Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“MANAJEMEN MODAL KERJA”

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu:

Ibu Andi Riska Andreani Syafaruddin, S.E., M.Ak

OLEH KELOMPOK V:
1. Leony Putri (0910581320039)
2. Nurhidayah (0910581320022)
3. Firmansyah (0910581320012 )
4. Irfan Mansyur (0910581320039)
5. Dani Dermagan Sinaga (050071282025058)
6. Syahnifa Nur Indah (0910581320037)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen Modal
Kerja” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Andi
Riska Andreani Syafaruddin, S.E., M.Ak pada mata kuliah Manajemen Keuangan Prodi
Bisnis Digital.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Manajemen Modal Kerja” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Andi Riska Andreani Syafaruddin, S.E.,
M.Ak , selaku Dosen Manajemen Keuangan Prodi Bisnis Digital yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Rappang, 31 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................. 5
C. TUJUAN MASALAH ...................................................................................................................... 5
BAB II....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Modal Kerja .................................................................................................................. 6
B. Konsep Modal Kerja........................................................................................................................ 7
C. Tujuan Manajemen Modal............................................................................................................11
D. Jenis Jenis Modal Kerja .................................................................................................................11
1. Modal Kerja Permanen .........................................................................................................11
2. Modal Kerja Variabel.............................................................................................................12
E. Kebijakan Modal Kerja ..................................................................................................................13
F. Menentukan Kebutuhan Modal Kerja...........................................................................................13
G. Komponen Modal Kerja................................................................................................................16
H. Investasi Modal Kerja ...................................................................................................................18
BAB III....................................................................................................................................................20
PENUTUP...............................................................................................................................................20
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................20
B. SARAN ...........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan yang menginginkan agar dapat terus hidup dan berkembang
akan selalu membutuhkan dana baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-
hari maupun untuk mebiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang dikeluarkan
untuk membiayai kegiatan operasional tersebut dinamakan modal kerja (working
capital).Modal kerja yang telah dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional
tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan pada perusahaan dalam jangka
waktu dekat melalui hasil penjualan barang/hasil produksinya.Manajemen modal
kerja yang baik sangat penting dalam bidang keuangan karena kekeliruan dalam
mengelola modal kerja dapat menyebabkan kegiatan usaha menjadi
terhambat.Kemudian yang juga harus dipikirkan oleh seluruh umat Islam di negeri ini,
yaitu adanya realitas tentang masih banyaknya umat Islam yang masih belum kuat
secara perekonomian.

Untuk itu, umat Islam perlu menemukan solusi dalam mengatasi kemiskinan
yang muncul saat ini Sehingga adanya analisis modal kerja perusahaan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui situasi modal kerja saat ini dan dihubungkan dengan
dengan situsasi keuangan yang akan dihadapi di masa depan, sehingga dari informasi
tersebut dapat ditentukan kebijakan apa yang akan diambil perusahaan untuk
mengatasi permasalahan keuangan perusahaan.

Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk
pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila
perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut
akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal
kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada
waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas. Dalam menyusun dan
menyempurnakan makalah ini penysun mencoba untuk menyampaikan bahwa modal
kerja memiliki arti penting dalam pengaturan jasa-jasa monopoli yang di beriakan
oleh perusahaan-perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Modal Kerja ?
2. Apa Saja Konsep Modal Kerja ?
3. Apakah Tujuan Manajemen Modal ?
4. Apa Saja Jenis Jenis Modal Kerja?
5. Bagaimana Kebijakan Modal Kerja?
6. Bagaimana Cara Menentukan Kebutuhan Modal Kerja?
7. Apa Saja Komponen Modal Kerja?
8. Apa Itu Investasi Modal Kerja?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Pengertian Modal Kerja.
2. Untuk MengetahuiApa Saja Konsep Modal Kerja.
3. Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen Modal.
4. Untuk MengetahuiApa Saja Jenis Jenis Modal Kerja.
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Kebijakan Modal Kerja.
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Menentukan Kebutuhan Modal Kerja.
7. Untuk MengetahuiApa Saja Komponen Modal Kerja.
8. Untuk MengetahuiApa Itu Investasi Modal Kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal Kerja


Modal kerja mempunyai dua kosakata atau elemen dasar yakni Aktiva lancar (current
aset) dan Kewajiban lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja memerlukan kedua
elemen ini untuk menentukan bagaimana kegiatan operasional kantor agar pengelolaannya
berjalan dengan baik. Manajemen modal kerja (Working Capital Management) menurut
Harjito dan Martono merupakan manajemen dan elemen elemen aktiva lancar dan elemen
elemen hutang lancar.Bahwasannya pengertian Modal Kerja adalah Sebuah strategi dalam
akuntansi yang fokusnya pada pemeliharaan keseimbangan current asset dan liabilities pada
perusahaan.Manajemen modal kerja juga melibatkan hubungan antara aset jangka pendek dan
kewajiban jangka pendek perusahaan.

