Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

DAN ARUS KAS

Penyusun:

Mufidatul Sa’diah (22101081098)

Bela Sinta Wati (22101081100)

Ivan Fachrur Kurniawan (22101081105)

Dhifah Tsabitah Rana (22101081199)

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS ISLAM

MALANG 2022
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya makalah mengenai Manajemen Kas untuk
memenuhi tugas mata kuliah Corporate Finance dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam tetap tercurahakan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang yakni agama islam.

Dalam makalah ini menjelaskan tentang Ruang Lingkup Manajemen


Keuangan Dan Arus Kas. Makalah ini meliputi pengertian manajemen keuangan
,fungsi manajemen keuangan, fungsi lingkup manajemen keungan, tugas-tugas
pokok manajemen keuangan, neraca, laba rugi, dan arus kas.

Saya juga mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak


Mohamad Bastomi S.E., MM selaku dosen pengampu mata kuliah Corporate
Finance yang telah membantu membimbing untuk menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat disampaikan, mudah-mudahan makalah ini dapat


bermanfaat bagi pembaca. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sepenuhnya
menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca agar kedepannya dapat tersusun dengan baik. Mohon
maaf apabila ada salah kata.

Malang, 05 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan..................................................................3

2.2 Fungsi Manajemen Keuangan........................................................................3

2.3 Ruang Lingkup Manajamen Keuangan..........................................................6

2.4 Tugas-Tugas Pokok Manajemen Keuangan..................................................8

2.5 Laba Rugi....................................................................................................11

2.6 Neraca..........................................................................................................15

2.7 Arus Kas......................................................................................................17

2.8 Studi Kasus Laporan Keuangan..................................................................20

BAB III..................................................................................................................27

PENUTUP..............................................................................................................27

3.1 Kesimpulan...................................................................................................27

3.2 Saran.............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam
sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non profit,
akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan terutama dalam
perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang
tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tiba-tiba mengalami
kebangkrutan.

Manajemen keuangan adalah segala aktifitas yang berhubungan dengan


bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya, mengelola dana
tersebut sehingga tercapai, dan pengelolaan aset yang dimiliki efektif dan efisien.

Laporan Arus Kas adalah laporan yang memuat informasi-informasi tentang


dana kas yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam satu periode
akuntansi tertentu. Dalam laporan arus kas dibedakan berdasarkan
aktivitasaktivitasnya. Ada tiga aktivitas utama yang dilaporkan dalam laporan arus
kas suatu perusahaan, yaitu arus kas dari kegiatan operasional, arus kas dari
kegiatan investasi dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Pelaporan arus kas ini
sangat penting mengingat tujuannya untuk memberikan informasi kepada pihak-
pihak yang berkaitan akan kinerja perusahaan selama satu periode. Pihak-pihak ini
adalah semua pihak baik intern maupun ekstern perusahaan. Laporan arus kas ini
juga dapat digunakan menilai laba perusahaan dan pengambilan keputusan
manajemen ataupun investor.

Dalam pelaporannya, terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk


menyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
Kedua metode ini memiliki karakteristik yang sama, hanya perbedaannya terdapat
pada pos arus kas dari kegiatan operasional. Pada metode langsung arus kas dari
kegiatan operasional dirinci sedangkan pada metode tidak langsung arus kas tidak
1
dirinci.

2
1.2 Rumusan Masalah

 Apa penafsiran dari manajemen keuangan itu ?

 Apa fungsi dari manajemen keuangan itu ?

 Apa saja ruang lingkup manajemen keuangan ?

 Apa saja tugas pokok manajemen keuangan ?

 Apa penafsiran dari neraca ?

 Bagaimana laporan laba rugi itu ?

 Bagaimana konsep penyusunan arus khas ?

1.3 Tujuan Masalah

 Untuk mengenali apa itu manajemen

 Untuk mengenali apa itu neraca dan perhitungannya

 Untuk mengenali apa itu laba rugi dan perhitungannya

 Untuk mengenali konsep penyusunan arus kas

3
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Menurut Purba et al., (2021:114) pengelolaan keuangan atau manajemen


keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana usaha.
Menurut Sutrisno (2017:3), manajemen keuangan merupakan semua
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan pembelanjaan yang terdiri dari
tiga usaha, yaitu:
1. Usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah.
2. Usaha untuk menggunakan data tersebut secara efisien.
3. Dan efisiensi pengalokasian dana dalam kegiatan usaha.
Manajemen keuangan menurut para ahli dalam Irfani (2020:11) manajemen
keuangan dapat didefinisikan sebagai aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan
yang berbubungan dengan upaya mencari dan menggunakan dana secara efisien
dan efektif untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Secara umum, pengelolaan keuangan (manajemen keuangan) berasal dari kata
manajemen yang memiliki arti mengelola dan keuangan yang berarti hal-hal yang
berhubungan dengan uang seperti pembiayaan, investasi dan modal.
Sehingga dapat disimpulkan manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
seluruh aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana mengelola keuangan yang
dimulai memperoleh sumber pendanaan, menggunakan dana sebaik mungkin
hingga mengalokasikan dana pada sumber-sumber investasi untuk mencapai
tujuan perusahaan (Armereo etal.:2020:1).

