Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“JOINT ECONOMIC LOT SIZE”

DOSEN PENGAMPU :
Dra. NERLI KHAIRANI, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : ADE SONIA PUTRI


FELESIA DAIYUN HARAHAP
MONICA BELLYNA
JURUSAN : MATEMATIKA
PROGRAM : NON-KEPENDIDIKAN S-1
MATA KULIAH : OPERASI RISET

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical journal review ini berisi tentang kesimpulan dari perbandingan yang akan
Saya kritik dimana jurnal pertama dan kedua memiliki judul yang berbeda namun
memiliki tema yang sama.
Dalam critical journal review ini, saya akan memaparkan masalah tersebut lewat
pembahasan berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi penyusun khususnya mengenai penggunaan Model Joint Economic Lot Size.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical journal review ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Bagaimana review kedua jurnal tersebut ?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan kedua jurnal tersebut ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical jurnal
review ini adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai
kedua jurnal tersebut dan memahami implikasi penggunaan Model Joint Economic Lot
Size.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal

Jurnal 1
Judul jurnal :

Volume Penerbitan :
Tahun Terbit :
Penulis :
Reviewer :
Jurnal II
Judul jurnal :

Volume Penerbitan :
Tahun Terbit :
Penulis :
Reviewer :

2.2 Review Jurnal


Jurnal I
Jurnal ini membahas tentang pengambangan model gabungan pemasok-pembeli
dengan permintaan probabilistik dan ukuran pengiriman sama. Pada model setiap lot
pemesanan akan dikirim dalam beberapa lot pengiriman dan pemasok akan memproduksi
barang dalam ukuran batch produksi yang merupakan kelipatan integer dari lot pengiriman.
Dikembangkan pula suatu algoritma untuk menyelesaikan model matematis yang telah
dibuat. Selain itu, pengaruh perubahan parameter terhadap perilaku model diteliti dengan
analisis sensitivitas terhadap beberapa parameter kunci, seperti ukuran lot, stok pengaman
dan total biaya persediaan. Pada penelitian ini juga dibuat model simulasi untuk melihat
performansi model matematis pada kondisi nyata.
A. Tujuan.
Tujuannya adalah untuk merelaksasi asumsi permintaan deterministik menjadi
permintaan probabilistik.
B. Landasan Teori
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
D. Pembahasan
1. Model Matematis
Pada model ini permintaan pada pembeli bersifat probabilistik dan variasi
permintaan diketahui oleh pemasok. Tingkat produksi pada pemasok diasumsikan
tetap sebesar P,dimana tingkat produksi lebih besar dari tingkat permintaan (P > D).
Pembeli mengelola persediaannya secara periodik dengan lead time pemesanan
diasumsikan nol. Biaya penyimpanan produk pada pembeli dianggap lebih mahal
daripada biaya penyimpanan produk pada pemasok. Pada model ini pembeli
melakukan pemesanan produk sejumlah nq ke pemasok dengan frekuensi pengiriman
sebanyak n kali (sesuai dengan keinginan pembeli) dengan lot pengiriman q,
sedangkan untuk memenuhi permintaan pembeli, pemasok memproduksi produk
dengan ukuran batch produksi mq. Pengiriman produk dari pemasok ke pembeli
dilakukan setiap periode (nq/D) dan dapat dilakukan jika pemasok telah memiliki
persediaan minimal sejumlah q, sehingga tidak perlu menunggu seluruh batch selesai
diproduksi. Gambar model persediaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Notasi berikut ini akan digunakan untuk mengembangkan model:


Total ekspektasi biaya pembeli per unit waktu didapat dari penjumlahan biaya
pemesanan, biaya pengiriman, biaya persediaan pada pembeli dan biaya backorder.
Penurunan rumus total ekspektasi biaya pembeli mengikuti model Pujawan dan Kingsman
(2002) dengan mengasumsikan permintaan pada pembeli mengikuti distribusi normal.
Penurunan rumus untuk mencari ekspektasi jumlah backorder mengikuti model yang sudah
ada pada Chopra dan Meindl (2001).

