MANAJEMEN KEUANGAN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Modal kerja” meskipun jauh dari kesempurnaan. Dalam Pembuatan
makalah ini kami mengambil sumber dari beberapa literatur, baik itu dari jurnal
maupun buku-buku. Kami harapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran
dalam menimba ilmu utamanya dalam pelajaran manajemen keuangan terkhusus
pada modal kerja.
Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam Pendidikan yg bermutu.
KELOMPOK 1
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) untuk mengetahui manajemen modal kerja
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bahwa setiap bisnis memerlukan dana yang cukup besar untuk melancarkan
operasionalnya, baik dana tersebut berasal dari dana internal maupun sumber
pendanaan eksternal. biasanya digunakan untuk dua tujuan. digunakan untuk
menentukan kebutuhan investas . uang digunakan untuk membeli atau
memodifikasi aset tetap dan jangka panjang yang dapat digunakan dalam berbagai
cara, seperti pembebasan tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan aset tetap
lainnya. Kedua, uang-uang digunakan untuk mengubah mode terkait pekerjaan
pembayaran yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti membeli perlengkapan,
membayar utilitas dan biaya lainnya, serta biaya operasional pembayaran,.seperti
pembelian perlengkapan, pembayaran utilitas dan biaya lainnya, serta biaya
operasional lainnya.
2
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering sekali
mengalami perubahan serta cenderung labil. Perubahan tersebut akan
berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu
manajemen modal mendapat perhatian yang sungguh- sungguh dari manajer
keuangan.
3. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva
merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja
perusahaan. Artinya, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari
total aktiva. Dengan kata lain, lebih dari separuh jumlah aktiva
diinvestasikan dalam aktiva lancar.
5. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting.
Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar
dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih
mengandalkan pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank
1 tahun yang tentunya dapat memengaruhi modal kerja.
Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
3
tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan
manajemen modal kerja.
7. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat
turunnya nilai aktiva lancar.
8. Dan tujuan lainnya.Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja
perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal
kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan
untuk mampu mengelolanya.
1. Jenis perusahaan.
2. Syarat kredit.
4
3. Waktu produksi.
Untuk syarat pembelian barang atau bahan yang akan digunakan untuk
memproduksi barang memengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak terhadap
pengeluaran kas, jika persyaratan kredit lebih mudah, maka akan sedikit uang kas
yang keluar, demikian pula sebaliknya, Syarat untuk pembelian bahan atau barang
dagangan juga memiliki
5
kemungkinan risiko utang yang tidak tertagih (macet). Untuk waktu produksi,
artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu
yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal
kerja yang dibutuhkan.
Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah
aktiva dan kenaikan pasiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat
digunakan, yaitu:
3. Penjualan saham.
5.Penjualan obligasi.
6 Memperoleh pinjaman.
7. Dana hibah.
6
2.5 Pengantar Manajemen Keuangan
Hasil operasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang
diperoleh pada periode tertentu. Pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan
ditambah dengan penyusutan. Seperti misalnya cadangan laba, atau laba yang
belum dibagi. Selama laba yang belum dibagi perusahaan dan belum atau tidak
diambil pemegang saham, maka akan menambah modal kerja perusahaan. Namun
modal kerja ini sifatnya hanya sementara waktu saja dalam waktu yang relatif tidak
terlalu lama. Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk
keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat
berharga tersebut. Namun sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat berharga
dalam kondisi rugi, maka otomatis akan mengurangi modal kerja. Penjualan saham,
artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual
kepada berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat digunakan sebagai modal
kerja, sekalipun kebiasaan (prioritas) dalam manajemen keuangan hasil penjualan
saham lebih ditekankan untuk kebutuhan investasi jangka panjang. Penjualan aktiva
tetap. Maksudnya yang dijual di sini adalah aktiva tetap yang kurang produktif atau
masih menganggur.
Hasil penjualan ini dapat dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.
Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk
dijual kepada pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat dijadikan modal kerja,
sekalipun hasil penjualan obligasi lebih diutamakan kepada investasi perusahaan
jangka panjang sama seperti halnya dengan penjualan saham. Memperoleh
pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain), terutama pinjaman jangka pendek.
Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja
peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan
investasi. Dalam pratiknya pinjaman, terutama dari dunia perbankan yang
dikhususkan untuk digunakan sebagai modal kerja, walaupun tidak menambah
aktiva lancar. Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana hibah ini juga
dapat digunakan sebagai modal kerja. Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan
beban biaya sebagaimana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian. Secara
khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam,
7
1. Pembiayaan Permanen.
2. Pembiayaan Lancar.
1. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja perusahaan. Karakteristik kredit modal kerja adalah: Digunakan untuk
kebutuhan dana jangka pendek, maksimal 1 tahun: Pemakaian dan pembayaran
fleksibel sesuai kebutuhan ataupun Biasanya kredit modal kerja dapat diperpanjang
pada saat jatuh tempo. kemampuan; Bunga disesuaikan dengan jumlah
penggunaan; dan
2. Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan untuk membeli aktiva tetap
perusahaan. Karakteristik Kredit Investasi adalah: Digunakan untuk kebutuhan
jangka panjang, lebih dari setahun; Pemakaian dana dilakukan sekaligus; dan
Pembayaran dilakukan secara cicilan atau diangsur (pokok + bunga) setiap bulan
atau periode tertentu.
8
2.6 Penggunaan Modal Kerja
Setelah memperoleh modal kerja yang diinginkan, maka tugas manajer
keuangan selanjutnya adalah bagaimana menggunakan modal kerja tersebut.
Penggunaan dana yang efisien dan efektif juga sangat penting guna mendukung
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam praktiknya hubungan antara sumber dan
penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya, penggunaan modal kerja dipilih dari
sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat
memengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri. Seorang manajer dituntut untuk
mengunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai
perusahaan.
Pengunaan dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan aktiva
dan penurunan pasiva. Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja
biasa dilakukan perusahaan untuk tujuan:
9
1. Pembayaran gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya. Adalah
pengeluaran sejumlah uang untuk pembayaran gaji,upah dan biaya
operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.
2. Pembelian bahan baku atau barang dagangan. Sejumlah bahan baku
yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi dan pembelian
barang dagangan untuk dijual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. Pada saat
perusahaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian.
4. Pembentukan dana. Merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan
tertentu dalam jangka panjang.
5. Pembelian aktiva tetap. Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka
panjang seperti, pembelian tanah bangunan, kendaraan dan mesin.
6. Pembayaran utang jangka panjang. Adanya pembayaran utang jangka
panjang yang sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi, hipotek dan
utang jangka panjang.
7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar. Perusahaan
menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alas an
tertentu dengan cara membeli kembali baik untuk sementara waktu
maupun untuk selamanya.
8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi, dan pemilik
perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk
keperluan pribadi.
9. Penggunaan lainnya. Penggunaan modal kerja diatas jelas akan
mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja
tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri.
10
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya
atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani konsumen.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
g. Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk
mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pentingnya Modal Kerja: Menjelaskan mengapa modal kerja adalah aspek
vital dalam menjaga kelangsungan operasional perusahaan. Ini bisa
mencakup bagaimana modal kerja memengaruhi likuiditas, efisiensi
operasional, dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
2. Analisis Kinerja: Menyajikan hasil analisis tentang bagaimana perusahaan
telah mengelola modal kerjanya dalam periode tertentu. Ini bisa mencakup
perbandingan antara rasio-rasio modal kerja yang berbeda, tren dari waktu
ke waktu, dan evaluasi terhadap standar industri atau kompetitor.
3. Strategi Pengelolaan Modal Kerja: Menyajikan saran atau rekomendasi
tentang bagaimana perusahaan dapat meningkatkan pengelolaan modal
kerjanya. Ini bisa meliputi perbaikan dalam kebijakan inventarisasi,
kebijakan kredit pelanggan, pengelolaan kas, atau strategi pengelolaan
piutang dan utang.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13