltian yang dibahas dalam bab yang bersangkutan. Variasi deskripsi
pemabahasan materi tertentu dibantu dnegan penyajian contoh dan gambar. Setelah bab
pembahasan diberikan ringkasan materi yang dibahas dan pertanyaan diskusi untuk melatih
pemahaman pembaca mengenai materi dalam bab yang bersangkutan. Setiap akhir bab diberikan
catatan akhir yang menunjukkan referensi atau sumber kutipan dari materi tertentu dalam bab
pembahasan.
Bagian akhir memuat daftar istilah (glossary of term) yang biasanya digunakan dalam
penelitian dan daftar pustaka yang menjadi bahan bacaan dan sumber kutipan yang digunakan
penulis dalam penyusunan buku ini. Disamping itu, buku ini juga dilengkapi dengan indeks dan
tabel statistika yang diperlukan dalam analisis data.

Ucapan Terima Kasih

Banyak pihak yang membantu penulis dari awal penyusunan materi sehingga buku ini
diterbitkan. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada
Kompartemen Akuntan Pendidik -Ikatan Akuntan Indonesia yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk aktif dalam pelatihan metodologi penelitian dan pada Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia yang memungkinkan penulis untuk memuat contoh-contoh penelitian
konteks Indonesia dlam buku ini.
Demikian pula kolega penulis di Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Gadjah
Mada : Drs, Ertambang Nahartya, MBA ,Akt,; Universitas Hasanuddin : Gagaring Pagalung,
SE., MS., Akt; Drs. Muhammad Natsir Kadir, M.Si., Akt. Drs. Muh. Ishak Amsari, M.Si., Akt;
Drs. Zainuddin, M.Si., Akt Drs. Ali Djamhuri, M.Comm., Akt., dan Drs. M. Achsin,Akt
Universitas Muhammadiyah Surakarta: Drs. Wiyadi, MM. dan Drs. Triyono, M.Si., Universitas
Trisakti: Dra. Khomsiyah, MM., Akt. Atas kesempatan yang mereka berikan kepada penulis
dalam pelatihan penelitian dosen yang materinya menjadi konsep awal dari materi buku ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada. Sdr. Muhammad Syuti yang
telah membuat desain grafis isi buku, Sdr. Wahid AR. SS. Atas rancangan sampulnya. Pimpinan
Dan staf BPFE-Yogyakarta yang telah membantu pencetakan dan penerbitan, serta rekan-rekan
dosen dan mahasiwa yang telah memberi atensi sehingga memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penyusunan buku ini.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih memerlukan perbaikan-perbaikan, oleh karena
itu, penulis mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan buku ini dari semua pihak.
Sebelummnya penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kesediannya.
Semoga bermanfaat.

Yogyakarta, Agustus 1999

Nur Indriantoro – Bambang Supomo


TENTANG PENULIS
Nur Indriantoro, M.Sc., Ph.D., Akuntan

Lahir di Yogyakarta 13 Agusutus 1961. Lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985 dan memperoleh gelar Master of Science in
Accountancy, Carol Martin Gatton College of Business and Economics, University of Kentucky,
USA pada tahun 1989. Dari universitas yang sama ia memperoleh gelar Doctor of Philosophy in
Business Administration dengan major Accounting pada tahun 1993.
Sejak tahun 1985, Nur indriantoro menjadi staf pengajar dan peneliti pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Saat ini ia juga aktif mengajar pada
program Magister Sains dan program Doktor Akuntansi, serta Magister Manajemen Universitas
Gadjah Mada. Selain pernah mengajar pada Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister
Teknik Elektro dan Universitas Gadjah Mada, serta program S2 dan S3 Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan Universitas Syiah Kuala. Mempunyai pengalaman mengajar di program Magister
Manajemen pada berbagai institusi. Diantaranya adalah program Magister Manajemen :
Universitas Islam Indonesia, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Surabaya (Ubaya),
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Gunadarma Jakarta, Universitas
YAI Jakarta, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Universitas Tarumanegara Jakarta, dan
Universitas Trisakti Jakarta. Mata kuliah yang pernah diampu pada jenjang studi dan S1,S2, dan
S3 adalah: Filsafat Ilmu, Metodologi Penelitian, Interdiciplinary Research in Accounting,
Seminar in Accounting, Teori Akuntansi, Derivatif, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem
Informasi Manajemen, Manajemen Keuangan Internasional, Sistem Pendukung Keputusan, EDP
Auditing, Database Processing, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lanjutan,
Auditing, Akuntansi Pengantar, Analisis Investasi, dan Manjemen Risiko, Akuntansi
Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, Manajemen Biaya, Sistem Akuntansi, dan
Manajemen Keuangan.
Sebagai staf pengajar, Nur Indriantoro sering diminta memberikan kuliah umum (dosen
tamu) di berabgai perguruan tinggi negeri dan swasta, antara lain: Universitas Syiah Kuala,
Universitas Andalas, Universitas Lampung, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya,
Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Hasanuddin., Universitas Sam Ratulangi,
Universitas Bung Hatta, Universitas IBA Palembang, Universitas Islam Bandung, Universitas
Ahmad Yani Cimahi, Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Universitas Islam
Indonesia, Universitas Atmajaya, Yogyakarata, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Universitas, Universitas Gajayana Malang, Universitas Merdeka Malang, Universitas
Muhammadiyah Malang., Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP Padang, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi “YKPN” Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Yogyakarta”, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi “Widya Wiwaha” Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Perbanas”
Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Malangkucecwara” dan Akademi Akuntansi
“YKPN”.
Kepeduliannya terhadap penelitian dan apresiasi sejawat atas kompetensinya ditunjukkan
dengan aktifitasnya sebagai pengelola jurnal ilmiah, yaitu sebagai: Managing Editor Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI), Editorial Staff Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI),
Editor-in-Chief Jurnal Bisnis dan Akuntansi, anggota Editorial Board Gadjah Mada
International Jurnal of Business, Anggota Editorial Board Jurnal Akuntansi dan Auditing
Indonesia (JAAI), Anggota Editorial Board Jurnal Wahana, dan Redaktur Ahli Jurnal Akuntansi,
Manajemen dan Sistem Informasi (KOMPAK).
Tulisan Ilmiah dan hasil penelitian Nur Indriantoro telah dipublikasikan pada berbagai
jurnal ilmiah nasional. Dua hasil penelitiannya memperoleh Excellent Research Award pada
Simposium Nasional Akuntansi ke-2 dari KAP Deloitte Touche Tohmatsu International – Hans,
Tuanakotta & Mustofa dan Arthur Andersen – Prasetio Utomo &Rekan. Bersama Bambang
Supomo (co-author), ia aktif memberikan pelatihan metodologi penelitian akuntansi dan
manajemen, diantaranya: di Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas
Hasanuddin, Universitas Trisakti, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Di lingkungan profesi akuntansi, Nur indriantoro aktif sebagai anggota Komite Standar
Akuntansi – Ikatan Akuntan Indonesia dan menjadi Ketua Dewan Standar Akuntansi – Ikatan
Akuntan Indonesia sejak tahun 1998. Disamping itu, ia menjadi Ketua Bidang Sistem Informasi
(1996-1999) dan Koordinator Bidang Penelitian (1999-20002) Kompartemen Akuntansi
Indriantoro yang sering diminta menjadi pembicara pada seminar, lokakarya dan pelatihan di
bidang akuntansi dan manajemen ini juga aktif sebagai konsultan manajemen dan akuntansi.
Diantaranya ia pernah menjadi konsultan pada PT. Pelabuhan Indonesia II, Bank Exim, PT.
Austindo Nusantara Jaya, PT INKA dan PT INTI. Di lingkungan perguruan tinggi, Nur
Indriantoro yang saat ini aktif sebagai konsultan pengembangan akademik di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi “Yogyakarta”, Universitas IBA Palembang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Trisakti Jakarta, juga pernah menjadi staf pengembangan akademik di jurusan akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Nur Indriantoro saat ini menjabat sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada, dan pernah menjadi Direktur Pusat Pengembangan Akuntansi
Universitas Gadjah Mada (tahun 1995-1999). Disamping sampai saat ini masih menjadi anggota
Kelompok Kerja Akademik Akuntansi Ujian Negara Akuntansi DIKTI Depdikbud, sejak tahun
1993 ia menjadi Ketua Bidang Database Konsorsium Pengembangan Akuntansi (KPA) UI-
UGM-UNAIR.

