Anda di halaman 1dari 5

7.

CHARACTER TUJUAN ANALISA CHARACTER/WATAK: • Melihat tanggung jawab,


kejujuran,keseriusan bisnis, keinginan untuk membayar semua kewajiban dengan seluruh
kekayaan yang dimiliki, sehingga bank dapat meyakini itikad baik peminjam dan dapat
mengetahui risiko atas kredit yang diberikan.
8. CHARACTER RESIKO WATAK : • Nasabah pindahan • Informasi tidak benar/terbuka • Cara
berhubungan mendesak/iming iming/janji/pemberian hadiah • Kurang dikenal • Kurang
dipercaya pemasok/pelanggan/ rekan bisnis,info BI,catatan intern bank,pesaing,dsb • Tingkah
laku moral • Istri lebih dari 1 (simpanan) • Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam •
Catatan kriminal • Manajemen tertutup,adm tidak tertib • Ambisius,suka jalan pintas • Tidak
kooperatif dalam proses analisa
9. CAPACITY MANAJEMEN PUNCAK : • Kemampuan menetapkan visi, misi, tujuan dan
strategi perusahaan. • Kemampuan merencanakan manajemen (rencana kerja, penetapan
standar operasional & anggaran). • Kemampuan melaksanakan kegiatan manajemen
organisasi (penyusunan struktur,pendelegasian wewenang). • Kemampuan melakukan
evaluasi dan pengawasan
10. CAPACITY KEMAMPUAN MANAJ.PRODUKSI : • Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna •
Lokasi pabrik jauh • Persediaan yang menumpuk • Ketergantungan terhadap suplier/bahan
tertentu • Produk inferior • Banyak di sub kontrak
11. CAPACITY KEMAMP.MANAJ.PEMASARAN : Kemampuan nasabah menjual produk : •
Angka keragaan masa lalu • Angka proyeksi pemasaran • Perencanaan, strategi pemasaran
& marketing mix ( bauran pemasaran ) Resiko Kemamp.Manajemen Pemasaran : • Lokasi
kurang strategis, produk tidak diversifikasi, promosi terlalu besar, ketergantungan konsumen
tertentu, segmen terbatas
12. CAPACITY MANAJEMEN PERSONALIA: • Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari segi
kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya • Menilai kemampuan perusahaan memelihara
hub.yang baik antara pegawai dg perusahaan/pemilik. Resiko Kemampuan Personalia : “ one
man show,tua/sakit-sakitan,tidak ada regenerasi,tergantung seseorang, produktifitas
rendah,tumpang tindih tugas,SDM terbatas”.
13. CAPITAL • Kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang
dibutuhkan • Kemampuan menanggung beban resiko (risk sharing) • Kesungguhan debitur
dalam mengelola usahanya.
14. CAPITAL INDIKATOR UTAMA : D E R • DER adalah alat ukur ketergantungan debitur
terhadap pihak luar perusahaan • Semakin tinggi DER, kemampuan perush menanggung
beban pembiayaan semakin rendah, semakin tinggi resiko yang dihadapi perusahaan •
Besarnya modal sendiri tidak mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran
hutangnya.
15. CAPITAL KOMPONEN MODAL ; • Modal disetor • Laba ditahan • Tambahan modal disetor •
Modal sumbangan • Modal revaluasi • Hutang pada pesero
16. CAPITAL PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI MODAL SENDIRI: • Harus ada pemisahan
Assets secara jelas • Pemisahan secara jelas atas hutang • Perhitungan nilai assets hrs
didasarkan pada prinsip akuntansi • Nilai Equity diperoleh dari pengurangan total assets
dngan seluruh hutang • Debitur yang memiliki beberapa usaha agar dibuat neraca konsolidasi
17. CAPITAL RESIKO CAPITAL : • Leverage Ratio tinggi • Profitabilitas rendah • Prive/deviden
besar • Modal disetor belum notariil • Laba ditahan rendah • Pemilikan satu keluarga •
Pemilikan modal tidak dikenal • Modal revaluasi
18. COLLATERAL PERANAN AGUNAN KREDIT : • Memberikan hak dan kekuasaan kepada
bank untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang agunan apabila debitur
cidera janji • Menjamin agar debitur berperan serta didalam transaksi untuk membiayai dan
mengembangkan usahanya. • Mendorong debitur untuk memenuhi perjanjian kredit
19. COLLATERAL SYARAT AGUNAN KREDIT : A.ASPEK EKONOMIS • Dapat diperjual belikan
secara umum dan bebas • Nilainya lebih besar dibandingkan kreditnya • Dapat dipertukarkan
• Nilainya stabil dan cenderung naik • Kondisi dan lokasi agunan strategis • Manfaat
ekonominya lebih panjang
20. COLLATERAL SYARAT AGUNAN KREDIT : B.ASPEK YURIDIS • Benar-benar milik pihak
yang bersedia mengagunkan • Tidak dalam sengketa • Memiliki bukti kepemilikan yang sah
dan masih berlaku serta mempunyai kekuatan hukum • Agunan dalam kondisi bebas
21. COLLATERAL JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA) •
Agunan Pokok, meliputi seluruh assets perusahaan baik yg dibiayai dengan kredit maupun yg
tdk langsung dibiayai dengan kredit • Agunan Tambahan, merupakan harta milik debitur
pribadi
22. COLLATERAL JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN ASPEK YURIDIS) • Agunan
Kebendaan, meliputi seluruh benda bergerak dan tidak bergerak, berwujud dan tidak
berwujud • Agunan Penanggungan (borgtocht): - Personal guarantee - Corporate guarantee -
Bank guarantee
23. COLLATERAL NILAI AGUNAN KREDIT • Nilai saat ini : - Nilai Pasar Wajar (NPW) - Nilai
Likuiditas (NL) • Nilai akan datang/proyeksi : - Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW) - Proyeksi
Nilai Likuidasi (PNL)
24. COLLATERAL DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P ) •
PENILAIAN, dengan cara dan metode yang berlaku • PENGIKATAN,bukti pemilikan yang sah
menurut hukum • PENGUASAAN,dapat dikuasai atas nama pemohon,shg apabila dilikuidasi
proses tdk panjang dan tdk butuh biaya besar. • PENGAMANAN,dapat ditutup dengan
asuransi • PEMANFAATAN,sbg sumber pembayaran kembali thd kredit
25. COLLATERAL BENTUK PENGIKATAN AGUNAN • HAK TANGGUNGAN • HIPOTIK atau
CREDITVERBAND • GADAI ( PAND ) • FIDUSIA • CESSIE • PENANGGUNGAN HUTANG
(BORGTOCHT)
26. COLLATERAL RESIKO AGUNAN • Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat • Pengikatan
barang agunan kurang sempurna • Harga barang agunan fluktuatif • Nilai barang agunan
menurun • Barang agunan kurang marketable • Nilai agunan tidak mengcover nilai kredit •
Agunan milik orang lain
27. CONDITION • PEMASOK • PEMBELI • PERSAINGAN • BARANG SUBSTITUSI • POTENSI
CALON PESAING • PERATURAN PEMERINTAH • PERDAGANGAN INTERNASIONAL
28. CONDITION Resiko CONDITION : • PEMASOK, juml suplier sedikit, tidak ada bahan baku
alternatif • PEMBELI, pasar sasaran terbatas, bergaining power langganan tinggi •
PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing dominan,tdk ada asosiasi industri • BARANG
SUBSTITUSI • KONDISI PUBLIK,publik kritis, perlindungan konsumen berlebihan,dll •
PERATURAN PEMERINTAH • PERDAGANGAN INTERNASIONAL
29. ANALISA LAPORAN KEUANGAN(Analisa Ratio)
30. MANFAAT RATIO KEUANGAN • Sebagai EARLY WARNING SIGN • Mengenali kemampuan
perusahaan secara umum dari aspek finansial • Memusatkan Perhatian pemutus kredit •
Melihat dua angka secara bersamaan • Menceritakan kondisi keuangan perusahaan.
31. JENIS RATIO KEUANGAN RATIO KEUANGAN YANG POKOK : • Ratio Profitabilitas • Ratio
Perputaran (aktivitas) • Ratio Likuiditas • Ratio Leverage (solvabilitas)
32. RATIO PROFITABILITAS • Menilai kinerja perusahaan dalam menciptakan profit ( laba ) •
Mencerminkan kinerja perusahaan dan resikonya • Metode : membandingkan indikator laba
dengan berbagai ukuran kegiatan (misalnya penjualan, modal, assets)
33. RATIO PROFITABILITAS GROSS PROFIT MARGIN : • Menunjukkan kemampuan
perusahaan menutup biaya barang (HPP) atau mencerminkan jumlah uang yang untuk
menutupi biaya operasional,biaya bunga dan pajak, untuk memperoleh laba. • Rumus :
Penjualan – HPP x 100% =.….% Penjualan
34. RATIO PROFITABILITAS NET PROFIT MARGIN : • Menunjukkan kemampuan memperoleh
penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya-biaya. •
Rumus : Laba bersih Penjualan
35. RATIO PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE): • Menunjukkan kemampuan
perusahaan memperoleh laba dari investasi rata-rata yang telah ditanamkan • Rumus : Laba
bersih Modal
36. RATIO PROFITABILITAS RETUR ON ASSETS (ROA): • Menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan • Rumus : Laba bersih Total Assets
37. RATIO PROFITABILITAS ROE dan ROA : • Dalam keadaan normal dan bagi perusahaan
yang sehat, lazimnya ROE > ROA • Dalam periode yang sama bisa terjadi ROE naik tapi
ROA turun, hal ini menunjukkan bahwa : melihat satu ratio saja tdk cukup, tambahan aktiva
tidak dibiayai dari modal, Dari mana pendanaannnya ??? Dapat dilihat dari analisa Leverage
38. LEVERAGE RATIO • Mengukur seberapa besar peranan dana pihak ketiga
(hutang)digunakan untuk pembiayaan perusahaan • Hutang adalah comitment yang
berdasarkan kontrak dan mengandung kewajiban mengangsur pokok/bunga yang tetap • Bila
komposisi tidak seimbang, perusahaan bisa bangkrut.
39. LEVERAGE RATIO TOTAL LEVERAGE RATIO : • Membandingkan antara hutang dengan
total assets perusahaan • Memberikan sinyal seberapa aman uang kreditur dijamin dengan
assets perusahaan • Resiko turunnya assets dapat menyebabkan tidak terbayarnya hutang •
Rumus : Total Hutang Total Assets
40. LEVERAGE RATIO DEBT to EQUITY RATIO ( D E R ): • Melihat seberapa besar sharing
pemilik perusahaan dalam mengelola usahanya • Resiko yang melekat apabila sharing
pemilik kecil, maka peluang terjadinya “ Moral Hazard ” besar. • Rumus : Total Hutang Equity
41. RATIO PERPUTARAN • Melihat efisiensi penggunaan assets oleh perusahaan • Menghitung
waktu yang dibutuhkan dalam siklus operasi perusahaan • Ratio-ratio perputaran : -
Perputaran Aktiva - Perputaran Aktiva Tetap - Perputaran Piutang - Perputaran Persediaan
42. RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN AKTIVA : • Mengukur efisiensi penggunaan aktiva
total • Kelemahannya tidak jelas, aktiva mana yang tetap atau lancar yang tidak efisien •
Rumus : Penjualan Aktiva
43. RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP: • Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva tetap • Apabila rationya rendah, mengindikasikan bahwa banyak aktiva tidak produktif
(kapasitas tdk terpakai) • Rumus : Penjualan Aktiva Tetap
44. RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN PIUTANG DAGANG : • Menunjukkan jumlah siklus
dan pengumpulan piutang dagang dalam satu tahun • Rumus : Penjualan Piutang Dagang
45. RATIO PERPUTARAN DAY Of RECEIVABLE ( D O R ) : • Menunjukkan waktu rata-rata
(dalam hari) yang diperlukan menagih piutang dagang (dalam satu siklus) • Rumus : Piutang
Dagang x…hari = …hari Penjualan
46. RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN PERSEDIAAN : • Menunjukkan siklus berputarnya
persediaan dalam satu tahun • Rumus : HPP Persediaan
47. RATIO PERPUTARAN DAY Of INVENTORY ( D O I ) : • Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus persediaan • Rumus : Persediaan x …hari = …hari HPP
48. RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN HUTANG DAGANG : • Menunjukkan siklus
berputarnya persediaan dalam satu tahun • Rumus : HPP Hutang Dagang
49. RATIO PERPUTARAN DAY Of PAYABLE ( D O P ) : • Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus hutang dagang • Rumus : Hutang Dagang x …hari = …hari HPP
50. RATIO PERPUTARAN SIKLUS OPERASI : • Menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan
perusahaan untuk menggunakan kas untuk membeli/memproduksi barang dan menjual,
sampai menerima kas dari hasil penjualan barang • Rumus : (WCTO) WCTO = DOR + DOI
51. RATIO LIKUIDITAS • Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek tepat pada waktunya • Ratio-ratio Likuiditas yang penting : - Current Ratio -
Quick Ratio
52. RATIO LIKUIDITAS CURRENT RATIO : • Mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan assets lancar (aktiva Lancar) •
Rumus : Aktiva lancar (current assets) Hutang lancar (current liabilities)
53. RATIO LIKUIDITAS QUICK RATIO : • Inventory dianggap kurang likuid • Inventory
dikeluarkan dari aktiva lancar • Rumus : Aktiva lancar - inventory Hutang lancar
54. KEGUNAAN RATIO KEUANGAN BAGI KREDITUR (BANK) • MENILAI HASIL
OPERASIONAL PERUSAHAAN • MEMAHAMI SIFAT-SIFAT INDUSTRI • MEMPERKIRAKAN
KEBUTUHAN DANA PERUSAHAAN • INDIKATOR DALAM MONITORING (DITETAPKAN
DALAM PERJANJIAN KREDIT)
a. PT. Guntur Madu Putra adalah perusahaan yang bergerak di bidang trading besi bekas yang dimana Cadeb
mendapatkan bahan besi dari para supplier yang sudah bekerja sama dan tertuang di dalam SPK kemudian
dijual kepada customer / bouwheer. Dalam hal penjualan bahan scrap ke customer / bouwheer, Cadeb terikat
dengan perjanjian kerjasama untuk memastikan kuantitas dari besi yang dijual terpenuhi serta standart harga
jual sesuai dengan standart yang ada di pasaran.
b. Saat ini Cadeb mengajukan pinjaman / pembiayaan untuk kerjasama dengan PT Asian Isuzu Casting Center
c. PT Asian Isuzu Casting Center merupakan perusahaan yang bergerak dalam hal pengelolaan limbah ex
produksi yang menghasikan limbah besi sisa produksi yang bisa mencapai 5.000-20.000 Ton/tahun.
d. Skema kerjasama PT. Guntur Madu Putra dengan PT. Asian Isuzu Casting Center adalah dengan cara
deposit sebesar Rp.2.000.000.000 dan akan berkurang setiap adanya pengiriman barang per kirim
e. Mekanisme deposit menggunakan penyusutan timbang bayar, apabila deposit telah berkurang, dengan
mekanisme tersebut, maka PT. Asian Isuzu Casting Center wajibkan untuk mengisi deposit yang telah
menyusut tersebut.
f. Kontak kerjasama antara kedua belah pihak berlaku selama 3 (tiga) tahun s/d 28 januari 2022 dengan opsi
diperpanjang.
g. Nilai Proyek bahan baku dari PT. Asian Isuzu Casting Center sebesar Rp 4.750/kg, dimana biaya tambahan
cadeb membayar ke subcont (borongan) untuk biaya pemotongan, biaya transportasi dan biaya koordinasi
sebesar Rp 500-1.000/kg.
