Xt = 97 Xt2 = 703
Nilai p = jumlah yang menjawab benar pada butir tertentu dibagi jumlah siswa (pada
butir 1, misalnya, yang menjawab benar 7 orang, berarti p = 7/ 15 = 0,47)
q = 1 p ( pada butir 1; q = 1 0,47 = 0,53)
Demikian seterusnya >>> sehingga didapatkan nilai p dan q seperti pada tabel di atas.
Menghitung Mp setiap butir soal (rata-rata hitung dari skor total yang dijawab dengan betul):
Contoh Pada Butir 1:
Jumlah yang menjawab betul 7 orang (siswa No. 3, 5, 11, 12, 13, 14, 15), sedangkan skor
total setiap siswa adalah 5 + 8 + 8 + 9 + 8 + 7 + 12 = 57.
Jadi Mp = 57/7 = 8,14.
Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut.
Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen
tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).
==================================Contoh Lain++++++++++++++++++++++++++
Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain,
reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengadakan pengkuran ulang kepada responden, kita meminta
responden yang sama agar menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali.
Selang waktu antara pengukuran pertama dan ke dua menurut Masri Singarimbun antara 15 s/d 30
hari, apa bila selang waktunya terlalu dekat dikhawatirkan responden masih ingat jawaban yang
diberikan pada waktu yang pertama.
Hasil pengukuran pertama dan kedua kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi product
moment, kemudian dianalisa seperti dalam teknik validitas.
b. Teknik Belah Dua, yaitu dengan membagi instrumen menjadi dua bagian misal ganjil genap.
c. Teknik Bentuk paralel, yaitu dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur yang mengukur
aspek yang sama.
CONTOH UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Cara mencari validitas konstruk dengan membandingkan nilai pernyataan pada masing-
masing nomor urut dengan nilai keseluruhan
Nomor Pertanyaan
Responden
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 45
B 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 45
C 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4 39
D 5 5 4 3 4 5 4 3 4 1 38
E 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 35
F 2 1 2 1 2 2 1 2 1 5 21
G 2 3 2 3 2 2 1 3 1 5 26
H 1 1 1 2 1 2 2 1 2 5 16
I 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 40
J 3 2 2 2 2 3 2 2 2 5 24
Responden X Y X Y XY
A 5 45 25 2025 235
B 4 45 14 2025 180
C 3 39 9 1521 117
D 5 38 25 1444 190
E 3 35 9 1156 102
F 2 21 4 441 42
G 2 26 4 676 52
H 1 16 1 256 16
I 4 40 16 1600 160
J 3 24 9 576 72
A 45 45
B 45 42
C 39 40
D 38 38
E 34 32
F 21 20
G 26 24
H 16 17
I 40 42
J 24 24
Langkah selanjutnya hasil penghitungan tersebut dimasukkan dalam rumus korelasi produc
moment, kemudian dikonsultasikan dengan nilai r pada df 8 (N-2) atau 10-2. Pada taraf
signifikansi 5 %, nilai r tabel sebesar 0.632. Cara memberikan interpretasi sama dengan
pada uji validitas, yangh dapat dilakukan secara keseluruhan maupun berdasar masing-
masing item pernytaan. Misal berdasar contoh tersebut di atas diperoleh nilai rxy sebesar
0.99 berarti reliabel, karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0.99>0.632) pada taraf
signifikansi 5 %.