DOSEN PENGAMPUH :
SUWAJI , SE. MM
Disusun oleh:
VI KEUANGAN C
KONSENTRASI KEUANGAN
PRODI MANAJEMEN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI (ITB-I)
Jalan R. Soeprapto No. 14 Telp. (0769) 21019 Rengat Riau
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kehendak-Nya. Makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Analisi Laporan Keuangan . Adapun yang kami bahas dalam
makalah ini mengenai Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Dalam penulisan
makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu
pengetahuan kami mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada Dosen
Pengampuh yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam
makalah ini kami sudah berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik. Tapi
kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan juga kritik untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami
dan siapapun yang membacanya
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
vi
1.2Rumusan Masalah
1. Apa pengertian modal kerja?
2. Apa Jenis- jenis modal kerja?
3. Apa faktor-faktor yang menentukan besarnya modal kerja?
4. Apa itu analisis sumber modal kerja dan penggunaan modal kerja?
1.3Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mempelajari tentang sumber dan
penggunaan modal kerja dalam laporan keuangan.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap perusahaan akan memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk
membiayai aktivitas yang ada diperusahaan. Untuk melihat pengertian modal kerja, maka
penulis mengemukakan pendapat dari beberapa para ahli ekonomi yang memberikan
definisi dari modal kerja.
1) Menurut Jumingan (2008, hal : 66) “Modal kerja adalah kelebihan aktiva
lancar terhadap utang jangka pendek, kelebihan ini disebut modal kerja bersih
(net working capital)”.
2) Menurut Irham Fahmi (2014, hal : 99) “Modal kerja adalah investasi sebuah
perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas, persediaan
dan piutang.
3) Sedangkan Bambang Riyanto (2010, hal 57) menyatakan bahwa : “modal
kerja dibutuhkan oleh perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari,
misalnya untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar
upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang
telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam
perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Modal kerja merupakan
bentuk investasi jangka pendek perusahaan dalam aktiva lancar dan modal kerja
digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-sehari seperti untuk
memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan
lain sebagainya, dimana biaya yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi
masuk ke dalam perusahaan dalam waktu yang singat. Semakin besar perusahaan, maka
akan semakin besar pula jumlah modal kerja yang dibutuhkan.
Dalam hal ini peran dari manajmen modal kerja sangat pentig dalam bidang
keuangan karena jika salah dalam mengelola modal kerja dapat berdampak buruk pada
kegiatan perusahaan, sehingga analisis atas modal kerja perusahaan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui situasi modal kerja yang ada saat ini, kemudian hal tersebut
1
dikaitkan dengan situasi keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang agar
perusahaan dapat menentukan program apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Pengelolaan modal kerja juga merupakan hal yang sangat penting dalam
perusahaan, karena berhubungan dengan pengambilan keputusan mengenai jumlah dana
yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar dari perusahaan.
Menurut Munawir (2014, hal : 114) ada tiga konsep modal kerja yang umum
digunakan yaitu :
Pendapat Munawir diatas tersebut tidak hanya memutuskan modal kerja hanya
sebatas pada jumlah yang ada untuk mencukupi kebutuhannya, tetapi juga
menitikberatkan pada kualitas modal kerja yang ada pada perusahaan tersebut dan apa
fungsi dari dana tersebut. Menurut Kasmir (2012, hal : 248) dalam praktiknya dana atau
(fund) dibagi ke dalam beberapa pengertian berikut ini :
2
d. Dana dianggap sebagai seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan.
e. Dana dianggap sebagai aktiva yang memiliki sifat sama dengan kas.
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan menghindari masalah-masalah
kesulitan keuangan bagi perusahaan, misalnya dapat menutup kerugian dan mengatasi
keadaan keuangan perusahaan. Menurut Jumingan (2008, hal : 67) manfaat lain dari
tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut :
Menurut Kasmir (2012, hal : 252) arti penting modal kerja bagi perusahaan,
terutama bagi kesehatan keuangan perusahaan yaitu :
3
• Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan
serta cenderung labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja
perusahaan, artinya perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal
kerja. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
dari Manajer Keuangan.
• Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan
bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan.
Dengan kata lain, jumlah aktiva lancar samaa atau lebih dari 50% dari tital
aktiva.
• Bagi perusahaan yang relative kecil, fungsi modal kerja amat penting.
Perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal
besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan
pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang Bank satu tahun
yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.
• Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan,
piutang, persediaan dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila
terjadi penurunan penjualan, akan berpengaruh terhadap komponen dalam
aktiva lancar.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa apabila suatu perusahaan
memiliki modal kerja yang bes ar dalam menjalankan operasi perusahaan, maka
perusahaan tidak akan kesulitan untuk memenuhi semua kebutuhan perusahaan.
Menurut Taylor Sutrisna dalam Tony dan Ahmad (2016, hal : 112) modal kerja
• Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada
beroperasi.
• Modal kerja normal adalah modal kerja yang harus ada agar
mempengaruhi perusahaan.
5
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu mudah. Hal ini disebabkan terpenuhi
tidaknya kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi
modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu mudah. Hal ini disebabkan terpenuhi
tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Menurut Kasmir (2012, hal 254) dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang
a. Jenis Perusahaan
b. Syarat kredit
adalah :
sebaliknya.
tertagih (macet).
c. Waktu produksi
suatu barang, maka akan semakin besar modal kerja yang dibutuhkan
7
d. Tingkat perputaran persediaan
persediaan..
Menurut Bambang Riyanto (2010, hal : 345) yang dimaksud dengan analisis
sumber dan penggunaan modal kerja yaitu : “Suatu analisis untuk mengetahui bagaimana
dana digunakan dan dan bagaimana kebutuhan dana dibelanjai atau dengan kata lain
dapat diketahui darimana datangnya dana dan untuk apa dana digunakan”.
8
Sumber modal kerja adalah perubahan dari unsur-unsur non-akun lancar (aktiva
tetap, hutang jangka panjang dan modal sendiri) yang mempunyai efek memperbesar
modal kerja.
Menurut Kasmir (2012, hal : 256) beberapa sumber modal kerja yang dapat
digunakan adalah :
cadangan laba, atau laba yang belum dibagi. Selama laba yang belum
dibagi perusahaan dan belum atau tidak diambil pemegang saham, maka
akan menambah modal kerja perusahaan. Namum modal kerja ini sifatnya
hanya sementara waktu saja dalam waktu yang relative tidak terlalu lama.
untuk keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dengan
harga jual surat berharga tersebut. Namum sebaliknya jika terpaksa harus
3. Penjualan saham
yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. Hasil penjualan
(prioritas)
9
dalam manajemen keuangan hasil penjualan saham lebih ditekankan
tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. Hasil penjualan ini
5. Penjualan obligasi
obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat
6. Memperoleh pinjaman
Dana hibah ini juga dapat digunakan sebagai modal kerja. Dana
10
B. Pengunaan Modal Kerja
Menurut Kasmir (2012, hal 258) secara umum dikatakan bahwa penggunaan
modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk tujuan :
11
6. Pembayaran hutang jangka panjang (obligasi, hipotek, dan hutang bank
jangka panjang).
Pembayaran hutang jangka panjang, artinya adanya pembayaran
hutang jangla panjang yang sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi,
hipotek, dan hutang Bank jangka panjang.
7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar.
Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar, artinya
perusahaan menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan
alasan tertentu dengan cara membeli kembali baik untuk sementara waktu
maupun selamanya.
8. Pengembalian uang atau barang untuk kepentingan pribadi.
Pengembalian uang atau barang untuk kepentingan pribadi, artinya
pemilik perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk
kepentingan pribadi, termasuk dalam hal ini adanya pengembalian
keuntungan atau pembayaran deviden oleh perusahaan.
9. Dana penggunaan lainnya
Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan modal
kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal
kerja itu sendiri.
Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila
terjadi :
12
2.5. Studi Kasus Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Berikut ini adalah analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Kawasan
Industri Medan (Persero) pada tahun 2011-2012
Dari tabel diatas laporan analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada tahun
2011-2012 telah diketahui bahwa perusahaan mengalami kenaikan modal kerja sebesar
Rp. 39.735.922.797. Hal ini disebabkan karena sumber modal kerja lebih besar dari padaa
penggunaan modal kerja.
Sumber modal kerja perusahaan yang paling dominan berasal dari saldo laba yang
cukup besar yaitu Rp. 50.008.081.350, yaitu berasal dari modal dan hasil operasi
perusahaan yaitu penjualan lahan dan non lahan, kemudian sumber lainnya yang
menyebabkan kenaikan modal kerja adalah pada aset tetap yaitu sebesar Rp.
7.806.783.988, pada tahun tersebut perusahaan menjual sebagian aset tetap yang dimiliki
yaitu tanah, bangunan dan juga alat berat. Dan juga pendapatan yang ditangguhkan
sebesar Rp. 536.253.982, hutang bank sebesar Rp. 3.234.000.000.