Dimana

Total ekspektasi biaya pemasok per unit waktu didapat dari penjumlahan biaya persediaan
dan biaya setup produksi. Tingkat persediaan pemasok didapat dengan mengurangi
akumulasi produksi dengan akumulasi konsumsi pembeli.

Sehingga total biaya gabungan dapat dirumuskan sebagai


Untuk nilai m yang tetap, TCGab ( m, q , k ) akan mencapai minimum pada titik ( q∗, k ) yang

memenuhi dan secara simultan kedua persamaan ini


dapat ditambahkan dengan persamaan berikut

Pencarian solusi terhadap nilai m*, q*dan k* yang dapat meminimumkan total biaya
persediaan gabungan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu algoritma. Algoritma yang
dibuat mengacu pada ide dasar algoritma yang telah dikembangkan oleh Ben-Daya dan
Hariga (2004). Pencarian nilai konvergen (q,k) dilakukan sesuai dengan cara yang telah
dikembangkan oleh Ouyang et al.(2004). Algoritma baru yang dikembangkan untuk
menyelesaikan model penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Algoritma
Langkah0 : Tetapkan m = 1 dengan TC (q∗¿ m−1 , k∗¿m −1 , m−1 ¿=∞ ¿
Langkah 1: Mulai dengan nilai lot pengiriman

Langkah 2 : Gunakan nilai q untuk mendapatkan nilai k dengan persamaan


(5)
Langkah 3 : Hitung q dengan persamaan (6)
Langkah 4 : Ulangi Langkah 2 sampai 3 hingga nilai q dan k tidak berubah
Langkah 5 : Tetapkan bahwa q∗¿ m=q ¿ dan k∗¿m ¿=m dan hitung
TC(q∗¿ m , k∗¿m , m¿ ¿dengan persamaan (4)

Langkah 6 : Jika ulangi langkah 1 sampai 5 dengan m =


m+1, tetapi jika sebaliknya tambahkan langkah 7
Langkah 7 : Hitung TC(q*,k*,m*) = TC(q∗¿ m−1 , k∗¿m −1 , m−1 ¿¿ sehingga didapatkan
nilai q*, k* dan m* adalah solusi optimal.
Tercapainya nilai q dan k yang konvergen dapat dibuktikan dengan uji konveksitas. Uji
konveksitas dilakukan dengan mencari determinan Hessian persamaan total biaya gabungan.
Uji konveksitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.
2. Model Simulasi
Model simulasi dibuat sesuai dengan karakteristik permasalahan yang diteliti. Model simulasi
ini diperlukan untuk memverifikasi model matematis yang telah dibuat. Verifikasi dilakukan
dengan membandingkan hasil yang didapatkan pada model matematis dengan hasil yang
didapatkan pada model simulasi.Model simulasi pada pembeli dan pemasok dapat dilihat
pada Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 2 memperlihatkan bagaimana pembeli
melakukan manajemen permintaan. Kedatangan permintaan diasumsikan berdistribusi normal
dengan rata-rata μ dan standar deviasi σ. Jika pembeli memiliki persediaan yang lebih besar
dari permintaan, maka persediaan pembeli akan dikurangi dengan jumlah permintaan yang
ada. Sementara jika persediaan pembeli lebih kecil dari jumlah permintaan, maka akan terjadi
backorder. Permintaan yang backorder ini akan dipenuhi pembeli pada waktu pembeli
mendapat kiriman sejumlah q dari pemasok. Gambar 3 memperlihatkan bagaimana pemasok
melakukan manajemen produksinya. Pemasok akan melakukan evaluasi terhadap waktu
untuk memulai proses produksi. Pada saat persediaan pemasok nol, pemasok akan menunggu
selama(q/D-q/P)−untuk memulai proses produksi. Pada saat berproduksi, produk yang
dihasilkan dari proses produksi akan secara langsung ditambahkan ke persediaan pemasok.
Produksi akan berhenti setelah proses produksi dapat menghasilkan produk sejumlah batch
produksi yang telah ditentukan (mq). Gambar 4 memperlihatkan pengelolaan persediaan
yang terintegrasi antara pembeli dan pemasok. Pembeli akan melakukan evaluasi terhadap
waktu pesan. Waktu pemesanan ini diasumsikan tetap setiap periode nq/D. Pada saat pesanan
dari pembeli diterima oleh pemasok, maka pemasok akan mendapatkan informasi tentang: lot
pemesanan, lot pengiriman, frekuensi pengiriman yang diinginkan pembeli dan jadwal
pengiriman. Jadwal pengiriman pada model ini diasumsikan tetap setiap periode q/D. Setelah
informasi tersebut diketahui, maka dengan segera pemasok akan mengirimkan sejumlah q ke
pembeli. Pada saat pemasok mengirim sejumlah q, maka persediaan pemasok akan berkurang
sebanyak q dan persediaan pembeli akan bertambah sebesar q. Pada saat pembeli menerima
pasokan sejumlah q, secara otomatis persediaan pembeli juga akan dikurangi dengan jumlah
backorder yang terjadi pada periode sebelumnya.
E. Hasil
Analisis Sensitivitas
Analisis Simulasi

