Anda di halaman 1dari 16

“ MODAL KERJA ”

MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu: Sania Nuraziza

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

1) RIAN SAPUTRA ( 2251040327 )


2) RAIHAN MAULANA ( 2251040323 )
3) M. TEGAR SABILI ( 2251040123 )
4) GALIH ( 2251040130 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Modal kerja” meskipun jauh dari kesempurnaan. Dalam Pembuatan
makalah ini kami mengambil sumber dari beberapa literatur, baik itu dari jurnal
maupun buku-buku. Kami harapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran
dalam menimba ilmu utamanya dalam pelajaran manajemen keuangan terkhusus
pada modal kerja.

Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam Pendidikan yg bermutu.

Bandar Lampung, 08 Maret 2024

KELOMPOK 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Manajemen Modal Kerja ............................................................. 2

2.2 Arti Penting Dan Tujuan Manajemen Modal Kerja ...................................... 2

2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Modal kerja........................................... 4

2.4 Sumber Modal Kerja ..................................................................................... 6

2.5 Pengantar Manajemen Keuangan .................................................................. 7

2.6 Penggunaan Modal Kerja .............................................................................. 9

2.7 Manfaat Manajemen Modal Kerja............................................................... 10

BAB III ................................................................................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12

3.2 Saran ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia dunia usaha, meningkatkan bisnis operasional selalu
melibatkan penyelesaian permasalahan terkait bisnis. mengatasi permasalahan yang
berhubungan dengan bisnis. oleh pemilik bisnis atau manajer adalah menyediakan
sumber daya kerja yang diperlukan untuk mendukung berbagai departemen dalam
perusahaan. Agar bisnis dapat sukses, karyawannya harus selalu waspada dalam
memantau kinerja karyawan dan menggunakan pengeluaran terkait pekerjaan.
ditentukan oleh hasil operasional perusahaan atau faktor eksternal.
Meski hal ini juga dipengaruhi oleh faktor pengelolaan dalam meningkatkan
mutu produksi dan faktor lain yang bersifat eksternal. Kegagalan memperoleh
modal kerja akan menimbulkan hambatan. kebijakan sangat penting bagi setiap
bisnis ; misalnya , salah satu kebijakan tempat kerja yang paling penting adalah
menjamin kelangsungan bisnis. Misalnya, selain kontinuitas, modal juga
mempengaruhi loyalitas perusahaan .

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa itu manajemen modal kerja?

2) Apa itu arti penting dan tujuan manajemen modal kerja?

3) apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja?

4) Bagaimana penggunaan dan manfaat modal kerja?

1.3 Tujuan
1) untuk mengetahui manajemen modal kerja

2) untuk mengetahui pentingnya dan tujuan manajemen modal kerja

3) untuk mengetahui faktor apa saja yg mempengaruhi manajemen modal kerja

4) Untuk mengetahui penggunaan dan manfaat modal kerja

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Modal Kerja


Modalitas tempat kerja didefinisikan didefinisikan sebagai modalitas yang
digunakan untuk mengubah operasi sehari- sebagai bisnis, khususnya bisnis dengan
jadwal kerja yang bervariasi. modalitas yang digunakan untuk mengubah operasi
bisnis sehari-hari, khususnya bisnis dengan jadwal kerja yang bervariasi. jadwal
juga mengacu pada semua karyawan aktif jangka panjang suatu perusahaan atau
mereka yang karyawan aktif jangka panjangnya telah berganti karena Di tempat
lain, modal kerja adalah investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, misalnya, utang, persediaan, kas, bank, dan surat berharga. aturan
umum, pengeluaran yang berhubungan dengan pekerjaan ditanggung beberapa kali
dalam satu masa jabatan.

Bahwa setiap bisnis memerlukan dana yang cukup besar untuk melancarkan
operasionalnya, baik dana tersebut berasal dari dana internal maupun sumber
pendanaan eksternal. biasanya digunakan untuk dua tujuan. digunakan untuk
menentukan kebutuhan investas . uang digunakan untuk membeli atau
memodifikasi aset tetap dan jangka panjang yang dapat digunakan dalam berbagai
cara, seperti pembebasan tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan aset tetap
lainnya. Kedua, uang-uang digunakan untuk mengubah mode terkait pekerjaan
pembayaran yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti membeli perlengkapan,
membayar utilitas dan biaya lainnya, serta biaya operasional pembayaran,.seperti
pembelian perlengkapan, pembayaran utilitas dan biaya lainnya, serta biaya
operasional lainnya.

2.2 Arti Penting Dan Tujuan Manajemen Modal Kerja


Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan
keuangan dan kinerja perusahaan adalah:

1. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di


dalam kegiatan operasional perusahaan dari waktu ke waktu, atau dengan
kata lain sebagian besar waktu dialokasikan untuk mengelola modal kerja.

2
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering sekali
mengalami perubahan serta cenderung labil. Perubahan tersebut akan
berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu
manajemen modal mendapat perhatian yang sungguh- sungguh dari manajer
keuangan.

3. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva
merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja
perusahaan. Artinya, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari
total aktiva. Dengan kata lain, lebih dari separuh jumlah aktiva
diinvestasikan dalam aktiva lancar.

4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting


karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi
investasi lancar dalam piutang dan sediaan tidak dapat dihindarkan harus
segera terpenuhi.

5. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting.
Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar
dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih
mengandalkan pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank
1 tahun yang tentunya dapat memengaruhi modal kerja.

6. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan


dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan
tambahan, piutang, sediaan, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya
apabila terjadi penurunan penjualan, maka akan berpengaruh terhadap
komponen dalam aktiva lancar.

Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan,


artinya likuiditas suatu perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal
kerja.

2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk


memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh

3
tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan
manajemen modal kerja.

3. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka


memenuhi kebutuhan pelanggannya.

4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor,


apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.

5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat


pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.

6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan


dan laba.

7. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat
turunnya nilai aktiva lancar.

8. Dan tujuan lainnya.Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja
perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal
kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan
untuk mampu mengelolanya.

2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Modal kerja


Ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun terkadang untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu mudah. Hal ini
disebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada
berbagai faktor yang memengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen dalam
menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya
pemenuhan modal kerja harus selalu memerhatikan faktor-faktor tersebut.

Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal


kerja antara lain tergantung dari:

1. Jenis perusahaan.

2. Syarat kredit.

4
3. Waktu produksi.

4. Tingkat perputaran sediaan.

Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam, yaitu perusahaan


yang bergerak dalam bidang jasa dan nonjasa (industri). Kebutuhan modal dalam
perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di
perusahaan industri, investasi dalam bidang kas, piutang, dan sediaan relatif lebih
besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena itu, jenis kegiatan
perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal kerjanya.

Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara


mencicil (angsuran) juga sangat memengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan
penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui
penjualan secara kredit. Penjualan barang secarakredit memberikan kelonggaran
kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayarannya diangsur
(dicicil) beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal-hal yang perlu memperoleh
perhatian dari syarat-syarat kredit dalam hal ini adalah:

1. Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan.

2. Syarat penjualan barang.

Untuk syarat pembelian barang atau bahan yang akan digunakan untuk
memproduksi barang memengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak terhadap
pengeluaran kas, jika persyaratan kredit lebih mudah, maka akan sedikit uang kas
yang keluar, demikian pula sebaliknya, Syarat untuk pembelian bahan atau barang
dagangan juga memiliki

kaitannya dengan sediaan. Kemudian syarat penjualan berbeda dengan di


atas. Dalam syarat penjualan, apabila syarat kredit diberikan relatif lunak seperti
potongan harga, maka modal kerja yang dibutuhkan makin besar modal kerja yang
dibutuhkan dalam sektor piutang. Syarat-syarat kredit yang diberikan apakah 2/10
net 30 atau 2/10 net 60 juga akan memengaruhi penjualan kredit. Agar modal kerja
yang diinvestasikan dalam sektor piutang dapat diperkecil, maka perusahaan perlu
memberikan potongan harga. Kebijakan ini di samping bertujuan untuk menarik
minat debitur untuk segera membayar utangnya, juga untuk memperkecil

5
kemungkinan risiko utang yang tidak tertagih (macet). Untuk waktu produksi,
artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu
yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal
kerja yang dibutuhkan.

