DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS D
AKBA B1C120204
AKUNTANSI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan.Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang “Manajemen
Kas,Manajemen Piutang, dan Manajemen Persediaan”bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sitti Nurnaluri, S.E., M.Si selaku dosen Mata
Kuliah Manajemen Keuangan.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
2.1.3 Motif pokok yang mendasari perusahaan dan perorangan untuk memiliki
kas dan surat berharga lainya ........................................................................ 8
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam
sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non profit, akan
mempunyai perhatian besar di bidang keuangan terutama dalam perkembangan dunia usaha
yang semakin maju, persaingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin ketat,
belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan
yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan.
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan
dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha
pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien (Sartono,
1998). Pendapat lain mengemukakan manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan
keuangan yang menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan
keuangan. (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002: 4). Sedangkan menurut Husnan (2000)
manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan
keuangan.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Manajemen Kas
1.1.3 jelaskan 4 motif pokok yang mendasari perusahaan dan perorangan untuk
memiliki kas dan surat berharga lainya ?
1.1.4 Apa saja model dari Manajemen kas?
2. Manajemen Piutang
3. Manajemen Persediaan
1.3 Tujuan
1.1.3. Mengetahui apa 4 motif pokok yang mendasari perusahaan dan perorangan
untuk memiliki kas dan surat berharga lainya.
5
1.2.1. Mengetahui apa pengertian dari manajemen piutang
6
BAB II
PEMBAHASAN
Kas dapat diartikan sebagai nilai uangkontan yang ada dalam perusahaan besertapos-
pos lain yang dalam waktu dekat dapatdiuangkan sebagai alat pembayarankebutuhan
fnansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. Kas meliputi: Uang tunai
(kertas/logam) baikyang ada ditangan perusahaan (Cash inhand) atau ada di bank (bank),
Cek,demand deposit, money order (kas bon) dll.
1. Melunasi kewajiban
Khususnya kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi dalam waktu dekat seperti pajak,
upah untuk karyawan, pembayaran dividen untuk para pemegang saham. Pajak adalah
kewajiban yang tidak bisa Anda lewatkan begitu saja karena sudah ada aturan khusus dari
pemerintah soal itu. Apabila Anda mangkir dari membayar pajak, maka akan ada denda dan
hukuman yang dibebankan.
Sedangkan upah karyawan adalah hal yang sudah menjadi hak mereka yang sudah bekerja.
Perusahaan yang baik tentunya akan mengupah karyawan secara rutin sesuai dengan
perjanjian kerjanya.Seluruh kewajiban itu hanya bisa Anda selesaikan saat memiliki kas.
Kas tidak hanya digunakan untuk kewajiban jangka pendek yang biasanya disetorkan
secara rutin, tapi bisa jadi sebagai penjaga perusahaan saat mengalami hal-hal yang tidak
terprediksi. Misalnya, salah satu pabrik mengalami kebakaran.
7
Untuk menanggulangi hal itu secara cepat, perusahaan hanya bisa mengandalkan kas
mereka. Jadi, kas juga bisa digunakan sebagai dana darurat bagi perusahaan. Biasanya
perusahaan sudah menganggarkannya di awal.
3. Menekan pengeluaran
Prinsip dari manajemen kas adalah setiap kas yang dikeluarkan harus bisa
menghasilkan imbal yang jumlahnya lebih besar. Untuk itu perusahaan perlu memikirkan
bagaimana caranya mengeluarkan uang secara ekonomis.
Pengaturan kas ini bermanfaat untuk menyeimbangkan arus kas masuk dan keluar.
Apabila arus kas masuk lebih tinggi, maka perusahaan dinilai dapat mengatur kasnya dengan
baik. Jika arus kas keluar lebih tinggi, maka perusahaan harus melakukan berbagai macam
cara untuk membuat kas masuk yang lebih tinggi.
