Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah dengan judul “Anova Dua Arah (Two Way Anova)” ini tanpa
adanya hambatan sedikitpun. Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen pengajar
Bapak Ridho Alfarisi, S.Pd., M.Si dan Bapak Fuad Hasan, S.Pd., M.Pd yang telah
memberikan dorongan dan membagikan ilmunya yang sangat bermanfaat ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.3 Hipotesis.........................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Dilihat dari rumusan masalah yang ada pada makalah, maka dapat
disimpulkan tujuan dari makalah sebagai berikut :
1. Memahami pengertian dari ANOVA dua arah,
2. mengetahui perbandingan ANOVA dua arah dengan ANOVA satu arah,
3. Mengetahui hipotesis yang terjadi pada ANOVA dua arah,
4. Memahami dan mengetahui cara menghitung kasus statistika dengan
ANOVA dua arah, dan
5. Mengerti asumsi apa yang terjadi pada ANOVA dua arah.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Uji anova dua arah atau disebut dengan two way anova yaitu
uji statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua
variabel prediktor nominal terhadap variabel hasil yang
berkelanjutan. Uji anova dua arah mengungkapkan hasil dari dua
variabel independen terhadap satu variabel dependen.
3
• Jika peneliti menggunakan aplikasi pengolah data, maka
yang perlu dilakukan hanyalah mengoperasikan aplikasi
sesuai dengan analisis yang akan dilakukan, yakni ANOVA
dua arah.
Untuk setiap analisis satu arah akan berhadapan dengan 120 kasus,
sehingga dua kali analisis akan menghadapi 240 kasus. Apabila analisis
dilakukan serentak (dengan ANOVA dua arah, maka kasus yang dihadapi
hanya sebanyak 120 kasus). Dengan melakukan analisys of variance dua arah
akan dihindari pula terjadinya noise (suatu kemungkinan yang menyatakan
terdapat suatu efek karena bercampurnya suatu analisis data). Noise ini dapat
dihindari pada analisys of variance dua arah karena analisis di sini melibatkan
kontrol terhadap berbedaan (kategorikal) variabel bebas. Disamping itu,
analisys of variance dua arah akan meyajikan bagaimana kondisi interaksi
antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya.
2.3 Hipotesis
4
H0 : µA1 ≠ µA2
Ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara hasil
tersebut.
2. Yang berkaitan dengan pengaruh faktor kedua (B), atau
efek kolom.
H0 : µB1 = µB2 = µb3
Ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan dalam hasil.
H 1 : Paling sedikit salah satu tidak sama dengan yang
lainnya.
Ini berarti bahwa paling tidak salah satu rta-rata hasil
belajar siswa yang dididik dengan metode A,B dan C tidak
sama.
3. Interaksi A x B
H 0 K efek faktor A tidak tergantung pada faktor B, dan
efek faktor B juga tidak tergantung pada faktor A. ini
berarti bahasa masing-masing faktor tidak saling
bergantung atau independent antara satu dengan yang
lainnya. Dengan kata lain, sesudah rata-rata dari hasil
dihilangkan, tidak terdapat berbedaan pada suatu
kombinasi keduanya tersebut
H1 : efek faktor satu tergantung pada faktor yang lainnya.
Ini berarti bahwa masing-masing faktor saling tergantung
dalam satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi hasil
belajar siswa. Sehingga masing-masing kombinasi kategori
mempunyai perbedaan rata-rata dan hasil secara signifikan.
5
b. Perbedaan individual
c. Error eksperimental.
2. Variansi dalam kelompok diasumsikan disebabkan oleh :
a. Perbedaan individual
b. Error eksperimental
2 G2
SSt =∑ X −
N
AB 2 G 2
SSb =∑ −
n n
6
SS w merupakan jumlah masing-masing SS atau merupakan
selisih antara SS t dengan SS b , dengan derajat kebebasan sebesar :
(n-1) atau N-pq
A 2 G2
SS A =∑ −
qn N
B b G2
SSB =∑ −
pn N
dk SS A = p−1
dk SS B=q−1
atau=dk SS a x dk SS B
7
Mean Squares dalam ANOVA dua arah terdiri dari tiga macam
disamping MS w , karena ANOVA dua arah menguji tiga hipotesis.
SS A
MS A =
dk SS A
SS B
MS B =
dk SS B
SS AB
MS AB=
dk SS AB
MS A
F A=
MS w
MS B
F b=
MS w
MS AB
F AB=
MS AB
8
Jika interaksi kedua faktor ternyata tidak signifikan
(menerima H 0 ), maka tidak perlu melakukan analisis lebih lanjut.
Tetapi, jika interaksi kedua faktor ternyata signifikan (menolak
H 0 ), maka diperlu melakukan analisis lebih lanjut untuk
mengetahui kombinasi mana yang sebenamya berbeda dengan
yang lainnya.
