Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MANAJEMEN MODAL KERJA”


Dosen Pengampu:
Dr. Shafenti., M.M

Disusun Oleh:
Ude Sujana (2265190027)
Siti Ayudita Kusumah (2365190002)
Muhammad Ariefianto P. (2365190017)
Fadhlan Nadhif Alhazmi (2365190019)
Yunita Syahfitri H (2365190020)

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah.....................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1. Pengertian modal kerja...............................................................................................................2
2.2. Konsep Modal Kerja....................................................................................................................3
2.3. Fungsi Manajemen Modal Kerja.................................................................................................5
2.4. Tujuan Manajemen Modal Kerja................................................................................................6
2.5. Jenis-Jenis Kebijakan Modal Kerja..............................................................................................6
2.6. Sumber Modal Kerja...................................................................................................................7
2.7. Manfaat Modal Kerja..................................................................................................................8
2.8. Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja...................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
3.1.Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2.Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia usaha, peningkatan kegiatan usaha selalu menghadapi masalah-masalah
pelik. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pemimpin atau pemilik perusahaan ialah
menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan dalam
perusahaan. Pimpinan perusahaan harus selalu aktif meneliti sumber-sumber dan penggunaan
modal kerja agar perusahaan selalu tercukupi. Modal kerja dapat diperoleh dari hasil
operasional perusahaan maupun dari luar. Kegagalan memperoleh modal kerja akan
menimbulkan hambatan, meski hal itu juga turut dipengaruhi oleh faktor pengelolaan dalam
meningkatkan mutu produksi dan faktor lain yang sifatnya eksternal.
Peran modal kerja sangat penting bagi setiap perusahaan, misalnya salah satu peranan
modal kerja ialah menjamin kontinuitas perusahaan. Namun, pada dasarnya, modal kerja dan
modal memiliki hubungan yang sangat erat. Modal, disamping kontinuitas, juga menjaga
likuiditas perusahaan. Dalam makalah ini, penulis mencoba untuk menguraikan perbedaan
antara modal dan modal kerja. Uraian berikutnya, akan membahas materi yang berhubungan
dengan modal kerja. Uraian akan meliputi, pembahasan mengenai pengertian modal kerja,
konsep serta komponennya, klasifikasi modal kerja, jenis-jenis kebijakan, perhitungan
perputaran modal, penentuan besarnya modal keja, konsep zero working capital, serta prinsip
modal kerja menurut perspektif Islam.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen modal dan modal kerja?
2. Apa saja konsep-konsep modal kerja?
3. Apa saja fungsi manajemen modal kerja?
4. Apa saja tujuan manajemen modal kerja?
5. Apa saja jenis-jenis kebijakan modal kerja?
6. Apa saja yang termasuk dalam sumber modal kerja?
7. Apa saja manfaat modal kerja?
8. Apa saja Faktor yang mempengaruhi modal kerja?

1.3. Tujuan Masalah


1. Mengetahui dan memahami pengertian modal dan modal kerja
2. Mengetahui dan memahami konsep-konsep modal kerja
3. Mengetahui dan memahami fungsi manajemen modal kerja
4. Mengetahui dan memahami tujuan manajemen modal kerja
5. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kebijakan modal kerja
6. Mengetahui dan memahami yang termasuk dalam sumber modal kerja
7. Mengetahui dan memahami manfaat modal kerja
8. Mengetahui dan memahami factor yang mempengaruhi modal kerja

iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian modal kerja
a. Pengertian Modal
Sebelum pembahasan tentang modal kerja secara spesifik, terlebih dahulu perlu
dilakukan penjelasan tentang modal, karena modal merupakan faktor produksi yang harus
dimiliki oleh perusahaan agar aktifitasnya dapat berjalan dengan lancar. Modal dalam
pengertian klasik berarti hasil produksi yang digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya.
Dalam konteks ini modal diterjemahkan secara fisik (physical oriented). Pada perkembangan
selanjutnya, pengertian modal mengalami pergeseran dari sifat fisik menjadi non fisik (non
physical oriented). Dalam pengertian ini modal ditekankan pada nilai, daya beli atau
kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal.
b. Pengertian Modal Kerja
Suatu analisis modal kerja adalah penting, baik bagi analisis internal maupun bagi
analisis eksternal, oleh karena ada hubungan yang erat antara modal kerja dan kegiatan
sehari-hari perusahaan.
Apabila pengurusan modal kerja tidak dilakukan sebagai mana mestinya, maka hal itu
dapat menyebabkan kegagalan perusahaan. Ada dua definisi mengenai modal kerja:
a. Modal kerja adalah selisih lebih antara aktiva lancar dan utang lancar.
b. Modal kerja adalah aktiva lancar.
Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek yang
melekat pada aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan. Modal
kerja bersih (net working capital) adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar
atau jumlah aktiva lancar di atas hutang lancar. Termasuk dalam hutang lancar adalah hutang
dagang, hutang bank, hutang promis, hutang upah, hutang pajak dan hutang jangka pendek
lainnya.
Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian misalnya untuk
membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik, membayar
biaya transportasi, membayar hutang dan sebagainya. Dana yang dialokasikan tersebut
diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam waktu
yang tidak lama (kurang dari setahun). Uang yang diterima tersebut dipergunakan lagi untuk
kegiatan operasi perusahaan selanjutnya, dan seterusnya dana tersebut berputar selama
perusahaan masih beroperasi. Dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari disebut modal kerja (working capital).
Manajemen modal kerja (working capital management) merupakan manajemen dari
elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijkan modal kerja
(working capital policy) menunjukkan keputusan-keputusan mendasar mengenai target
masing-masing elemen (unsur) aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar tersebut dibelanjai.
Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga
diperoleh modal kerja neto yang layak dan menjamin tingkat likuiditas perusahaan. Dengan

iv
demikian dapat dikemukakan bahwa perhatian utama dalam manajemen modal kerja adalah
pada manajemen aktiva lancar perusahaan, yaitu kas, sekuritas, piutang dan persediaan serta
pendanaan (terutama kewajiban lancar atau jangka pendek) yang diperlukan untuk
mendukung aktiva lancar.
Modal ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan dan pembiayaan kegiatan
rencana usaha yang telah dibuat. Berikut adalah pengertian modal kerja menurut beberapa
ahli:
1. Jumingan
Pengertian modal kerja menurut Jumingan adalah jumlah harta/aktiva lancar pada
neraca perusahaan. Sedangkan konsep modal bersih adalah pengurangan harta
lancar atau aset dengan pasiva lancar/hutang lancar. Sehingga dapat diketahui
adanya modal bersih dan modal kotor yang terdapat dalam sebuah perusahaan.
waktu tersedianya modal tergantung macam dan tingkat likuditas dari aktiva
lancar.

2. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston


Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston mendefinisikan modal kerja sebagai hasil
penjumlahan dari aktiva/harta lancar. Dimana aktiva atau harta lancar tersebut
merupakan modal kerja kotor, definisi ini sifatnya kuantitatif karena total dana
digunakan dalam tujuan operasi jangka pendek. Kas, sekuritas, persediaan dan
piutang sangat berperan penting terhadap ketersediaan modal perusahaan.

3. Kasmir
Menurut Kasmir, working capital merupakan dana yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Dengan kata lain, working capital
dapat diartikan sebagai modal yang ditanam di suatu perusahaan dalam bentuk
aktiva yang bersifat jangka pendek atau aktiva lancar. Contohnya seperti kas,
bank, surat-surat berharga, piutang dan aktiva lancar lainnya.

4. Gitman
Gitman menjelaskan bahwa working capital ialah bagian dari investasi yang
merupakan jumlah harta lancar yang bersirkulasi dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain dalam suatu kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. dengan kata lain
aktiva lancar yang mengalami perubahan bentuk atau nilai jual saat dilakukannya
kegiatan bisnis.

5. Harahap
Menurut pendapat yang di kemukakan oleh Harahap, menjelaskan mengenai
definisi working capital sebagai hasil dari pengurangan antara aktiva lancar atau
harta lancar dikurangi dengan utang kerja. Harahap juga menjelaskan terkait
dengan working capital yang dapat dijadikan sebagai ukuran yang berkaiktan
dengan kepentingan kreditur jangka pendek.
2.2. Konsep Modal Kerja
Dari tiga konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, serta konsep fungsional.

v
 Konsep Kuantitatif
Berdasar konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar atau yang sering
disebut sebagai Gross Working Capital atau modal kerja kotor. Dalam hal ini,
diberlakukan guna mencukupi kebutuhan dana operasional perusahaan yang
bersifat rutin atau jangka pendek.

 Konsep Kualitatif
Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau selisih jumlah
aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah aktiva lancar ini bersumber dari
pemilik perusahaan maupun pinjaman jangka panjang. Konsep ini juga disebut
dengan Net Working Capital.

 Konsep Fungsional
Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan untuk meraih laba
atau pendapatan usaha pokok perusahaan. Sejumlah dana perusahaan dipakai
untuk peningkatan laba perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana
seharusnya akan semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya.

PT “LANCAR”
Neraca Per 31
Desember 1999 (rupiah)
Kas dan Efek 20.000.000 Hutang dagang 40.000.000
Piutang Dagang 60.000.000 Hutang wesel 25.000.000
Persediaan 80.000.000 Hutang lainnya 35.000.000
Total Aktiva Lancar 160.000.000 Total Hutang 100.000.000
Mesin 70.000.000
Penyusutan Mesin (14.000.000) Modal Sendiri (MS)
Gedung 120.000.000 Modal Saham 200.000.000
Penyusutan Gedung (24.000.000) Laba Ditahan 12.000.000

Total Aktiva 312.000.000 Total Hutang & MS 312.000.000


Dari data di atas dapat dihitung:
2. Modal Kerja Kuantitatif:
Kas dan Efek Rp. 20.000.000
Piutand Dagang Rp. 60.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000
Modal kerja bruto Rp. 160.000.000

vi
3. Modal Kerja Kualitatif:
Total aktiva lancar Rp. 160.000.000
Total hutang lancar Rp. 100.000.000
Modal kerja neto Rp 60.000.000
Berdasarkan contoh diatas, apabila disertai informasi tentang marjin laba sebesar 25%
dan surat-surat berharga (efek-efek) sebesar Rp 12.000.000 maka:[5]
4. Modal kerja fungsional adalah terdiri dari:
a. Modal kerja riil:
Kas Rp 8.000.000
Piutang Dagang (75%) Rp 45.000.000
Persediaan Rp 80.000.000
Penyusutan Mesin Rp 14.000.000
Penyusutan Gedung Rp 24.000.000
Modal Kerja Riil Rp 171.000.000
b. Modal kerja potensial:
Efek-efek Rp 12.000.000
Marjin laba Piutang (25%) Rp 15.000.000
Modal Kerja Potensial Rp 27.000.000
c. Sedangkan yang termasuk bukan Modal Kerja dalam konsep fungsional:
Mesin Rp 7.000.000
Gedung Rp 120.000.000
Bukan Modal Kerja Rp 127.000.000

2.3. Fungsi Manajemen Modal Kerja


Modal suatu perusahaan bisa membiayai biaya operasional perusahaan sehari-hari.
Perusahaan akan mampu beroperasi lebih efisien, jika memiliki kecukupan modal dan tidak
mengalami masalah keuangan. Berikut ini adalah beberapa fungsi modal kerja mengacu pada
Munawir:
 Jika perusahaan memiliki modal yang cukup, saat terjadi krisis perusahaan akan
terlindungi bila terjadi penurunan nilai dari aktiva lancar.
 Perusahaan bisa memberikan syarat kredit bagi konsumennya dengan lebih lunak
dan menguntungkan.

