Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ MANAJEMEN MODAL KERJA”


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN

DISUSUN OLEH :

1. ANDRIANSYAH (216601272)
2. RAASYIDIN RAHMAN (216601269)
3. MUHAMMAD FADHIL SURYA FITRANT (216601296)
4. DIAN OLIVIA YUSUF (216601280)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. HJ. UMMY KALSUM SE.,M.Si.,CRA.CRP.CSF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat Kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Manajemen Keuangan dengan pokok pembahasan “Manajemen Modal Kerja”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan di program
studi Manajemen. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada ibu Dr. HJ. UMMY KALSUM SE.,M.Si.,CRA.CRP.CSF. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
proses perkuliahan mata kuliah ini.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangannya. Oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
– perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

kendari, 1 juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 1
1.1. Pengertian modal kerja .................................................................................................... 1
1.2. Konsep Modal Kerja ....................................................................................................... 3
1.3. Fungsi Manajemen Modal Kerja ..................................................................................... 5
1.4. Tujuan Manajemen Modal Kerja .................................................................................... 6
1.5. Jenis-Jenis Kebijakan Modal Kerja ................................................................................. 6
1.6. Sumber Modal Kerja ....................................................................................................... 7
1.7. Manfaat Modal Kerja ...................................................................................................... 9
1.8. Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja ....................................................................... 9
1.9 analisis modal kerja terhadap pertumbuhan perusahaan PT.indocement Tunggal
perkasa, tbk........................................................................................................................... 10
BAB II...................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
2.1.Kesimpulan..................................................................................................................... 12
2.2.Saran ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian modal kerja
a. Pengertian Modal
Sebelum pembahasan tentang modal kerja secara spesifik, terlebih dahulu perlu
dilakukan penjelasan tentang modal, karena modal merupakan faktor produksi yang harus
dimiliki oleh perusahaan agar aktifitasnya dapat berjalan dengan lancar. Modal dalam
pengertian klasik berarti hasil produksi yang digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya.
Dalam konteks ini modal diterjemahkan secara fisik (physical oriented). Pada perkembangan
selanjutnya, pengertian modal mengalami pergeseran dari sifat fisik menjadi non fisik (non
physical oriented). Dalam pengertian ini modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan
memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal.

b. Pengertian Modal Kerja


Suatu analisis modal kerja adalah penting, baik bagi analisis internal maupun bagi
analisis eksternal, oleh karena ada hubungan yang erat antara modal kerja dan kegiatan sehari-
hari perusahaan.

Apabila pengurusan modal kerja tidak dilakukan sebagai mana mestinya, maka hal itu
dapat menyebabkan kegagalan perusahaan. Ada dua definisi mengenai modal kerja:

a. Modal kerja adalah selisih lebih antara aktiva lancar dan utang lancar.
b. Modal kerja adalah aktiva lancar.
Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek yang
melekat pada aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan. Modal
kerja bersih (net working capital) adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar atau
jumlah aktiva lancar di atas hutang lancar. Termasuk dalam hutang lancar adalah hutang
dagang, hutang bank, hutang promis, hutang upah, hutang pajak dan hutang jangka pendek
lainnya.

Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian misalnya untuk


membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik, membayar biaya
transportasi, membayar hutang dan sebagainya. Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan
akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam waktu yang tidak

1
lama (kurang dari setahun). Uang yang diterima tersebut dipergunakan lagi untuk kegiatan
operasi perusahaan selanjutnya, dan seterusnya dana tersebut berputar selama perusahaan
masih beroperasi. Dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari disebut modal kerja (working capital).

Manajemen modal kerja (working capital management) merupakan manajemen dari


elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijkan modal kerja
(working capital policy) menunjukkan keputusan-keputusan mendasar mengenai target
masing-masing elemen (unsur) aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar tersebut dibelanjai.
Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga
diperoleh modal kerja neto yang layak dan menjamin tingkat likuiditas perusahaan. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa perhatian utama dalam manajemen modal kerja adalah
pada manajemen aktiva lancar perusahaan, yaitu kas, sekuritas, piutang dan persediaan serta
pendanaan (terutama kewajiban lancar atau jangka pendek) yang diperlukan untuk mendukung
aktiva lancar.

Modal ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan dan pembiayaan kegiatan rencana
usaha yang telah dibuat. Berikut adalah pengertian modal kerja menurut beberapa ahli:

1. Jumingan
Pengertian modal kerja menurut Jumingan adalah jumlah harta/aktiva lancar pada
neraca perusahaan. Sedangkan konsep modal bersih adalah pengurangan harta
lancar atau aset dengan pasiva lancar/hutang lancar. Sehingga dapat diketahui
adanya modal bersih dan modal kotor yang terdapat dalam sebuah perusahaan.
waktu tersedianya modal tergantung macam dan tingkat likuditas dari aktiva lancar.

2. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston


Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston mendefinisikan modal kerja sebagai hasil
penjumlahan dari aktiva/harta lancar. Dimana aktiva atau harta lancar tersebut
merupakan modal kerja kotor, definisi ini sifatnya kuantitatif karena total dana
digunakan dalam tujuan operasi jangka pendek. Kas, sekuritas, persediaan dan
piutang sangat berperan penting terhadap ketersediaan modal perusahaan.
3. Kasmir
Menurut Kasmir, working capital merupakan dana yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Dengan kata lain, working capital

2
dapat diartikan sebagai modal yang ditanam di suatu perusahaan dalam bentuk
aktiva yang bersifat jangka pendek atau aktiva lancar. Contohnya seperti kas, bank,
surat-surat berharga, piutang dan aktiva lancar lainnya.

4. Gitman
Gitman menjelaskan bahwa working capital ialah bagian dari investasi yang
merupakan jumlah harta lancar yang bersirkulasi dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain dalam suatu kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. dengan kata lain aktiva
lancar yang mengalami perubahan bentuk atau nilai jual saat dilakukannya kegiatan
bisnis.

5. Harahap
Menurut pendapat yang di kemukakan oleh Harahap, menjelaskan mengenai
definisi working capital sebagai hasil dari pengurangan antara aktiva lancar atau
harta lancar dikurangi dengan utang kerja. Harahap juga menjelaskan terkait dengan
working capital yang dapat dijadikan sebagai ukuran yang berkaiktan dengan
kepentingan kreditur jangka pendek.

1.2. Konsep Modal Kerja


Dari tiga konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, serta konsep fungsional.

• Konsep Kuantitatif
Berdasar konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar atau yang sering disebut
sebagai Gross Working Capital atau modal kerja kotor. Dalam hal ini, diberlakukan
guna mencukupi kebutuhan dana operasional perusahaan yang bersifat rutin atau
jangka pendek.
• Konsep Kualitatif
Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau selisih jumlah aktiva
lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah aktiva lancar ini bersumber dari pemilik
perusahaan maupun pinjaman jangka panjang. Konsep ini juga disebut dengan Net
Working Capital.
• Konsep Fungsional
Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan untuk meraih laba
atau pendapatan usaha pokok perusahaan. Sejumlah dana perusahaan dipakai untuk
3
peningkatan laba perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana seharusnya akan
semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya.

PT “LANCAR”
Neraca Per 31
Desember 1999 (rupiah)
Kas dan Efek 20.000.000 Hutang dagang 40.000.000
Piutang Dagang 60.000.000 Hutang wesel 25.000.000
Persediaan 80.000.000 Hutang lainnya 35.000.000
Total Aktiva Lancar 160.000.000 Total Hutang 100.000.000
Mesin 70.000.000
Penyusutan Mesin (14.000.000) Modal Sendiri (MS)
Gedung 120.000.000 Modal Saham 200.000.000
Penyusutan Gedung (24.000.000) Laba Ditahan 12.000.000

Total Aktiva 312.000.000 Total Hutang & MS 312.000.000

Dari data di atas dapat dihitung:


1. Modal Kerja Kuantitatif:
Kas dan Efek Rp. 20.000.000
Piutand Dagang Rp. 60.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000
Modal kerja bruto Rp. 160.000.000
2. Modal Kerja Kualitatif:
Total aktiva lancar Rp. 160.000.000
Total hutang lancar Rp. 100.000.000
Modal kerja neto Rp 60.000.000
Berdasarkan contoh diatas, apabila disertai informasi tentang marjin laba sebesar 25%
dan surat-surat berharga (efek-efek) sebesar Rp 12.000.000 maka:[5]
3. Modal kerja fungsional adalah terdiri dari:
a. Modal kerja riil:
Kas Rp 8.000.000

4
Piutang Dagang (75%) Rp 45.000.000
Persediaan Rp 80.000.000
Penyusutan Mesin Rp 14.000.000
Penyusutan Gedung Rp 24.000.000
Modal Kerja Riil Rp 171.000.000
b. Modal kerja potensial:
Efek-efek Rp 12.000.000
Marjin laba Piutang (25%) Rp 15.000.000
Modal Kerja Potensial Rp 27.000.000
c. Sedangkan yang termasuk bukan Modal Kerja dalam konsep fungsional:
Mesin Rp 7.000.000
Gedung Rp 120.000.000
Bukan Modal Kerja Rp 127.000.000

1.3. Fungsi Manajemen Modal Kerja


Modal suatu perusahaan bisa membiayai biaya operasional perusahaan sehari-hari.
Perusahaan akan mampu beroperasi lebih efisien, jika memiliki kecukupan modal dan tidak
mengalami masalah keuangan. Berikut ini adalah beberapa fungsi modal kerja mengacu pada
Munawir:

• Jika perusahaan memiliki modal yang cukup, saat terjadi krisis perusahaan akan
terlindungi bila terjadi penurunan nilai dari aktiva lancar.
• Perusahaan bisa memberikan syarat kredit bagi konsumennya dengan lebih lunak
dan menguntungkan.
• Operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien, disebabkan
perusahaan tidak mengalami kesulitan, saat mendapatkan produk ataupun jasa
yang diperlukan.
• Dengan memiliki modal, perusahaan akan dapat membayar semua kewajiban yang
dimiliki secara tepat waktu.
• Perusahaan dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup agar dapat
melayani pelanggannya dengan lebih lancar

5
1.4. Tujuan Manajemen Modal Kerja
Manajemen jelas memiliki tujuan tertentu. Merujuk pada pernyataan Kasmir, tujuan dari
manajemen modal kerja adalah sebagai berikut:

• Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan.


• Perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban tepat waktu jika mempunyai kecukupan
• Manajemen dapat melindungi perusahaan apabila terjadi masalah pada modal kerja
disebabkan adanya penurunan nilai aktiva lancar.
• Jika rasio keuangan memenuhi persyaratan, perusahaan bisa mendapatkan tambahan
dana dari pihak kreditur.
• Penggunaan aktiva lancar dapat dimaksimalkan untuk dapat meningkatkan laba dan
penjualan.

1.5. Jenis-Jenis Kebijakan Modal Kerja


Modal bersifat sangat vital bagi suatu perusahaan karena dengan adanya modal perusahaan
dapat berjalan dengan semestinya.

Setiap usaha atau bisnis yang dilakukan, baik bisnis kecil maupun bisnis yang besar tentu
saja membutuhkan modal untuk memulai bisnis tersebut. untuk itu sangat penting mengetahui
jenis-jenis modal yang ada dalam dunia usaha, berikut ulasannya.

1. Permanent Working Capital

Jenis yang pertama adalah Permanent Working Capital yang merupakan modal yang secara
terus-menerus atau berkelanjutan yang diperlukan untuk kelancaran usaha perusahaan. Dengan
kata lain permanent working capital merupakan hal yang harus tetap dimiliki perusahaan agar
tetap dapat menjalankan fungsinya yang seharusnya. Permanent Working Capital memeiliki
beberapa jenis yang dibedakan sebagai berikut:

• Primary Working Capital merupakan working capital yang wajib ada di perusahaan
sebagai jaminan kelancaran kontinuitas usaha yang dijalankan perusahaan.
• Normal Working Capital yaitu presentasi dari jumlah working capital perusahaan yang
dibutuhkan untuk perluasan produksi perusahaan yang normal.

2. Variable Working Capital

6
Jenis selanjutnya adalah Variable Working Capital yaitu modal yang jumlahnya selalu
berubah-ubah seiring dengan perubahan kegiatan produksi dalam suatu perusahaan. Variable
Working Capital sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang memiliki pengaruh yang
berbeda-beda untuk perusahaan. Berikut ini adalah jenis dari Variable Working Capital yang
berlaku di perusahaan.

• Seasonal Working Capital yakni perubahan working capital yang dipengaruhi oleh
fluktuasi musim.
• Cyclical Working Kapital yakni perubahan working capital yang disebabkan oleh
fluktuasi konjungtur.
• Emergency Working Capital yaitu perubahan besaran working capital yang
penyebabnya tidak diketahui karena terdapat keadaan darurat.

1.6. Sumber Modal Kerja


Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai
berikut:

1. Modal kerja permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam
perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang
secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.

Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam:

1. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya;
2. Modal keja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi yang normal.
3. Modal kerja variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah tergantung pada
perubahan keadaan.
4. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan
dan fluktuasi musim;
5. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi kongjungtur;

7
6. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramaikan terlebih
dahulu.

Modal kerja dapat berasal dari berbagai sumber, yakni sebagai berikut.
1. Pendapatan bersih
Modal kerja diperoleh dari hasil penjualan barang dan hasil-hasil lainnya yang
meningkatan uang kas dan piutang.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga
Surat-surat berharga sebagai salah satu pos aktiva lancer dapat dijual dan dari
penjualan ini akan timbul kuntungan.
3. Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya.
Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi
oleh perusahaan.
4. Penjualan obligasi dan saham serta konstribusi dana dari pemilik
Utang hipotik, obligasi, dan saham dapat dikeluarkan oleh perusahaan apabila
diperlukan sejumlah modal kerja, misalnya untuknskspansi perusahaan.
5. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainya
Pinjaman jangka pendek (seperti kredit bank) bagi beberapa perusahaan merupakan
sumber penting dari aktiva lancarna, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan
untuk membelanjai kebutuhan modal musiman, siklis,keadaan darurat,, atau kebutuhan
jangka pendek lainnya.
6. Kredit dari supplier atau trade creditor
Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh supplier.
Material, barang-barang,supplies, dan jasa-jasa biasa dibeli secara kredit atau dengan
wesel bayar.

8
1.7. Manfaat Modal Kerja
Munawir (2010:116) menyatakan manfaat dari modal kerja antara lain yaitu:

1. Sebagai pelindung perusahaan terhadap krisis modal kerja sebab turunananya nilai
aktiva lancar.
2. Sangat mungkin untuk bisa membayar seluruh kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
3. Sangat mungkin untuk mempunyai persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumen
4. Memungkinkan untuk perusahaan dalam memberikan syarat kecil yang lebih
menguntungkan kepada para pelanggannya.
5. Memberikan peluang perusahaan untuk dapat berjalan dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang mauapun jasa yang diperlukan

1.8. Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja


Faktor yang dapat mempengaruhinya pada suatu perusahaan. Berikut penjelasanya:

1. Jenis Perusahaan
Kebutuhan perusahaan akan modal kerja ini tergantung pada jenis usaha yang
dijalankan oleh perusahaan itu sendiri.
2. Syarat Kredit
Kebutuhan akan modal bagi perusahaan juga tergantung pada syarat pembelian dan
penjualan. Perusahaan akan membutuhkan modal yang masuk dalam piutang, jika
syarat kredit bagi konsumen semakin longgar dan sebaliknya.
3. Waktu Produksi
Jika waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang semakin lama, jumlah modal
yang dibutuhkan perusahaan juga akan semakin besar.
4. Tingkat Perputaran Perusahaan
Semakin lama persediaan berputar, maka semakin besar modal yang diperlukan oleh
perusahaan dan sebaliknya.