Dalam hal seperti ini berhubungan pada pengelolaan kas, persediaan dan hutang
piutang.Suatu analisis dalam modal kerja sangat penting, bagi analisis internal ataupun
analisis eksternal, karena ada hubungan yang berkesinambungan antara modal kerja dan juga
kegiatan sehari hari di sebuah perusahaan.Jikalau pengurusan modal kerja tidak dilakukan
sesuai prosedur, maka dapat menyebabkan kegagalan pada perusahaan. Dalam
pengoperasiannya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian contoh untuk membayar gaji
para karyawan, membeli bahan baku mentah, membayar biaya transportasi, membayar biaya
listrik dan sebagainya.

Rumus Modal Kerja

Modal kerja = Aset lancar – Liabilitas lancar

atau

Modal kerja = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar


B. Konsep Modal Kerja
 Konsep kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan dari aktiva
lancar.Unsur-unsur dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, sekuritas, piutang dan
persediaan.Contoh :

Neraca PT. SUKSES per 31 Desember diketahui sebagai berikut:

AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH

Kas 175.000.000 Hutang Dagang 125.000.000

Surat Berharga 90.000.000 Hutang Wesel 85.000.000

Piutang 350.000.000 Hutang Gaji 15.000.000

Persediaan Barang 185.000.000 Hutang Pajak 60.000.000

Perlengkapan 75.000.000

Hutang Hipotek 400.000.000

Gedung 1.250.000.000

Akum.Peny,Gedung (575.000.000) Saham Biasa 1.100.000.000

Kendaraan 750.000.000 Laba Ditahan 215.000.000

Akum,Peny Kendaraan (300.000.000)

Total Aktiva 2.000.000.000 Total Pasiva 2.000.000.000

Berdasarkan konsep kuantitatifnya adalah keseluruhan aktiva lancar yaitu: Rp. 875.000.000,-
Kas 175.000.000
Surat Berharga 90.000.000
Piutang 350.000.000
Persediaan 185.000.000
Perlengkapan 75.000.000 +

875.000.000
Konsep Kuantitatif ini memiliki beberapa kelemahan yaitu dalam konsep ini
tidak mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan dan konsep ini tidak mementingkan
kualitas apakah modal-kerja tersebut dibiayai oleh hutang jangka panjang atau hutang
jangka pendek dan pemilik modal.Karena jumlah aktiva lancar yang besar belum
tentu menjamin margin of safety bagi perusahaan, shingga kelangsungan operasi
perusahaan belum terjamin.Contoh:

 Konsep kualitatif
Menurut konsep kualitatif, Modal Kerja adalah kelebihan aktiva lancar di atas
hutang lancar. Modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancar yang harus
dilunasi. Sebagian aktiva lancar yang dipergunakan adalah hutang dagang, hutang
wesel, hutang pajak, dan sebagian yang digunakan untuk membelanjai kegiatan
operasi perusahaan.Contoh :

Neraca PT. SUKSES per 31 Desember diketahui sebagai berikut:

AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH

Kas 175.000.000 Hutang Dagang 125.000.000

Surat Berharga 90.000.000 Hutang Wesel 85.000.000

Piutang 350.000.000 Hutang Gaji 15.000.000

Persediaan Barang 185.000.000 Hutang Pajak 60.000.000

Perlengkapan 75.000.000

Hutang Hipotek 400.000.000

Gedung 1.250.000.000

Akum.Peny,Gedung (575.000.000) Saham Biasa 1.100.000.000

Kendaraan 750.000.000 Laba Ditahan 215.000.000

Akum,Peny Kendaraan (9.300.000.000)

Total Aktiva 2.000.000.000 Total Pasiva 2.000.000.000


Berdasarkan konsep kualitatifnya adalah:

= Harta lancar – hutang lancar

= Rp. 875.000.000 – Rp. 285.000.000

= Rp. 590.000.000

Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan.


Karena tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar; maka akan
meningkatkan kepercayaan bagi para kreditor sehingga kelangsungan operasional
perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditor.

 Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep fungsional adalah modal kerja yang terdiri dari
modal kerja riil dan modal kerja potensial. Modal yang digunakan untuk
menghasilkan current income atau konsep yang berdasarkan pada fungsi dana yang
digunakan untuk memperoleh pendapatan baik pendapatan saat ini maupun
pendapatan pada masa yang dating. Contoh :
Neraca PT. SUKSES per 31 Desember diketahui sebagai berikut:

AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH


Kas 175.000.000 Hutang Dagang 125.000.000
Surat Berharga 90.000.000 Hutang Wesel 85.000.000
Piutang 350.000.000 Hutang Gaji 15.000.000
Persediaan Barang 185.000.000 Hutang Pajak 60.000.000
Perlengkapan 75.000.000
Hutang Hipotek 400.000.000
Gedung 1.250.000.000
Akum. Peny Gedung -575.000.000 Saham Biasa 1.100.000.000
Kendaraan 750.000.000 Laba Ditahan 215.000.000
Akum. Peny Kendaraan -300.000.000
Total Aktiva 2.000.000.000 Total Pasiva 2.000.000.000
Dari neraca tersebut terdapat keterangan bahwa:
1. Penjualan Kredit dengan margin 20%
2. Depresiasi Gedung Rp, 75.000.000
3. Depresiasi Kendaraan Rp. 90.000.000

Berdasarkan konsep fungsionalnya adalah:

Modal Kerja :

Harta Lancar : Rp. 875.000.000

Dep. gedung : Rp. 75.000.000

cvDep. kendaraan : Rp. 90.000.000 +

= Rp. 1.040.000.000

Surat berharga : Rp. 90.000.000

cvMargin piutang: Rp. 70.000.000 →(20% x 350.000.000)

Modal Kerja = Rp. 880.000.000

Atau:

Kas : Rp. 175.000.000

Piutang (100 - 20%) : Rp. 280.000.000 →(80% x 350.000.000)

Pers. Barang : Rp. 185.000.000

Peny.Gedung : Rp. 75.000.000

Peny.Kendaraan : Rp. 90.000.000

Perlengkapan : Rp. 75.000.000 +

Modal Kerja = Rp. 880.000.000


Bukan Modal Kerja:

Gedung : Rp. 600.000.000

Kendaraan : Rp. 360.000.000 +

Bukan MK : Rp. 960.000.000

Modal Kerja Potensial:

Surat Berharga : Rp. 90.000.000

Margin Piutang (20%) : Rp. 70.000.000 +

MKP : Rp. 160.000.000

C. Tujuan Manajemen Modal


Kerja Manajemen modal kerja juga memiliki beberapa tujuan yang diperlukan, yakni:
1. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengeluaran dalam suatu peningkatan
penjualan dan keuntungan.
2. Dalam upaya pemenuhan laba bagi suatu perusahaan.
3. Jikalau rasio keuangan menunjukkan tren yang positif maka perusahaan tersebut dapat
memperoleh investasi dana dari para kreditor.
4. Karena adanya menghargai modal kerja, maka perusahaan akan membayar segala
kebutuhan dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Sebagai perlindungan (proteksi) saat terjadinya krisis modal kerja

D. Jenis Jenis Modal Kerja


Menurut ahli A.W Taylor mengatakan ada dua jenis modal kerja yang dikelompokkan
yakni:
1. Modal Kerja Permanen
Modal Kerja Permanen merupakan modal kerja yang wajib dan harus selalu
ada di setiap atau dalam perusahaan perusahaan agar di perusahaan tersebut dapat
menjalankan setiap kegiatannya untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Di
jenis modal kerja permanaen dibagi menjadii dua , yakni:
 Modal Kerja Primer, Modal kerja primer meupakan Mdal keja yg minimal harus
ada dalam setiap perusahaan agar fungsinya untuk menjamin si perusahaan
tersebut dapat tetap untuk beroperasi.
 Modal kerja normal, Modal kerja normal merupakan modal kerja yang wajib
dan harus ada agar si perusahaan terbiasa hanya untuk bisa beroperasi dengan
tingkat produksi yang normal.

2. Modal Kerja Variabel


Modal kerja variabel yitu modal kerja yg jumlahnya itu berubah ubah yang
menyesuaikan dengan setiap perubahan kegiatan maupun keadaan yang lain yang bisa
mempengauhi perusahaan tersebut atau bisa berfluktuasi dengan berdasarkan
peningkatan atau volume dari penjualan atau produksi. Di modal kerja variabel, terdiri
dari:
 Modal kerja siklus Merupakan suatu mOdal kerja yang tingkat fluktuasi
konjungfurnya dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan.
 Modal kerja musiman Merupakan jumlah dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk pencegahan atau antisipasi jika ada fluktuasi di setiap kegiatan
perusahaan.
 Modal kerja darurat Dalam modal kerja ini jumlah di setiap kebutuhannya akan
dipengaruhi oleh setiap keadaan keadaan yang terjadi pada luar kemampuan di
perusahaan. Sebuah usaha akan dikatakan sehat jika posisi pada modal kerjanya
stabil, yang berarti harus ada dua jenis mdal kerja yang disebutkan tadi tersedia di
setiap perusahaan.
Pada setiap harinya kebutuhan pada modal kerja dalam satu periode belum
tentu akan sama. Penyebab dari ketidaksamaan ini adalah berubah ubahnya setiap
proyeksi pada volume produksi yang akan di hasilkan di perusahaan tersebut. Pada
perubahan itu bsa jadi disebabkan karena adanya permintaan yang berbeda atau tidak
sama dari waktu satu ke yang lain, maka dari itu setiap kebutuhan modal kerja juga
akan mengalami perubahan.

E. Kebijakan Modal Kerja

Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya.Untuk


mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam pengelolaan Manajemen Modal Kerja juga
berbeda. Menurut Martono dan D. Agus Harjito, ada tiga tipe kebijakan modal kerja yang
kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu:

 Kebijakan Konservatif

Kebijakan konservatif merupakan kebijakan modal kerja yang dilakukan


secara hati-hati. Pada kebijakan ini, modal kerja permanen dan sebagian modal kerja
variabel lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

 Kebijakan Agresif

Kebijakan agresif merupakan kebijakan yang sebagian modal kerja permanen


dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang sedangkan sebagian modal kerja
permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

 Kebijakan Moderat

Kebijakan moderat merupakan kebijakan yang mencerminkan manajemen


modal kerja yang konservatif dan agresif. Kebijakan ini memisahkan secara tegas
bahwa kebutuhan modal kerja yang sifatnya tetap dibelanjai dengan sumber modal
yang permanen (saham) atau sumber dana yang berjangka panjang (obligasi).

F. Menentukan Kebutuhan Modal Kerja


Untuk menentukan besarnya kebutuhan modal kerja, metode yang bisa digunakan sebagai
berikut:
 Metode Keterikatan Modal Kerja

Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan menggunakan metode ini ada
dua faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu : periode terikatnya modal kerja dan
proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari. Semakin lama periode terikatnya modal
kerja maka semakin besar jumlah kebutuhan modal kerja dan sebaliknya.

 Metode Perputaran Modal Kerja


Dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja
seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan.
Adapun contohnya sebagai berikut:
1. Metode Keterikatan Modal Kerja
PD. ANUGERAH memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut:
Rata-rata periode terikatnya modal kerja :
• lama barang disimpan di gudang 6 hari
• lama pengumpulan piutang 14 hari +
• Jumlah 20 hari
Rata-rata pengeluaran kas setiap hari :
• pembelian barang dagangan 1.000.000
• upah karyawan 100.000
• biaya administrasi & umum 15.000
• biaya penjualan 35.000 +
• Jumlah 1.150.000
Jika ditetapkan kas minimal Rp 250.000 maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan :
= Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas setiap hari + kas minimal
= 20 x 1.150.000 + 250.000 = 23.250.000
Jadi, kebutuhan modal kerja PD. ANUGERAH adalah Rp 23.250.000,00

2. Metode Perputaran Modal Kerja


Berikut adalah posisi kas, piutang dan persediaan PT. Mawar Merah
Keterangan 2012 (Rp) 2013 (Rp)
Kas 200.000 400.000
Piutang 500.000 600.000
Persediaan 700.000 800.000

a. Jika penjualan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 20.000.000,00, hitung perputaran
modal kerja pada tahun 2013!
b. Jika pada tahun 2014 penjualan diperkirakan naik menjadi Rp 30.000.000,00, berapa
kebutuhan modal kerjanya?

