Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Disusun Oleh:

Nama-nama kelompok:

Gabriel Philip Naibaho (7193142007)

Mega sari Gulo ( 7191142008)

Dosen Pengampu : Dra. Effi Aswita Lubis, M. Pd, M. Si

Choms Gary GT Sibarani, S.E, S. Pd, M. Si, Ak, CA

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan karunianya sehingga
kami masih di berikan kesempatan dan kesehatan serta kemudahan dalam menyelesaikan
makalah kami dengan judul "HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN" Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita
semua. Kami menyadari bahwa isi dari pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karna masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati kami minta maaf dan kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini kedepannya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga isi dari makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,09 November 2020

Kelompok 13

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................................1
C. TUJUAN...........................................................................................................................................................1

BAB II....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................................2
A. Pengertian Dan Karakteristik Kurikulum KTSP..............................................................................................2
B. Tujuan KTSP.....................................................................................................................................................3
C. Dasar Penyusunan KTSP...................................................................................................................................4
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP...............................................................................................................4
E. Komponen KTSP...............................................................................................................................................5
F. Proses Penyusunan KTSP..................................................................................................................................6

BAB III...................................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kecepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut semua bidang
kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya agar sesuai dengan kebutuhan
dan tidak ketinggalan zaman, demikian halnya dalam pendidikan. Sistem pendidikan harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal,
nasional, maupun global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah
kurikulum karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh
setiap satuan pendidikan baik oleh pengelola maupun penyelenggara.

Dalam KTSP kiprah guru lebih dominan lagi terutama dalam menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, tidak hanya dalam program tertulis tetapi juga dalam
pembelajaran nyata di kelas. Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi sekolah per daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik.
Dalam pengembangan KTSP perlu juga diperhatikan upaya-upaya memaksimalkan fungsi dan
peran strategis guru yang meliputi penegakan hak dan kewajiban guru sebagai tenaga
profesional, pembinaan dan pengembangan profesi guru, perlindungan hukum, perlindungan
profesi serta pengakuan terhadap kedudukan guru sebagai tenaga profesional merupakan
bagian dari pembaharuan sistem pendidikan nasional yang diharapkan dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, maju, sejahtera dan bertanggung jawab.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan karakteristik KTSP

2. Apa itu tujuan KTSP

3. Apa dasar penyusunan KTSP

4. Apa prinsip-prinsip pengembangan KTPS

5. Apa komponen KTSP

6. Bagaimana proses penyusunan KTSP

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik KTSP

1
2. Mengetahui tujuan KTSP

3. Mengetahui dasar penyusunan KTSP

4. Mengetahui prinsip-prinsip pengembangan KTSP

5. Mengetahui komponen KTSP

6. Mengetahui proses penyusunan KTSP

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Karakteristik Kurikulum KTSP


KTSP ialah suatu gagasan tentang pengembangan kurikulum yang di taruh pada posisi yang sangat
dekat dengan pembelajaran yaitu sekolah dan satuan pendidikan. KTSP adalah paradigma baru
pengembangan kurikulum, yang menyerahkan otonomi luas pada masing-masing satuan pendidikan,
dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar melatih di sekolah. Otonomi
diberikan supaya setiap satuan edukasi dan sekolah mempunyai keleluasaan dalam mengelola sumber
daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya cocok prioritas kebutuhan, serta lebih
tanggap terhadap keperluan setempat.

Karakteristik KTSP dapat diketahui dari bagaimana sekolah dan satuan edukasi dapat
mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga
kependidikan, serta sistem penilaian. Berdasarkan uraian diatas, Dalam bukunya Mulyasa bisa
dikemukakan sejumlah karakteristik KTSP yaitu inilah ini :

1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan. KTSP menyerahkan otonomi
luas untuk sekolah dan satuan pendidikan, disertai seperangkat tanggung jawab guna
mengembangkan kurikulum cocok dengan situasi setempat. Sekolah dan satuan pendidikan
pun diberi kewenangan dan dominasi yang luas guna mengembangkan pembelajaran cocok
dengan situasi dan keperluan peserta didik serta tuntutan masyarakat. Di samping itu, sekolah
dan satuan edukasi juga diserahkan kewenangan untuk mencari dan mengelola sumber dana
cocok dengan prioritas kebutuhan.

2
2. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi. Dalam KTSP, pengamalan kurikulum
didukung oleh partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua
peserta didik dan masyarakat tidak melulu mendukung sekolah melalui pertolongan keuangan,
tetapi melewati komite sekolah dan dewan edukasi merumuskan serta mengembangkan
program-program yang dapat menambah kualitas pembelajaran.

3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional. Dalam KTSP, pengembangan dan pengamalan
kurikulum didukung oleh adanya kepemimpinan sekolah yang demokratis dan profesional.
Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga penyelenggara kurikulum adalahorang-orang
yang memiliki keterampilan dan integritas profesional. Dalam proses pemungutan keputusan,
kepala sekolah mengimplementasikan proses “bottom-up” secara demokratis, sampai-sampai
semua pihak mempunyai tanggung jawab terhadap keputusan yang dipungut beserta
pelaksanaannya.