2.2 Fungsi Manajemen Keuangan


Fungsi manajemen keuangan adalah sebagai berikut:

 Planning atau perencanaan keuangan. Meliputi perencanaan arus kas serta


laba rugi perusahaan

4
 Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta
pengalokasian anggaran biaya secara efisien serta memaksimalkan dana
yang dimiliki oleh perusahaan

 Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan


melakukan evaluasi serta perbaikan mengenai keuangan serta sistem
keuangan perusahaan

 Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal


berdasarkan keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan
kaidah standar akuntansi serta tidak terjadi penyimpangan

 Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi


mengenai kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan
keuangan.

Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan


pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut
sering disebut sebagai manajer keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil
oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka.
Meskipun demikian, kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua kegiatan utama, yaitu (i) kegiatan menggunakan dana, dan (ii)
kegiatan mencari pendanaan. Dua kegiatan utama (fungsi) tersebut disebut
sebagai fungsi manajemen keuangan. Secara skematis, kegiatan manajer keuangan
ditunjukkan, seperti Gambar 1.1 berikut

5
Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau
financial market (lihat anak panah 1). Pasar keuangan menunjukkan pertemuan
antara demand dan supply akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut
kadang dipisahkan menjadi dana jangka pendek (pasarnya disebut sebagai pasar
uang atau money market) dan jangka panjang (pasarnya disebut sebagai pasar
modal atau capital market). Pasar keuangan tersebut bisa terjadi di sektor formal
(dengan lembaga-lembaganya, seperti perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna,
dan sebagainya), bisa pula di sektor informal (dengan lembaga-lembaganya,
seperti arisan, rentenir, ijon, kumpulan simpan pinjam, dan sebagainya).
Perusahaan- perusahaan besar akan sering berhubungan dengan lembaga
keuangan di sektor formal, sebaliknya perusahaan kecil dan juga sektor informal,
banyak berhubungan dengan lembaga di sektor informal.
Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva (aset)
perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan (lihat anak panah 2). Kalau
kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial (yaitu
selembar kertas yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak untuk
memperoleh penghasilan, seperti saham dan obligasi) maka kegiatan menanamkan
dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti tanah, mesin,
persediaan, merek dagang, patent, dan sebagainya).
Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan
mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya.
Dengan kata lain, diharapkan diperoleh “laba” (lihat anak panah 3). Laba yang
diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan),
yaitu anak panah 4a atau diinvestasikan kembali ke perusahaan (lihat anak panah
4b). Kemungkinan pilihan tidak selalu bebas. Misalnya, kalau dana diperoleh
dalam bentuk pinjaman maka pengembalian pinjaman dan bunganya tidak bisa
dihindari. Dalam skema tersebut terlihat bahwa manajer keuangan harus
mengambil keputusan tentang: 1. penggunaan dana (yaitu anak panah 2 disebut
sebagai keputusan investasi); 2. memperoleh dana (yaitu anak panah 1 disebut
sebagai keputusan pendanaan); 3. pembagian laba (yaitu anak panah 4a atau 4b
disebut sebagai kebijakan dividen). Ketiga keputusan tersebut merupakan
keputusan-
keputusan keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan.

6
Berikut ini beberapa contoh keputusan investasi dan keputusan pendanaan
Pabrik semen baru akan didirikan di Aceh dengan biaya Rp5,6 triliun demikian
dijelaskan oleh direktur BUMN PT. Semen Indonesia
(www.semenindonesia.com). Perusahaan raksasa Perancis, Danone,
menawarkan akan mengambil alih grup perusahaan makanan bayi Belanda,
Numico, dengan harga 12,3 miliar euro atau USD16.7 miliar (The Jakarta Post,
July 11, 2007).
Perusahaan Semen Indonesia, Tbk. memperoleh kredit modal kerja sebesar
Rp1 triliun dari BNI, Tbk. pada tahun 2016 (www.semenindonesia.com). BTN
menawarkan 2,3 miliar lembar saham seri B dengan harga Rp800 per lembar dan
berharap untuk menghimpun dana sebesar Rp1,88 triliun dari pasar modal (Bisnis
Indonesia, 4 Desember 2009).

Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan


demikian, akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan
antara aktiva (aset) lancar dengan aktiva (aset) tetap. Sebaliknya, keputusan
pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan.
Apabila kita hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka waktu yang
lama maka perbandingan tersebut disebut sebagai struktur modal. Apabila
diperhatikan baik dana jangka pendek maupun dana jangka panjang,
perbandingannya disebut sebagai struktur finansial. Keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen mempengaruhi kedua struktur tersebut.

2.3 Ruang Lingkup Manajamen Keuangan

Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan memiliki 4 ruang lingkup


yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan.

1. Menentukan Keputusan Investasi


Saat menentukan keputusan untuk mendapatkan investasi atau
pendanaan, manajemen keuangan diperlukan untuk mengevaluasi risiko,

7
menghitung biaya modal yang diterima perusahaan, dan memperkirakan
keuntungan apa saja yang akan diperoleh oleh perusahaan setelah investasi
diterima.
Selain itu, manajemen keuangan juga diperlukan untuk menghitung
penganggaran modal yang sesuai dengan kebutuhan alokasi dana dan
operasional perusahaan agar investasi bisa menghasilkan banyak
keuntungan di masa depan. Penganggaran modal juga termasuk kegiatan
perhitungan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas yang dilakukan
oleh manajemen keuangan dalam menentukan keputusan investasi
perusahaan merupakan keputusan penting yang akan menentukan masa
depan perusahaan.