Jurnal II
Jurnal ini membahas tentang memperbaiki sistem pengelolaan persediaan yang sudah
ada sehingga lebih efektif bagi para pelaku bisnis dalam jaringan supply chain tersebut.
Metode pengelolaan persediaan ini akan mengintegrasikan para pelaku bisnis dalam jaringan
supply chain tersebut agar menjadi satu mata rantai yang saling menguntungkan demi
kesuksesan bersama.
A. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan para pelaku bisnis dalam jaringan supply
chain tersebut agar menjadi satu mata rantai yang saling menguntungkan demi kesuksesan
bersama.

B. Pembahasan
Model Matematis
Pada model ini permintaan pada pembeli bersifat probabilistik dan variasi permintaan
dari pembeli diketahui oleh pemasok. Tingkat produksi pada pemasok diasumsikan tetap
yaitu sebesar 1/p, dimana tingkat produksi lebih besar dari tingkat permintaan 1/p > D.
Pembeli mengelola persediaannya dengan lead time variabel. Lead time diasumsikan sebesar
jumlah lot yang diproduksi oleh pemasok dan ditambah dengan waktu delay karena
transportasi, waktu non produktif, dll, yaitu sebesar L(Q) = Pq + b.
Pada model ini pembeli melakukan pemesanan dengan lot sebesar nQ dari pemasok
dengan biaya pesan sebesar A. Pemasok memproduksi produk dengan lot sebesar nQ dengan
rata-rata produksi maksimum adalah sebesar 1/p dan biaya setup sebesar K. pembeli
menerima frekuensi pengiriman sebesar n dengan lot pengiriman sebesar Q dan biaya
pengiriman sebesar F untuk setiap frekuensi pengiriman. Pembeli akan melakukan
pemesanan ulang apabila pembeli memiliki on hand inventory sebesar reorder point. Gambar
model persediaan dapat dilihat pada gambar 1

Notasi berikut ini akan digunakan pada model diatas :


Total ekspektasi biaya pembeli perunit waktu didapat dari penjumlahan biaya pemesanan,
biaya pengiriman, biaya persediaan dan biaya lost sales. Total ekspektasi biaya pembeli
perunit waktu ditunjukan pada rumus berikut :

Dimana

dimana x adalah demand selama lead time dengan probability density function. Model ini
menggunakan persamaan Hadley-Whitin’s (1963) dengan menggunakan tingkat rata-rata
persediaan sebesar.
Sedangkan untuk total ekspektasi biaya pemasok didapat dengan mengurangi
akumulasi produksi dengan akumulasi konsumsi pembeli (dapat dilihat di gambar 1)

Sehingga total biaya gabungan dapat dirumuskan sebagai

Masalahnya adalah mencari jumlah frekuensi pengiriman n, jumlah lot pengiriman Q


dan juga reorder point s, untuk meminimasi total biaya ekspetasi pada persamaan (4).Setelah
itu diasumsikan juga permintaan selama lead time adalah berdistribusi normal dengan rata-
rata permintaan sebesar DL(Q) dan standar deviasi sebesar σ √ L(Q) . Dalam hal ini,