9
1.9 analisis modal kerja terhadap pertumbuhan perusahaan PT.indocement Tunggal
perkasa, tbk

Manajemen modal kerja memiliki peranan penting bagi suatu perusahaan karena
jumlah dan besarnya penggunaan modal kerja dalam kegiatan operasional sangat perlu untuk
dikelola agar besarnya penggunaan modal kerja seimbang dengan laba yang diperoleh
perusahaan dalam periode waktu tertentu. Semakin besar jumlah modal kerja yang digunakan
perusahaan maka laba yang diperoleh pun harus semakin besar sehingga pertumbuhan
perusahaan semakin meningkat.
Tetapi sebaliknya jika jumlah modal kerja yang digunakan perusahaan kecil maka laba
yang diperoleh pun akan kecil dan perusahaan tidak mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil perhitungan mengenai hubungan antara pengelolaan modal kerja dengan
pertumbuhan yang dihasilkan perusahaan dari tahun 2005 sampai dengan 2009.

Modal Kerja Bersih (Net Working Capital) PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk
Tahun 2005: 2.155.764.743.807 – 855.844.362.864 = 1.299.920.380.943
Tahun 2006 : 1.741.702.404.144 – 812.180.007.701 = 929.522.396.443
Tahun 2007 : 2.248.589.496.820 – 759.612.975.138 = 1.488.976.521.682
Tahun 2008 : 3.471.276.001.333 – 1.943.884.694.003 = 1.527.391.307.330
Tahun 2009 : 5.322.916.291.443 – 1.771.030.703.811 = 3.551.885.587.632
Pertumbuhan Perusahaan :
Tahun 2005 = 0,13 X 1 = 0,13
Tahun 2006 = 0,69 X 0,10 = 0,07
Tahun 2007 = 0,89 X 0,14 = 0,13
Tahun 2008 = 0,92 X 0,21 = 0,19
Tahun 2009 = 0,98 X 0,26 = 0,25

10
Berdasarkan tabel di atas terlihat perbandingan antara modal kerja bersih dengan
pertumbuhan perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk selama periode tahun 2005
sampai dengan tahun 2009 cenderung meningkat dan searah. Pada tahun 2005 penggunaan
modal kerja bersih PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk sebesar 1.299.920.380.943 yang
digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan laba mampu
menghasilkan pertumbuhan perusahaan sebesar 13%. Ini menunjukkan bahwa kinerja
manajemen dalam melakukan efisiensi biaya dan mengelola modal kerja dapat dikatakan
optimal. Tahun 2006 penggunaan modal kerja bersih mengalami penurunan menjadi
929.522.396.443 dibanding tahun 2005 sehingga pertumbuhan perusahaan ikut mengalami
penurunan. yaitu sebesar 0,07 atau 7%.

11
BAB II
PENUTUP
2.1.Kesimpulan
Modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif
yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk
mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus
memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena
sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan
aktiva lancar dan utang lancar.
Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membelanjai operasi sehari-hari,
kemudian dana yang telah dikeluarkan itu kembali lagi masuk dalam perusahaan dari hasil
penjualan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaan tadi. Elemen-elemen dari
modal kerja seperti persediaan, piutang, dan kas pada hakikatnya mengalami perputaran
sampai kembali lagi menjadi bentuk kas dengan nilai yang lebih tinggi dari semula kas itu
dikeluarkan. Investasi-investasi ini lah yang dibutuhkan dalam perusahaan karena sifatnya
yang sangat fleksibel sehingga mampu untuk menyesuaikan nilai barang terhadap gejolak
pasar yang kian naik kian menurun.

2.2.Saran
Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui pengertian, dan apa
saja yang perlu diketahui dalam hal modal kerja, sehingga manajer dapat menentukan
besarnya modal kerja dan efisiensi pengguanaan modal kerja yang tepat untuk menjalankan
kegiatan kehidupan perusahaan. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama dari perusahaan
dalam hal ini adalah perolehan laba dapat diperoleh secara maksimal.
Demikianlah makalah kelompok 8 yang telah di buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang indin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kelompok 8. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya
karena saya adalah Hamba Allah yang tak luput dari salah dan khilaf.

12
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.akseleran.co.id/blog/modal-kerja/
2. https://accurate.id/ekonomi-keuangan/modal-kerja-pengertian-jenis-contoh-dan-
fungsinya-dalam-bisnis/
3. http://palupiiz.blogspot.com/2016/03/manajemen-modal-kerja.html?m=1
4. https://sharingpengetahuanbermanfaat.wordpress.com/tag/sumber-modal-kerja/

13

Anda mungkin juga menyukai