2. Keputusan Keuangan Perusahaan


Menentukan keputusan investasi melibatkan tentang pendanaan,
aset dan alokasi dana perusahaan. Sedangkan menentukan keputusan
keuangan perusahaan adalah hal yang berbeda. Meningkatnya jumlah
investasi yang didapat oleh perusahaan setiap tahunnya, membuat
manajemen keuangan harus memperhitungkan cara yang lebih tepat untuk
mengatur keuangan perusahaan.

Manajemen keuangan harus mengembangkan cara terbaik untuk


alokasi dana dan membuat struktur keuangan agar perusahaan tidak
merugi dimasa depan. Manajemen keuangan juga harus menyeimbangkan
aset dan ekuitas perusahaan agar perusahaan selalu dalam keadaan aman.

3. Memutuskan Pembagian Deviden


Manajemen keuangan membuat peraturan tentang pembagian
dividen perusahaan. Ini dilakukan agar pembagian dividen sama rata dan
tidak merugikan perusahaan. Manajemen keuangan adalah pihak yang
menentukan berapa besar jumlah persentase keuntungan yang bisa
dibagikan sebagai dividen.

Manajemen keuangan juga harus mampu memperhitungkan


keuangan perusahaan di masa depan. Seperti misalnya apa saja peluang

8
investasi yang dapat dilakukan serta perencanaan keuangan untuk ekspansi
dan pengembangan bisnis agar perusahaan semakin besar.

4. Working Capital Decision


Dalam perusahaan, working capital decision adalah uang yang
disimpan untuk perusahaan yang digunakan untuk biaya operasional
perusahaan. Termasuk didalamnya juga adalah aset perusahaan dan
liabilitas perusahaan. Setiap aset yang dimiliki perusahaan seperti alat,
mesin, mobil dan gedung harus dipelihara dan diperhitungkan juga oleh
manajemen keuangan.

Karena aset tersebut penting bagi keberlangsungan perusahaan.


Selain itu, liabilitas perusahaan juga harus diurus oleh manajemen
keuangan. Beberapa contoh liabilitas adalah hutang, tagihan yang harus
dibayar serta pinjaman dari bank. Semuanya harus diurus oleh manajemen
keuangan agar tidak mengalami keterlambatan pembayaran yang berakibat
fatal bagi perusahaan.

2.4 Tugas-Tugas Pokok Manajemen Keuangan

Tugas manajemen keuangan secara umum terdiri dari 3 tugas :

1. Mendapatkan Dana Perusahaan


Tugas manajemen keuangan yang pertama adalah bagaimana
caranya manajer keuangan mendapatkan dana perusahaan. Dana yang
dibutuhkan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Secara umum,
Manajer keuangan bisa memperoleh dana yang berasal dari internal
perusahaan dan eksternal perusahaan.

A. Dana Internal Perusahaan


Sumber dana internal perusahaan adalah dana yang berasal atau
dipenuhi dari dalam perusahaan itu sendiri. Contoh dana internal
perusahaan adalah laba ditahan. Laba ditahan merupakan laba bersih
perusahaan yang berhasil diperoleh yang digunakan kembali untuk

9
membiayai kebutuhan perusahaan. Laba yang diperoleh tidak dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

B. Dana Eksternal Perusahaan


Sumber dana eksternal perusahaan adalah dana yang berasal atau
dipenuhi oleh pihak yang berada diluar lingkungan perusahaan. Ada dua
opsi alternatif dalam pembiayaan eksternal. Menambah modal baru atau
berhutang. Menambah modal baru berarti menerbitkan saham baru. Akan
ada tambahan dana dari investor yang berasal dari pasar modal.
Menerbitkan saham baru akan mengubah struktur persentase kepemilikan
perusahaan.

Apabila manajemen keuangan memutuskan untuk mencari dana


dari utang. Akan dihadapkan pilihan utang jangka pendek dan utang
jangka panjang.
Utang jangka pendek merupakan utang yang jatuh tempo pelunasannya
kurang dari 1 periode. contohnya utang kepada supplier bahan baku,
kredit dagang.

Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu


pelunasannya lebih dari 1 periode. Biasanya 5 tahun keatas. contohnya
adalah obligasi dan utang hipotik. Obligasi adalah utang jangka panjang
dimana perusahaan menerbitkan surat pengakuan utang yang mempunyai
nilai nominal tertentu. Sedangkan utang hipotik adalah utang jangka
panjang dimana perusahaan memberikan aktiva tidak bergerak yang
dimiliki sebagai jaminan atas hutangnya. Umumnya krediturnya adalah
bank.

2. Menggunakan Dana Perusahaan

Menggunakan dana perusahaan adalah tugas pokok manajemen


keuangan setelah dana yang dibutuhkan telah diperoleh. Digunakan untuk
apa saja dana yang telah diperoleh tersebut.

1
A Membayar Kewajiban (utang)
Manajemen bisa menggunakan dana tersebut untuk membayar
utang yang jatuh tempo. Khususnya utang jangka panjang yang umumnya
bernilai besar. Kegagalan membayar utang bisa menyebabkan perusahaan
dipailitkan. Usaha akan tutup.

B Membiayai Kegiatan Operasional Perusahaan


Perusahaan yang kesulitan menjalankan kegiatan operasionalnya
bisa menggunakan dana yang diperoleh agar bisa beroperasi dengan
normal. Perusahaan yang tidak bisa beroperasional secara normal bisa
menyebabkan penurunan produktivitas. Kinerja akan semakin memburuk
dan kerugian akan membayangi perusahaan.

C Investasi atau Pengembangan Usaha


Jika perusahaan tidak memiliki utang yang segera jatuh tempo,
atau kondisi perusahaan mampu untuk membayarnya. Tidak memiliki
masalah dengan dana operasiona perusahaan. Maka ini mungkin waktu
yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan investasi atau perluasan
usaha.
Manajemen keuangan bisa menginvestasikan dana yang
didapatkannya kedalam bentuk aktiva tetap perusahaan. Bisa membangun
pabrik baru, membeli perluasan tanah, membangun gedung baru, membeli
mesin baru yang semuanya untuk mengembangkan usaha perusahaan.
Tentu manajemen juga bisa menginvestasikannya kedalam pasar
modal.
Melalui berbagai pertimbangan, manajemen keuangan harus bisa memilih
dan alternatif investasi yang paling menguntungkan dengan resiko yang
paling rendah.
Penggunaan dana perusahaan yang baik adalah penggunaan yang
menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Jika masih memiliki tanggungan
utang yang lumayan memberatkan, sebaiknya tidak perlu melakukan
investasi.

1
3. Membagikan Laba Perusahaan

Ketika perusahaan berhasil memperoleh laba bersih perusahaan.


Maka tugas manajemen keuangan adalah menentukan mau diapakan laba
tersebut ? Membagikan laba kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen atau menahan laba untuk pembiayaan perusahaan ?

Manajer keuangan memiliki beberapa opsi tentang pembagian laba


perusahaan :

1. Membagikan laba dalam bentuk dividen


2. Manahan laba untuk pendanaan perusahaan
3. Menahan laba lebih banyak, membagikan dividen lebih sedikit
4. Membagikan dividen lebih banyak, menahan laba lebih sedikit

2.5 Laba Rugi

A. Definisi Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss
Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau
rugi bersih.
Laporan laba rugi bisa dibuat dalam periode satu bulan, satu tahun,
atau berdasarkan konsep perbandingan (matching concept) yang disebut
juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang
terkait. Laporan ini masuk ke dalam empat laporan keuangan utama
perusahaan dan sebagai penghubung antara dua laporan neraca.
Selain itu, laporan laba rugi juga bermanfaat untuk hal bisnis
lainnya seperti bahan evaluasi pihak manajemen badan usaha dalam hal
menentukan strategi bisnis kedepannya, komparasi dengan laporan
sebelumnya, hingga mengetahui total pajak pada periode selanjutnya.

1
B. Unsur di Dalam Laporan Laba Rugi
Setiap perusahaan atau badan usaha memiliki kebijakan, jenis
operasi, dan valuasi yang berbeda. Hal ini juga akan mengarah kepada
adanya perbedaan dalam laporan keuangan laba rugi masing-masing badan
usaha. Mengingat keuntungan dan pengeluaran bisnis tidak selalu sama.

Meski punya kebijakan yang berbeda sesuai dengan usaha yang


dijalankan, ada unsur-unsur mendasar yang sama di dalam setiap laporan
laba rugi. Unsur-unsur dalam laporan tersebut meliputi pendapatan
(revenue), beban (expense), laba (profit), dan rugi (loss). Berikut
penjelasan ringkasnya.

 Pendapatan (revenue)
Adalah peningkatan aktiva atau arus masuk perusahaan yang dihasilkan
dari kegiatan operasional. Nilai pendapatan diperoleh dari total pendapatan
kotor perusahaan yang telah dikurangi potongan harga atau diskon, retur,
dan tunjangan lainnya.

 Beban (expenses)
Unsur ini merupakan arus keluar atau pemakaian aktiva akan
memunculkan liabilitas dalam suatu periode tertentu dikarenakan
pengiriman ataupun produksi barang.

 Keuntungan (profit)
Unsur laporan laba rugi ini hadir karena adanya peningkatan ekuitas
karena terjadi transaksi perusahaan atau yang dihasilkan dari pendapatan
atau investasi dari pemilik perusahaan.

 Kerugian (loss)
Sementara untuk unsur kerugian, yaitu penurunan ekuitas karena adanya
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau akibat dari beban dan
pendistribusian kepada pemilik perusahaan.

1
C. Pembagian Laba Rugi dalam Laporan Laba Rugi
Selain unsur yang terdapat di dalam laporan laba rugi, dalam
proses penyusunan laporan ini juga ada beberapa jenis pembagian laba
seperti berikut ini:

 Laba Kotor
Laba ini merupakan pengukuran pendapatan langsung perusahaan dari
penjualan produk di dalam satu periode akuntansi. Laba kotor sama juga
dengan pendapatan dari hasil penjualan bersih setelah dikurangi harga
pokok penjualan. Laba kotor biasanya menjadi indikasi seberapa jauh
perusahaan mampu menutupi biaya produksinya.

 Laba Operasi
Untuk laba di laporan laba rugi ini merupakan selisih antara penjualan dan
semua biaya dan beban operasi perusahaan. Umumnya, laba operasi
dipakai sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan dari bisnisnya.

 Laba Sebelum Pajak


Untuk laba ini adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang
ditetapkan berdasarkan standar akuntansi keuangan. Laba ini tidak
mempengaruhi jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya untuk pihak-
pihak yang menggunakannya dalam mengambil keputusan.
 Laba Bersih
Ini merupakan bagian yang penting dalam laporan laba rugi karena laba
bersih biasanya menjadi indikasi dari profitabilitas perusahaan. Laba
bersih adalah kelebihan keuntungan dalam penjualan bersih perusahaan
terhadap harga pokok penjualan dikurangi beban operasi dan pajak
penghasilan. Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi laba bersih seperti
pendapatan, biaya pajak penghasilan, beban operasi, hingga beban pokok
penjualan.

1
 Laba Operasi Berjalan
Diperoleh dari kegiatan bisnis perusahaan yang tengah berjalan setelah
pajak dan bunga. Laba operasi berjalan ini disebut juga laba sebelum pos
luar biasa. Pos luar biasa (extraordinary items) merujuk pada peristiwa
atau transaksi yang bersifat tidak biasa dan jarang terjadi. Item ini bukan
bagian dari kegiatan operasi perusahaan dan tidak diharapkan terjadi
secara berkelanjutan

D. Fungsi Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi menjadi hal wajib untuk dibuat dalam periode
yang sudah ditentukan oleh perusahaan terkait. Hal ini dikarenakan ada
fungsi-fungsi khusus yang bisa diberikan oleh laporan tersebut jika
dilakukan perhitungan secara berkala.

 Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan


Fungsi laporan laba rugi yaitu menjadikannya sebagai bahan evaluasi
keuangan dari transaksi keuangan yang berjalan selama satu bulan atau
satu tahun baik transaksi yang menghasilkan kerugian maupun laba.
Akumulasi dari total finansial tersebut yang akan menjadi laporan laba
rugi perusahaan di periode tertentu. Jika keuangan tersebut dicatat lengkap
dengan transaksinya akan memudahkan perusahaan mengetahui secara
jelas data finansial tersebut. Kondisi bisa memungkinkan untuk dilakukan
penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi.

 Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan


Laporan laba rugi bisa menjadi indikator untuk melihat perkembangan
sebuah perusahaan. Perkembangan bisa dilihat dari kondisi keuangan di
perusahaan tersebut. Jika lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan
rugi, prospek perusahaan ke depan akan semakin meningkat.
Kondisi ini akan semakin diuntungkan jika diimbangi dengan
peningkatan alat produksi, sumber daya manusia dan lainnya. Untuk
mengetahui perkembangan perusahaan, harus diketahui data-data laba rugi

1
perusahaan. Dengan begitu, laporan laba rugi bisa dijadikan tolak ukur
perkembangan.

2.6 Neraca
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan dari entitas bisnis atau
perusahaan yang mencatat informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas
pemegang saham pada waktu tertentu. Laporan ini wajib dibuat oleh
entitas bisnis atau perusahaan karena menjadi panduan dalam memutuskan
keputusan bisnis.

Unsur-unsur dalam Neraca

1. Aset/harta.
Aset/harta adalah kekayaan yang dimiliki entitas bisnis, bisa berupa kas,
piutang, tanah, mesin, dan sebagainya. Jenis-jenis harta dibagi ke dalam 3
jenis, yaitu aset lancar, aset tetap, dan aset tidak berwujud.
2. Liabilitas/utang.
Liabilitas/utang adalah kewajiban perusahaan pada pihak lain yang harus
dibayar, dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Liabilitas dapat

1
dibagi menjadi dua, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka
panjang.

3. Ekuitas.
Modal atau ekuitas adalah uang atau barang yang digunakan sebagai dasar
untuk menjalankan pekerjaan. Ekuitas merupakan selisih aset dikurangi
dengan liabilitas, sehingga seringkali disebut sebagai aset bersih.

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Ekuitas = Aset – Liabilitas

Manfaat Neraca

1. Berlaku sebagai alat analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan


secara berkala, dari tahun ke tahun
2. Alat analisis likuiditas entitas bisnis untuk mengetahui kemampuan perusahaan
untuk melakukan kewajibannya
3. Alat analisis kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek

PT Piatto Indonesia
NERACA
Per 31 Desember 2018

AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva Lancar Utang Dagang Rp 20.000.000
Kas Rp 4.000.000 Utang Sewa Rp 10.000.000
Piutang Dagang Rp 20.000.000 Utang Bank Rp 40.000.000
Cad. Kerugian piutang -Rp 1.000.000
Perlengkapan Rp 2.000.000
Pers. Barang Rp 14.000.000
JUMLAH Rp 39.000.000 JUMLAH Rp 70.000.000
Aktiva Tetap EKUITAS
Kendaraan Rp 26.000.000 Modal Rp 50.000.000
Akum.pnystn Kendaraan -Rp 2.000.000 Prive -Rp 10.000.000
Gedung Rp 40.000.000 Laba/Rugi th 2018 Rp 19.000.000
Akum.pnystn. Gedung -Rp 4.000.000
Tanah Rp 30.000.000
JUMLAH Rp 90.000.000 JUMLAH Rp 59.000.000
TOTAL KEWAJIBAN &
TOTAL AKTIVA Rp129.000.000 Rp 129.000.000
MODAL

1
2.7 Arus Kas

Komponen dari Cash Flow

Terdapat 3 komponen dasar dalam membuat cash flow yang perlu kita
ketahui, yaitu:

a. Arus kas dari kegiatan bisnis (operating activities)

Arus kas ini merupakan arus kas yang bersumber dari kegiatan bisnis perusahan
baik berupa aliran kas masuk (cash in flow) maupun aliran kas keluar (cash out
flow). Contohnya: (Inflows) Penerimaan dari penjualan barang/jasa, royalti,
pendapatan lain. Penerimaan dari pendapatan sewa, restitusi pajak. Penerimaan
dari pemberian untuk bank dan penjualan sekuritas dari perusahaan efek.
Outflows Pembayaran kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran untuk
karyawan. Pembayaran klaim (asuransi), pembelian efek (perusahaan efek),
pengembalian kredit (bank), pembayaran biaya operasi.

b. Arus kas dari kegiatan investasi (investing activity)

Arus kas ini bersumber dari kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan
baik berupa aliran kas masuk (cash in flow) maupun aliran kas keluar (cash out
flow).
Inflows terdiri dari : Penerimaan kas dari penerbitan saham, penerimaan
kas dari penerbitan obligasi, wesel, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang,
hipotek.
Outflows terdiri dari: Pembayaran kas kepada pemiliki untuk menarik
atau menebus saham, pelunasan pinjaman, pembayaran kas oleh lessee (penyewa)
untuk mengurangi saldo liabilitas terkait sewa pembiayaan

c. Arus kas dari kegiatan pendanaan (financing activities)


Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
Inflows terdiri dari : Penerimaan kas dari penerbitan saham.Penerimaan kas dari
penerbitan obligasi, wesel, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, hipotek.

1
Outflows terdiri dari: Pembayaran kas kepada pemiliki untuk menarik atau
menebus saham. Pelunasan pinjaman, pembayaran kas oleh lessee (penyewa)
untuk mengurangi saldo liabilitas terkait sewa pembiayaan.

Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Operasi


Metode yang dapat digunakan:
1. Metode langsung : kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas
bruto diungkapkan.
2. Metode tidak langsung : laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
Dalam penyusunan laporan arus kas metode langsung, kegiatan operasi
perusahaan digolongkan dalam beberapa kategori utama. Dengan cara ini maka
data dapat lebih mudah dibaca dan dipahami. Jika dijadikan bahan pertimbangan
untuk mengambil keputusan dalam perusahaan, arus kas metode langsung juga
dinilai lebih presisi.
Anjuran perusahaan untuk menyusun laporan arus kas dengan metode
langsungdinyatakan dalam PSAK no. 2 "Entitas dianjurkan untuk melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung karena
metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.(Ikatan
Akuntan Indonesia, 2012:2.9)
Laporan arus kas salah satu komponen penting dalam pelaporan keuangan karena
memuat informasi keuangan berbasis kas.
Keunggulan metode langsung:
1. Menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas dari aktivitas operasi.
2. Informasi dalam bentuk penerimaan dan pengeluaran kas lebih dapat
menjelaskan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari
aktivitas operasi yang memadai untuk membayar utang,
3. Membiayai kembali kegiatan operasi, dan
4. Membayar dividen ke pemegang saham.
Keunggulan metode tidak langsung:
1. Berfokus pada perbedaan antara laba atau rugi bersih dengan arus kas
bersih dari kegiatan operasi.
2. Memberikan informasi yang menghubungkan laporan arus kas, laporan
laba rugi dan laporan posisi keuangan.

1
Format dan Komponen Arus kas

Cash Cash
Komponen Cash Flow
inflow outflow
1 Aliran kas dari operasi perusahaan
1.1 Kenaikan utang pajak x
1.2. Kenaikan utang dagang x
1.3 Biaya amortasi x
1.4 Amortisasi diskonto obligasi x
1.5 Penurunan item dibayar dimuka x
1.6 Kenaikan utang pada pegawai x
1.7 Penundaan Kenaikan pajak x
1.8 Depresiasi x
1.9 Kenaikan persediaan x
1.10Penurunan piutang dagang x
1.11 Kenaikan piutang dagang x
1.12 Penurunan utang dagang x
Aliran kas dari kegiatan investasi
2.1 Pembelian aset tetap 2 x
2.2 Pengeluaran investasi obligasi x
2.3 Penerimaan penjualan aset tetap x
Aliran kas dari kegiatan pendanaan
3.1 Kenaikan kas x
3.2 Penurunan kas 3 x
3.3 Pembayaran dividend x
3.4 Emisi (penerbitan) saham dan obligasi x

Cara Membuat Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Umumnya, ada 5 (lima) langkah untuk membuat laporan arus kas (cash flow
statement) yaitu adalah sebagai berikut:

1. Menghitung kenaikan dan penurunan kas


Langkah pertama untuk membuat laporan cash flow adalah menghitung
kenaikan atau penurunan kas perusahaan. Untuk menghitungnya, dapat melihat
neraca pada akun kas. Selain itu, juga dapat menghitung kenaikan dan
penurunan kas dengan melihat buku kas bank dan buku kas kecil.

2
2. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas
operasional
Kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada langkah kedua ini harus
memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan operasi. Kemudian, hitung
jumlahnya dan buatlah laporan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasional.

3. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas


investasi di laporan cash flow
Langkah ketiga ini sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan
jenis kegiatannya yakni kegiatan investasi. Kegiatan investasi misalnya,
pembelian / penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.
Perhatikan kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan
hitunglah berapa jumlah kas bersih yang digunakan.

4. Menghitung & melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas


pendanaan
Untuk melakukan perhitungan, kita dapat memasukkan nilai penambahan
atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan
ekuitas pemilik.

5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas
Langkah terakhir yakni menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih
dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2.8 Studi Kasus Laporan Keuangan


Laporan arus kas dengan metode tidak langsung.

Untuk membuat laporan kas, ada dua sumber data yang dibutuhkan, yaitu:

 Laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung


 Neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca periode
sebelumnya

2
Langkah 1: Data Laporan Laba Rugi Tahun 2018

Perhatikan contoh laporan rugi laba tahun 2018 berikut

PT Piatto Indonesia
LABA RUGI
01/01/2018-31/12/2018
Penjualan Rp 75.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 36.000.000
Laba Kotor Rp 39.000.000

Beban Pemasaran Rp 6.000.000


Beban Adm & Umum Rp 8.000.000
Beban Listrik, air, telp Rp 5.200.000
Beban pnystn kendaraan Rp 400.000
Beban Pnystn Gedung Rp 400.000
TOTAL BEBAN Rp 20.000.000

LABA Rp 19.000.000

Dari contoh di atas, bisa dilihat bahwa pada tahun 2018 PT Piatto Indonesia
mendapatkan keuntungan atau laba senilai Rp19.000.000.

Langkah 2: Mengumpulkan Data Neraca Tahun 2017 dan 2018


Laporan Neraca Tahun 2017

2
PT Piatto Indonesia
NERACA
Per 31 Desember 2017

AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva Lancar Utang Dagang Rp 30.000.000
Kas Rp 8.000.000 Utang Sewa Rp 20.000.000
Piutang Dagang Rp 16.000.000 Utang Bank Rp 60.000.000
Cad. Kerugian piutang -Rp 800.000
Perlengkapan Rp 3.000.000
Pers. Barang Rp 10.000.000
JUMLAH Rp 36.200.000 JUMLAH Rp 110.000.000
Aktiva Tetap EKUITAS
Kendaraan Rp 20.000.000 Modal Rp 11.000.000
Akum.pnystn Kendaraan -Rp 1.600.000 Prive
Gedung Rp 40.000.000 Laba/Rugi th 2017
Akum.pnystn. Gedung -Rp 3.600.000
Tanah Rp 30.000.000
JUMLAH Rp 84.800.000 JUMLAH Rp 11.000.000
TOTAL AKTIVA Rp 121.000.000 TOTAL KEWAJIBAN & MODAL Rp 121.000.000

Laporan Neraca Tahun 2018

PT Piatto Indonesia
NERACA
Per 31 Desember 2018

AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva Lancar Utang Dagang Rp 20.000.000
Kas Rp 4.000.000 Utang Sewa Rp 10.000.000
Piutang Dagang Rp 20.000.000 Utang Bank Rp 40.000.000
Cad. Kerugian piutang -Rp 1.000.000
Perlengkapan Rp 2.000.000
Pers. Barang Rp 14.000.000
JUMLAH Rp 39.000.000 JUMLAH Rp 70.000.000
Aktiva Tetap EKUITAS
Kendaraan Rp 26.000.000 Modal Rp 50.000.000
Akum.pnystn Kendaraan -Rp 2.000.000 Prive -Rp 10.000.000
Gedung Rp 40.000.000 Laba/Rugi th 2018 Rp 19.000.000
Akum.pnystn. Gedung -Rp 4.000.000
Tanah Rp 30.000.000
JUMLAH Rp 90.000.000 JUMLAH Rp 59.000.000
TOTAL AKTIVA Rp 129.000.000 TOTAL KEWAJIBAN &
MODAL Rp 129.000.000

2
Langkah 3: Membandingkan Kedua Neraca

PT Piatto Indonesia
NERACA
Tahun 2017 & 2018

Tahun 2018 2017 Net


AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Piutang Dagang Rp 20.000.000 Rp 16.000.0
Cad. Kerugian piutang -Rp 1.000.000 -Rp 80
Perlengkapan Rp 2.000.000 Rp 3.
Pers. Barang Rp 14.000.000 Rp 1

Aktiva Tetap
Kendaraan Rp 26.000.000
Akum.pnystn Kendaraan -Rp 2.000.0
Gedung Rp 40.00
Akum.pnystn. Gedung -Rp 4.
Tanah Rp 3
TOTAL AKTIVA Rp

KEWAJIBAN & EKUITAS


KEWAJIBAN
Utang Dagang
Utang sewa
Utang Bank
TOTAL KEWAJIBAN

EKUITAS
Modal
Prive

Laba/r
TOT
T

Pada kolom Net Change memperlihatkan kegiatan selama 1 tahun. Terdapat


selisih yang dihasilkan antara neraca tahun 2018 dengan neraca 2017.

2
Kelompok Aktiva
Jika angka pada kolom Net Change positif (tidak minus), maka terjadi
pengeluaran kas, sedangkan jika minus, maka terjadi penerimaan kas.
Kelompok Pasiva
Jika angka pada kolom Net Change positif (tidak minus) maka terjadi penerimaan
kas, dan jika minus, maka terjadi pengeluaran kas.

Langkah 4: Melakukan Penyusunan Laporan Arus Kas


Berdasarkan laporan laba rugi dan perbandingan neraca tahun 2017 dan 2018,
maka dapat digunakan untuk menyusun laporan cash flow.

Seperti yang diketahui bahwa membuat laporan arus kas memiliki tiga komponen.
- Arus Kas dari Kegiatan Bisnis (Operating Activities)
Berdasarkan dari data laba rugi tahun 2018 bahwa perusahaan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 19.000.000.
Berikut contoh perhitungan arus kas dari kegiatan operasional bisnis serta cara
membuat laporan tersebut.