Demikian pula sebaliknya makin pendek waktu yang dibutuhkan untuk


memproduksi modal kerja, maka makin kecil modal kerja yang dibutuhkan.
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi
perusahaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan modal
kerja makin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan
perputaran sediaan yang cukup tinggi

2.4 Sumber Modal Kerja


Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam berbagai
bentuk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan sumber modal kerja yang
dapat dicari dari berbagai sumber yang ada. Namun dalam pemilihan sumber modal
harus memerhatikan untung ruginya pemilihan sumber modal kerja tersebut.
Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban perusahaan ke depan
atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah
aktiva dan kenaikan pasiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat
digunakan, yaitu:

1. Hasil operasi perusahaan.

2. Keuntungan penjualan surat berharga.

3. Penjualan saham.

4. Penjualan aktiva tetap.

5.Penjualan obligasi.

6 Memperoleh pinjaman.

7. Dana hibah.

8. Dan sumber lainnya

6
2.5 Pengantar Manajemen Keuangan
Hasil operasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang
diperoleh pada periode tertentu. Pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan
ditambah dengan penyusutan. Seperti misalnya cadangan laba, atau laba yang
belum dibagi. Selama laba yang belum dibagi perusahaan dan belum atau tidak
diambil pemegang saham, maka akan menambah modal kerja perusahaan. Namun
modal kerja ini sifatnya hanya sementara waktu saja dalam waktu yang relatif tidak
terlalu lama. Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk
keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat
berharga tersebut. Namun sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat berharga
dalam kondisi rugi, maka otomatis akan mengurangi modal kerja. Penjualan saham,
artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual
kepada berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat digunakan sebagai modal
kerja, sekalipun kebiasaan (prioritas) dalam manajemen keuangan hasil penjualan
saham lebih ditekankan untuk kebutuhan investasi jangka panjang. Penjualan aktiva
tetap. Maksudnya yang dijual di sini adalah aktiva tetap yang kurang produktif atau
masih menganggur.

Hasil penjualan ini dapat dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.
Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk
dijual kepada pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat dijadikan modal kerja,
sekalipun hasil penjualan obligasi lebih diutamakan kepada investasi perusahaan
jangka panjang sama seperti halnya dengan penjualan saham. Memperoleh
pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain), terutama pinjaman jangka pendek.
Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja
peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan
investasi. Dalam pratiknya pinjaman, terutama dari dunia perbankan yang
dikhususkan untuk digunakan sebagai modal kerja, walaupun tidak menambah
aktiva lancar. Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana hibah ini juga
dapat digunakan sebagai modal kerja. Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan
beban biaya sebagaimana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian. Secara
khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam,

7
1. Pembiayaan Permanen.

2. Pembiayaan Lancar.

Sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang


digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal perusahaan agar kita tidak macet
atau mengalami kesulitan. Sumber utama Modal kerja untuk pembiayaan permanen
adalah modal sendiri namun jika masih kurang dapat ditambahkan dari pinjaman
jangka panjang.

Sumber modal kerja untuk pembiayaan lancar digunakan untuk membiayai


modal kerja variabel yang biasanya terdiri dari dua sumber yaitu:

a. Modal dari sumber internal terdiri dari:


Penyusutan; Kewajiban yang belum jatuh tempo; dan Cadangan dan laba;
b. Modal dari sumber eksternal terdiri dari:
Kredit perdagangan; dan Pinjaman:
Untuk modal yang bersumber dari pinjaman terdiri dari beberapa jenis,
tergantung dari tujuan penggunaan pinjaman tersebut.

Sedangkan jenis-jenis pinjaman bank sesuai dengan tujuannya adalah:

1. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja perusahaan. Karakteristik kredit modal kerja adalah: Digunakan untuk
kebutuhan dana jangka pendek, maksimal 1 tahun: Pemakaian dan pembayaran
fleksibel sesuai kebutuhan ataupun Biasanya kredit modal kerja dapat diperpanjang
pada saat jatuh tempo. kemampuan; Bunga disesuaikan dengan jumlah
penggunaan; dan

2. Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan untuk membeli aktiva tetap
perusahaan. Karakteristik Kredit Investasi adalah: Digunakan untuk kebutuhan
jangka panjang, lebih dari setahun; Pemakaian dana dilakukan sekaligus; dan
Pembayaran dilakukan secara cicilan atau diangsur (pokok + bunga) setiap bulan
atau periode tertentu.

8
2.6 Penggunaan Modal Kerja
Setelah memperoleh modal kerja yang diinginkan, maka tugas manajer
keuangan selanjutnya adalah bagaimana menggunakan modal kerja tersebut.
Penggunaan dana yang efisien dan efektif juga sangat penting guna mendukung
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam praktiknya hubungan antara sumber dan
penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya, penggunaan modal kerja dipilih dari
sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat
memengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri. Seorang manajer dituntut untuk
mengunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai
perusahaan.

Pengunaan dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan aktiva
dan penurunan pasiva. Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja
biasa dilakukan perusahaan untuk tujuan:

1) Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas


perusahaan, artinya likuiditas suatu perusahaaan sangat tergantung
kepada manajen modal kerja.
2) Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan
untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban
yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu
merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja.
3) Memungkinkan perusaahaan untuk memiliki sediaaan yang cukup
dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
4) Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna
meningkatkan penjualan dan laba.

5) Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari


para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat seperti
likuiditas yang terjamin.
Berikut Penjelasan penggunaan modal kerja yang mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar adalah sebagai berikut:

9
1. Pembayaran gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya. Adalah
pengeluaran sejumlah uang untuk pembayaran gaji,upah dan biaya
operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.
2. Pembelian bahan baku atau barang dagangan. Sejumlah bahan baku
yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi dan pembelian
barang dagangan untuk dijual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. Pada saat
perusahaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian.
4. Pembentukan dana. Merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan
tertentu dalam jangka panjang.
5. Pembelian aktiva tetap. Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka
panjang seperti, pembelian tanah bangunan, kendaraan dan mesin.
6. Pembayaran utang jangka panjang. Adanya pembayaran utang jangka
panjang yang sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi, hipotek dan
utang jangka panjang.
7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar. Perusahaan
menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alas an
tertentu dengan cara membeli kembali baik untuk sementara waktu
maupun untuk selamanya.
8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi, dan pemilik
perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk
keperluan pribadi.
9. Penggunaan lainnya. Penggunaan modal kerja diatas jelas akan
mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja
tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri.

2.7 Manfaat Manajemen Modal Kerja


a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai
dari aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya.

10
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya
atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani konsumen.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
g. Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk
mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pentingnya Modal Kerja: Menjelaskan mengapa modal kerja adalah aspek
vital dalam menjaga kelangsungan operasional perusahaan. Ini bisa
mencakup bagaimana modal kerja memengaruhi likuiditas, efisiensi
operasional, dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
2. Analisis Kinerja: Menyajikan hasil analisis tentang bagaimana perusahaan
telah mengelola modal kerjanya dalam periode tertentu. Ini bisa mencakup
perbandingan antara rasio-rasio modal kerja yang berbeda, tren dari waktu
ke waktu, dan evaluasi terhadap standar industri atau kompetitor.
3. Strategi Pengelolaan Modal Kerja: Menyajikan saran atau rekomendasi
tentang bagaimana perusahaan dapat meningkatkan pengelolaan modal
kerjanya. Ini bisa meliputi perbaikan dalam kebijakan inventarisasi,
kebijakan kredit pelanggan, pengelolaan kas, atau strategi pengelolaan
piutang dan utang.

4. Implikasi Keuangan: Menganalisis dampak dari kebijakan atau tindakan


tertentu terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Ini dapat melibatkan
pertimbangan tentang risiko, likuiditas, profitabilitas, dan keberlanjutan
jangka panjang.
5. Pertimbangan Praktis: Memberikan tinjauan tentang bagaimana perusahaan
dapat mengimplementasikan saran atau rekomendasi yang diusulkan. Ini
mungkin mencakup diskusi tentang perubahan proses internal, kebijakan
baru, atau penggunaan alat dan teknologi baru.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Manajemen Keuangan Modern, “Analisis, Perencanaan, Dan


Kebijaksanaan”. Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2003.
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi kedua, kencana. 2010
Syamsuddin, Lukman. Menejemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja
Grafindo. 2007

Keown, dkk. Manajemen Keuangan. Edisi kesepuluh. Indeks, Indonesia, 2008


James, dkk. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Salemba empat, Jakarta,
2009.
Manullang. Pengantar Menejemen Keuangan. Jokjakarta: Andi 2005

13

Anda mungkin juga menyukai