Drs. Bambang Supomo, M.Si., Akuntan

Lahir di Surakarta 24 April 1958 Lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Magister Sains program studi Akuntansi
dari Universitas Gadjah Mada tahun 1998. Saat ini ia menjadi staf pengajar dan peneliti pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Bambang Supomo yang pernah mengajar pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan
Magister Manajemen Mitra Indonesia ini, saat ini aktif mengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi “YKP” Yogyakarta, Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi “IEU” Yogyakarta dan Akademi Akuntansi “Widya Wiwaha” Yogyakarta.
Mata kuliah yang diajarkan adalah: Metodologi Penelitian, Akuntansi Manajemen,
Akuntansi Biaya, Sistem Pengendalian Manajemen, Sistem Informasi Manajemen, Manajemen
Keuangan, Perpajakan, Auditing, Akuntansi Pengantar, dan Sistem Akuntansi. Buku ajar yang
pernah disusun dan telah diterbitkan adalah Akuntansi Manajemen (bersama Drs. Abdul Hakim,
MBA, Akuntan). Selain itu, ia juga membantu Dr. Mardiasmo, MBA, Akuntan dalam
penyusunan buku Akuntansi Keuangan Dasar Buku 1dan 2 yang semuanya diterbitkan oleh
BPFE Yogyakarta.
Bambang Supomo selain aktif melakukan penelitian dasar dan penelitian terapan,
bersama Nur Indriantoro (co-author) sering diminta untuk memberikan pelatihan metodologi
penelitian bisnis. Tulisan ilmiah dan hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam beberapa
jurnal ilmiah, diantaranya: Kelola: Gadjah Mada University Business Review, Majalah
Almamater, Jurnal KOMPAK, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Saat ini, ia menjadi Managing
Editor Jurnal Riset Akuntansi Indonesia dan anggota Editorial Board Jurnal Bisnis dan
Akuntansi.
Di lingkungan profesi akuntansi, Bambang Supomo menjadi Sekretaris Kompartemen
Akuntan Pendidik Ikatan Akuntan Indonesia (1999-2002) dan sejak tahun 1998 menjadi
Koordinator Seksi Pengembangan Ilmu dan Kajian Publik Ikatan Akuntan Indonesia Cabang
Yogyakarta. Ia sering membantu kegiatan seminar dan lokakarya yang diselenggarakan oleh
Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Bambang Supomo pernah menjadi
asisten auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Hadori & Rekan (Tahun 1983-1984) dan saat
ini menjadi auditor senior pada KAP Drs. Sugiarto, MBA, M.Acc. Sebelum menjadi staf
pengajar, ia menjadi konsultan manajemen dan akuntansi pada beberapa grup perusahaan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iv
TENTANG PENULIS vii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xv

BAB 1 TUJUAN UMUM PENELITIAN 1


Motivasi dan Tujuan Penelitian 2
Karakteristik Penelitian 3
Metode Ilmiah 4
Proses Penelitian 8
Paradigma Penelitian 12
Kriteria Penelitian Ilmiah 14
Ringkasan 16
Pertanyaan Diskusi 17
Catatan Akhir 17

BAB 2 LINGKUP DAN KLASIFIKASI PENELITIAN BISNIS 19


Penelitian Bisnis 20
Klasifikasi Penelitian Bisnis 22
Ringkasan 32
Pertanyaan Diskusi 33
Catatan Akhir 34
BAB 3 MASALAH PENELITIAN 35
Pentingnya Masalah 36
Tipe Masalah 37
Kriteria Masalah 40
Sumber Penemuan Masalah 43
Metode Penemuan Masalah 44
Perumusan Masalah 49
Kesalahan Umum dalam Penemuan Masalah 51
Ringkasan 51
Pertanyaan Diskusi 52
Catatan Akhir 53

BAB 4 KERANGKA TEORETIS 55


Definisi Teori 57
Konsep – Construct 57
Variabel 61
Tipe-tipe Variabel Penelitian 62
Definisi Operasional 69
Teori dan Penelitian 70
Hipotesis 72
Ringkasan 80
Pertanyaan Diskusi 81
Catatan Akhir 82

BAB 5 DESAIN PENELITIAN 85


Tujuan Studi 87
Tipe Hubungan antar Variabel 90
Lingkungan (Setting) Penelitian 91
Unit Analisis 94
Horison Waktu 94
Pengukuran Construct 96
Ringkasan 108
Pertanyaan Diskusi 109
Catatan Akhir 110

BAB 6 PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN 113


Populasi 115
Sampel
115
Penelitian Sampel dan Sensus 116
Kriteria Penelitian Sampel 117
Prosedur Penelitian Sampel 118
Metode Pemilihan Sampel Probabilitas 122
Metode Pemilihan Sampel Nonprobabilitas 130
Pedoman Penentuan Metode Sampling 131
Penentuan Ukuran Sampel 132
Kesalahan Statistik 135
Ringkasan 138
Pertanyaan Diskusi 139
Catatan Akhir 140

BAB 7 SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA 143


Jenis Data 145
Sumber Data 146
Penelitian Data Sekunder 147
Metode Survei 152
Metode Observasi 157
Ringkasan 161
Pertanyaan Diskusi 162
Catatan Akhir 162

BAB 8 ANALISIS DATA (1) 165


Penggunaan Statistik 167
Tahap Persiapan 167
Statistik Deskriptif 170
Frekuensi 171
Tendensi Sentral 173
Dispersi 176
Uji Kualitas Data 179
Ringkasan 185
Pertanyaan Diskusi 186
Catatan Akhir 186

BAB 9 ANALISIS DATA (2) 189


Pengujian Hipotesis 191
Pengujian Statistik 194
Pemilihan Metode Statistik 197
Analisis Univariate 201
Analisis Bivariate 204
Analisis Multivariate 209
Ringkasan 214
Pertanyaan Diskusi 216
Catatan Akhir 217

BAB 10 LAPORAN PENELITIAN 219


Tujuan Penyusunan Laporan 220
Format Laporan 222
Pendahuluan 225
Kerangka Teoretis 226
Metodologi Penelitian 227
Hasil dan Pembahasan 231
Kesimpulan 234
Keterbatasan 234
Rekomendasi 235
Lampiran 236
Penulisan Laporan 236
Ringkasan 239
Pertanyaan Diskusi 241
Catatan Akhir 241

LAMPIRAN 243
DAFTAR ISTILAH 246
DAFTAR PUSTAKA 262
INDEKS 267
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Karakteristik Penelitian 4


Gambar 1.2. Garis Besar Proses Penelitian 9
Gambar 1.3. Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif 13

Gambar 2.1. Perbedaan Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan 25


Gambar 2.2. Skema Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah 28
Gambar 2.3. Klasifikasi Penelitian Kuantitatif 31

Gambar 3.1. Contoh Bidang Masalah dan Topik Penelitian 41


Gambar 3.2. Contoh Matriks Penelitian Pendidikan Akuntansi 46
Gambar 3.3. Metode Penentuan Masalah 49

Gambar 4.1. Construct Kepuasan Kerja 60


Gambar 4.2. Skema Hubungan Teori-Construct-Variabel-Fenomena 62
Gambar 4.3. Hubungan antara Variabel Independen (Pemecahan Masalah) dengan
Variabel Dependen (Harga Saham) 64
Gambar 4.4. Hubungan Partisipasi, Desentralisasi, Sentralisasi, dan Kinerja 65
Gambar 4.5. Pengaruh Variabel Moderating (Struktur Organisasional) terhadap
Hubungan antara Variabel Independen (Partisipasi) dengan Variabel
Dependen (Kinerja) 66
Gambar 4.6. Hubungan antara Variabel Independen (Partisipasi), Variabel Intervening
(Motivasi) dan Variabel Dependen (Kinerja) 67
Gambar 4.7. Hubungan antara Variabel Independen (Diversitas Tenaga Kerja), Variabel
Dependen (Efektivitas Organisasional), Variabel Moderating (Keahlian
Manajerial) dan Variabel Intervening (Sinergi Kreatif) 67
Gambar 4.8. Penelitian Deduktif dalam Paradigma Kuantitatif 72
Gambar 4.9. Penelitian Induktif dalam Paradigma Kualitatif 73

Gambar 5.1. Tujuan Studi atau Pengujian 90


Gambar 5.2. Tipe Hubungan Antar Variabel 91
Gambar 5.3. Setting Penelitian 93
Gambar 5.4. Unit Analisis 95
Gambar 5.5. Skala Pengukuran 102
Gambar 5.6. Metode Pengukuran Sikap 107

Gambar 6.1. Hubungan Sampel – Populasi 117


Gambar 6.2. Prosedur Pemilihan Sampel 119
Gambar 6.3. Prosedur Pemilihan Sampel Tiga Tahap 121
Gambar 6.4. Distribusi Pemilihan Sampel 123
Gambar 6.5. Contoh Pemilihan Sampel Acak dengan Stratifikasi Secara Proporsional
dan Tidak Proporsional 126
Gambar 6.6. Perhitungan Elemen Unit Sampel Primer dan Unit Sampel Sekunder 128
Gambar 6.7. Perhitungan Elemen Unit Sampel Bertingkat 129
Gambar 6.8. Skema Pedoman Penentuan Metode Pemilihan Sampel 133
Gambar 6.9. Tipe-tipe Kesalahan Statistik 138

Gambar 7.1. Jenis Data Penelitian 146


Gambar 7.2. Hubungan Sumber dan Jenis Data Penelitian 148
Gambar 7.3. Tipe Data Sekunder 151
Gambar 7.4. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Wawancara dan Teknik Kuisioner 156
Gambar 7.5. Tipe Observasi 160

Gambar 8.1. Contoh Kuisioner dan Pemberian Kode 169


Gambar 8.2. Tipe Pengukuran dan Analisis Deskriptif 170
Gambar 8.3. Statistik Deskriptif Demografi Responden 171
Gambar 8.4. Contoh Diagram Lingkaran 172
Gambar 8.5. Contoh Diagram Batang 172
Gambar 8.6. Statistik Deskriptif Demografi Responden 173
Gambar 8.7. Unit Penjualan Produk Berdasarkan Wiraniaga 174
Gambar 8.8. Unit Penjualan Berdasarkan Urutan Frekuensinya 175
Gambar 8.9. Pengaruh Nilai Ekstrem pada Median dan Rata-rata 175
Gambar 8.10. Perhitungan Dispersi 178
Gambar 8.11. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 179
Gambar 8.12. Uji Reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha 182
Gambar 8.13. Jenis Uji Kualitas Data 184

Gambar 9.1. Proses Inferensi 191


Gambar 9.2. Tabel Keputusan 194
Gambar 9.3. Nilai untuk Pengujian Statistik Sampel X 195
Gambar 9.4. Kurva Distribusi Normal Preferensi Konsumen Minuman Ringan X 198
Gambar 9.5. Tujuan Studi dan Metode Statistik 199
Gambar 9.6. Klasifikasi Jumlah Variabel dan Kategori Analisis Data 200
Gambar 9.7. Tipe Skala Pengukuran dan Metode Statistik 201
Gambar 9.8. Tipe Deskripsi Distribusi Data dan Skala Pengukuran 202
Gambar 9.9. Contoh Metode Statistik Berdasarkan Tujuan Studi dan Skala Pengukuran 203
Gambar 9.10. Uji Perbedaan Bivariate 205
Gambar 9.11. Hasil Penilaian Peringkat Kualitas Sinetron 206
Gambar 9.12. Uji Hubungan Bivariate 208
Gambar 9.13. Data dan Perhitungan 208
Gambar 9.14. Metode-metode Dependensi dalam Analisis Multivariate 210
Gambar 9.15. Contoh Pengelompokkan Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Unit Penjualan
dan Jumlah Biaya Produksi 213
Gambar 9.16. Posisi Beberapa Negara Berdasarkan Dimensi Kultur 214

Gambar 10.1. Format Laporan Penelitian 223


Gambar 10.2. Proses Penyusunan Laporan Penelitian 237
BAB 1
TINJAUAN
TOPIK PEMBAHASAN UMUM PENELITIAN

MOTIVASI DAN TUJUAN


PENELITIAN

KARATERISTIK PENELITIAN
METODE ILMIAH TUJUAN PEMBAHASAN
Karateristik Ilmu
Rasionalisme dan Empirisme
Pengembangan Ilmu dan Penelitian

PROSES PENELITIAN
Masalah Penelitian
Telaah Teoritis
Pengujian Fakta Menjelaskan motivasi yang mendorong kegiatan
Kesimpulan penelitian
Membahas definisi dan tujuan penelitian
PARADIGMA PENELITIAN Mengkaji jalinan penelitian dengan ilmu
Paradigma Kuantitatif Menjelaskan struktur berpikir penelitian sebagai
Paradigma Kualitatif operasionalisasi dari metode ilmiah
Menjelaskan garis besar tahap-tahap dalam proses
KRITERIA PENELITIAN ILMIAH penelitian
Membahas paradigma penelitian : kuantitatif dan
kualitatif
Menjelaskan kriteria penelitian ilmiah
MOTIVASI DAN TUJUAN PENELITIAN

Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari aspek motivasi yang mendorong
peneliti untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai tujuan motivasi yang berbeda,
diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Manajer, konsultan bisnis,
mahasiswa, dosen secara individu atau para praktisi dan para akademisi secara kolektif, masing-
masing mempunyai motivasi dan tujuan tertentu dalam melakukan penelitian. Motivasi dan
tujuan penelitian secara umum pada dasarnya sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi
dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk
memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Kegiatan penelitian dimulai ketika manusia menaruh perhatian pada sesuatu yang ada
(fakta) di sekitar kehidupannya. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta-fakta dan didorong
oleh keinginan untuk mengetahui fakta-fakta yang diamati secara lebih mendalam, akan
memunculkan berbagai macam pertanyaan. Adanya hasrat mempertanyakan sesuatu yang
menjadi perhatiannya, selanjutnya akan diikuti dengan usaha manusia untuk memperoleh
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenaknya. Pertanyaan- pertanyaan tersebut
menjadi suatu masalah yang memerlukan solusi. Penelitian, dengan demikian, secara ringkas
dapat digambarkan sebagai suatu kegiatan yang dimulai dengan pengamatan terhadap fakta yang
menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan penelitian tidak berhenti
sampai disini, karena pertanyaan-pertanyaan yang muncul selanjutnya akan mendorong usaha
untuk mencari jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah dengan pengetahuan yang dimiliki
manusia. Pengamatan terhadap fakta, identifikasi masalah, dan usaha untuk menjawab masalah
dengan menggunakan pengetahuan, merupakan esensi dari kegiatan penelitian.

Tujuan penelitian, dengan demikian, adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Beberapa penulis buku metodologi penelitian
mengemukakan tujuan penelitian di dalam rumusan definisi penelitian. Masing-masing
mengemukakan definisi dan tujuan penelitian berdasarkan sudut pandang yang berbeda.
Berdasarkan apa yang mereka kemukakan, tidak mudah untuk mengintegrasikan berbagai
pendapat tersebut ke dalam suatu definisi tunggal. Rumusan suatu definisi yang lengkap
setidaknya akan memudahkan untuk memahami hakekat penelitian. Misal, menurut Buckley et
al.1 penelitian didefinisikan sebagai suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan. Definisi tersebut secara eksplisit menyatakan tujuan penelitian untuk
meningkatkan pengetahuan. Tujuan penelitian yang lain dinyatakan oleh Sekaran. 2 penelitian
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu
yang memerlukan jawaban.

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan dalam rumusan definisi penelitian


tersebut, motivasi untuk melakukan penelitian pada dasarnya dapat ditimbulkan oleh dua sisi
yang saling terkait. Di satu sisi penelitian merupakan refleksi dari keinginan proaktif manusia
untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai sesuatu. Pada sisi yang lain kegiatan tersebut
didorong oleh keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.

KARATERISTIK PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan salah satu dari tiga karateristik penelitian yang dikemukakan oleh
Murdick.3 Dua karateristik yang lain adalah metode-metode penelitian dan hubungan antara
penelitian dengan ilmu. (Gambar 1.1.).

Tujuan penelitian, seperti yang telah dikemukakan di muka, dapat dilihat dari dua sisi:
(1) untuk mengembangkan pengetahuan, dan (2) untuk memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan penelitian. Tujuan pertama dalam penelitian-penelitian bisnis merupakan tujuan yang
bersifat jangka panjang karena umumnya tidak terkait secara langsung dengan pemecahan
masalah-masalah praktis. Tujuan kedua merupakan tujuan yang bersifat jangka pendek. Hasil
penelitian yang lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah-masalah praktis diperlukan
untuk pertimbangan dalam pembuatan keputusan bisnis.

Metode-metode penelitian. Definisi di muka menyatakan, bahwa penelitian merupakan


usaha penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi. Kata sistematis dan terorganisasi
menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuannya, penelitian menggunakan cara-cara atau
prosedur-prosedur tertentu yang diatur dengan baik (metode-metode). Metodologi penelitian
berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.

Penelitian dan Ilmu. Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


mengembangkan pengetahuan. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memiliki kriteria
tertentu. Penelitian, dengan demikian, mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu. Penelitian
pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah yang dikenal dengan metode ilmiah (scientific method).
Gambar 1.1 Karateristik Penelitian

Pengembangan Pengetahuan

Tujuan Penelitian

Pemecahan Masalah

Pemecahan Masalah Metode-metode Penelitian

Hubungan Penelitian - Ilmu

METODE ILMIAH

Berdasarkan karateristiknya, penelitian merupakan kegiatan yang terkait dengan pengembangan


ilmu. Pembahasan mengenai metode ilmiah, di samping aspek motivasi, tujuan dan definisi
penelitian, dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai hakekat penelitian.
Pengetahuan mengenai metode ilmiah akan membantu pemahaman mengenai struktur berpikir
yang menjadi landasan penelitian.

Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah).4 Tidak semua pengetahuan
berupa ilmu, karena ilmu merupakan pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu. Cara untuk
memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafati dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat
pengetahuan). Metode ilmiah dengan demikian, merupakan epistemologi ilmu yang mengkaji
sumber-sumber untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Uraian mengenai metode ilmiah di
sini, tentu saja tidak selengkap pembahasan dalam kajian filsafat pengetahuan. Fokus
pembahasan metode ilmiah di sini diarahkan untuk memahami hakekat penelitian sebagai
operasionalisasi dari prosedur-prosedur tertentu untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
Karateristik Ilmu

Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasa dan
berpikir yang menjadi dasar manusia dalam bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta yang
benar atau pada umumnya dinilai benar). Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam
bermanfaat untuk memperediksi fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang terkandung
dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam
kehidupan manusia.

