Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PEMBIAYAAN

#02 ANALISIS
KELAYAKAN
Dona Ramadhan, S.IP., M.M
STEBI Global Mulia Sem II 2020
OUTLINE
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

1. Lembaga Keuangan
2. Jenis Pembiayaan
3. Analisis Kelayakan
4. Kesimpulan
MUTIARA HIKMAH
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu,


Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

َّ ‫صلَّى‬
‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َع ْش ًرا‬ َ ‫صلَّى َعلَىَّ َواحِدَ ًة‬
َ ْ‫َمن‬
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan
bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)
LEMBAGA KEUANGAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Sistem Keuangan (Mishkin & Eakins, 2018)


LEMBAGA KEUANGAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

BANK DIGITAL

NON BANK NON DIGITAL

1. Dari bidang usaha, Lembaga keuangan dapat dibagi Bank


dan Non Bank. Contoh Non Bank yaitu Multi Finance,
Asuransi, Sekuritas
2. Dari sisi teknologi, dapat dibagi menjadi digital (Fintech)
dan non digital. Contoh bidang usaha Finteh:
a. Pinjaman online – Akulaku, Investree, dll
b. Pembayaran (payment) – Gopay, Ovo, Doku
c. Urung dana (crowdfunding) – KitaBisa, Ethis
JENIS PEMBIAYAAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan


dengan itu berupa:

a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;


b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna‟;
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau


UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi
fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah


JENIS PEMBIAYAAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan


pembiayaan barang dan/atau jasa

1. Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan barang modal beserta jasa yang


diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi,
ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada
debitur

2. Pembiayaan Modal Kerja adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan


pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur

3. Pembiayaan Multiguna adalah pembiayaan barang dan/atau jasa yang


diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk
keperluan usaha atau aktivitas produktif dalam jangka waktu yang
diperjanjikan

4. Pembiayaan lainnya dengan izin OJK

Peraturan OJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan


MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

ANALISIS
KELAYAKAN
ANALISIS KELAYAKAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Apa yang harus diyakini oleh Kreditur sebelum memberikan


kredit kepada Debitur?

KEMAUAN KEMAMPUAN

Sebelum kredit diberikan, dilakukan analisis kelayakan


terlebih dahulu guna memastikan debitur MAU dan MAMPU
mengembalikan kredit/pinjaman
ANALISIS KELAYAKAN
MANAJEMEN
Tujuan Analisis Pembiayaan PEMBIAYAAN

1. Memperkirakan apakah debitur akan default (menunggak) atau tidak


2. Meminimalisasi kerugian jika debitur menunggak
3. Mengoptimalkan imbal hasil (high risk high return)
4. Menghitung kelayakan pembiayaan yang diberikan
ANALISIS KELAYAKAN
MANAJEMEN

Pendekatan Analisis Pembiayaan PEMBIAYAAN

1. Pendekatan jaminan
dalam memberikan pembiayaan selalu memperhatikan kuantitas dan kualitas
jaminan yang dimiliki oleh peminjam. Jumlah pinjaman harus lebih kecil dari
harga jual jaminan (mitigasi risiko)

2. Pendekatan Karakter
mencermati secara sungguh-sungguh terkait dengan karakter nasabah.
Karakter menjadi faktor utama, yaitu KEMAUAN membayar

3. Pendekatan Kemampuan Pelunasan


menganalisis kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang
diberikan. Jumlah angsuran sekitar sepertiga dari sisa penghasilan
ANALISIS KELAYAKAN
MANAJEMEN

Pendekatan Analisis Pembiayaan PEMBIAYAAN

4. Pendekatan Studi Kelayakan


Memperhatikan kelayakan usaha yang dijalankan oleh debitur. Analisis ini
memperhatikan kondisi profitabilitas usaha debitur dan makro ekonomi

5. Pendekatan Fungsi-Fungsi Bank


Memperhatikan fungsinya sebagai lembaga intermediary keuangan, yaitu
mengatur mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.
Dalam hal ini bank harus memperhatikan keseimbangan antara funding
dengan lending
ANALISIS KELAYAKAN
MANAJEMEN

Prinsip 5 C dalam analisis kelayakan PEMBIAYAAN

KEMAUAN CHARACTER

KEMAMPUAN CAPACITY

CAPITAL

COLLATERAL

CONDITION
ANALISIS KELAYAKAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

5Cs
1. Character, artinya sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman.
2. Capacity, artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha
dan mengembalikan pinjaman yang diambil
3. Capital, artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam
4. Collateral, artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan
peminjam kepada bank
5. Condition, artinya keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak
ANALISIS KELAYAKAN CHARACTER
MANAJEMEN
Aspek Karakter PEMBIAYAAN

• Diharapkan calon nasabah yang : bertanggung jawab, jujur, terbuka serta tidak
ada indikasi negatif / spekulasi.
• Credit checking baik  verifikasi karakter bisnis calon nasabah dalam berhubungan
dengan kreditornya, seperti lembaga pembiayaan atau bank )
• Trade checking baik  verifikasi karakter bisnis calon nasabah dalam menjalankan
usahanya, berhubungan dengan customer dan supplier.

Parameter Analisa Karakter


• Usia  semakin bertambah usia umumnya semakin bertanggung jawab.
• Sudah menikah, harmonis dan punya anak  bila seseorang sudah memiliki
tanggungan umumnya sudah tidak cenderung berspekulasi ; orang yang telah
bercerai memiliki resiko yang lebih tinggi daripada single ataupun menikah.
• Lama usaha & lama tinggal  seorang penipu memiliki kecenderungan untuk
berpindah-pindah tempat, dan semakin lama seseorang tinggal / bekerja di suatu
tempat maka lingkungan akan semakin mengenali karakter Ybs
• Jika bertanggung jawab memenuhi kewajiban biaya listrik, telp, atau hutang
terhadap kreditur lain  tercermin dalam perilaku history pembayaran di masa lampau.
• Sinkronisasi pengakuan penghasilan vs kondisi perabotan, nilai rek listrik, hasil cek
lingkungan, dll  kejujuran calon nasabah tercermin dari sinkron / tidaknya antara
suatu informasi yang diadukan dengan informasi lainnya
ANALISIS KELAYAKAN CHARACTER
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN
Contoh Analisa Karakter

BERTANGGUNG JAWAB / TIDAK TERINDIKASI KENDARAAN UNTUK SPEKULASI :


• Sudah Usia calon debitur ( mis : yg dianggap aman > 35 tahun)
• Berkeluarga dan memiliki anak dan bukan tipikal kawin cerai.
• Tidak suka berpindah-pindah usaha/ pekerjaan
• Tidak suka berpindah-pindah tempat tinggal (mis : min 2 thn)
• Tanggung jawab calon terhadap pembayaran listrik, telpon, iuran lingkungan.
• Debitur mampu menjelaskan secara masuk akal bagaimana membayarkan angsuran
dengan penghasilannya sekarang.
• Jumlah unit pengajuan VS kebutuhan ( Untuk pembiayaan motor : jumlah unit existing
vs jumlah anggota keluarga )
• Tujuan penggunaan jelas, untuk bisnis utama? Bisnis sampingan?
• Untuk dipakai sendiri? Pasangan? Anak? Atau untuk membantu teman/ saudara didalam
mendapatkan kredit?
• Karakteristik kolega-koleganya
ANALISIS KELAYAKAN CHARACTER
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

TANTANGAN
Bagaimana mengetahui karakter
nasabah yang SEBENARNYA

*saat pengajuan debitur sangat baik. Saat


menunggak, debitur menjadi tidak
kooperatif
ANALISIS KELAYAKAN CAPACITY
MANAJEMEN
Aspek Capacity PEMBIAYAAN

• Ability to Pay
• Kemampuan yang dimiliki calon debitur dalam menjalankan usahanya/bekerja guna
memperoleh penghasilan yang mencukupi untuk :
– Mengembalikan semua angsuran/kewajiban setiap bulan (membayar angsuran
bulanan).
– Memenuhi biaya-biaya rutin, serta biaya hidup sehari-hari (setiap bulan).

Pengecekan Capacity
• DSR (Total Angsuran/Total Penghasilan), nilai yang diharapkan ≤ 30 %.
• DIR {Total Angsuran/(Total Penghasilan-Biaya Hidup)}, nilai yang diharapkan ≤ 75 %
• Nilai penghasilan berdasarkan slip gaji/rekening tabungan.
• Nilai Omzet berdasarkan rekening tabungan, rekening koran, bon usaha, dll.
• Lama bekerja sebagai karyawan.
• Status karyawan tetap/kontrak
• Hal yang bisa digunakan untuk cross check penghasilan :
• Kesesuaian nilai aset (nilai rumah, nilai perabotan)
• Omset usaha yang disesuaikan dengan segmen usaha
• Kesesuaian daya listrik
• Kesesuaian nilai rekening listrik/ tlp/ air dibandingkan penghasilan
• dll
ANALISIS KELAYAKAN CAPACITY
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Analisa Capacity nasabah Perorangan


• Melalui slip gaji / keterangan penghasilan
• Pengamatan pendapatan operasional usaha
• Kapasitas listrik, nilai rek listrik, nilai rek rutin lainnya (PAM , Telpon dll)
• Melalui rekening tabungan / koran
• Melalui bon-bon harian, catatan-catatan rekap bulanan
• Plafond kredit calon debitur di kreditur lain
• Nilai asset / perabot yang dimiliki saat ini
ANALISIS KELAYAKAN CAPITAL
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN
Aspek Capital

• Jumlah dana/asset/modal sendiri yang dimiliki oleh customer.


• Kecukupan Modal dibutuhkan mengingat penghasilan dan pengeluaran
tidaklah stabil setiap bulannya, sehingga customer perlu memiliki kesiapan
dana didalam menghadapai masa / bulan - bulan “minim”. Contoh keadaan
tersebut antara lain :
– Saat istri akan melahirkan
– Saat anak masuk sekolah
– Saat gagal panen
– Saat terjadi musibah masuk RS
– Dll

• Verifikasi aset/kekayaan, khususnya aset tetap (bangunan, tanah, unit


handling)
• Estimasi nilai dan kepemilikan: status tempat usaha (kantor, pabrik, bengkel,
dsb), bandingkan dengan dokumen pendukung seperti SIUP, keterangan
domisili, dsbnya.
ANALISIS KELAYAKAN CAPITAL
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Pengecekan Capital (Personal)


• PBB  memperkirakan nilai rumah dan tanah.
• Akte Jual Beli / Sertifikat  mengetahui kepemilikan dari tanah / rumah
• Buku tabungan / deposito  mengetahi asset kas yang dimiliki nasabah
• dll

Pengecekan Capital (Wiraswasta, Korporasi)


• Apakah asset-aset produktif yang dimiliki cukup untuk mendukung usaha.
• Debt to Equity Ratio (perbandingan hutang terhadap dana sendiri).
• Ratio Liquidity, Solvabilitas.
• Kecukupan “working capital”.
ANALISIS KELAYAKAN COLLATERAL
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN
Aspek Collateral
• Adalah objek yang diserahkan calon debitur sebagai agunan terhadap kredit
yang diterima, sehingga jaminan harus dinilai oleh kreditur guna menilai
sejauh mana resiko transaksi tersebut.

Penilaian Aspek Collateral


 Segi penilaian aspek ekonomis jaminan dan tingkat likuiditasnya.
 Perbandingan nilai likuiditas jaminan dengan nilai hutang.
 Sampai angsuran ke berapakah posisi nilai asset > nilai hutang.
 Apakah jaminan sudah diasuransikan.
 Kemampuan repossession unit (faktor : obyek, lokasi unit, profil debitur).
 Aspek Yuridis : apakah jaminan tersebut memenuhi syarat yuridis untuk
dipakai sebagai jaminan (contoh : validitas bukti kepemilikan jaminan).
 Dealer Risk (Fraud), tingkat keamanan BPKB (karena dealer yang melakukan
pengurusan surat kendaraan dari faktur sampai dengan BPKB selesai.
ANALISIS KELAYAKAN COLLATERAL
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN
LOR vs GOR
• LOR (Lost on Repossession) : Kerugian yang timbul akibat penarikan unit
default. Kerugian akibat selisih antara sisa outstanding hutang ditambah
biaya penarikan dan biaya handling dibandingkan dengan resale value atau
hasil penjualan unit default.
• GOR (Gain on Repossession) : Kelebihan yang timbut akibat resale value
atau hasil penjualan unit default lebih tinggi dibandingkan dengan sisa
outstanding hutang ditambah biaya penarikan dan biaya handling.
ANALISIS KELAYAKAN COLLATERAL
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

Rasio Loan to Value yang selanjutnya disebut Rasio LTV adalah


angka rasio antara nilai Kredit yang dapat diberikan oleh BUK terhadap
nilai agunan berupa Properti pada saat pemberian Kredit berdasarkan
hasil penilaian terkini.

Rasio Financing to Value yang selanjutnya disebut Rasio FTV


adalah angka rasio antara nilai Pembiayaan yang dapat diberikan oleh BUS
atau UUS terhadap nilai agunan berupa Properti pada saat pemberian
Pembiayaan berdasarkan hasil penilaian terkini.

Sumber: Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/8/PBI/2018 Tentang Rasio Loan To Value Untuk
Kredit Properti, Rasio Financing To Value Untuk Pembiayaan Properti, Dan Uang Muka Untuk
Kredit Atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor
ANALISIS KELAYAKAN CONDITION
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN
Aspek Condition
Condition adalah resiko eksternal customer, seperti: kondisi politik/
sosial/ ekonomi/ budaya/ persaingan yang mempengaruhi kelancaran
usaha/perusahaan tempat bekerja calon nasabah, antara lain:

 Peratutan pemerintah pusat, peraturan daerah setempat


 Kondisi makro ekonomi dan Kondisi politik setempat
 Trend segment industry terkait
 Tingkat inflasi
 Kurs mata uang asing (USD)
 Harga BBM, Tarif dasar listrik
 Kondisi tempat tinggal
 Kondisi lingkungan
 Legalitas usaha
 dll
ANALISIS KELAYAKAN CONDITION
MANAJEMEN
Contoh Kasus PEMBIAYAAN

Condition Contoh Kasus


Peraturan pemerintah Peraturan pemerintah terkait larangan export hasil tambang
pusat, peraturan Nickel di tahun 2020 akan mempengaruhi pelaku usaha
daerah setempat pertambangan nikel yang mayoritas pasar penjualannya adalah
untuk export. Perusahaan tersebut terancam kehilangan sebagain
pendapatan dari aktivitas export.
Kondisi Politik Di tahun 2019, adanya aktivitas Pilpres dan Pemilu Anggota
Parlemen. Aktivitas ini rentan mempengaruhi aktivitas ekonomi
secara nasional. Industri media dan periklanan akan mengalami
peningkatan akibat aktivitas kampanye. Sedangkan konstruksi
infrastruktur akan menurun karena menunggu kepastian
anggaran dari pemimpin terpilih.
Trend Segment Segment industry batubara akhir-akhir ini mengalami
Industry ketidakstabilan usaha akibat pelemahann harga juga batubara.
Dampak paling parah adalah penambang-penambang yang skala
usaha nya menengah dan kecil, yang pasar penjualannya terbatas
dan aktifitas operasionalnya high cost dan tidak efisien
ANALISIS KELAYAKAN CONDITION
MANAJEMEN
Contoh Kasus PEMBIAYAAN

Condition Contoh Kasus


Harga BBM Adanya kenaikan harga BBM akan langsung mempengaruhi
pelaku usaha jasa transportasi.
Kondisi tempat Tempat tinggal nasabah berdiri di lahan sengketa, rentan
tinggal terdampak penggusuran.
Rumah nasabah di wilayah Kampung Pulo, Bidara Cina
merupakan lokasi rawan banjir.
Legalitas Usaha Karyawan yang bekerja di perusahaan yang melakukan
pertambangan liar, rentan terkena dampak Razia oleh dinas
terkait.
KESIMPULAN
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

1. Kredit dapat diberikan jika kreditur memiliki keyakinan terhadap


debitur, yaitu mengenai KEMAUAN dan KEMAMPUAN debitur dalam
mengembalikan kredit yang diberikan

2. Prinsip yang dijalankan dalam menganalisis kelayakan debitur yaitu 5C,


yang merupakan singkatan dari Charakter, Capacity, Capital, Collateral,
dan Condition (external factor)

3. Tujuan dilakukan analisis kelayakan adalah agar pembiayaan diberikan


kepada debitur yang mau dan mampu membayar angsuran (tidak
menunggak)

4. Jika debitur menunggak, maka kerugian harus dapat diminimalisasi


dengan menjual aset yang dijaminkan (LOR, GOR, LTV)

5. Dengan demikian maka komposisi pembiayaan dapat memberikan


imbal hasil yang optimal (high risk high return)
MANAJEMEN
PEMBIAYAAN

TERIMA KASIH
Dona Ramadhan

Anda mungkin juga menyukai