5. Untuk berinvestasi
Jika kas yang dimiliki berlebih, untuk mendapatkan hasil yang lebih besar,
perusahaan tidak akan ragu untuk berinvestasi menggunakan kas mereka. Instrumen investasi
yang dipilih pun biasanya yang likuid, yaitu instrumen di pasar modal. Atau perusahaan bisa
memanfaatkan momen suku bunga sedang turun. Sehingga, akan menanam modal di suatu
instrumen sembari berharap ketika suku bunga naik, modalnya pun akan bertambah berkali-
kali lipat.
2.1.3 Motif pokok yang mendasari perusahaan dan perorangan untuk memiliki kas
dan surat berharga
Menurut Suad Husnan ( 2002 : 37 ), ada beberapa permasalahan yang muncul dalam
manajemen kas yaitu bagaimana mengembangkan sistem yang efesien untuk penerimaan dan
pengeluaran kas, dan bagaimana perusahaan mempunyai cukup uang kas untuk memenuhi
kebutuhan pembayaran yang timbul. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan 2 (dua) hal yaitu :
Perusahaan harus dapat memprediksikan secara tepat jumlah saldo kas untuk suatu periode
tertentu.Melakukan sinkronisasi secara tepat penerimaan dan pengeluaran kas.
8
Ada 4 (empat) motif pokok yang mendasari perusahaan dan perorangan untuk
memiliki kas dan surat berharga lainnya adalah:
1. Motif transaksi, yaitu kebutuhan akan kas untuk pembayaran - pembayaran yang
ditimbulkan oleh pengeluaran sehari-hari dari perusahaan.Pembayaran ini termasuk
diantaranya adalah pembelian bahan mentah, gaji pegawai, pajak, deviden dan sebagainnya.
2. Motif berjaga – jaga, yaitu untuk menahan kas terutama berkaitan bisa tidaknya arus kas
masuk dan arus kas keluar diperkirakan. Arus kas yang makin mudah diperkirakan
sebelumnya, makin sedikit jumlah kas yang ditahan untuk menghadapi keadaan tidak
terduga. Faktor lain adalah untuk kemampuan meminjam tambahan kas secara mendadak.
Kebutuhan menahan kas bisa terpenuhi sebagian besar dengan memiliki aktiva yang dapat
segera dicairkan seperti surat berharga jangka pendek.
3. Motif memenuhi kebutuhan dimasa depan, saldo kas dan surat berharga perusahaan suatu
saat bisa melonjak tinggi karena kas dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu
dimasa yang akan datang.
1. Model Baumol
Model ini memberikan arahan kepada perusahaan untuk bisa menjaga jumlah kasnya
dengan baik dalam menyelesaikan berbagai kewajiban. Serta, mengincar investasi ketika ada
dana berlebih.
9
Hal itu karena apabila tidak dilakukan secara tepat, perusahaan akan kehilangan kesempatan
untuk berinvestasi ketika saldo kas termasuk tinggi. Apabila kas termasuk rendah, tingkat
likuiditas perusahaan juga rendah, dan perusahaan akan sulit membayar berbagai
kewajibannya.
Untuk lebih jelasnya, ini adalah rumus yang digunakan untuk model Baumol:
Penjelasannya:
TC = (C/2) i + (T/C)B
C = [(2 x b x T) : i]1/2
Dimana :
i=Tingkat Bunga
contoh
Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp. 20 juta.Perusahaan memperoleh kas
dengan menjual surat berharga.Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan
tingkatbunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan.Hitunglah saldo kas optimalnya,
berapa kali order pengisian kas nyadalam sebulan dan total cost.
Diketahui :
T =Rp. 20 juta.
b=Rp. 10 ribu
i=18% per tahun, atau 1,5% per bulan.
Ditanya ; C..?
Jawab :
C = [(2 x b x T) : i]1/2
10
C = [(2 x 10.000 x 20.000.000) /0,015)]1/2
= Rp. 5.163.978
c) Total Cost
TC = 38.730 + 38.730
TC= 77.460
Asumsi kas yang digunakan pada model Baumol adalah konstan. Perusahaan perlu
menentukan batas atas dan bawah pada kas yang bersifat tidak konstan.Ketika perusahaan
menyadari kas perusahaan mencapai batas atas, maka perusahaan wajib melakukan sesuatu
terhadap kas agar saldonya kembali ke jumlah yang ditargetkan.
Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas yang bersifat acak, perusahaan perlu
menetapkan batas atas dan batas bawah saldo kas. Bila saldo kas mencapai batas atas,
perusahaan perlu mengubah sejumlah tertentu atas kas agar saldo kembali ke jumlah yang
diinginkan.Sebaliknya, bila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, perusahaan perlu
menjual sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
11
Batas atas dalam gambar diagram di atas ditunjukkan oleh garis H dan batas bawah oleh titik
0. Ini berarti bahwa perusahaan menetapkan jumlah minimal kas mencapai nol, baru
perusahaan akan mengubah atau menjual sekuritas untuk menambah jumlah kas menjadi Z
(jumlah kas yang diinginkan perusahaan).
Rumus :
Z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3
h = 3 zC= 4 z / 3
Keterangan :
h = batas atas
Contoh
Penyimpangan aliran kas bersih harian adalah Rp.2.000, tingkat bunga adalah 10%per
tahun, biayatransaksi pembelian surat berharga adalah Rp.100.000.Berapa batas bawah dan
atas?
Diketahui :
b=100.000
Jawab: Tingkat bunga harian, dengan mengasumsikan satu tahun ada 365 hari.
12
Batas bawah (z) :
Z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3
Z = Rp. 103.068
Batas atas ( h) :
h=3z
h = 103.068 x 3
h = Rp. 309.204
C=4z/3
C = (4 x Rp. 103.068)/3
C = Rp. 137.424
Piutang (accounts receivable ) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang
akan datangkarena terjadinya transaksi dimasa lalu. Investasi ke modal kerja piutang
ditimbulkan dari adanya penjualan kredit, dan besarnya tingkat investasi piutang tergantung
pada kebijakan kredit dan sistem pengumpulan piutang dalam hubungannya dengan stimulasi
peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Tetapi disisi lain, peningkatan piutang jugamembutuhkan tambahan pembiayaan, biaya untuk
analisis kredit dan penagihan piutang sertakemungkinan piutang yang macet tak dapat
ditagih. Sebagai contoh, jika perusahaan menetapkanharga yang sama untuk penjualan kredit
dan tunai, kemudian penawaran kredit ini berdampak pada pengurangan harga. Pengurangan
ini terjadi disebabkan oleh dua cara, yaitu pengurangan langsung jika perusahaan
memberikan potongan penjualan ketika piutang dibayar dalam periode potongan, dan
pengurangan tidak langsung akibat investasi dana yang tertanam dalam piutang sampai batas
jatuh temponya.
13
Masalah piutang dianggap begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan, karena
perusahaan harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Piutang perusaahaan
padaumumnya merupakan jumlah yang terbesar dalam aktiva lancar dan merupakan bagian
yang cukup besar dari aset perusahaan. Karena jumlahnya yang cukup besar ini, perusahaan
terhadapkebijaksanaan yang mempengaruhi jumlah piutang pada akhirnya mempengaruhi
profitabilitas perusahaan.
Manajemen piutang adalah praktik atau sistem yang dibuat oleh perusahaan melalui
proses perencanaan, pengawasan, pengendalian uang yang ditagihkan kepada pihak yang
meminjam. Tagihan kepada pihak lain yang dimaksud adalah tagihan perorangan maupun
perusahaan atas setiap aktiva atau aset perusahaan yang timbul dari transaksi kredit.
Adapun fungsi manajemen piutang dapat dilihat melalui empat fungsi utamanya yaitu:
3. Penerapan atau pengarahan – menerapkan kebijakan atau aturan yang telah dibuat
sehingga perusahaan mampu mengetahui mana piutang tertagih dan tidak tertagih.
Manajemen piutang mampu mengontrol siklus piutang mulai dari terjadinya piutang
hingga penagihan sehingga tidak mengganggu aliran kas perusahaan. Ada beberapa langkah
yang bisa dilakukan dalam penerapan manajemen piutang yaitu sebagai berikut.
Standar kredit merupakan kualitas minimal yang digunakan untuk menilai apakah
peminjam layak untuk diberikan kredit atau pinjaman. Dengan menentukan standar kredit,
14
perusahaan bisa menentukan besaran pemberian kredit serta jangka waktu yang diberikan
untuk melakukan pelunasan. Ada beberapa versi kriteria dalam menganalisis standar kredit
yaitu 5C, 5P, dan 3R.
Di sisi lain, prinsip analisis kredit 3R dijabarkan lebih sederhana namun cukup
menggambarkan aspek-aspek sebelumnya yaitu:
Return: Tingkat keberhasilan dari aktivitas piutang baik bagi peminjam maupun
pemohon pinjaman.
Repayment: Kemampuan pemohon pinjaman untuk melunasi pinjamannya.
Risk: Kemampuan pemohon dalam menanggung risiko apabila tidak mampu
mengembalikan hutangnya.
2. Persyaratan Kredit
15
potongan tunai, penetapan bunga dan syarat-syarat lain yang diberikan kepada pemohon
pinjaman. Umumnya, syarat kredit sangat dipengaruhi dengan jenis usaha yang dijalankan,
bentuk kerjasama, kondisi kreditur maupun debitur, nilai ekonomis produk, dan sifat relatif
lainnya.
3. Kebijakan Penagihan
Kebijakan penagihan utang sangat didasari oleh kebijakan kredit yang telah disepakati
misalnya jumlah pinjaman yang diterima, periode kredit, dan persyaratan khusus lainnya
Perusahaan harus jeli dalam menentukan kebijakan penagihan pinjaman. Mulai dari media
penagihan apakah melalui email, penagihan langsung, atau melalui agen. Satu hal yang perlu
diingat dalam menentukan kebijakan penagihan adalah strategi dalam penagihan itu sendiri.
Misal, jika perusahaan terlalu agresif kepada peminjam dalam hal ini konsumen, bukan hal
yang tidak mungkin apabila mereka akan beralih ke pesaing bisnis. Dalam hal pinjaman
karyawan misalnya, kebijakan pinjaman yang berbelit dan membebankan menyebabkan
perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya dan mungkin akan memengaruhi kinerja
perusahaan secara langsung.
Kebijakan terakhir bukanlah prinsip utama yang bisa dilakukan untuk mengefisiensi
manajemen piutang perusahaan. Namun di dalam persaingan yang semakin ketat dan sangat
volatile mengandalkan pihak ketiga merupakan pilihan terbaik.
Pihak ketiga yang dimaksud adalah pihak di luar perusahaan yang membantu mengelola
piutang perusahaan misalnya adalah menggunakan layanan teknologi keuangan atau
konsultasi dengan konsultan bisnis. Mengandalkan pihak ketiga adalah investasi jangka
panjang yang paling efektif dalam mengelola keuangan terutama piutang perusahaan.
Misalnya, Anda bisa menggunakan teknologi pengolahan akuntansi dan keuangan untuk
memangkas birokrasi penagihan dan pemberian piutang, pemantauan, hingga kemudahan
pengolahan data.
16
2.2.4 Pentingnya Manajemen Piutang
Perusahaan akan memiliki piutang dagang apabila melakukan penjualan secara kredit.