Dimana

C. Hasil
D. Penutup

BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
3.1 Kelebihan
Jurnal I
1. Memuat latar belakang permasalahan.
2. Memuat sejarah terbentuknya bahasa gaul, yaitu dimulai dengan adanya bahasa
Rahasia, kemudian muncul yang dinamakan bahasa Prokem dan saat ini muncul
bahasa gaul yang disebut bahasa Alay.
3. Memuat kajian riset, sehingga terpercya bahwa jurnal ini bukan merupakan hasil
menjiplak.
4. Memuat landasan teori.
5. Adanya objek yang jelas, yaitu Siswa SMAN 3 Kendari kelas (XI)
6. Memuat jenis metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode deskriptif
kualitatif.
7. Memuat bagaimana jalannya metode penelitian dilakukan, yaitu dengan
dikumpulkan dengan memakai teknik simak dan mencatat semua bentuk
penggunaan bahasa alay yang digunakan Siswa SMAN 3 Kendari kelas (XI).
8. Memuat sumber data yang diperoleh,yaitu dari tulisan Siswa SMAN 3 Kendari
yang aktif menggunakan internet.
9. Memuat pembahasan.
10. Memuat catatan kaki.
11. Memuat pengaruh-pengaruh penggunaan bahasa gaul dalam bentuk poin-poin.
12. Memuat kesimpulan yang sinkron.
Jurnal II
1. Memuat latar belakang.
2. Memuat landasan teori.
3. Memuat pengaruh-pengaruh bahasa gaul dalam bemtuk poin-poin.
3.2 Kekurangan
Jurnal I
Sejauh ini saya belum menemukan kekurangan dari jurnal tersebut.
Jurnal II
1. Tidak memuat sejarah terbentuknya bahasa gaul.
2. Tidak memuat kajian riset.
3. Susunan jurnal ini menurut saya cukup berantakan, contohnya ada subjudul hasil
dan pembahasan, namun isinya merupakan landasan teori, serta tidak
menunjukkan dengan subjudul besar bagian mana yang merupakan landasan teori,
bagian mana yang merupakan pembahasan dan hasil. Dan saya rasa bagian
pembahasan dibuat menyatu dengan landasan teori dalam jurnal ini.

4. Tidak memuat jenis metode penelitian yang digunakan.


5. Tidak memuat bagaimana jalannya metode penelitian.
6. Pada judul disebutkan bahwa objek penelitian merupakan mahasiswa
UNSWAGATI, namun seiring berjalannya penelitian dalam jurnal ini peran
mahasiswa sebagai objek terlihat menghilang, baik dalam pembahasan, metode,
sampai kesimpulan tidak melibatkan mahasiswa UNSWAGATI. Bahkan, tujuan
dari jurnal ini pun tidak melibatkan mahasiswa UNSWAGATI, bukti : “Untuk
mengetahui pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia eksistensi bahasa Indonesia saat ini” yang terletak pada lembaar kedua
jurnal tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil critical journal review ini, dapat disimpulkan bahwa kedua jurnal
sama-sama memiliki manfaat yang luar biasa, mengingat latar belakang penelitian yang
merupakan salah satu masalah besar yang sedang melanda Indonesia. Namun, seperti yang
kita tahu bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu pula lah yang berlaku pada
jurnal diatas. Menurut saya jurnal pertama sangat bagus dan dapat dijadikan referensi namun
tetap saja memerlukan jurnal lain dalam melengkapi kekurangannya. Dan jurnal kedua
berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang telah saya paparkan diatas dapat dikatakan
bahwa jurnal tersebut melenceng dari judul yang mengaitkan mahasiswa UNSWAGATI
sebagai objek dan justru menurut saya yang menjadi objeknya adalah masayarakat Indonesia
secara umum.
4.2 Saran
Menurut hasil review dan pendapat saya jurnal pertama dapat dijadikan sebagai
referensi, namun membutuhkan jurnal lain untuk melengkapi kekurangan yang mungkin
terletak pada ketiadaan beberapa bahasa gaul yang diakibatkan karena jurnal tersebut
memang hanya fokus pada suatu daerah tertentu. Dan untuk jurnal kedua, menurut saya
kurang baik apabila dijadikan referensi.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai