Anda di halaman 1dari 32

Manajemen Piutang

PENGERTIAN
• Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang
akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu.
• Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi
karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau
alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit.
• Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan
omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko
tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan
investasi yang lebih besar.
• Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian
karena menunggak atau bahkan tidak
tertagih.
• Semakin lama piutang tertunggak akan
semakin besar investasi yang dibutuhkan.
• Ditinjau dari perputaran kas dapat
digambarkan
sebagai berikut.
Ruang Lingkup Manajemen Piutang
• Kebijaksanaan kredit (standar kredit/kualitas rekening yang
diterima, jangka waktu /periode kredit yang diberikan,
discount/potongan tunai yang diberikan untuk pembayaran
yang lebih awal

• Kebijaksanaan pengumpulan piutang, dan faktorfaktor lain


yang relevan.

• Keputusan kredit ini menyangkut tradeoff antara


keuntungan(marginal profit) dan biaya tambahan (marginal
cost) yang disebabkan oleh perubahan dalam salah satu atau
kombinasi elemen-elemen tersebut
Faktor Yang Mempengaruhi
Besarnnya Piutang
1. Volume penjualan kredit, semakin besar volume penjualan
kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam Piutang

2. Syarat pembayaran (termin), semakin lama masa kredit,


semakin besar invesatasinya.

3. Ketentuan tentang pembatasan kredit, batasan kredit dapat


berupa kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit
perpelanggan makin besar investasi yang diperlukan) dan
kualitatif (selektif terhadap pelanggan kredit, makin ketat
seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam piutang).
Faktor Yang Mempengaruhi
Besarnnya Piutang
4. Kebijakan pengumpulan piutang, pengumpulan piutang
dapat bersifat aktif (menggunakan debt collector)
pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu
tambahan biaya pengumpulan piutang, atau pasif yaitu
keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko
tertunggaknya piutang lebih besar.

5. Kebiasaan membayar dari para langganan, apabila


sebagian besar pelanggan membayar pada masa diskon
(termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih kecil,
tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan
menunggak, perlu invstasi yg besar
Penilaian Kredit
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit
yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh
karena itu banyak perusahaan yang berusaha
mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan
lima “C” atau tujuh “P” sebelum memberikan
persetujuan kredit.

Ini diukur dari record tahun sebelumnya, atau


dengan observasi fisik pada pabrik dan toko
pelanggan.
Aspek Penilaian Kredit

7P 5C
• Personality  Character
• Purpose  Capacity
• Prospect  Capital
• Payment  Collateral
• Profitability  Condition of
• Protection economic
• Parti
7P
1. Personality
Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya
(kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya), hobi,
keadaan keluarga (istri, anak),social standing (pergaulan dalam masyarakat
serta bagaimana pendapat masyarakat tentang dirisi peminjam), serta hal-hal
lain yang erat hubungannya dengan kepribadian si peminjam 

2.Purpose
Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan
digunakannya untuk berdagang, atau untuk membeli rumah atau untuk tujuan
lainnya.

3. Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari bidang usaha
atau kegiatan usaha si peminjam. Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha
peminjam selama beberapa bulan/tahun, perkembangan keadaan ekonomi
perdagangan, keaadaan ekonomi/perdagangan sektor usaha si peminjam,
kekuatan keuangan perusahaan yang dibuat dari earning power (kekuatan
pendapatan/keuntungan) masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
4. Payment
Mengetahui bagaimana perkiraan pembayaran kembali pinjaman
yang akan diberikan.Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan
tentang prospek, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga
dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau
dari waktu serta jumlah pengambilannya.

5. Profitability
Menilai berapa tingkat keuntungan yang akan diraih calon
debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama makin besar
atau sebaliknya.

6. Protection
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan
mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan
barang, orang atau asuransi.

7. Parti
Bertujuan mengklasifikasi calon debitur berdasarkan modal,
loyalitas, dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan
menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas.
5C
• CHARACTER
Menunjukan kemungkinan perusahaan untuk secara jujur memenuhi
kewajibannya,
faktor ini menunjukkan kesanggupan atas tiap transaksi kredit yang
dilakukannya
• CAPACITY
Kemampuan perusahaan yang ditunjukan dengan kinerja usahanya
pada
Waktu yang lama
• CAPITAL
Mengukur posisi keuangan perusahaan nasabah yang ditunjukan oleh
rasio
Keuangan
• COLLATERAL
Mencerminkan aktiva perusahaan yang dijadikan jaminan atas usulan
Pinjamannya
• CONDITION OF ECONOMIC
Melihat pengaruh langsung dari perubahan ekonomi secara umum
terhadap
Perkembangan perusahaan
Langkah-langkah pencegahan
resiko tidak tertagihnya piutang.