Jawab:

LANGKAH 1 : Menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja

• Perputaran Kas = Penjualan/Rata-rata kas


= 20.000.000
(200.000+400.000)/2)
= 20.000.000
300.000
= 66,67 = 67 kali
• Perputaran Piutang= Penjualan/Rata-Rata Piutang
= 20.000.000
(500.000+600.000)/2)
= 20.000.000/
550.000
= 36,36 = 36 kali
• Perputaran Persediaan = Penjualan/Rata-rata Persediaan
= 20.000.000
(700.000+800.000/2)
= 20.000.000
750.000
= 26,67 = 27 kali

LANGKAH 2 : Menghitung periode terikatnya elemen-elemen modal kerja

• Kas = 360/66,67 = 5,4 hari


• Piutang = 360/36,36 = 9,9 hari
• Persediaan = 360/26,67= 13,5 hari +
• Jumlah = 28,8 hari (atau dibulatkan menjadi 29 hari)
Maka ;
a. Dari perhitungan tersebut di atas didapatkan periode terikatnya elemen modal
kerjanya adalah sebesar 28,8 hari (atau dibulatkan menjadi 29 hari), sehingga
perputaran modal kerja (asumsi 1 tahun = 360 hari) = 360/28,8 = 12,5 kali.
b. Estimasi kebutuhan modal kerja tahun 2014 = 30.000.000
12,5
= Rp 2.400.000,00
Yang dimaksudkan dengan periode perputaran atau periode terikatnya suatu
modal kerja adalah suatu keseluruhan tau dari suatu periode periode yang meliputi
dari jangka pembri kredit yang di beli, lama nya dari suatu proses prduksi itu sendiri,
lama nya penyimpanan bahan mentah yang ada di gudang, lamanya barang maka dari
itu disimpan dan jangka waktu dari penerimaan piutang. Sedangkan pengeluaran yang
dimaksud disini adalah biaya dari rata rata perhari untuk para pembeli bahan baku itu
sendiri, pembayaran dari gaji buruh, bahan pembantu lainnya dan lain-lain.

G. Komponen Modal Kerja


Modal kerja yang dibahas di artikel yaitu modal kerja dalam konsep kualitatif, yaitu
modal kerja neto (net working capital) yang merupakan kelebihan antara aktiva lancar di atas
utang lancarnya. Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan utang lancar, yaitu:

Aktiva Lancar

Menurut ahli, Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer
dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan
yang normal. Yang termasuk aktiva lancar adalah:
a) Kas (Cash).
Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan.
b) Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment).
Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan
saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi
jangka pendek.
c) Wesel Tagih (Notes Receivable).
Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes
d) Piutang Dagang (Accounts Receivable).
Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseorangan yang
timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit.
e) Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable).
Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-
jasanya kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan
tagihan.
f) Persediaan Barang (Inventories).
Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tangan pada
saat penyusunan neraca g) Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense).
Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum
menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada
periode yang sedang berjalan.

Hutang Lancar
Menurut ahli Munawir Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban
keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki
oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang
harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh temponya
masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Dan yang termasuk hutang lancar adalah:
a) Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman yang
timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit.
b) Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima
terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak
perusahaan.
c) Hutang Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba
perusahaan yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi belum
dibayarkan ketika neraca disusun.

Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari 2 faktor :


a) Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja Merupakan keseluruhan atau
jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama
penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya barang di
simpan digudang, jika waktu penerimaan piutang
b) Pengeluaran kas rata-rata setiap hari Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata
setiap hari untuk keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh,
dan lain-lain.
Sasaran yang akan dapat dicapai dari manajemen modal kerja, yakni:
1. Dapat meminimalkan sekecil mungkin dalam jangka panjang biaya dari modal yang
dgunakan untuk membiayai setiap aktiva lancar.
2. Dapat memaksimalkan nilai dari perusahaan dengan dapat mengella aktiva lancar
sehingga tingkatan dari pengembalian investasi margin adalah lebih besar atau sama
dari biaya modal yang dikeluarkan untuk pembiayaan aktiva lancar.
3. Dapat mengawasi pada arus dana yang ada pada aktiva lancar dan dari ketersediaan
dana yang dari sumber hutang sehingga dapat perusahaan tersebut dapat menjalankan
kewajibannya dalam masalah keuangan ketika jatuh tempo.

Sasaran yang ada diatas, menjeleskan bahwasannya modal kerja pada suatu perusahaan
haru memenuhi jumlah yang cukup, dalam arti luas hrus dapat membiayai pengeluaran setiap
harinya atau operasional perusahaan sehari harinya. Jika ketersediaan modal cukup makan
akan sangat menguntungkan bagi suatu perusahaan agar dapat beroperasi secara efisien dan
secara ekonomis dan bagi perusahaan, mereka tidak akan mengalami kesulitan yang berarti
pada keuangannya.

H. Investasi Modal Kerja


Investasi dalam modal kerja dapat dilihat dalam aktiva lancar pada laporan neraca,
diantaranya: Investasi dalam persediaan, investasi dalam piutang, investasi dalam kas.Ketiga
komponen mengalami perputaran dalam perusahaan guna membiayai semua kegiatan
operasional perusahaan dan kemudian semua biaya-biaya yang dikeluarkan kembali lagi ke
perusahaan dengan nilai yang lebih tinggi dari modal sebelummya.

Investasi dalam persediaan, merupakan elemen utama dari modal kerja merupakan
aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami
perubahan.Masalah investasi dalam inventory merupakan masalah pembelanjaan aktif seperti
halnya investasi dalam aktiva-aktiva lainnya.

Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam inventory


mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan.Kesalahan dalam penetapan
besarnya investasi dalam inventory akan menekan keuntungan perusahaan.Inventory ini
merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual,
yang tidak mengalami proses lebih lanjut di dalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan
perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.
Investasi dalam piutang, untuk memperbesar volume penjualannya kebanyakan
perusahaan besar menjual produknya dengan kredit.Dengan demikian piutang merupakan
elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam
rantai perputaran modal kerja.Piutang memiliki tingkat likuiditas lebih dari
persediaan.Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang
menjual produknya dengan kredit, guna meminimalisir risiko-risiko piutang yang
kemungkinan tak tertagih.

Investasi dalam kas, kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid yang dimiliki
perusahaan, semua transaksi yang ada didalam maupun diluar perusahaan berkaitan dengan
kas,bagaikan darah yang terus menerus mengalir dalam tubuh perusahaan yang
memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya.Dan aliran kas menjadi
laporan utama bagi para investor sebagai bahan pertimbangan yang utama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membelanjai operasi sehari-hari,
kemudian dana yang telah dikeluarkan itu kembali lagi masuk dalam perusahaan dari hasil
penjualan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaan tadi. Elemen-elemen dari
modal kerja seperti persediaan, piutang, dan kas pada hakikatnya mengalami perputaran
sampai kembali lagi menjadi bentuk kas dengan nilai yang lebih tinggi dari semula kas itu
dikeluarkan.Investasi-investasi ini lah yang dibutuhkan dalam perusahaan karena sifatnya
yang sangat fleksibel sehingga mampu untuk menyesuaikan nilai barang terhadap gejolak
pasar yang kian naik kian menurun.

B. SARAN
Saya menyadari mengenai kekurangan dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurnah, walaupun demikian di harapkan masukan dari para pembaca mengenai makalah
ini, agar proses penyusunan makalah yang selanjutnya dapat lebih di sempurnakan lagi dan
sumber-sumber materi mengenai makalah ini lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Syarief, M.E. and Wilujeng, I.P., 2009.Cash conversion cycle dan hubungannya dengan
ukuran perusahaan, profitabilitas dan manajemen modal kerja.Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun
14 Nomor 1, Maret 2009.

Margaretha, Farah, and Cindy Oktaviani."Pengaruh manajemen modal kerja terhadap


profitabilitas pada usaha kecil dan menengah di Indonesia." Jurnal Bisnis dan Akuntansi 18.1
(2016): 11-24.

Nugroho, Elfianto, and Irene Rini Demi Pangestuti. Analisis Pengaruh Likuiditas,
Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap
Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada BEI pada
Tahun 2005–2009). Diss. Universitas Diponegoro, 2011.

Oktafia, Renny. "Percepatan Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm)
Melalui Perkuatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Lkms) Di Jawa Timur." Proceedings
of Annual Conference for Muslim Scholars. No. Seri 1. 2017.

Nitisusastro, Mulyadi. "Kewirausahaan & manajemen usaha kecil." (2010).

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam


Perencanaan Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

http://eprints.umsida.ac.id/6767/1/Riris%20Eka%20Widayanti_Working%20Capital%20Man
agement.pdf

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/modal-kerja-pengertian-jenis-contoh-dan-fungsinya-
dalam-bisnis/

https://easyaccountingsystem.co.id/manajemen-modal-kerja/

https://www.academia.edu/RegisterToDownload/Survey-38

https://www.pinterpandai.com/modal-kerja-working-capital-rumus-akuntansi-penjelasan-
contoh-soal-jawaban/

Anda mungkin juga menyukai