Tujuan Korelasi
- Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara
variabel yang satu dengan yang lainnya.
- Untuk menyatakan besarnya kontribusi variabel satu terhadap variabel
yang lain yang dinyatakan dalam prosentase. Dengan demikian r 2 disebut
sebagai koefisien determinasi/penentu.
Asumsi :
- Variabel yang dihubungkan memiliki data berdistribusi normal
- Variabel yang dihubungkan memiliki data linier
- Variabel yang dihubungkan memiliki data yang dipilih secara acak (random)
- Variabel yang dihubungkan memiliki pasangan sama dari subjek yang sama
pula (variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama)
- Variabel yang dihubungkan memiliki data interval atau rasio.
Kelayakan nilai r
Nilai r berada pada interval -1≤ r ≤ +1. Untuk r =1, menyatakan hubungan positif
sempurna serta hubungan linier langsung. Sebaliknya jika r = -1, menyatakan
hubungan negatif sempurna dan hubungannya tidak langsung. Sedangkan r = 0,
menyatakan tidak ada hubungan antara kedua variabel.
Atau
nΣXi − (ΣXi )(ΣYi )
𝑟=
√{nΣXi 2 − (ΣX i )2 }{nΣYi 2 − (ΣYi )2 }
8. Buatlah kesimpulan
.
Latihan
1. Diketahui data tentang tinggi dan bobot orang dewasa :
Tinggi badan (cm) Bobot (kg)
170 65
160 60
165 60
160 55
175 69
180 75
Hitunglah dan tafsirkanlah koefisien korelasi bagi tinggi dan bobot orang
dewasa tsb (taraf signifikansi α =5%)
2. Suatu pengamatan terhadap persentase hasil reaksi kimia yang dilakukan
di laboratorium pada bernagai suhu tercatat sbb :
Hasil reaksi (%) Suhu (0ºC)
37 30
42 40
57 50
65 60
87 80
90 100
Adakah hubungan yang signifikan antara persentase reaksi kimia dengan
berbagai suhu tersebut? (taraf signifikansi α=5%)
3. Suatu survei ingin mengetahui hubungan antara usia dengan lama hari
rawat di RS X, survei dengan mengambil sampel 5 pasien dan hasilnya sbb :
Umur (tahun) 20 30 25 35 40
Lama dirawat 5 6 5 7 8
(hari)
Adakah hubungan yang signifikan antara usia dengan lama hari rawat di RS
X (taraf signifikansi α=5%)