1. Penentuan besarnya resiko yang akan ditanggung perusahaan


berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
2. Kemampuan debitur memenuhi kewajibannya, hal ini dapat
diukur dengan likuiditas dan rentabilitas. Selain itu perlu
dipertimbangkan “soliditas”:
a. soliditas komersiil
b. solidits finansiil
c. soliditas moril
3. Membuat klasifikasi kredit tiap pelanggan

4. Mengadakan seleksi calon pelanggan, berdasar sejarah


kredit dapat ditentukan pelanggan mana yang dapat
ditambah plafon kredit, diturunkan, atau tetap.
Keuntungan dalam politik penjualan
kredit

• kenaikan hasil penjualan


• kenaikan laba
• memenangkan persaingan
Biaya yang timbul akibat piutang

• biaya penghapusan pihutang


• biaya pengumpulan pihutang
• biaya administrasi
• biaya sumber dana
Kegiatan manajemen piutang
• perencanaan jumlah dan pengumpulan pihutang

• pengendalian pihutang
 penyaringan langganan
 penentuan risiko kredit
 penentuan potongan-potongan ( return )
 penetapan ketentuan-ketentuan dalam menghadapi
para penunggak
 pelaksanaan administrasi yang berhubungan dengan
penarikan kredit

• penggunaan ratio-ratio
Perputaran piutang
• Periode perputaran pihutang tergantung dari
panjang pendeknya ketentuan waktu yang
dipersyaratkan dalam syarat pembayaran
kredit
  Perputaran piutang (receivable turnover) dipengaruhi
oleh syarat pembayaran dan kecenderungan debitur
untuk menepati janji pembayarannya.
 Receible Turnover = net credit sales
average receivable
Average collection period = 360
receivable turnover
 Apabila rata-rata hari pengumpulan piutang lebih lama
dari batas pembayaran, maka cara pengumpulan
piutang kurang efisien.
kemungkinan resiko piutang yang
akan terjadi
• Piutang macet
• Biaya pengumpulan besar
• Biaya dana besar
• Modal kerja besar
Hal penting dalam pengelolaan
piutang
• Standar kredit
• Jangka waktu kredit
• Motivasi cepat membayar
• Penjualan secara kredit akan berdampak
positip (kenaikan omset penjualan) dan
negatif, seperti kerugian karena piutang tak
tertagih dan atau biaya kesempatan
(opportunity cost)
• Pertimbangan untuk memperketat atau
mempermudah pemberian kredit, dapat
dilakukan dengan memperhatikan cost dan
benefit bila akan mengambil keputusan.
Langkah-langkah Penentuan Risiko Kredit

o Penentuan batas tertinggi risiko kredit.


misal; dalam 5 tahun terakhir terjadi kredit yang
tidak tertagih 4%, 3%, 5%, 6%, dan 5%. Maka
dapat ditentukan batas tertinggi sebesar 6% dari
penjualan kredit.

o Mengadakan klasifikasi pelanggan.

o Seleksi pelanggan tetap.


Perputaran Piutang
• Merupakan periode waktu terikatnya dana pada
piutang
Kas  Inventory  Piutang  Kas
• Periode perputarannya piutang tergantung dari
panjang pendeknya ketentuan waktu yang
dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit
Penjualan netto kredit
• Tingkat perputaran piutang = ------------------------------
Rata-rata piutang
 Penjualan netto kredit adalah semua penjualan kredit
sesudah dikurangi potongan-potongan.
 Rata-rata piutang dapat dihitung dari piutang awal (neraca
awal) ditambah piutang akhir (neraca akhir) dibagi dua.
Pengumpulan Piutang
• Rata-rata pengumpulan piutang :

365 hari
---------------------------------------- = ……… hari
Tk. Perputaran piutang

Catatan : leteratur Amerika biasanya menggunakan


angka 365 hari dalam menentukan rata-rata
pengumpulan piutang.
Pengumpulan Piutang