Piutang dagang merupakan hal yang sangat penting dan perlu dianalisis untuk mengertahui
bagaimana perusahaan mengelola piutang secara efektif dan efesien. Analisis ini dapat
dilakukan dengan memperlihatkan aspek – aspek : kebijakan kredit, kebijakan pengumpulan
piutang, serta Nlisis terhadap para pelanggan yang terhubung atau debitur ( Suad Husnan,
1985 : 137)
= Rp 135.000.000
B: Analisa Piutang
= 85% x Rp 166.666.666
17
= Rp 141.666.666
= Rp 22.666.666
= Rp 135.000.000 – Rp 22.666.666
= Rp 112.333.333
Persediaan atau inventory merupakan salah satu aktiva lancar yang jumlahnya
cukup besardan selalu berputar secara terus menerus serta mengalami perubahan pada suatu
perusahaan,sehingga memerlukan perhatian yang serius dalam mengembangkan teknik-
teknik pengendalian untuk memelihara saldo persediaan yang cukup dengan biaya yang
sekecil-kecilnya.
Manajemen persediaan merupakan salah satu bagian dari perusahaan. Bagian tersebut
berfungsi untuk menjaga dan mengatur persediaan yang dimiliki perusahaan. Beberapa
aktivitas yang dilakukan dalam manajemen persediaan adalah mulai dari cara memperoleh
persediaan, menyimpan, hingga persediaan tersebut dimanfaatkan.
18
Persediaan di sini memuat arti beragam. Bisa berupa bahan baku, bahan pembantu,
barang dalam proses, barang jadi, bahkan suku cadang. Mengatur jumlah persediaan tidak
semudah yang diperkirakan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan makin tinggi biaya
untuk penyimpanan. Sebaliknya jika kurang malah bisa menghambat proses produksi.
1. Menekan investasi modal dalam persediaan pada suatu tingkat yang minimal.
2. Mengurangi pemborosan biaya yang timbul dari penyelenggaraan persediaan yang
berlebihan,kerusakan, penyimpanan, kekunoan, dan pajak serta asuransi persediaan.
3. Mengurangi risiko kecurangan/kehilangan dan risiko karena kerugian akibat
penurunan harga.
4. Mengurangi investasi dalam fasilitas dan peralatan pergudangan.
5. Mengurangi biaya mengadakan opname phisik persediaan.
6. Mengurangi risiko penundaan produksi dengan cara selalu menyediakan bahan-bahan
yangdiperlukan.
19
2.3.4 Pendekatan Metode Manajemen Persediaan
Biasa disebut dengan metode kuantitas pesanan ekonomi. Merupakan salah satu
metode pengelolaan persediaan dengan cara membeli persediaan sesuai dengan pesanan yang
diterima. Misalnya perusahaan mendapatkan pesanan. Sudah ditentukan oleh pemesan berapa
jumlah pesanan, spesifikasi, serta waktu kapan harus selesai. Dengan begitu perusahaan akan
memperhitungkan berbagai hal.
Termasuk tentang berapa kebutuhan bahan, spesifikasi, serta berapa harga bahan baku
untuk memenuhi pesanan tersebut. Jadi nanti sudah jelas berapa kebutuhan dan nominalnya.
Tidak akan sampai terjadi bahan sisa alias pas. Cara ini banyak membawa manfaat. Mulai
dari tidak ada biaya pemeliharaan, serta biaya gudang untuk menyimpan sisa bahan.
Hal itu karena semakin sedikit jumlah persediaan otomatis biaya untuk menjaga
persediaan tersebut juga makin sedikit. Dalam metode ini akan dilakukan beberapa
perencanaan. Mulai dari penjadwalan pembelian, jadwal produksi, hingga waktu pengiriman
persediaan bahan baku.
20
3. Metode JIT (Just In Time)
Metode ini punya istilah lain yaitu metode tepat waktu. Memungkinkan perusahaan
sebisa mungkin dibuat tidak menyetok atau memiliki persediaan. Sehingga perusahaan
diusahakan memiliki persediaan 0 atau mendekati nol. Hal ini karena jika posisi perusahaan
seperti itu biaya persediaan juga tidak akan dikeluarkan.
