Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana mekanisme AYDA pada bank umum?

 Penyelesaian kredit macet dengan cara AYDA ialah alternatif


penyelesaian kredit macet yang pelaksanaannya paling lama 1 (satu)
tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Peraturan Bank
Indonesia Nomor 13/26/PBI/201;

 Dengan Merujuk pada ketentuan Pasal 1 angka 15 PERATURAN BANK


INDONESIA NOMOR 14/ 15 /PBI/2012 TENTANG PENILAIAN KUALITAS ASET
BANK UMUM menyebutkan bahwa “Agunan yang Diambil Alih yang
untuk selanjutnya disebut AYDA, adalah aset yang diperoleh Bank, baik
melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan
secara sukarela sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa
untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada Bank”

2. Draft-draft apa saja yang dibutuhkan dalam mekanisme AYDA pada bank?

 Bank wajib memiliki kebijakan dan prosedur tertulis AYDA.


 Bank wajib menilai AYDA pada saat pengambilalihan agunan atas dasar
NRV (Net Realizable Value).
 Penetapan Net Realizable Value wajib dilakukan oleh Penilai
Independen untuk AYDA dengan nilai Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) atau lebih.
 Maksimum net realizable value adalah sebesari nilai Pembiayaan yang
diselesaikan dengan AYDA.
 Bank yang mengambilalih agunan sebagaimana dimaksud wajib
mencairkan AYDA paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal
pengambilalihan.
 Bank wajib mendokumentasikan upaya pencairan AYDA.
 Kualitas Aktiva Non Produktif dalam bentuk AYDA digolongkan sebagai
berikut:
a. Lancar, apabila AYDA dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun;
b. Macet, apabila AYDA dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun

3. Manfaat dan kekurangan dilakukannya AYDA pada Bank?

Beberapa manfaat bank melakukan AYDA ialah Aset didapatkan dari proses
lelang dan Aset didapatkan dari proses jual beli dibawah tangan dengan
persetujuan dari pemilik agunan atw diberikan secara sukarela untuk
dilakukan penjualan tanpa melalui proses lelang.
Salah satu manfaat bank melakukan AYDA adalah bank dapat melakukan
penjualan objek agunan dibawah tangan, karena berdasarkan Pasal 20
ayat (2) UU Hak Tanggungan penjualan Hak Tanggungan hanya dapat
dilaksanakan apabila ada kesepakatan antara pemberi Hak Tanggungan
dan pemegang Hak Tanggungan, bank tidak mungkin melakukan penjualan
dibawah tangan terhadap objek Hak Tanggungan atau agunan kredit itu
apabila debitor tidak menyetujuinya.
Kekurangan pelaksanaan AYDA ialah belum adanya keputusan yang jejelas
dan tegas terkait dengan pelaksanaan ADYA. Selain itu Kendala eksternal
yang terjadi sehubungan dengan penyelesaian kredit macet melalui
pengambilalihan asset debitur (AYDA) adalah dari pihak ketiga, terutama
pemilik dari tanah dan bangunan yang dijaminkan oleh debitur kepada
bank. Kendala eksternal yang ketiga adalah dari negara

Anda mungkin juga menyukai