Kegunaan Hari rata2 pengumpulan piutang untuk


menilai efisiensi dalam pengumpulan piutang:
1.Efisien
Jika rata2 pengumpulan piutang < waktu piutang
yang telah ditetapkan.
2.Inefisien
Jika rata2 pengumpulan piutang > waktu piutang
yang telah ditetapkan.
CONTOH
2007 2008
• Penjualan kredit ............... Rp. 100 juta Rp. 100 juta
• Piutang awal tahun... ........ Rp. 20 juta Rp. 30 juta
• Piutang akhir tahun........... Rp. 30 juta Rp. 10 juta
• Rata-rata piutang ........... Rp. 25 juta Rp. 20 juta

• Tingkat perputaran piutang 4 kali 5 kali


• Rata-rata pengumpulan piutang 91 hari 73 hari

Dapat dibandingkan dengan:


1. batas waktu pembayaran
2. rata-rata periode sebelumnya,
3. rata-rata perusahaan lain yang sejenis usahanya.
Latihan Soal

Keterangan 2007 2008


Net Credit Sales 200.000.000 300.000.000
Receivable :
Awal tahun 35.000.000 45.000.000
Akhir tahun 45.000.000 55.000.000
Average Receivables 40.000.000 50.000.000

Receivables Turnover ? ?
Average Collection Period ? ?
Analisis Ekonomi
Penjualan Tunai VS Penjualan Kredit

Perusahaan KRESNO di Dworowati semula melakukan


penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap
tahun rata-rata sebesar Rp 800.000.000,00
Perusahaan merencanakan akan menawarkan syarat
penjualan n/ 60. Ini berarti bahwa pembeli bisa
membayar pembelian mereka pada hari ke 60.
Diperkirakan dengan syarat penjualan yang baru
tersebut akan dapat meningkatkan penjualan sampai
dengan Rp 1.050.000.000,00. Profit margin yang
diperoleh sekitar 15%
Apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit
jika biaya dana sebesar 16 % ?
ANALISA PENJUALAN KREDIT TANPA
DISKON DENGAN PENJUALAN TUNAI

Manfat
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan
15 % x (Rp 1.050.000.000 – Rp 800.000.000) =Rp 37.500.000,00
Pengorbanan :
Perputaran piutang = 365 : 60 hari = 6 kali/satu tahun.
Rata-rata piutang Rp 1.050.000.000,00 : 6 =Rp 175.000.000,00
• Dana yang diperlukan untuk membiayai dana yang diinvestasikan
dalam Piutang sebesar harga pokoknya
85 % x Rp 175.000.000,00 = Rp 148.750.000,00
• Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan
piutang
16% x Rp 148.750.000,00 = Rp 23.800.000,00

Tambahan manfaat bersih = Rp 37.500.000,00 - Rp 23.800.000,00


= Rp 13.700.000,00
Menjual Secara kredit dengan Diskon

Berdasarkan contoh dimuka misalnya


perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20
n/60. Diperkirakan 50% akan memanfaatkan
diskon dan sisanya membayar pada hari ke 60.

Apakah perusahaan menjual dengan diskon


atau menjual tanpa diskon????
 Manfaat Tambahan keuntungan

15 % x (Rp 1.050.000.000 – Rp 800.000.000) = Rp 37.500.000

 Pengorbanan
- Periode pengumpulan piutang = (50% x 20) + (50% x 60) = 40 hari

- Perputaran piutang = 365 : 40 = 9 kali


- rata2 piutang = Rp 1.050.000.000 : 9
= Rp 116.666.600
- Dana yang dibutuhkan = 85% x Rp 116.666.600
=Rp 99.166.000
Jml Pengorbanan :
- Biaya Modal = 16% x Rp 99.166.000 = Rp 15.866.000
- Diskon = 2% x 50% x Rp 1.050.000.000 = Rp 10.500.000 +
Rp 26.366.000
 Tambahan Keuntungan
= Rp 37.500.000 - Rp 26.366.000 = Rp 11.134.000
Quiz........
Sebelum menerapkan kebijakan kredit, dalam 1 tahun PT
Royal mampu mendapatkan omset penjualan rata2 sebesar
Rp 1,2 M
Tahun depan perusahaan berencana menjual secara kredit
dengan syarat n/30.
Dengan kebijakan tersebut, direncanakan perusahaan
mampu meningkatkan omset penjualan menjadi Rp 1,8 M
dengan profit marjin 10%
Apakah sebaiknya perusahaan menerapkan penjualan tunai /
kredit jika bunga di pasar 18%

Anda mungkin juga menyukai