Anda di halaman 1dari 24

 VARIABEL BEBAS & VARIABEL TERI

 ANALISIS KORELASI SEDERHANA


 DIAGRAM PENCAR
 TABEL KORELASI
 KOEFISIEN KORELASI LINEAR
SEDERHANA
VARIABEL BEBAS & TERIKAT

Variabel bebas (independent variabel) atau disebut adalah


variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya
yang disimbolkan dengan X.

Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang


nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya yang disimbolkan
dengan Y.

Jika variabel bebas (X) mempunyai hubungan dengan


variabel terikat (Y), maka nilai-nilai variabel X yang sudah diketahui
dapat digunakan untuk menaksir atau memperkirakan nilai-nilai Y.
PENGERTIAN KORELASI

Korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan


hubungan antar variabel. Analisis korelasi adalah cara untuk
mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antarvariabel
misalnya hubungan dua variabel. Dua variabel yang
berhubungan tersebut bisa dikarenakan hubungan sebab-
akibat atau bisa karena hal lain seperti hubungan tidak sengaja.

Statistik korelasi yaitu sebuah cara atau metode untuk


mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar
variabelnya. Dan apabila terdapat hubungan maka perubahan-
perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y).
KORELASI

Korelasi terjadi antara 2 variabel dapat berupa:


1. Korelasi positif → korelasi dua variabel yaitu apabila variabel
yang satu X meningkat atau menurun, maka variabel lainnya Y
cenderung untuk meningkat atau menurun
2. Korelasi negatif → korelasi dua variabel yaitu apabila variabel
yang satu X meningkat atau menurun, maka variabel lainnya Y
cenderung untuk menurun atau meningkat.
3. Tidak ada korelasi → terjadi apabila kedua variabel X dan Y
tuidak mmenunjukkan adanya hubungan.
4. Korelasi sempurna → korelasi dari dua variabel yaitu apabila
kenaikan atau penurunan variabel yang satu X berbanding
dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya Y.
KORELASI
DIAGRAM PENCAR

Diagram pencar atau diagram serak (scatter diagram) adalah


alat berupa diagram untuk menunjukkan ada atau tidaknya
korelasi (hubungan) antara dua variabel (X dan Y) yang berupa
penggambaran nilai-nilai dari variabel-variabel tersebut.
Diagram pencar menggunakan sistem koordinat kartesius.
Pada koordinat tersebut, pada sumbu X diletakkkan nilai-nilai
variabel bebas (X) sedangkan pada sumbu Y diletakkan nilai-
nilai variabel terikat Y.
Diagram pencar memiliki 2 manfaat yaitu membantu
menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermakna
antara dua variabel dan membantu menetapkan jenis
persamaan yang menunjukkan hubungan kedua varaibel
tersebut.
DIAGRAM PENCAR
TABEL KORELASI

Tabel korelasi menunjukkan adanya indikasi korelasi antara dua


variabel. Yaitu variabel X dan Y. tabel korelasi disebut distribusi
frekuensi bervariabel dua.
Prosedur pembuatan tabel korelasi yaitu:
• Menentukan jangkauan kedua variabel (X dan Y).
r = data terbesar – data data terkecil
• Menentukan banyaknya kelas kedua variabel tersebut.
k = 1 + 3,2 log n
• Menentukan panjang interval kelas kedua variabel tersebut
i = r:k
• Menentukan batas bawah kelas pertama dari kedua variabel.
• Menempatkan kelas untuk variabel X pada kolom tabel dan
kelas untuk variabel Y pada baris tabel.
oefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan


yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat,
lemah atau tidak ada) hubungan antarvariabel

Koefisien korelasi ini memiliki nilai antara -1 dan +1 (-1


≤ KK ≤ +1)
oefisien Korelasi

a. Jika KK bernilai positif, maka variable – variable berkolerasi


positif. Semakin dekat dengan nilai KK ini ke +1 semakin
kuat korelasix, demikian pula sebaliknya.