Ilmu sebagai sumber kebenaran adalah pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu.
Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu, jika memenuhi setidaknya dua kriteria
yaitu sebagai pengetahuan yang rasional dan teruji.

Pengetahuan yang rasional mempunyai pengertian sebagai pengetahuan yang disusun


dengan menggunakan pikiran dan timbangan yang logis atau masuk akal. Pengetahuan yang
rasional disusun berdasarkan pola berpikir tertentu yang masuk akal. Pengetahuan yang disusun
dengan logika tertentu sering dikatakan sebagai pengetahuan yang menggunakan penalaran.
Karateristik pengetahuan yang rasional adalah yang menggunakan logika tertentu atau penalaran
dalam membuat suatu kesimpulan.

Ilmu menjadi sumber kebenaran untuk mengatasi segala persoalan dalam kehidupan
manusia. Kebenaran dalam ilmu, meskipun demikian, harus dipahami sebagai kebenaran yang
tidak mutlak. Kebenaran ilmu bersifat relatif, karena kebenaran ilmu tergantung pada pola
berpikir yang digunakan ilmu dalam menyusun pengetahuannya. Suatu pengetahuan yang benar
menurut penalaran atau logika tertentu, kemungkinan belum tentu benar menurut penalaran atau
logika yang lain.

Pengetahuan yang teruji adalahpengetahuan yang disusunberdasarkan fakta atau


fenomena. Fakta dapat berupa kejadian-kejadian atau segala sesuatu yang dialami dalam
kehidupan nyata atau tertangkap oleh pengalaman hidupmanusia. Salah satu kriteria ilmu,
dengan demikian, merupakanpengetahuan yang diperoleh secara empiris atau berdasarkan pada
pengalaman hidup manusia. Kriteria teruji secara empiris ini memberikan batasan pada ilmu
sebagai pengetahuan yang tersusun berdasarkan segala sesuatu yang berada dalam jangkauan
pengalaman manusia.

Kedua kriteria pengetahuan sebagai ilmu tersebut merupakan tolok ukur untuk menguji
kesahihan (validitas) dan keandalan ilmu sebagai sumber kebenaran. Berdasarkan kriteria yang
harus dipenuhi, ilmu merupakan pengetahuan yang disusun berdasarkan penalaran rasional
yang didukung oleh fakta empiris. Suatu pengetahuan yang rasional tetapi tidak sesuai dengan
fakta empiris yang dijelaskannya akan menjadi sumber kebenaran yang kurang valid dan kurang
andal. Pengetahuan yang demikian kurang memadai untuk menjelaskan dan memprediksi fakta,
karena fungsi utama ilmu adalah memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam
secara rasional dan didukung oleh fakta atau fenomena yang dijelaskannya.

Rasionalisme dan Empirisme

Kriteria pengetahuan sebagai ilmu menurut ketentuan dalam metode ilmiah, pada dasarnya
merupakan kombinasi dari dua pendekatan rasionalisme dengan empirisme. Rasionalisme
adalah pendekatan dalam memperoleh pengetahuan yang benar dengan menggunakan penalaran.
Sedang, empirisme menggunakan fakta atau fenomena empiris sebagai sumber kebenaran utnuk
menyusun pengetahuan.

Pendekatan rasionalisme menyusun pengetahuan secara konsisten dan komulatif


berdasarkan pada pengetahuan-pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya. Artinya, suatu
pengetahuan disusun berdasarkan penalaran yang konsisten dengan penalaran pengetahuan-
pengetahuan yang sebelumnya. Adanya konsistensi penalaran antara pengetahuan yang baru
dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya menunjukkan bahwa
konstruksi pengetahuan baru merupakan pengembangan secara komulatif dari pengetahuan-
pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya.

Empirisme merupakan pendekatan untuk memperoleh pengetahuan yang memisahkan


antara pengetahuan yang diperoleh berdasarkan fakta dengan pengetahuan yang tidak
berdasarkan fakta. Pengetahuan yang benar menurut pendekatan empirisme adalah pengetahuan
yang disusun berdasarkan fakta atau fenomena. Pengetahuan yang rasional tetapi tidak didukung
oleh fakta, menurut pendekatan empirisme bukan merupakan pengetahuan yang benar.

Cooper dan Emory5 menjelaskan metode ilmiah secara grafisSebagai salah satu pola
berpikir yang terletak diantara pola berpikir yang berorientasi pada rasionalisme (digambarkan
dengan sumbu vertical) dengan pola berpikir yang berorientasi pada empirisme (digambarkan
dengan sumbu horizontal). Kombinasi antara pendekatan rasionalisme dengan pendekatan
empirisme menegaskan dua kriteria utama suatu pengetahuan ilmiah, yaitu :
1. Adanya konsistensi pengetahuan berikutnya dengan pengetahuan-pengetahuan
sebelumnya sehingga secara komulatif mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
2. Adanya kesesuaian antara pengetahuan yang dikembangkan dengan fakta atau fenomena
empiris.
Pengembangan Ilmu dan Penelitian
Ilmu, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, merupakan pengetahuan rasional dan
teruji yang menjelaskan (dan memprediksi) fenomena-fenomena alam. Penejalasan atau
keterangan mengenai fenomena alam disebut teori. Ilmu, dengan demikian, merupakan
pengetahuan teoritis yang memberi penjelasan atau keterangan mengenai fenomena-fenomena
alam.
Ada dua aspek utama yang tercakup dalam proses pengembangan ilmu, yaitu : (1)
penyusunan konstruksi teori, dan (2) pengujian, verifikasi atau evaluasi terhadap konstruksi teori.
Keduanya saling berjalinan dan berkelanjutan dalam proses pengembangan ilmu, karena
konstruksi teori disusun secara bertahap melalui proses pengujian atau verifikasi.
Fakta atau fenomena dalam kehidupan alam bukan sesuatu yang bersifat statis, melainkan
mengalami perubahan sesuai dengan berjalannya waktu. Ilmu, dengan demikian harus selalu
dikembangkan sesuai dengan perubahan-perubahan pada fenomena alam yang dijelaskannya.
Ilmu yang tidak dikembangkan kemungkinan akan menjadi pengetahuan teoritis yang tidak
sesuai dengan fakta yang telah mengalami perubahan. Ilmu yang tidak dikembangkan sesuai
dengan perubahan fakta yang dijelaskannya akan menjadi teori yang using dan kehilangan
relevansinya, sehingga lama kelamaan akan ditinggalkan oleh manusia.
Agar tetap terpelihara sebagai pengetahuan yang benar, teori-teori dari suatu ilmu perlu
dievaluasi atau diuji apakah masih relevan untuk menjelaskan fenomena-fenomena alam yang
telah berubah. Agar tetap relevan dengan fenomena alam yang dijelaskannya, kemungkinan
diperlukan rekonstruksi teori. Proses pengembangan ilmu yang meliputi penyusunan dan
pengujian terhadap konstruksi teori secara operasional dilakukan melalui penelitian-penelitian.
Proses pengembangan ilmu kemungkinan berupa penelitian yang menguji suatu kesesuaian
antara teori-teori yang ada dengan fakta yang dijelaskannya. Pengembangan ilmu dapat pula
berupa penelitian untuk menyusun konstruksi teori berdasarkan pada fenomena-fenomena yang
diteliti. Hasil penelitian kemungkinan berupa kesimpulan apakah suatu teori didukung oleh fakta,
atau diperlukan rekonstruksi teori agar relevan dengan fakta yang dijelaskannya.
Penelitian, dengan demikian, merupakan operasionalisasi dari proses pengembangan
ilmu. Hasil suatu penelitian diharapkan dapat memperbaiki temuan-temuan penelitian
sebelumnya. Peran penelitian dalam pengembangan ilmu menunjukkan jaalina erat antara
penelitian dan ilmu. Penelitian secara bertahap dan berkelanjutan memberikan kontribusi
terhadap pengembangan ilmu melalui penyusunan dan pengujian konstruksi teori.