h. Saat ini cadeb memiliki kontrak kerja sama dengan PT. Asian Isuzu Casting Center yang memasok besi
scrap dengan nilai sebesar 100 s/d 500 ton perbulan. PT. Asian Isuzu Casting Center merupakan
perusahaan yang bergerak dalam hal pegecoran bahan logam yang mensuplai bahan baku suku cadang
kepada :
 IJTT Co.ltd
 Isuzu Motor Asia Limited
 Isuzu Motor Limited
i. Selain pengadaan bahan besi dengan skema kerjasama, Cadeb juga mengambil bahan baku dari pengepul
retail dengan bobot 50-100 ton/bulan. Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan kuantitas yang diminta
oleh customer / bouwheer. Setiap seminggu sekali pengepul-pengepul ini mengirimkan besi ke PT. Guntur
Madu Putra untuk di timbang lalu kemudian di kirimkan atau di salurkan ke pabrik peleburan besi. cadeb
hanya mengambil spread/selisih sebesar Rp 700/kg. Pada saat ini cadeb telah bekerja sama dengan
beberapa pengepul besar yang berlokasi di Jakrarta, Bekasi dan Karawang. Dalam 1 bulan masing-masing
pengepul tersebut dapat mengirimkan 4 Mobil truk yang berisi besi bekas dengan bobot 16 s/d 25 ton /truk.
j. Berdasarkan hasil trade checking dengan cara kunjungan langsung oleh KaKas dan CA pusat ke PT AICC
bertemu dengan key person Kepala Divisi HR dan GA (General Affair), PT. Guntur Madu Putra sudah
bekerjasama dengan PT AICC selama 25 tahun. Rata-rata besi yang dapat di supply oleh Cadeb kepada PT
SMS Steel adalah sebanyak minimal 100 ton/bulan
k. Cara pembayaran atas pekerjaan dilakukan oleh PT AICC kepada cadeb dengan pembayaran tempo paling
lambat selama 14 hari. PT. Guntur Madu Putra membayar ke perusahaan yang bekerjasama dan
perorangan/pengepul tersebut dibayarkan secara cash atau deposit di awal (deposit menurun atau deposit
diambil ketika habis kontrak)
l. Berdasarkan informasi yang diperoleh, untuk harga jual dan beli besi akan bersifat fluktuatif tergantung dari
permintaan dan persediaan yang ada di pasaran.

55. Harga scrap Besi saat ini digolongkan ke beberapa tipe grade besi, range harga antara Rp 6.000 –
Rp 7.400, penggolongan grade besi sebagai berikut :
- Besi Kelas A
Besi yang ada di kelompok ini memiliki tebal minimal 6mm dan jenis barangnya antara lain Besi IWF/H-
Beam, pipa, besi beton, plat, rel kereta, besi sisa fabrikasi, blok mesin, rantai kapal, besi as, roda kereta
api, plat kapal. Biasanya pihak pabrik akan menerima dalam ukuran antara 50 - 180 cm. Kondisi barang
tidak terlalu banyak karat atau lapisan cat / chrome.
- Besi Scrap Kelas B
Besi yang ada di kelompok ini memiliki tebal minimal 3 - 5 mm dan jenis barangnya antara lain plat tipis,
potongan plat, velg mobil, sisa pemotongan coil. Biasanya pihak pabrik akan menerima dalam ukuran
antara 50 - 180 cm. Kondisi barang tidak terlalu banyak karat atau lapisan cat.
- Besi Kelas C
Besi yang ada di kelompok ini memiliki tebal minimal 2 – 3 mm dan jenis barangnya antara lain kawat
seling/kawat sling, seng pabrik, paku, plat body mobil bekas, drum oli. Biasanya pihak pabrik akan
menerima dalam ukuran antara 50 – 180 cm. Kondisi barang tidak terlalu banyak karat atau lapisan cat.
- Besi Kelas D
Besi yang ada di kelompok ini memiliki tebal minimal 1 – 2 mm dan jenis barangnya antara lain sisa
serutan/bubutan, kaleng susu, seng berkarat, kawat las, velg sepeda. biasanya pihak pabrik akan
menerima dalam ukuran antara 50 – 180 cm. Kondisi barang sebagian besar ber karat

56.

Anda mungkin juga menyukai