Contoh Soal :
Suatu eksperimen metode mengajar yang terdiri dari tiga macam metode A, B
dan C diterapkan untuk siswa SLTA dengan memperhatikan kemampuan
sisawa (intelegensi siswa) tinggi dan rendah. Dari hasil tes setelah eksperimen
selesai, mendapatkan hasil sebagai berikut :
Metode Mengajar
No. Intelegensi
A (B1) B (B2) C(B3)
1 40 60 60
2 30 70 75
3 Rendah (A1) 50 70 75
4 70 65 85
5 50 50 90
Total 240 315 385
1 50 45 55
2 60 75 80
3 Tinggi (A2) 75 80 90
4 65 90 95
5 60 70 80
Total 310 360 400
9
2. Apakah metode mengajar mempunyai efek terhadap hasil belajar yang
berbeda?
3. Apakah intelegensi berinteraksi dengan metode mengajar?
Jawaban :
1. Perumusan hipotesis
a. Pengarih faktor intelegensi
H0 : µA1 = µA2
H0 : µA1 ≠ µA2
b. Pengaruh faktor metode mengajar
H0 : µB1 = µB2 = µb3
H 1 : paling sedikit salah satu hasil tidak sama
dk SSw =N − pq=30−6=24
dk SS A = p−1=2−1=1
dk SS B=q−1=3−1=2
10
4. Perhitungan SS
2 G2 20102
SSt =∑ X − =142250− =7580
N 30
AB 2 G 2
SSb =∑ −
n n
SSb =138150−134670=3480
SS A 563,33
MS A = = =563,33
dk SS A 1
SS B 2765
MS B = = =1382,5
dk SS B 2
SS AB 151,67
MS AB= = =75835
dk SS AB 2
6. Perhitungan F ratio
a. Faktor A
MS A 563,33
F A= = =3,30
MS w 170,833
F 0,05( 1,24)=4,26
b. Faktor B
11
MS B 1382,5
F B= = =8,09
MS w 170,833
F 0,05( 2,24) =3,4
c. Interaks faktor intelegensi dengan metode mengajar
MS A B 75,835
F AB= = =0,4439
MS w 170,833
F 0,05( 2,24) =3,4
7. Tabel ANOVA
Sumber
dk SS MS F
Variance
Baris (A) 1 563,33 563,33 32,975
Baris (B) 2 2765 1382,5 80,927
Interaksi (AB) 2 151,67 75,835 0,4439
170,83
Dalam sel 24 4100
3
29 7580
8. Pengambilan Keputusan
a. Untuk faktor A, kita menerima Hipotesis nol : tidak
terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mempunyai intelegensi tinggi dan rendah. Ini berarti
bahwa intelegensi tidak mempunyai peranan yang cukup
signifikan terhadap hasil belajar sehingga perbedaan
hasil belajar siswa yang berintelegensi tinggi tidak
berbeda dengan hasil belajar siswa yang berintelegensi
rendah.
b. Untuk faktor B, kita menolak hipotesis nol : paling
tidak salak satu rata-rata hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan metode berbeda, akan berbeda dengan
yang lainnya, Ini berarti dari ketiga metode mengajar
paling tidak salah satu mempunyai efek yang berbeda
dengan yang lainnya. Tetapi, sampai tahap ini kita
belum memperoleh intormasi yang jelas tentang metode
marna yang benar-benar mempunyai efek berbeda
12
dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita masih
menghadapi beberapa kemungkinan, yaitu :
1. µB1 = µB2 ≠ µb3
2. µB1 ≠ µB2 = µb3
3. µB2 ≠ µB1 = µb3
4. µB1 ≠ µB2 ≠ µb3
13
Metode Mengajar
Jumlah Baris
A B C
2 - 3 = -1 7-4=3 3-2=1
4-3=1 1 - 4 = -3 1 - 2 = -1
Kolom 1 = 3 - 3 = 0
Kolom 2 = 4 - 3 = 1
Kolom 3 = 2 - 3 = -1
Baris 1 = 4 -3 = 1
Baris 2 = 2-3 = - 1
14
Dengan menghilangkan rata-rata kolom dan pengaruh baris maka
rata-rata tiap sel sebagai berikut :
-1 – 1 = -2 3– 1= 2 1–1=0
1 – (-1) = 2 -3 – (-1) = -2 -1 – (-1) = 0
Seperti halnya Anova satu arah, Anova dua arah pun bisa
dilakukan untuk jumlah sampel yang tidak sama antara sel yang
satu dengan yang lainnya. Tetapi Anova dua arah dengan jumlah
sampel berbeda, agak berbeda dengan uraian diatas. Dalam kasus
tersebut rata-rata hendaknya ditimbang, sehingga pengaruh
perbedaan jumlah sampel tidak mempengaruhi hasil analisis.
15
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Langkah ANOVA dua arah sama dengan langkah ANOVA satu arah dan
signifikansi perbedaan diuji dengan F tes. Jika interaksi tenyata signifikan,
maka peneliti perlu melakukan analisis lanjutan dan analisis elementer rata-
rata. Analisis elementer rata-rata digunakan untuk mengetahui kombinasi
mana yang sebenarnya berbeda dengan yang lainnya.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
19