b. Jika KK bernilai negatif, maka variable – variable


berkolerasi negatif. Semakin dekat dengan nilai KK ini ke -1
semakin kuat korelasix, demikian pula sebaliknya.

c. Jika KK bernilai 0 (nol), maka variable – variable tidak


menunjukkan variable

d. Jika KK bernilai +1 atau -1, maka variable menunjukkan


korelasi positif atau negative yang sempurna.
oefisien Korelasi

a. KK = 0 tidak ada korelasi


b. 0 < KK ≤ 0.20 korelasi sangat rendah / lemah sekali
c. 0.20 < KK ≤ 0.40 korelasi rendah / lemah tapi pasti
d. 0.40 < KK ≤ 0.70 korelasi yang cukup berari
e. 0.70 < KK ≤ 0.90 korelasi yang tinggi / kuat
f. 0.90 < KK ≤ 1.00 korelasi sangat tinggi/ sangat kuat
g. KK = 1 Korelasi sempurna
JENIS KOEFISIEN KORELASI
JENIS KOEFISIEN KORELASI

Contoh: Ketika ingin mengetahui hubungan antara pemberian


ASI ekslusif dengan kejadian stunting di Pangkajene

X 16 13 18 17 16 19 11 14
Y 1.6 1.5 1.8 1.5 1.7 1.8 1.1 1.3

X = Pemberian ASI ekslusif


Y = kejadian stunting

Tentukan besarnya koefisien korelasi dan interpretasikan


maknanya!
JENIS KOEFISIEN KORELASI
JENIS KOEFISIEN KORELASI
JENIS KOEFISIEN KORELASI

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Kadar SGOT


(Unit Karmen/100ml) dengan Kolesterol HDL (mg/100ml) pada 7 sampel yang
diambil secara random. Hasil pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel.
Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut? α=0.01
Sampel Kadar Kadar
SGOT HDL Rumuskanlah Hipotesis Statistik:
1 5.7 40.0 Ha : ρ ¹ 0
2 11.3 41.2 Ho : ρ = 0
3 13.5 42.3
4 15.1 42.3
5 17.9 43.8
6 19.3 43.6
7 21.0 46.5
JENIS KOEFISIEN KORELASI

Sampel Kadar Ranking Kadar HDL Ranking y di


SGOT (xi) x yi
1 5,7 1 40,0 1 0 0

2 11,3 2 41,2 2 0 0

3 13,5 3 42,3 3 0 0

4 15,1 4 42,8 4 0 0

5 17,9 5 43,8 6 -1 1

6 19,3 6 43,6 5 1 1

7 21,0 7 46,5 7 0 0
JENIS KOEFISIEN KORELASI

ρ tabel pada n=7 α=0,01 0,8571

Kesimpulan
Karena nilai ρhitung (0,964) ≥ ρtabel (0,8571), maka:
- Ho ditolak;
- Ha diterima;
berarti Ada korelasi yang sangat kuat dan positif antara Kadar
SGOT dengan Kadar HDL
JENIS KOEFISIEN KORELASI
JENIS KOEFISIEN KORELASI

Stigma HIV dan Tingkat Pendidikan


Jumlah
AIDS SMA Sarjana
Positif 13 12 25
Negatif 5 10 15
Jumlah 18 22 40

Stigma HIV Tingkat Pendidikan


Jumlah
dan AIDS SMA Sarjana
Positif 13 (11,3) 12 (13.8) 25
Negatif 5 (6.8) 10 (8.3) 15
Jumlah 18 22 40
JENIS KOEFISIEN KORELASI
JENIS KOEFISIEN KORELASI
JENIS KOEFISIEN KORELASI

X 16 13 18 17 16 19 11 14
Y 1.6 1.5 1.8 1.5 1.7 1.8 1.1 1.3

Anda mungkin juga menyukai