Berdasarkan contoh di atas, diperoleh nilai pengurangan sebesar Rp7.000.000.

- Arus Kas dari Kegiatan Investasi


Arus kas bertambah karena adanya penurunan nilai aset tetap, sebaliknya arus kas
berkurang karena adanya kenaikan aset tetap.
Jika dilihat dari contoh di atas, didapati hasilnya adalah arus kas berkurang
sebesar Rp 6.000.000.

2
- Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Untuk mendapatkan nilai kegiatan pendanaan (financing activities) dapat
dilakukan dengan memindahkan angka pada kolom Net Change pada neraca tahun
2017 dan 2018 dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas.
Untuk yang nilai positif tetap biarkan saja dan yang nilainya negatif biarkan tetap
negatif.

Kemudian jumlahkan semua nilainya, pada contoh laporan di atas diperoleh


penambahan cash flow senilai Rp9.000.000.

- Total Cash Activities (Total Kegiatan Kas)


Total kegiatan cash didapat dari perhitungan nilai total [Operating Activities +
Investing Activities + Financing Activities], pada contoh laporan di atas diperoleh
hasil penurunan senilai Rp4.000.000.

- Cash Begining Balance (Saldo Awal Kas)


Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya, pada contoh
tersebut nilainya adalah Rp8.000.000.

- Expected Cash Ending Balance (Saldo Kas Seharusnya)


Saldo kas seharusnya diperoleh dari penjumlahan total aktivitas kas dengan saldo
awal kas pada Neraca Tahun 2018.
Berdasarkan contoh, diperoleh perhitungan Rp 8.000.000 (kas neraca
2017) dikurang Rp 4.000.000 (penurunan kas), sehingga didapatkan hasil sebesar
Rp 4.000.000

- Actual Cash Ending Balance (Saldo Akhir Kenyataan)


Saldo akhir kenyataan bisa didapatkan dari Neraca yang sedang berjalan, yaitu
Neraca Tahun 2017. Pada contoh tersebut nilainya adalah Rp4.000.000.

2
- Variance (Selisih)
Jika hasil dari perhitungan saldo kas dan saldo akhir hasilnya 0 (nol), maka telah
selesai.

PT Piatto Indonesia
Laporan Arus Kas
Tahun 2018
A Arus Kas dari Kegiatan Operasional (7,000,000)
B Arus Kas dari Kegiatan Investasi (6,000,000)
C Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan 9,000,000
D Total Aktivitas Kas (A+B+C) (4,000,000)
E Saldo Awal Kas (Dari Neraca 2017) 8,000,000
F Saldo Kas Seharusnya (E+D) 4,000,000

G Saldo Akhir Kenyataan (Dari Neraca 2018) 4,000,000

H Selisih (F-G) 0

Dalam laporan arus kas metode tidak langsung, penyusunannya dilakukan


berdasarkan pada buku kas atau bank. Untuk menggunakan metode ini, harus
melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan
operasional perusahaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan
pembiayaan.

2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi pada materi kali ini bahwa manajemen keuangan sangat berpengaruh dalam
Menentukan Keputusan Investasi, Keputusan Keuangan Perusahaan, Memutuskan
Pembagian Saham, dan Working Capital Decision. Selain itu Manajemen
keuangan neniliki tugas-tugas pokoknya, terdapat 3 tugas pokok manajemen
keuangan, yang pertama yaitu mendapatkan dana perusahaan, dana perusahaan
dibagi menjadi dua, yang pertama dana internal perusahaan dan yang kedua dana
eksternal perusahaan., tugas kedua manajemen keuangan yaitu menggunakan dana
perusahaan, dana tersebut digunakan untuk membayar kewajiban (utang).
Membiayai kegiatan operasional perusahaan, investasi atau pengembangan usaha
dan tugas yang terakhir adalah membaggikan laba usaha. Dalam menjalankan
tugas tersebut diperlukan hasil analisis dengan cara tertentu, salah satu cara
tersebut yaitu dengan membuat Neraca, Laporan Laba rugi, dan Arus Kas.

3.2 Saran
Dalam bergerak di bidang manajemen keuangan diperlukan kemampuan
dalam membuat berbagai laporan salah satunya neraca, laporan laba rugi dan arus
kas guna untuk memudahkan seseorang yang bekerja di bidang tersebut. Di
manajemen keuangan diharapkan dapat mengelola dana perusahaan agar
perusahaan dapat berjalan stabil.

2
DAFTAR PUSTAKA

Dr Ely Siswanto S.SOS, M. (2021). MANAJEMEN KEUANGAN DASAR.


Malang: Universitas Negeri Malang.

HUSNAN, S. (2019). MANAJEMEN KEUANGAN (Vol. 3). Uiversitas Terbuka.

IKATAN AKUNTAN INDONESIA. (2019). MANAJEMEN KEUANGAN.


JAKARTA PUSAT: IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

UNIVERSITY, B. (2020, oktober 1). BINUS Bussines school. Diambil kembali


dari binus.ac.id: https: //bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/fungsi-
manajemen-keuangan/

UNIVERSITY, B. (2020, Oktober 1). BINUS BussinesSchool. Diambil kembali


dari https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/fungsi-manajemen-
keuangan/

Anda mungkin juga menyukai