vii
 Operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien, disebabkan
perusahaan tidak mengalami kesulitan, saat mendapatkan produk ataupun jasa
yang diperlukan.
 Dengan memiliki modal, perusahaan akan dapat membayar semua kewajiban
yang dimiliki secara tepat waktu.
 Perusahaan dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup agar dapat
melayani pelanggannya dengan lebih lancar
2.4. Tujuan Manajemen Modal Kerja
Manajemen jelas memiliki tujuan tertentu. Merujuk pada pernyataan Kasmir, tujuan dari
manajemen modal kerja adalah sebagai berikut:
 Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan.
 Perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban tepat waktu jika mempunyai
kecukupan
 Manajemen dapat melindungi perusahaan apabila terjadi masalah pada modal kerja
disebabkan adanya penurunan nilai aktiva lancar.
 Jika rasio keuangan memenuhi persyaratan, perusahaan bisa mendapatkan tambahan
dana dari pihak kreditur.
 Penggunaan aktiva lancar dapat dimaksimalkan untuk dapat meningkatkan laba dan
penjualan.

2.5. Jenis-Jenis Kebijakan Modal Kerja


Modal bersifat sangat vital bagi suatu perusahaan karena dengan adanya modal
perusahaan dapat berjalan dengan semestinya.
Setiap usaha atau bisnis yang dilakukan, baik bisnis kecil maupun bisnis yang besar tentu
saja membutuhkan modal untuk memulai bisnis tersebut. untuk itu sangat penting mengetahui
jenis-jenis modal yang ada dalam dunia usaha, berikut ulasannya.
1. Permanent Working Capital
Jenis yang pertama adalah Permanent Working Capital yang merupakan modal yang
secara terus-menerus atau berkelanjutan yang diperlukan untuk kelancaran usaha perusahaan.
Dengan kata lain permanent working capital merupakan hal yang harus tetap dimiliki
perusahaan agar tetap dapat menjalankan fungsinya yang seharusnya. Permanent Working
Capital memeiliki beberapa jenis yang dibedakan sebagai berikut:
 Primary Working Capital merupakan working capital yang wajib ada di perusahaan
sebagai jaminan kelancaran kontinuitas usaha yang dijalankan perusahaan.
 Normal Working Capital yaitu presentasi dari jumlah working capital perusahaan
yang dibutuhkan untuk perluasan produksi perusahaan yang normal.
2. Variable Working Capital
Jenis selanjutnya adalah Variable Working Capital yaitu modal yang jumlahnya selalu
berubah-ubah seiring dengan perubahan kegiatan produksi dalam suatu perusahaan. Variable

viii
Working Capital sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang memiliki pengaruh
yang berbeda-beda untuk perusahaan. Berikut ini adalah jenis dari Variable Working Capital
yang berlaku di perusahaan.
 Seasonal Working Capital yakni perubahan working capital yang dipengaruhi oleh
fluktuasi musim.
 Cyclical Working Kapital yakni perubahan working capital yang disebabkan oleh
fluktuasi konjungtur.
 Emergency Working Capital yaitu perubahan besaran working capital yang
penyebabnya tidak diketahui karena terdapat keadaan darurat.
2.6. Sumber Modal Kerja
Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai
berikut:
1. Modal kerja permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam
perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang
secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam:
1. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya;
2. Modal keja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi yang normal.
3. Modal kerja variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah tergantung pada
perubahan keadaan.
4. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan
dan fluktuasi musim;
5. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi kongjungtur;
6. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramaikan terlebih
dahulu.

Modal kerja dapat berasal dari berbagai sumber, yakni sebagai berikut.
1. Pendapatan bersih
Modal kerja diperoleh dari hasil penjualan barang dan hasil-hasil lainnya yang
meningkatan uang kas dan piutang.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga
Surat-surat berharga sebagai salah satu pos aktiva lancer dapat dijual dan dari
penjualan ini akan timbul kuntungan.
3. Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya.
Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi
oleh perusahaan.
4. Penjualan obligasi dan saham serta konstribusi dana dari pemilik

ix
Utang hipotik, obligasi, dan saham dapat dikeluarkan oleh perusahaan apabila
diperlukan sejumlah modal kerja, misalnya untuknskspansi perusahaan.
5. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainya
Pinjaman jangka pendek (seperti kredit bank) bagi beberapa perusahaan merupakan
sumber penting dari aktiva lancarna, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan
untuk membelanjai kebutuhan modal musiman, siklis,keadaan darurat,, atau
kebutuhan jangka pendek lainnya.
6. Kredit dari supplier atau trade creditor
Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh
supplier. Material, barang-barang,supplies, dan jasa-jasa biasa dibeli secara kredit
atau dengan wesel bayar.

2.7. Manfaat Modal Kerja


Munawir (2010:116) menyatakan manfaat dari modal kerja antara lain yaitu:
1. Sebagai pelindung perusahaan terhadap krisis modal kerja sebab turunananya nilai
aktiva lancar.
2. Sangat mungkin untuk bisa membayar seluruh kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
3. Sangat mungkin untuk mempunyai persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumen
4. Memungkinkan untuk perusahaan dalam memberikan syarat kecil yang lebih
menguntungkan kepada para pelanggannya.
5. Memberikan peluang perusahaan untuk dapat berjalan dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang mauapun jasa yang diperlukan
2.8. Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Faktor yang dapat mempengaruhinya pada suatu perusahaan. Berikut penjelasanya:
1. Jenis Perusahaan
Kebutuhan perusahaan akan modal kerja ini tergantung pada jenis usaha yang
dijalankan oleh perusahaan itu sendiri.

2. Syarat Kredit
Kebutuhan akan modal bagi perusahaan juga tergantung pada syarat pembelian dan
penjualan. Perusahaan akan membutuhkan modal yang masuk dalam piutang, jika
syarat kredit bagi konsumen semakin longgar dan sebaliknya.

3. Waktu Produksi
Jika waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang semakin lama, jumlah modal
yang dibutuhkan perusahaan juga akan semakin besar.

4. Tingkat Perputaran Perusahaan


Semakin lama persediaan berputar, maka semakin besar modal yang diperlukan oleh
perusahaan dan sebaliknya.

x
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek.
Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan
upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan
jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif.
Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer
keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang
lancar.
Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membelanjai operasi sehari-
hari, kemudian dana yang telah dikeluarkan itu kembali lagi masuk dalam
perusahaan dari hasil penjualan barang-barang yang telah diproduksi oleh
perusahaan tadi. Elemen-elemen dari modal kerja seperti persediaan, piutang, dan
kas pada hakikatnya mengalami perputaran sampai kembali lagi menjadi bentuk
kas dengan nilai yang lebih tinggi dari semula kas itu dikeluarkan. Investasi-
investasi ini lah yang dibutuhkan dalam perusahaan karena sifatnya yang sangat
fleksibel sehingga mampu untuk menyesuaikan nilai barang terhadap gejolak
pasar yang kian naik kian menurun.

3.2.Saran
Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui pengertian,
dan apa saja yang perlu diketahui dalam hal modal kerja, sehingga manajer dapat
menentukan besarnya modal kerja dan efisiensi pengguanaan modal kerja yang
tepat untuk menjalankan kegiatan kehidupan perusahaan. Sehingga apa yang
menjadi tujuan utama dari perusahaan dalam hal ini adalah perolehan laba dapat
diperoleh secara maksimal.
Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang indin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan
dan memakluminya karena saya adalah Hamba Allah yang tak luput dari salah
dan khilaf.

xi
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.akseleran.co.id/blog/modal-kerja/
2. https://accurate.id/ekonomi-keuangan/modal-kerja-pengertian-jenis-contoh-dan-
fungsinya-dalam-bisnis/
3. http://palupiiz.blogspot.com/2016/03/manajemen-modal-kerja.html?m=1
4. https://sharingpengetahuanbermanfaat.wordpress.com/tag/sumber-modal-kerja/

xii

Anda mungkin juga menyukai