DOSEN PENGAMPU :
Dra. NERLI KHAIRANI, M.Si
DISUSUN OLEH :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal
Jurnal 1
Judul jurnal :
Volume Penerbitan :
Tahun Terbit :
Penulis :
Reviewer :
Jurnal II
Judul jurnal :
Volume Penerbitan :
Tahun Terbit :
Penulis :
Reviewer :
Dimana
Total ekspektasi biaya pemasok per unit waktu didapat dari penjumlahan biaya persediaan
dan biaya setup produksi. Tingkat persediaan pemasok didapat dengan mengurangi
akumulasi produksi dengan akumulasi konsumsi pembeli.
Pencarian solusi terhadap nilai m*, q*dan k* yang dapat meminimumkan total biaya
persediaan gabungan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu algoritma. Algoritma yang
dibuat mengacu pada ide dasar algoritma yang telah dikembangkan oleh Ben-Daya dan
Hariga (2004). Pencarian nilai konvergen (q,k) dilakukan sesuai dengan cara yang telah
dikembangkan oleh Ouyang et al.(2004). Algoritma baru yang dikembangkan untuk
menyelesaikan model penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Algoritma
Langkah0 : Tetapkan m = 1 dengan TC (q∗¿ m−1 , k∗¿m −1 , m−1 ¿=∞ ¿
Langkah 1: Mulai dengan nilai lot pengiriman
Jurnal II
Jurnal ini membahas tentang memperbaiki sistem pengelolaan persediaan yang sudah
ada sehingga lebih efektif bagi para pelaku bisnis dalam jaringan supply chain tersebut.
Metode pengelolaan persediaan ini akan mengintegrasikan para pelaku bisnis dalam jaringan
supply chain tersebut agar menjadi satu mata rantai yang saling menguntungkan demi
kesuksesan bersama.
A. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan para pelaku bisnis dalam jaringan supply
chain tersebut agar menjadi satu mata rantai yang saling menguntungkan demi kesuksesan
bersama.
B. Pembahasan
Model Matematis
Pada model ini permintaan pada pembeli bersifat probabilistik dan variasi permintaan
dari pembeli diketahui oleh pemasok. Tingkat produksi pada pemasok diasumsikan tetap
yaitu sebesar 1/p, dimana tingkat produksi lebih besar dari tingkat permintaan 1/p > D.
Pembeli mengelola persediaannya dengan lead time variabel. Lead time diasumsikan sebesar
jumlah lot yang diproduksi oleh pemasok dan ditambah dengan waktu delay karena
transportasi, waktu non produktif, dll, yaitu sebesar L(Q) = Pq + b.
Pada model ini pembeli melakukan pemesanan dengan lot sebesar nQ dari pemasok
dengan biaya pesan sebesar A. Pemasok memproduksi produk dengan lot sebesar nQ dengan
rata-rata produksi maksimum adalah sebesar 1/p dan biaya setup sebesar K. pembeli
menerima frekuensi pengiriman sebesar n dengan lot pengiriman sebesar Q dan biaya
pengiriman sebesar F untuk setiap frekuensi pengiriman. Pembeli akan melakukan
pemesanan ulang apabila pembeli memiliki on hand inventory sebesar reorder point. Gambar
model persediaan dapat dilihat pada gambar 1
Dimana
dimana x adalah demand selama lead time dengan probability density function. Model ini
menggunakan persamaan Hadley-Whitin’s (1963) dengan menggunakan tingkat rata-rata
persediaan sebesar.
Sedangkan untuk total ekspektasi biaya pemasok didapat dengan mengurangi
akumulasi produksi dengan akumulasi konsumsi pembeli (dapat dilihat di gambar 1)
Dimana
C. Hasil
D. Penutup
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
3.1 Kelebihan
Jurnal I
1. Memuat latar belakang permasalahan.
2. Memuat sejarah terbentuknya bahasa gaul, yaitu dimulai dengan adanya bahasa
Rahasia, kemudian muncul yang dinamakan bahasa Prokem dan saat ini muncul
bahasa gaul yang disebut bahasa Alay.
3. Memuat kajian riset, sehingga terpercya bahwa jurnal ini bukan merupakan hasil
menjiplak.
4. Memuat landasan teori.
5. Adanya objek yang jelas, yaitu Siswa SMAN 3 Kendari kelas (XI)
6. Memuat jenis metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode deskriptif
kualitatif.
7. Memuat bagaimana jalannya metode penelitian dilakukan, yaitu dengan
dikumpulkan dengan memakai teknik simak dan mencatat semua bentuk
penggunaan bahasa alay yang digunakan Siswa SMAN 3 Kendari kelas (XI).
8. Memuat sumber data yang diperoleh,yaitu dari tulisan Siswa SMAN 3 Kendari
yang aktif menggunakan internet.
9. Memuat pembahasan.
10. Memuat catatan kaki.
11. Memuat pengaruh-pengaruh penggunaan bahasa gaul dalam bentuk poin-poin.
12. Memuat kesimpulan yang sinkron.
Jurnal II
1. Memuat latar belakang.
2. Memuat landasan teori.
3. Memuat pengaruh-pengaruh bahasa gaul dalam bemtuk poin-poin.
3.2 Kekurangan
Jurnal I
Sejauh ini saya belum menemukan kekurangan dari jurnal tersebut.
Jurnal II
1. Tidak memuat sejarah terbentuknya bahasa gaul.
2. Tidak memuat kajian riset.
3. Susunan jurnal ini menurut saya cukup berantakan, contohnya ada subjudul hasil
dan pembahasan, namun isinya merupakan landasan teori, serta tidak
menunjukkan dengan subjudul besar bagian mana yang merupakan landasan teori,
bagian mana yang merupakan pembahasan dan hasil. Dan saya rasa bagian
pembahasan dibuat menyatu dengan landasan teori dalam jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA