Anda di halaman 1dari 15

44444444444444444444444444444444444444444444444444444444

4444444444444444444444444444449e[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[====
==================================================
=============jh
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkMENGATASI REMAJA PUTUS SEKOLAH
MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

“Disusun guna untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata


kuliah Pendidikan Orang Dewasa”

Dosen Pengampu :
Dediti
\[\\\\\\ani Tri Indrianti., S.Pd., M.Sc
M. Irfan Hilmi., S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Filda Udku Diyah 200210201082

1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga kita disini masih tetap diberikan Kesehatan lahir dan batin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Terima kasih kami sampaikan kepada ibu dosen pembimbing akademik


kami yaitu ibu Deditiani Tri Intrianti dan bapak M. Ifran Hilmi atas
bimbingan dan ilmu-ilmunya yang sudah dibagikan kepada kami yang telah
membantu kelancaran dalam pembuatan makalah kami ini. Terima kasih juga
kami sampaikan kepada orang tua kami yang telah membantu dan memberikan
pengertian dalam melaksanakan pengerjaan makalah kami dan kepada teman-
teman yang telah ikut membantu dan memberikan dukungan dan semangat.

Dalam rangka memenuhi tugas makalah mata kuliah Pendidikan Orang


Dewasa ini maka kami membuatnya dengan judul “Mengatasi Remaja Putus
Sekolah Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat”. Makalah ini berupaya
untuk membahas lebih dalam lagi tentang hal yang berkaitan dengan
permasalahan sosial dalam berpendidikan. Oleh sebab itu, penulis berharap
dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan daya tarik para pembaca dan
meningkatkan wawasan seluruh pembaca.

Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kualitas
dan kesempurnaan makalah ini. Selain itu, kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya tujuan dari penulisan makalah
ini.

Banyuwangi, 17 Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan.......................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
2.1 Peranan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengatasi Permasalahan
Remaja Putus Sekolah .....................................................................................................4
2.2 Langkah Pembelajaran Untuk Mengatasi Permasalahan Remaja Putus
Sekolah................................................................................................................................5
2.3 Metode Pembelajaran Yang Tepat Untuk Mengatasi Permasalahan
Remaja Putus Sekolah .....................................................................................................8
2.4 Jenis Pendekatan Yang Sesuai Untuk Mengatasi Permasalahan Remaja
Putus Sekolah....................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan
serta kebiasaan sekelompok orang untuk menambah dan meningkatkan
potensi yang ada dalam diri manusia, Pendidikan memiliki peranan
penting bagi keberlangsungan hidup manusia karena Pendidikan
merupakan sasaran utama yang sangat penting untuk meningkatkan
sekaligus menciptakan sumber daya manusia yang handal dalam
bidangnya. Mengingat zaman ini semakin maju dan berkembang maka
kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan akan menjadi acuan
utama dalam meraih sebuah pekerjaan. Maka sudah sepatutnya lapangan
pekerjaan yang tersedia seiring berpengaruhnya dalam pertumbuhan
ekonomi negara ini menjadi daya persaingan yang benar-benar berat
dan berkompeten.

Salah satu penyebab kurangnya kualitas sumber daya manusia


yang baik dan berkualitas yakni Pendidikan yang terdapat dalam suatu
negara yang belum merata, selain itu terdapat juga rendahnya kesadaran
manusia akan pentingnya dalam menuntut ilmu yang mengakibatkan
rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada dan hal ini timbul
dalam masyarakat itu sendiri, banyak orang berpandangan bahwa
Pendidikan itu bukanlah suatu kewajiban dalam kehidupan melainkan
mereka menganggap Pendidikan hanya sebatas formalitas saja. Hal ini
mungkin juga timbul dari beberapa faktor-faktor tertentu yakni bisa
saja mereka menganggap bahwa hal yang menyangkut pautkan
Pendidikan hanya membuang waktu saja dan hanya akan menambah
beban bagi yang menjalani Pendidikan dan orang yang menanggung
biaya pendidikannya, bisa juga dalam faktor perekonomian mereka
yang tidak memadai sehingga mereka akan terbatas dalam memperoleh
sebuah Pendidikan.

1
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa banyaknya anak yang
memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari ilmu inidisebabkan
oleh terbatasnya mereka dalam faktor perekonomian keluarga, masalah
ini mengakibatkan banyaknya anak yang berusia untuk sekolah terpaksa
untuk mencari sebuah pekerjaan dalam upaya untuk mengurangi beban
yang dipikul oleh keluarga dan menstabilkan perekonomian mereka
untuk mempertahankan kehidupannya. Hal ini memicu semakin
banyaknya angka pengangguran yang ada di Indonesia, terciptanya
pengangguran oleh banyaknya anak yang putus sekolah ini disebabkan
oleh kurangnya Pendidikan dan skill atau keterampilan yang mereka
miliki sehingga mereka tidak mempunyai bekal yang cukup kuat untuk
bersaing dalam memperoleh suatu lapangan pekerjaan. Cara yang dapat
mengatasi permasalahan yang disebabkan anak yang putus sekolah ini
yakni dengan adanya program pemberdayaan masyarakat. Melalui
program tersebut para anak yang putus sekolah dapat menyambung
kembali pembekalannya dalam memperoleh ilmu dan juga mereka bisa
mengikuti balai kepelatihan pekerjaan sehingga mereka akan
mempunyai keterampilan yang mendukung untuk memperoleh suatu
pekerjaan. Mereka bisa mengikuti program tersebut sesuai dengan
pekerjaan yang mereka inginkan. Selain itu dalam segi Pendidikan
apabila dari mereka tidak mampu untuk bersekolah di institusi Negeri
mereka juga dapat mengikuti program kejar paket, program kejar paket
ini tersedia untuk pelajar Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah Menengah Atas. Selain itu program ini juga memiliki
efesiensi dalam pembagian waktu belajar dan waktu untuk pribadi
sehingga program ini akan memberikan kesempatan bagi warga
belajarnya untuk memperoleh Pendidikan dan untuk memperdalam
keterampilan alam bekerja. Pendidikan yakni serangkaian proses
belajar yang harus dilalui oleh setiap orang untuk mendapatkan soft
skill maupun hard skill sesuai denga napa yang diharapkan oleh
lapangan pekerjaannya nanti, jadi Pendidikan tidak hanya proses
pembekalan dalam materi saja namun juga menanamkan nilai-nilai dan
etika yang juga berperan penting untuk diterapkan dalam dunia kerja.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peranan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan remaja putus sekolah ?
2. Apa langkah pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan remaja putus sekolah ?
3. Bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi
permasalahan remaja putus sekolah ?
4. Apakah jenis pendekatan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan
remaja putus sekolah ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan pemberdayaan masyarakat dalam
mengatasi permasalahan remaja putus sekolah.
2. Untuk mengetahui langkah pembelajaran yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan remaja putus sekolah.
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi
permasalahan remaja putus sekolah.
4. Untuk mengetahui jenis pendekatan yang sesuai untuk mengatasi
permasalahan remaja putus sekolah.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Peranan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengatasi
Permasalahan Remaja Putus Sekolah
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, pemberdayaan masyarakat
hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut berpartisipasi.
Program ini berupaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong,
memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimiliki oleh seseorang serta untuk mengembangkannya. Pemberdayyan
ini sendiri memiliki artian yang luas tergantung pada cara pandang
seseorang itu sendiri bisa saja orang beranggapan bahwa pemberdayaan
ini mengandung konteks kelembagaan, politik, sosial dan budayanya.
Ada pula yang memahami pemberdayaan sebagai proses
mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi
pada masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di
segaka bidang dan sektor kehidupan. Pemberdaya tidak hanya meliputi
penguatan individu anggota msyarakat saja tetapi juga pada pranata-
pranatanya. Menanamkan budaya modern, seperti kerja keras, hemat,
keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian dari pokok
adanya pemberdayaan ini. Ada pula tujuan dari pemberdayaan
masyarakat ini yakni untuk mencapai keadilan sosial, dengan
memberikan ketentraman kepada msyarakat yang lebih besar serta
persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan
belajar melalui pengembangan Langkah-langkah kecil guna tercapainya
tujuan yang lebih besar. Dengan adanya program pemberdayaan
masyarakat ini akan memudahkan masyarakat khususnya dalam
memperoleh ilmu pengetahuan, seperti yang dapat kita ketahui bahwa
ilmu pengetahuan tidak hanya bisa didapatkan melalui Pendidikan
formal saja namun juga bisa didapatkan melalui jenjang program
apapun. Misalnya dengan program pemberdayaan masyarakat ini,
program ini dapat membantu masyarakat maupun remaja sekalipun

4
dalam memperoleh ilmu Pendidikan karena program ini memudahkan
mereka yang memiliki kesulitan ekonomi untuk mengikuti dan
mengemban pembelajaran di sekolah formal dan juga tidak sedikit juga
dari kalangan masyarakat yang dapat mengakses Pendidikan formal ini.
Dari adanya pemberdayaan tersebut memudahkan masyarakat untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan dapat menciptakan
suatu sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat berkontribusi
untuk mengembangkan sumber daya alam dan potensin yang dimiliki
oleh negara sehingga hal itu mampu dijadikan sebagai dukungan untuk
bersaing dalam memperoleh sebuah posisi pada lapangan pekerjaan.

2.2 Langkah Pembelajaran Untuk Mengatasi Permasalahan


Remaja Putus Sekolah
Seperti yang telah diketahui bahwa permasalah remaja yang putus
sekolah sampai saat ini masih disebabkan oleh rendahnya minat
seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan sehingga hal itu
menyebabkan kualitas para generasi muda untuk meneruskan
kehidupannya ke jenjang yang lebih tinggi tidak maksimal. Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa banyak faktor-faktor yang mempengaruhi adanya
kasus tersebut, maka dari itu peranan orang tua dalam hal ini sangat
penting bagi anak, karena dari Pendidikan yang disampaikan orang tua
ke anaknya akan memberikan pembekalan yang berguna bagi
kehidupannya nanti sehingga bila si anak dewasa akan mampu hidup
mandiri dan orang tua berperan memberikan perhatian dalam
Pendidikan anak.

Pendidikan dapat dihasilkan dari mana saja baik secara


formal,informal maupun non formal. Sekolah merupakan suatu lembaga
Pendidikan formal dan dalam Pendidikan nonformal
diselenggarakanbagi masyarakat yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, atau pelengkap Pendidikan formal. Sedangkan Pendidikan
informal dalam keluarga diberikan oleh orang tua untuk mengajarkan
dan mendidik anak-anaknya. Orang tua sebagai panutan harus
memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya selain itu, orang
tua juga sebagai motivator bagi seorang anak terutama remaja. Dalam

5
proses anak mendapatkan Pendidikan akan berbeda-beda ada yang
sampai ke jenjang yang lebih tinggi atau berhenti sebelum tamat pada
satu jenjang Pendidikan. Masalah putus sekolah khususnya pada
jenjang rendah, kemudian tidak bekerja atau tidak berpenghasilan tetap
merupakan beban masyarkaat bahkan menjadi pengganggu ketentraman
masyarkaat. Hal ini dikarenakan kurangnya Pendidikan dan pengalaman
intelektual serta tidak memiliki keterampilan yang menompang
kehidupannya sehari-hari. Lebih-lebih jika mengalami frustasi dan
merasa rendah diri bisa menimbulkan gangguan dalam masyarakat
berupa perbuatan kenakalan yang bertentangan dengan norma-norma
sosial yang positif.

Masa kini banyak anak usia sekolah yang tidak dapat


menyelesaikan Pendidikan sekolahnya, dalam arti meninggalkan
sekolah sebelum lulus atau sebelum tamat yang disebut dengan putus
sekolah. Beberapa dampak negative yang ditimbulkan sebagai berikut :

1. Menambah jumlah pengangguran


2. Kerugian di masa depan bagi anak, beban bagi orang tua dan
masyarakat
3. Memiliki wawasan yang kurang luas / terbatas
4. Remaja yang putus sekolah akan berakibat menjadi tenaga yang
tidak terampil sehingga memungkinkan mereka menjadi pelaku
tindak criminal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan orang tua dalam


kaitannya dengan Pendidikan anak adalah pendidik pertama dan utama,
dimana tanggung jawab Pendidikan anak dalam keluarga dipegang oleh
orang tua. Kesadaran dan tanggung jawab mendidik dan membina anak
secara terus menerus perlu dikembangkan.Sehingga Langkah
pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
remaja putus sekolah ini yakni dengan cara meode penelitian kualitatif.
Teknik pengambilan sumber data dilakukan purposive dan snowball,
Teknik gabungan analisis data dan hasilnya lebih menekankan makna
dariada generalisasi. Selain itu dapat juga menggunakan metode

6
deskriptif yakni prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
menggambarkan keadaan objek seseorang atau masyarakat pada saat
sekarang berdasrkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Penggunaan metode deskriptif dimaksudkan untuk meneliti secara
factual mengenai upaya orang tua dalam mengatsi remaja putus
sekolah.

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa upaya orang tua dalam
mengatasi remaja putus sekolah sudah dilakukan meskipun kurang
optimal., hal ini dapat dilihat dari upaya orang tua untuk mengontrol
dan memotivasi anak yang sangat kurang dikarenakan faktor kesibukan
orang tua sibuk dengan pekerjaannya, walaupun orang tua memaksa
anak untuk sekolah dan hasilnya akan tetap memilih tidak melanjutkan
sekolah. Orang tua sudah memberikan saran dan nasehat dan sudah
membina dan mengingatkan anak walaupun belum maksimal. Jika
memang sudah terlanjur orang tua tidak dapat memaksakan kehendak
anaknya maka Langkah yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dengan
menganjurkan anak untuk mengikuti balai kepelatihan kerja sesuai
dengan keinginan anaknya yang memutuskan lebih ingin bekerja maka
dari itu anak akan dapat meng upgrade kemampuan potensi dan
keterampilan yang ada dalam dirinya sehingga nantinya anak itu tidak
kesulitan untuk menjalani lingkungan barunya di lapangan kerja.

7
2.3 Metode Pembelajaran Yang Tepat Untuk Mengatasi
Permasalahan Remaja Putus Sekolah
Metode pembelajaran adalah sebuah Langkah atau cara yang
dibentuk dengan tujuan untuk mengefektifkan suatu proses
pembelajaran agar dapat mencapai manfaat dan tujuan akhir yang
diinginkan. Metode pembelajaran yang disukai biasanya mereka ingin
berperan aktif dalam sebuah kelompok belajarnya, mengingat disini
remaja yang telah putus sekolah telah memilih haknya sendiri untuk
melanjutkan kehidupannya untuk bekerja sehingga disini sifat
kedewasaan seseorang mulai terlihat, dari cara mereka untuk
menentukan apa yang telah mereka pilih dan dari apa yang mereka
butuhkan, Sehingga dalam suatu ruang lingkup pembelajaran mereka
hanya akan memilih dan mengikuti kegiatan yang mereka butuhkan
seperti jika mereka ingin menyelesaikan jenjang pendidikannya maka ia
akan mengikuti sekolah nonformal hanya sebatas kemauan dan
kebutuhan mereka saja selanjutnya mereka akan mempergunakan waktu
lainnya untuk memperdalah ilmu dan keterampilan dirinya untuk
memenuhi kebutuhan persyaratan kerja yang diinginkannya.