PROSES PENELITIAN
Penelitian sebagai proses untuk mengembangkan pengetahuan dan menjawab suatu
masalah memerlukan terpenuhinya persyaratan-persyaratan, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Merupakan penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu
2. Menggunakan metode ilmiah
3. Mengumpulkan bukti yang cukup dan representatif sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan
4. Menggunakan penalaran logis dan tidak memihak (bias) dalam menarik kesimpulan
Gambar 1.2 berikut menyajikan proses penelitian yang secara garis besar terdiri atas
empat tahap : (1) masalah atau pertanyaan penelitian, (2) telaah teoritis, (3) pengujian
fakta, (4) kesimpulan.
Masalah Penelitian
Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup penemuan masalah (problem
finding) dan pemecahan masalah (problem solving). Penemuan masalah merupakan tahap
penelitian yang paling sulit dan krusial karena tujuan penelitian adalah menjawab masalah
penelitian, sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak
dirumuskan secara jelas. Proses penemuan masalah mencakup tahap-tahap, antara lain :
identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau penentuan pokok masalah, dan perumusan
masalah atau pertanyaan penelitian. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan
mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya dalam proses penelitian. Konsep-konsep teoritis
yang ditelaah harus relevan dengan rumusan masalah yang diteliti. Rumusan masalah juga
menjadi pertimbangan dalam memilih metode-metode pengujian fakta. Pendekatan yang
digunakan peneliti untuk menjawab masalah penelitian disebut dengan strategi penelitian.

MASALAH/PER
TANYAAN
PENELITIAN

TELAAH TEORITIS HIPOTESIS

PENGUJIAN FAKTA HASIL

KESIMPULAN

Telaah Teoritis
Telaah teoritis yang dinamakan pula kajian teoritis, kerangka teoritis, atau landasan
teoritis, merupakan tahap dalam proses penelitian yang bertujuan untuk menyusun kerangka
teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Agar penelitian
menghasilkan jawaban yang dapat diterima sebagai sumber kebenaran, diperlukan teori-teori
untuk menjelaskan fakta yang diteliti. Telaah teoritis merupakan bagian dari proses penelitian
yang memberikan jawaban masalah penelitian secara rasional atau berdasarkan penalaran.
Menurut ketentuan dalam metode ilmiah, telaah teoritis merupakan tahap penelitian yang
menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
Proses ini memerlukan elaborasi oleh peneliti terhadap pengetahuan-pengetahuan teoritis
yang relevan dengan masalah penelitian. Teori-teori yang ditelaah berasal dari literature,
diantaranya adalah berupa hasil penelitian-penelitian sebeumnya. Telaah teoritis, oleh karena itu,
sering disebut telaah literature (literature review). Jawaban masalah atau pertanyaan penelitian
dari proses telaah teoritis merupakan berupa dugaan-dugaan yang dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang disebut hipotesis yang perlu diuji.
Proses penelitian yang mengembangkan hipotesis melalui telaah teoritis ini merupakan
tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis (hypotheses testing).
Pengujian hipotesis yang dilakukan melalui proses pengujian fakta ini merupakan proses
pengembangan ilmu atau teori yang menggunakan pendekatan deduktif. Tipe penelitian yang
banyak dibahas dalam Buku-buku Metodologi Penelitian ini dikenal dengan pendekatan
hypotetico-deductive. Pendekatan penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai pedoman dan
arah untuk menentukan metode-metode penelitian yang digunakan dalam pengujian fakta.
Pengujian Fakta
Pengujian fakta atau sering pula disebut dengan pengujian data, merupakan tahap dalam
proses penelitian yang secara garis besar terdiri atas proses : pemilihan, pengumpulan, dan
analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti. Data adalah sekumpulan fakta yang
diperoleh melalui pengamatan (observasi) langsung dan survei. Pengujian fakta atau data pada
dasarnya merupakan proses untuk : memilih, mengumpulkan, dan menganalisis data, yang
hasilnya digunakan sebagai dasar (bukti) yang cukup dan representatif untuk menyusun
kesimpulan penelitian. Prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan,
pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan disebut dengan desain penelitian.
Pemilihan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang berkaitan dengan
penentuan jumlah dan jenis data yang diteliti. Peneliti dapat menggunakan seluruh data yang ada
(populasi) atau menggunakan sebagian data (sampel). Ada beberapa alasan dan teknik yang
dapat digunakan oleh peneliti dalam pemilihan sampel. Karateristik sampel yang dipilih untuk
diuji harus representatif dengan karateristik populasi yang mewakilinya.
Pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang berkaitan dengan
sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian. Ada beberapa metode yang dapat digunakan
oleh peneliti dalam pengumpulan data, yang secara garis besar antara lain melalui metode
observasi dan survei.
Analisi data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan
sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. Agar hasilnya memberikan
bukti yang meyakinkan, umumnya peneliti menggunakan teknik statistik untuk menganalisis
data penelitian. Teknik-teknik statistik yang digunakan tergantung pada konteks jawaban atau
pemecahan masalah yang diinginkan dalam penelitian.
Hasil dari proses pengujian fakta disamping yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis
(a priori), dapat juga digunakan untuk mengembangkan hipotesis. Penelitian yang
mengembangkan hipotesis melalui proses pengujian fakta merupakan tipe penelitian yang
mempunyai tujuan untuk penyusunan teori atau hipotesis melalui pengujian, pengungkapan
atau penemuan fakta (fact-finding). Pengembangan hipotesis melalui pengujian fakta merupakan
proses pengembangan ilmu atau teori yang menggunakan pendekatan induktif. Berdasarkan
ketentuan dalam metode ilmiah, pengujian fakta merupakan bagian dari proses penelitian yang
menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang teruji.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi balikan (feed-back) pada masalah
atau pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian, seperti yang telah disebutkan dimuka, adalah
pengembangan ilmu dan pemecahan masalah. Kesimpulan penelitian yang lebih menekankan
pada pengembangan ilmu kemungkinan dapat berupa : (1) dukungan atau penolakan terhadap
hipotesis penelitian yang dikembangkan dari telaah teoritis, atau (2) pengungkapan fakta yang
digunakan sebagai dasar untuk penyusunan teori atau hipotesis. Kesimpulan dari tipe penelitian
yang menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang
bermanfaat sebagai dasar pembuatan keputusan.

PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian, terutama dalam ilmu-ilmu sosial, merupakan kerangka berpikir
yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan
perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaiman
peneliti memahami suatu masalah, kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian.
Paradigma penelitian secara ekstrim dipisahkan menjadi : (1) paradigma kuantitatif dan
(2) paradigma kualitatif.
Paradigma Kuantitatif (Quantitative Paradigm)
Paradigma kuantitatif disebut juga dengan paradigma tradisional (traditional), positivis
(positivist), eksperimental (experimental), atau empirisis (empiricist). Paradigma kuantitatif
atau penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variable-
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Penelitian-penelitian dengan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis
merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif.

Paradigma Kualitatif (Qualitative Paradigm)


Paradigma kualitatif dinamakan juga dengan pendekatan konstruktifis, naturalistis
atau interpreatif (constructivist, naturalistic or interpretative approach), atau perspektif
postmodern. Paradigma kualitatif merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada
pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas
atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci. Penelitian-penelitian dengan pendekatan
induktif yang mempunyai tujuan penyusunan konstruktif teori atau hipotesis melalui
pengungkapan fakta merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kulitatif.
Perbedaan Asumsi
Perbedaan antara paradigma kuantitatif dan paradigma kualitatif
terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian .
perbedaan asumsi selanjutnya akan mempengaruhi strategi dan desain
penelitian. Perbedaan asumsi pada kedua paradigma penelitian
tersebut diantarannya adalah sebagai berikut (Gambar 1.1.):
1. Hubungan penelitian dengan fakta yang diteliti menurut
paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga
penelitian dapat menguji realitas fakta secara objektif, terbatas
pada dimensi tunggal, bebas nilai dan tidak bias. Sebaliknya
menurut asumsi paradigma kualitatif, peneliti berinteraksi dengan
fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebas
nilai dan bias. Paradigma kualitatif melihat realitas sosial dalam
berbagai (banyak) dimensi.
2. Proses penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif,
sedang penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis
kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan
tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta
dengan analisis kualitatif.

Gambar 1.3. Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif

Paradigma Kuantitatif Paradigma


Kualitatif

Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal Realitas bersifat subyektif dan
berdimensi banyak
Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti Peneliti berinteraksi dengan
fakta yang diteliti
Bebas nilai dan tidak bias Tidak bebas nilai dan bias
Pendekatan deduktif Pendekatan induktif
Pengujian teori dengan analisis kuantitaif Penyusunan teori dengan
analisis kuantitatif

Dewasa ini penelitian ilmu-ilmu sosial mengalami perkembangan


yang cukup pesat, mengejar ketertinggalannya dari penelitian ilmu-ilmu
alam, dengan variasi pendekatan penelitian yang mengacu kedua paradigma
penelitian tersebut. Materi pembahasan mengenai metode-metode penelitian
dalam buku ini meskipun sebagian besar difokuskan pada metode-metode
yang berlaku dalam penelitian kuantitatif, sebagian diantarannya memberikan
ruang pembahasan mengenai metode-metode penelitian dengan pendekatan
interpretatif.
KRITERIA PENELITIAN ILMIAH

Penelitian ilmiah mempunyai kriteria tertentu. Berikut ini adalah penjelasan


singkat mengenai kriteria suatu penelitian ilmiah yang baik:
1. Menyatakan tujuan secara jelas
2. Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang relevan
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoretis atau
berdasarkan pengungkapan data
4. Mempunyai kemempuan untuk diuji ulang (replikasi)
5. Memilih data dengan presisi dan sehingga hasilnya dapat dipercaya
6. Menarik kesimpulan secara obyektif
7. Melaporkan hasilnya secara parsimony
8. Temuan penelitian dapat digeneralisasi
Menyatakan tujuan dengan jelas. Penelitian ilmiah yang baik adalah
penelitian yang menyatakan tujuan penelitian (purposiveness). Tujuan
penelitian pada dasarnya adalah menjawab suatu masalah atau pertanyaan.
Peneliti perlu merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian dengan jelas
agar dapat menyatakan tujuan penelitian. Proses penelitian selanjutnya
difokuskan pada usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti.
Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang
relevan. Penelitian ilmiah menggunakan teori-teori yang ketat dan baik
(rigor) sebagai landasan untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.
Disamping itu, penelitian ilmiah memerlukan penerapan metode pemilihan,
pengumpulan dan analis data yang sesuai dan diperlukan untuk menjawab
masalah yang diteliti.
Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau
berdasarkan pengungkapan data. Penelitian ilmiah dengan pendekatan
deduktif mengembangkan hipotesis-hipotesis melalui telaah teoritis yang
harus dapat diuji (testability) dengan data yang dikumpulkan. Penelitian
ilmiah dengan pendekatan induktif mengembangkan hipotesis melalui
pengungkapan data yang diteliti.
Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi). Salah satu
kriteria penelitian ilmiah ditunjukkan dengan kemampuan suatu penelitian
untuk dilakukan pengujian ulang (direplikasi) oleh penelitian-penelitian
berikutnya (replicability). Karakteristik ini menggambarkan cara
pengembangan ilmu, seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan
mengenai metode ilmiah, dilakukan secara bertahap melalui pengujian-
pengujian.
Memilih data dengan presisi dan sehingga hasilnya dapat dipercaya.
Data yang dipilih untuk dikumpulkan dan dianalisi dalam penelitian ilmiah
umumnya berupa sampel dari suatu populasi data. Pengujian terhadap data
sampel diharapkan akan memberikan hasil kesimpulan yang berlaku untuk
seluruh populasi. Oleh karena itu, penelitian ilmiah menghendaki proses
pemilihan data yang memiliki karakteristik representatif dan presisi dengan
karakteristik populasinya. Pengujian terhadap data yang secara presisi
(precision) menggambarkan realitas populasinya akan menghasilkan
kesimpulan yang akurat, dapat dipercaya (confidence) dan andal.
Menarik kesimpulan secara obyektif. Peneliti, seperti telah dibahas
sebelumnya, mengumpulkan bukti yang cukup dan representattif sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan penalaran logis dan
obyektif atau tidak memihak (objectivity). Obyektivitas merupakan asumsi
yang berlaku pada paradigma penelitian kuantitatif.
Melaporkan hasilnya secara parsimony. Laporan penelitian sebaiknya
menjelaskan fenomena atau masalah yang diteliti secara simpel atau
parsimony. Penyajian laporan secara sederhana bukan berarti mengurangi
penjelasan mengenai masalah penelitian dengan baik dan faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah tersebut. Penjelasan yang berlebihan umumnya
cenderung akan mengaburkan fokus maslah dan argumentasi ilmiah yang
digunakan untuk menjawab masalah penelitian.
Temuan penelitian dapat digeneralisasi. Penelitian ilmiah juga
menghendaki temuaanya mempunyai kemampuan untuk dapat digeneralisasi
(generalizability), dalam arti bahwa temuan penelitian dapat diterapkan pada
lingkup yang lebih luas. Semakin luas kisaran aplikasi dari jawaban masalah
yang ditemukan oleh suatu penelitian, akan semakin meningkatkan kontribusi
dari temuan tersebut terhadap pengembangan teori atau praktik.