4. Tim Kerja yang Kompak dan Transparan. Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum
dan pembelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan dari sekian banyak
pihak yang tercebur dalam pendidikan. Dalam dewan edukasi dan komite sekolah misalnya,
pihak-pihak yang tercebur bekerja sama secara harmonis cocok dengan posisinya setiap untuk
mewujudkan sebuah sekolah yang bisa dibanggakan oleh semu pihak. Dalam pengamalan
pembelajaran contohnya pihak-pihak bersangkutan berkolaborasi secara profesional untuk
menjangkau tujuan atau target yang sudah disepakati bersama. Dengan demikian, keberhasilan
KTSP adalahhasil sinergi (sinergistic effect) dari kolaborasi team yang kompak dan transparan. ”

B. Tujuan KTSP
Secara umum destinasi diterapkannya KTSP ialah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan
pendidikan melewati pemberian kewenangan (otonomi) untuk lembaga edukasi dan mendorong
sekolah untuk mengerjakan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum.

Secara khusus destinasi diterapkannya KTSP ialah :

 Meningkatkan bobot pendidikan melewati kemandirian dan inisiatif sekolah dalam


mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

 Meningkatkan kepedulian penduduk sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum


melewati pengambilan keputusan bersama.

 Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan edukasi tentang kualitas edukasi yang bakal
dicapai.

3
Sedangkan menurut keterangan dari Baedhowi mengaku bahwa : “Tujuan KTSP ialah untuk
mewujudkan kurikulum yang cocok dengan kekhasan (karakteristik), kondisi, potensi daerah, keperluan
dan persoalan daerah, satuan edukasi dan peserta didik dengan mengacu pada tujuan edukasi nasional”.

C. Dasar Penyusunan KTSP


Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok,yakni landasan empiris dan landasan
formal. Landasan empiris berorientasi hanya pada pengembangan kognitif dan pengembangan
intelektual. Yang menjadi landasan formal,KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang
dalam Undang-Undang republik indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dan peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP


KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikulum


dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan


pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.

4
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,


dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan


dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Komponen KTSP
Berdasarkan keterangan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pengamalan KTSP di
masing-masing satuan pendidikan memakai prinsip-prinsip inilah ini :

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, pertumbuhan dan situasi peserta didik guna
menguasai kompetensi yang berguna untuk dirinya. Dalam urusan ini peserta didik mesti
menemukan pelayanan edukasi yang bermutu, serta memperoleh peluang untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

2. Kurikulum dilakukan dengan menegakan kelima pilar belajar, yakni : (a) belajar guna beriman
dan bertaqwa untuk Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk mengetahui dan menghayati, (c)
belajar untuk dapat melaksanakan dan melakukan secara efektif, (d) belajar guna hidup bareng
dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membina dan mengejar jati diri, melewati
proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang mempunyai


sifat perbaikan, pengayaan, dan/ atau percepatan cocok dengan potensi, etape perkembangan,
dan situasi peserta didik dengan tetap menyimak keterpaduan pengembangan individu peserta
didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilakukan dalam keadaan hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing
madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (dibelakang menyerahkan daya dan kekuatan,
ditengah membina semangat dan prakarsa, didepan memberikan misal dan teladan).

5. Kurikulum dilakukan dengan memakai pendekatan multi strategi dan multimedia, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan selama sebagai sumber
belajar.

5
6. Kurikulum dilakukan dengan mendayagunakan situasi alam, sosial dan kebiasaan serta
kekayaan wilayah untuk keberhasilan edukasi dengan muatan semua bahan kajian secara
optimal.

7. Kurikulum yang merangkum seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri diadakan dalam keseimbangan, kebersangkutanan, dan kesinambungan
yang sesuai dan mencukupi antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

F. Proses Penyusunan KTSP


1. Analisis potensi, kekuatan, dan kelemahan yang ada disekolah.

2. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat d an lingkungan sekitar baik yang
bersumber dari komite, dewan pendidikan, dunia industry dan dunia kerja.

3. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan penyusunan KTSP.

Sedikitnya terdapat tujuh langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan KTSP :

 Menentukan focus atau kompetensi dasar.

 Menentukqan variable atau indicator.

 Menentukan standar.

 Membandingkan standard an kompetensi.

 Menentukan kesenjangan yang terjadi.

 Merencanakan target untuk mencapai standar.

 Merumuskan cara-cara dan program untuk mencapai target.

6
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kaitannya dengan pendidikan, berbagai analisis menunjukkan bahwa pendidikan


nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapatkan
penanganan secepatnya, diantaranya berkaitan dengan masalah relevensi atau
kesesuaian  antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Dalam
kerangka inilah pemerintah menggagas KTSP sebagai tindak lanjut kebijakan pendidikan dalam
konteks otonomi daerah dan disentralisasi . KTSP merupakan kurikulum operasional yang
pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan, dengan demikian melalui
KTSP pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin menganga antara pendidikan dengan
pembangunan serta kebutuhan dunia kerja dapat segera teratasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://indahmutiaras.blogspot.com/2016/10/makalah-hakikat-ktsp.html?m=1

https://www.kumpulanmakalah.com/2017/11/pengertian-tujuan-karakteristik-dan.html?m=1

http://akhmuhammadarifin.blogspot.com/2013/04/dasar-penyusunan-ktsp.html?m=1

https://www.mikirbae.com/2015/11/prinsip-prinsip-pengembangan-ktsp.html?m=1

https://mickywae.wordpress.com/2012/10/31/86/

Anda mungkin juga menyukai