Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Sriwahyuni

Nim : 90400120087
Kelas : akuntansi C
Rmk : ALK

ANALISA PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH

Tujuan Analisa Pembiayaan:

Analisis pembiayaan di bank syariah bertujuan untuk:

1. Menilal kelayakan calon debitur / mitra


2. Menekan resiko akibat tidak terbayanya pembiayaan
3. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak

Jenis Aspek Yang Dianalisa:

1. Analisa kualitatif

Yaitu analisa terhadap kemauan bayar. Aspek yang dianalisa mencakup


karakter/watak dan komitmen dari nasabah.

2. Analisa kuantitatif

Yaltu analisa terhadap kemampuan bayar. Pendekatan yang dilakukan yaitu


untuk menentukan kemampuan bayar dan perhitungan kebutuhan modal kerja
nasabah adalah dengan pendekatan pendapatan bersih.

Prinsip Analisis Pembiayaan: Prinsip 6 C Analisis Pembiayaan:

1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition of Economy
6. Constraint

1. Karakter

Yaitu analisis watak calon debitur / mitra dengan tujuan mendapatkan


gambaran tentang kemauan bayar pemchan pembiayaan. Hal ini perlu ditekankan
pada nasabah di bank syariah adalah bagaimana sifat amanah, kejujuran,
kepercayaan seseorang nasabah
Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan penilaian watak/karakter yaitu
dengan menelite

 Riwayat calon debitur


 Reputasi colon debitur di lingkungan bisnis/usahanya
 Riwayat perusahaan
 Catatan Ariminal
 Riwayat hidup/pernikahan
 Gaya hidup
 Tingkat hubungan/kerjasama dengan bank - Kecenderungan bisnis selama
ini - Budaya perusahaan
 Legalitas usaha pemohon
 Akte pendirian badan usaha
 Informas! Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

2. Kapasitas

Yaltu analisis terhadap kemampuan nasabah dalam menjalankan usaha guna


sehingga dapat memperoleh laba mengembalikan pinjaman/pembiayaan dari laba
yang dihasilkan. Penilaian ini bermanfaat untuk mengukur sejauh mana calon
mudharib mampu melunasi utang-utangnya (ability to pay) secara tepat waktu,
dari hasil usaha yang diperoleh.

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan:

1. Pendekatan historis, yaitu menilal past performance, apakah menunjukan


perkembangan berdasarkan waktu ke waktu.
2. Pendekatan finansial, Jalah menilai masa depan performance dengan
keuangan kedepannya menilal memperkirakan kinerja keuangan
kedepannya

3. Modal

Yaitu analidis terhadap kesungguhan calon mudharib dalam menjalankan


usahanya yang dihat dan struktu modol sendiri / sell financing Makin besar modal
sendiri dalam perusahaan, sendiri semakin tinggi kesungguhan calon mudharib
mennyalonkan usahanya sehingga bank akan merasa lebih, yakin memberikan
pembiayaan Kemampuan modal sendiri akan menjadi banteng yang kuat bagi
usahanya terkendala ada goncangan dari luar, misalnya karana terkendala inflasi

4. Jaminan
Yaltu analisis terhadap Jaminan yang telah dimiliki yang diberikan debitur /
mitra kepada bank Penilaian ini meliputi Jenis, lokasi, bukti kepemilikan dan
bentuk kebendaan, melainkan juga bentuk Jaminan pribadi, rekomendasi dan
avails. Penilaiannya dapat ditinjau dari dua segi :

Beberapa jenis collateral / baginan pembiayaan yang dapat diterima bank


antara lain:

1. Tanah

Dalam melakukan analisa agunan tanch agar memperhatikan hak atas tanah
tersebut seperti Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Pakal atas Tanah Negara, dil
serta kepemilikan tanah tersebut.

2. Bangunan

Bagunan berupa bangunan yang umumnya dapat diterima bank berupa rumah
tinggal, rumah susun, pabrik, gudang atau hotel. Dalam melakukan analisa agunan
berupa bangunan agar memperhatikan hal-hal seperti lin Mendirikan Bangunan
(IMB), lokasi bangunan, luas bangunan, konstruksi bangunan, kondisi bangunan,
tahun pendirian/renovasi bangunan tersebut, peruntukan bangunan (rumah tinggal,
pabrik, gudang, hotel), tingkat marketabilitas, ketertarikan dengan bank lain, dan
status hukum (dalam kondisi sengketa atau tidak).

5. Condition of Economy

Yaitu analisis terhadap keadaan meliputi kebijakan pemerintah, politik, segi


budaya yang mempengaruhi perekonomian yang secara tidak mempengaruhi
kondisi usaha debitur / mitra. Penilaian kondisi ekonomi dapat dilihat dari:

 Keadaan konjungtur
 Peraturan-peraturan pemerintah
 Keadaan, politik dan perekonomian dunia
 Keadaan lain sangat mempengaruhi pemasaran.

6. Constraint

Yaitu Analisis terhadap hambatan-hambatan yang mungkin mengganggu


proses usaha debitur / mitra. Contoh: Pendirian suatu usaha pompa bensin yang
disekitarnya banyak bengkel las las atau pembakaran batu bata
.

Anda mungkin juga menyukai