RINGKASAN
# Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetauhui
sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian dan
pengamatan terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari
kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau
masalah. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yang
sistematis dengan tujuan untuk: memperoleh pengetahuan yang
bermanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
# Ada tiga faktor yang merupakan karakteristik penelitian: (1) tujuan
penelitian, (2) metode-metode penelitian, dan (3) hubungan penelitian
dengan ilmu. Disamping aspek motivasi dan tujuan penelitian,
peneliti perlu mempelajari metodologi penelitian sebagai
pengetahuan yang mengkaji ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
metode-metode penelitian. Penelitian mempunyai jalinan erat dengan
ilmu, karena penelitian merupakan operasionalisasi dari metode yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (metode
ilmiah).
# Hubungan penelitian dengan ilmu dapat dikaji dari perannya dalam
proses penyusunan dan pengujian konstruksi ilmu. Penelitian
merupakan proses pengembangan ilmu yang dilakukan secara
berharap dan berkelanjutan. Penyusunan konstruksi ilmu dilakukan
untuk menguji konsistensinya dengan ilmu-ilmu sebelumnya dan
secara komulatif mengembangkannya melalui pengujian-pengujian
terhadap kesesuaian penalaran ilmu dengan fakta yang dijelaskannya.
# Proses penelitian dapat dilihat secara keselurahan sebagai: proses
penemuan masalah dan proses pemecahan masalah. Penemuan
masalah penelitian meliputi: identifikasi bidang permasalahan,
pemilihan atau penentuan pokok masalah, dan perumusan masalah.
Pemecahan masalah yang diteliti mencakup dua dimensi pengujian,
yaitu: telaah teoretis dan pengujian fakta. Kedua dimensi pengujian
tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk menarik kesimpulan hasil
penelitian.
# Kerangka berpikir yang menjadi landasan dalam penelitian secara
ekstrim dikelompokkan ke dalam dua paradigma, yaitu: (1) penelitian
kuantitatif dan (2) penelitian kualitatif. Paradigma penelitian
mempengaruhi cara pandang peneliti terhadap fakta dan memahami
permasalahan, perlakuan terhadap ilmu untuk menjawab masalah-
masalah penelitian. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
mempunyai perbedaan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan
strategi dan desain penelitian pada masing-masing paradigma
penelitian.
# Aspek utama yang menjadi kriteria suatu penelitian ilmiah adalah
bahwa suatu penelitian sebaiknya: (1) mempunyai tujuan, (2)
menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang
relevan, (3) mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah
teoretis atau disusun berdasarkan pengungkapan data, (4) mempunyai
kemempuan untuk diuji ulang (replikasi), (5) memilih data dengan
presisi dan sehingga hasilnya dapat dipercaya, (6) menarik
kesimpulan secara obyektif, (7) melaporkan hasilnya secara simpel,
(8) temuan penelitian dapat digeneralisasi.

PERTANYAAN DISKUSI
1.1.1. Jelaskan apa motivasi yang mendorong kegiatan penelitian.
1.1.2. Sebutkan definisi dan tujuan penelitian,
1.1.3. Mengapa penelitian mempunyai jalinan erat dengan ilmu?
1.1.4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode ilmiah.
1.1.5. Sebutkan dan uraikan dengan singkat karakteristik ilmu.
1.1.6. Bagaimana peran penelitian dalam pengembangan ilmu?
1.1.7. Uraikan proses penelitian secara garis besar.
1.1.8. Jelaskan maksud penelitian sebagai operasionalisasi dari metode
ilmiah.
1.1.9. Mengapa penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling
sulit dan krusial?
1.1.10. Berikan pejelasan singkat perbedaan antara paradigma penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif
1.1.11. Jelaskan kriteria penelitian ilmiah yang baik

CATATAN AKHIR
1. Buckley, J. W., M.H., Buckley, and H. Chiang, 1976, Research
Methodology & Business Decisions, National Association of Accountants
and The Society of Management Accountants of Canada, hal. 28.
2. Sekaran, U., 1992, Research Methods For Business: A Skill Building
Approach, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York, USA, hal. 4.
3. Murdick, R.F., 1966, Business Research: Concepts and Practice,
International Texbook Co., Pennsylvania, USA, hal. 15-16.
4. Senn, P.R., Social Science and Its Methods, Holbrook, Boston, USA , hal.
4-6.
5. Cooper, D.R., and C.W., Emory, 1996, Business Research Methods, 5th
Edition, Richard D. Irwin, Inc., USA, hal. 22-25.
6. Luck, D.J., H.C. Wales, and D.A. Taylor, 1961,Marketing Research,
Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, USA, hal. 5.
7. Creswell, J.W., 1994, Research Design: Qualitative & Quantitative
Approach, Sage Publications, Inc., Thousand Oaks, California, USA, hal.
1.
8. Cuba, E.G., and Lincoln, Y., 1988, Do inquiry paradigms imply inquiry
methodologies? In D.M. Fetterman (Ed.), Qualitative Approaches to
Evaluation in Education, Praeger, New York, USA, hal. 89-115.
9. Sekaran, op.cit., hal. 10-14.

Anda mungkin juga menyukai