Tapi jika tidak punya persediaan bagaimana bisa melakukan produksi? Inilah
keuntungan metode ini. Perusahaan akan mengusahakan untuk membeli persediaan hanya
saat sedang dibutuhkan saja. Sehingga jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan
tidak akan ada sisa. Lalu bagaimana caranya?
Dengan membina hubungan baik dengan para pemasok bahan baku. Membuat mereka
seolah-olah bagian dari perusahaan. Sehingga kapan pun dan berapa pun pemasok akan selalu
siap menyuplai persediaan.
Misalnya ada persediaan kayu, paku, dan cat. Kayu bisa dilabeli dengan grade A,
karena paku perlu perlakuan khusus untuk penyimpanan dalam gudang supaya tidak rusak.
Lalu cat bisa dikategorikan golongan B, karena penyimpanannya mungkin lebih mudah
dibanding kayu. Untuk paku bisa diberi kode C karena meskipun jumlahnya banyak, namun
penyimpannya jauh lebih mudah dibanding 2 persediaan sebelumnya.
21
Salah satunya mampu meredam fluktuasi permintaan kebutuhan bahan baku. Metode
ini juga sangat mudah dilakukan karena tidak perlu melewati proses administrasi yang
panjang. Hal tersebut karena proses pembelian persediaan sudah terjadwal rutin.
1. Biaya Pemesanan
2. Biaya Penyimpanan
TC=(Q/2)C + (S/Q)O
Q*=[(2OS)/C]1/2
Dimana :
TC=Total Biaya
C=Biaya Simpan
O=Biaya pemesanan
22
Contoh
Total penjualan setahun adalah 100.000 unit. Biaya simpan Rp 20 per unit
persediaan.Biaya pesan Rp 10.000 per pesanCarilah persediaan optimal dan total biaya.
Jawab :
Diketahui :
S=100.000 unit
C=Rp 20
O=Rp 10.000
Q*=[(2OS)/C]1/2
Q*=[(2x10.000x100.000)/20]1/2
Q*=10.000 unit
TC=(Q/2)C + (S/Q)O
TC=100.000 + 100.000
TC=200.000
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi kita dapat mengetahui apa itu manajemen kas,empat motif pokok yang mendasari
perusahaan dan perorangan untuk memiliki kas dan surat berharga lainnya, model dari
manajemen kas, pengertian dari piutang, fungsi manajemen piutang, kebijakan manajemen
piutang, pentingnya manajemen piutang, pengertian dari manajemen persediaan, tujuan dari
manajemen persediaan, faktor pendukung manajemen persediaan, dan pendekatan metode
apa saja yang digunakan dalam manajemen persediaan.
Perusahaan yang menjual barang atau jasa dapat melakukannya secara tunai atau
kredit. Jika penjualan dilakukan secara tunai maka saat penjualan perusahaan juga menerima
kas, sebaliknya jika penjualan dilakukan secara kredit, maka perusahaan baru menerima kas
beberapa waktu kemudiansetelah dilakukan penjualan, sesuai dengan jangka waktu kredit
yang disepakati. Besarnya tingkatinvestasi piutang tergantung pada kebijakan kredit dan
sistem pengumpulan piutang dalamhubungannya dengan stimulasi peningkatan penjualan.
Peningkatan penjualan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Tujuan manajemen persediaan adalah enekan investasi modal dalam persediaan pada
suatutingkat yang minimal, mengurangi investasi dalam fasilitas dan peralatan pergudangan,
mengurangi biaya mengadakan opname phisik persediaan, dan mengurangi risiko penundaan
produksi dengancara selalu menyediakan bahan-bahan yang diperlukan
24
DAFTAR PUSTAKA
https://literasiekonomibisnis.blogspot.com/2020/10/fungsi-manajemen-kas.html
https://www.rusdionoconsulting.com/manajemen-piutang-usaha/
https://www.academia.edu/39805916/MANAJEMEN_PIUTANG_DAN_PERSEDIAAN
https://id.scribd.com/presentation/459596451/Manajemen-Kas-Piutang-Persediaan
25