Penggunaan modal kerja padaa tahun 2011-2012 yang paling dominan adalah
pada bagian properti investasi yaitu sebesar Rp. 8.980.824.157 karena pada tahun tesebut
perusahaan melakukan perawatan pada properti investasi. Selain itu perusahaan
menggunakan modal kerja untuk aset dalam konstruksi sebesar Rp. 1.667.214.000 adanya
13
pembangunan SPBU, dan gudang penyimpanan limbah, kemudian aset sarana dan
prasarana sebesar Rp. 9.771.999.911 dan liabilitas imbalan pascasarjana sebsar Rp.
1.429.158.455
Dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis, Pada tahun 2011 dan 2012 modal
kerja bersih menglamai peningkatan yaitu sebesar 4% yaitu selesih antara modal kerja
bersih ditahun tersebut, hal ini juga diikuti dengan perubahan modal kerja yang
meningkat dari tahun 2011 sampai tahun 2012. Pada tahun 2012 perubahan modal kerja
mengalami peningkatan yaitu sebesar 28%, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan
pada aset lancar yaitu meningkat nya kas dan setara kas, piutang lain-lain, dan biaya
dibayar dimuka. Hal ini berdampak baik bagi perusahaan karena meningktanya beberapa
item ini akan menambah jumlah modal kerja bagi perusahaan.
Berdasarkan pada analisis sumber dan penggunaan modal kerja maka dapat dilihat
darimana sumber modal kerja perusahaan dan untuk apa penggunaan modal kerja pada
perusahaan, serta apa yang menjadi penyebab meningkatnya modal kerja tersebut. Pada
tahun 2012 peningkatan modal kerja terjadi karena sumber modal kerja yaitu sebesar 21%
lebih besar dari pada penggunaannya yaitu sebesar 11%, pada tahun 2012 penggunaan
modal kerja tidak terlalu banyak sehingga sumber modal kerja mengalami peningkatan
yaitu sebesar 28%. Sumber modal kerja perusahaan yang paling dominan berasal dari
saldo laba yang cukup 53 67 i besar, yaitu saldo laba berasal dari modal dan juga hasil
operasi perusahaan, dan pada tahun tersebut hasil operasi perusahaan meningkat yaitu
pada penjualan lahan.
Penggunaan modal kerja padaa tahun 2011-2012 adalah sebesar 11% yaitu pada
bagian properti investasi yaitu karena pada tahun tesebut perusahaan melakukan
perawatan dan pembelian pada properti investasi. Properti investasi ini meliputi seperti
gudang, gedung, alat-alat berat dan juga mesin yang biasanya disewakan kepada pihak-
pihak yang ingin menggunakan properti tersebut. Selain itu perusahaan menggunakan
modal kerja untuk aset dalam konstruksi yaitu untuk membangun SPBU dan juga gudang
penyimpanan untuk limbah.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis sumber dan penggunaan modal keja merupakan salah satu dari
berbagai teknik analisis laporan keuangan yang menyajikan informasi khusus dan
spesifik dari suatu laporan keuangan. Ada tiga konsep pengertian modal kerja, yang
pertama adalah konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsionil.
Dari ketiga konsep pengertian modal kerja tersebut, modal kerja yang akan
digunakan dalam analisis ini adalah modal kerja konsep kuantitatif, yaitu selisih
aktiva lancar atas hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian modal
kerja yang digunakan menggunakan prinsip net working capital atau modal kerja
bersih, dimana jumlah modal kerja sudah memperhitungkan kewajiban jangka
pendek yang harus dibayar oleh perusahaan. Selain itu, ada dua jenis modal kerja
yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel.
3.2 SARAN
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu diharapkan
kepada pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran yang konstruktif dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Penulis menyerahkan diri serta memohon taufik dan
hidayah-Nya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Deloof, M. (n.d.). Does Working Capital Managemen Effects Profitability Belgian Firms.
Journal Of Business Finance & Accounting, 30 (3) & (4): 0306-686X.
Esra, Martha, A., & Prima, A. (2002). Manajemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi
Perusahaan.
Handoko, & T, H. (1999). Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta:
Penerbit BPFE.
Raheman, A., & Nashr, M. (2007, Maret 2). Working Capital Management and
Profitability – Case of Pakistani Firms. International Review of Business
Research Papers, pp. 275-276.
Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan (Edisi
kelima ed.). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Shah, A., & Sana, A. (2006). Impact of Working Capital Management on the Profitability
of Oil and Gas Sector of Pakistan. European Journal of Scientific Research, 37-
45.
Weston, J. F., & Thomas, E. C. (1997). Alih bahasa oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko,
(Manajemen Keuangan Jilid I ed.). Jakarta: Binarupa Aksara
16