Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS

KREDIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) DAN
PERSYARATAN
KREDIT
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Calon Debitur :

Mengajukan surat permohonan / mengisi formulir aplikasi berikut


kelengkapannya dengan lampiran antara lain sebagai berikut :

• Foto copy identitas pemohon (KTP, KK, buku nikah, dsb)


• Foto copy izin usaha
• Akta pendirian (awal beserta perubahannya)
• Foto copy agunan (SHM, BPKB, dll)
• Foto copy IMB (kalau diperlukan).
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Bank :

• Terima surat permohonan + diregister.


• Cek list kelengkapan dokumen.
• Cek SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa
Keuangan)-> jika tidak baik - ditolak, jika baik diproses.
• Wawancara serta on the spot.
• Buat surat penolakan jika pejabat pemutus mengatakan tidak layak.
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Bank ( lanjutan ) :

• Bila usaha calon debitur feasible -> bank akan memproses.


• Melakukan analisis ekonomi, pengumpulan dan pengecekan data.
• Membuat memorandum analisis kredit.
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Bank ( lanjutan ) :

Selanjutnya bank melakukan penilaian jaminan (taksasi jaminan) ->


melihat kemungkinan pemasaran.
• Proposal kredit yang lengkap diserahkan ke pejabat pemutus
untuk mendapat putusan.
• Setelah diputus -> Bank akan buat surat pemberitahuan dan
didalamnya memuat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh
calon debitur.
ANALISA KUALITATIF KREDIT
(METODE 5 C)
CHARACTER
TUJUAN ANALISA CHARACTER/WATAK:
• Melihat tanggung jawab, kejujuran, keseriusan bisnis, keinginan
untuk membayar semua kewajiban dengan seluruh kekayaan yang
dimiliki, sehingga bank dapat meyakini itikad baik peminjam dan
dapat mengetahui risiko atas kredit yang diberikan.
CHARACTER
RISIKO WATAK :
• Nasabah pindahan
• Informasi tidak benar/terbuka
• Cara berhubungan mendesak/iming iming/janji/pemberian hadiah
• Kurang dikenal
• Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/rekan bisnis, info OJK, catatan intern
bank, pesaing, dsb
• Tingkah laku moral
• Penarikan cek kosong, termasuk Daftar Hitam
• Catatan kriminal
• Manajemen tertutup, administrasi tidak tertib
• Ambisius, suka jalan pintas
• Tidak kooperatif dalam proses analisa
CHARACTER
Untuk melalukan analisa character, bisa dilakukan dengan menggunakan informasi bank yaitu
:

A. Informasi Otoritas Jasa Keuangan


- Sumber SLIK OJK
- Data lengkap menunjukkan kualitas kredit selama beberapa tahun terakhir
- Bersumber dari semua lembaga keuangan
B. Korespondensi antar Bank
- Data kurang akurat, kurang dapat dipercaya karena tergantung kepentingan bank/lembaga keuangan
pemberi data/mudah direkayasa.
- Keterangan sangat terbatas (hanya menunjukkan nominal kredit & kolektibilitas akhir)
CHARACTER
Kenali resiko info bank :
- Pemalsuan data oleh bank asal untuk menutupi kondisi sebenarnya
- Data tidak up to date
- Salah input (sengaja / tidak sengaja)
Mitigasi Resiko : verifikasi data Info Bank
Bandingkan Info Bank dengan :
- Rekening koran (tabungan/pinjaman)
- Neraca/laba rugi usaha
- Dokumen agunan/pengikat
CHARACTER
Hal penting mengenai infobank
- Untuk efektivitas kerja, pencairan informasi bank harus
dilakukan di awal proses kredit.
- Pastikan data debitur telah lengkap dan sesuai dengan kondisi
sebenarnya.
- Mintakan info bank untuk semua pengurus, pemilik, termasuk
suami istrinya tanpa terkecuali.
- Lengkapi informasi bank dengan print out rekening koran
tabungan/pinjaman di bank lain serta copy rekening
tabungan/pinjaman (minimal 2 tahun terakhir)
CAPACITY
MANAJEMEN PUNCAK :
• Kemampuan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan.
• Kemampuan merencanakan manajemen (rencana kerja, penetapan
standar operasional & anggaran).
• Kemampuan melaksanakan kegiatan manajemen organisasi
(penyusunan struktur, pendelegasian wewenang).
• Kemampuan melakukan evaluasi dan pengawasan.
CAPACITY
MANAJEMEN PRODUKSI :

• Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna


• Lokasi pabrik
• Persediaan yang menumpuk
• Ketergantungan terhadap suplier/bahan tertentu
• Produk inferior
• Banyak di sub kontrak
CAPACITY
MANAJEMEN PEMASARAN :

Kemampuan menjual produk :


• Angka penjualan masa lalu
• Angka proyeksi pemasaran
• Perencanaan, strategi pemasaran & marketing mix (bauran
pemasaran)

Resiko Kemampuan Manajemen Pemasaran :


• Lokasi kurang strategis, produk tidak diversifikasi, promosi terlalu
besar, ketergantungan konsumen tertentu, segmen terbatas
CAPACITY
MANAJEMEN PERSONALIA:
• Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari segi kualitas dan kuantitas
tenaga kerjanya
• Menilai kemampuan perusahaan memelihara hubungan yang baik
antara pegawai dengan perusahaan/pemilik.

Risiko Kemampuan Personalia :


• one man show, tua/sakit-sakitan, tidak ada regenerasi, tergantung
seseorang, produktifitas rendah, tumpang tindih tugas, SDM
terbatas.
CAPITAL
• Kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan
yang dibutuhkan.
• Kemampuan menanggung beban resiko (risk sharing).
• Kesungguhan debitur dalam mengelola usahanya.
CAPITAL
INDIKATOR UTAMA : DER
• DER adalah alat ukur ketergantungan debitur terhadap pihak luar
perusahaan
• Semakin tinggi DER, kemampuan perusahaan menanggung beban
pembiayaan semakin rendah, semakin tinggi resiko yang dihadapi
perusahaan
• Besarnya modal sendiri tidak mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam pembayaran hutangnya.
CAPITAL
PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI MODAL SENDIRI:

• Harus ada pemisahan aset secara jelas.


• Pemisahan secara jelas atas hutang.
• Perhitungan nilai aset harus didasarkan pada prinsip akuntansi
• Nilai Equity diperoleh dari pengurangan total aset dengan seluruh hutang.
• Debitur yang memiliki beberapa usaha agar dibuat neraca secara konsolidasi .
COLLATERAL
PERANAN AGUNAN KREDIT :

1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk


mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang agunan
apabila debitur cidera janji
2. Menjamin agar debitur berperan serta didalam transaksi
untuk membiayai dan mengembangkan usahanya.
3. Mendorong debitur untuk memenuhi perjanjian kredit
COLLATERAL
SYARAT AGUNAN KREDIT :
A.ASPEK EKONOMIS
1. Dapat diperjual belikan secara umum dan bebas
2. Nilainya lebih besar dibandingkan kreditnya
3. Dapat dipertukarkan
4. Nilainya stabil dan cenderung naik
5. Kondisi dan lokasi agunan strategis
6. Manfaat ekonominya lebih panjang
COLLATERAL
SYARAT AGUNAN KREDIT :
B.ASPEK YURIDIS

1. Benar-benar milik pihak yang bersedia mengagunkan


2. Tidak dalam sengketa
3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah dan masih berlaku serta
mempunyai kekuatan hukum.
4. Agunan dalam kondisi bebas
COLLATERAL
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA )

1. Agunan Pokok, meliputi seluruh assets


perusahaan baik yang dibiayai dengan kredit
maupun yg tidak langsung dibiayai dengan kredit
2. Agunan Tambahan, merupakan harta milik
debitur pribadi
COLLATERAL
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN ASPEK YURIDIS )

1. Agunan Kebendaan, meliputi seluruh benda bergerak


dan tidak bergerak, berwujud dan tidak berwujud
2. Agunan Penanggungan (borgtocht):
- Personal guarantee
- Corporate guarantee
- Bank guarantee
COLLATERAL
NILAI AGUNAN KREDIT

1. Nilai saat ini :


- Nilai Pasar Wajar (NPW)
- Nilai Likuiditas (NL)

2. Nilai akan datang/proyeksi :


- Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW)
- Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)
COLLATERAL
DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P )

1. PENILAIAN, dengan cara dan metode yang berlaku


2. PENGIKATAN,bukti pemilikan yang sah menurut hukum
3. PENGUASAAN,dapat dikuasai atas nama pemohon,shg apabila
dilikuidasi proses tdk panjang dan tdk butuh biaya besar.
4. PENGAMANAN,dapat ditutup dengan asuransi
5. PEMANFAATAN,sebagai sumber pembayaran kembali terhadap
kredit
COLLATERAL
RISIKO AGUNAN

1. Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat


2. Pengikatan barang agunan kurang sempurna
3. Harga barang agunan fluktuatif
4. Nilai barang agunan menurun
5. Barang agunan kurang marketable
6. Nilai agunan tidak mengcover nilai kredit
7. Agunan milik orang lain
CONDITION
1. PEMASOK
2. PEMBELI
3. PERSAINGAN
4. BARANG SUBSTITUSI
5. POTENSI CALON PESAING
6. PERATURAN PEMERINTAH
7. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
CONDITION
RISIKO CONDITION :
• PEMASOK, jumlah supplier sedikit, tidak ada bahan baku alternatif
• PEMBELI, pasar sasaran terbatas, bargaining power langganan tinggi
• PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing dominan, tdk ada asosiasi
industri
• BARANG SUBSTITUSI
• KONDISI PUBLIK, publik kritis, dll
• PERATURAN PEMERINTAH
• PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Anda mungkin juga menyukai