Dalam suatu lingkup pembelajaran disini mereka tidak akan


merasa nyaman ketika mereka selalu digurui, maka dari itu Pendidikan
atau usaha pembelajarannya memerlukan pendekatan khusus dan harus
memiliki pegangan yang kuat akan konsep yang mendukung kegiatan
tersebut. Perlu juga dipahami bahwa konsep dari Pendidikan orang
dewasa ini merupakan kegiatan untuk menumbuhkan dan memberikan
dorongan kepada pembelajar dan sebagai fasilitator diperlukan
pemahaman tentang apa yang menjadi hambatan para pembelajarnya
sehingga dalam suatu ruang lingkup pembelajaran fasilitator akan dapat
membantu dan menemukan apa minat dan tujuan dari para pesertanya.

8
2.4 Jenis Pendekatan Yang Sesuai Untuk Mengatasi
Permasalahan Remaja Putus Sekolah
Untuk mengatasi kondisi masyarakat di Indonesia yang terkait
dengan rendahnya minat mereka untuk memperoleh suaru Pendidikan,
hal seperti ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dampaknya
akan sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan mereka nantinya.
Rendahanya minat seseorang dalam memperoleh suatu ilmu Pendidikan
ini mengakibatkan mereka lebih merasa malas dan hal yang
dilakukannya selama menjalani suatu Pendidikan hanyalah membuang-
buang waktu saja dan sekolah hanya dianggap sebagai suatu formalitas
saja. Dari perspektif mereka dari kesalahan yang menyimpang dari
manfaat dan tujuan Pendidikan ini akan membuat mereka kesulitan
anantinya dalam menajalani kehidupan yang lebih lanjut. Mereka hanya
kurang mendapatkan dorongan dan tekanan dari keluarga mereka
tentang betapa pentingnya Pendidikan untuk masa depan sehingga dari
hal tersebut faktor keluarga juga termasuk dalam penyebab utama
dalam kegagalan remaja dalam menyelesaikan pendidikannya. Maka
dari itu, upaya untuk merubah pola pemikiran mereka tentang
rendahnya minat Pendidikan diperlukannya proses sebuah pendekatan.
Pendekatan bertujuan untuk merubah pola pikir dan perspektif
sesorang dalam menilai suatu Pendidikan lalu hal itu diterapkan dalam
pembelajaran melalui program pengembanagan minat bakat yang dapat
mereka ikuti dalam upaya untuk menambah pengetahuan keterampilan
mereka untuk mempersiapkan diri bersaing dalam lingkungan kerja
melalui program pemberdayaan masyarakat adalah sebsgai perwujudan
dari kebutuhan diri sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengatasi dan
memperbaiki kondisi kehidupannya. Sifat kebutuhannya menjadi
pemicu untuk remaja memutuskan untuk berhenti mencari ilmu karena
dalam posisi ini keputuasan yang mereka buat telah dibulatkan oleh
tekat mereka yang mengharuskannya mengerjar apa yang ingin ia kejar.
Sehingga dengan proses pendekatan dengan memberi kesempatan
kepada pembelajar untuk mengemukakan apa yang mereka sukai sesuai
dengan keterampilannya serta memberikan mereka waktu untuk
mengembangkan potensinya. Dalam pendekatan ini fasilitator yang
bertugas untuk menciptakan kesempatan-kesempatan itu, fasilitator
mengupayakan apa yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh para
peserta didiknya dan memberikan dukungan serta dorongan kepada diri
peserta untuk menimbulkan rasa percaya diri atas apa yang berpotensi
dalam dirinya.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan
serta kebiasaan sekelompok orang untuk menambah dan meningkatkan
potensi yang ada dalam diri manusia, Pendidikan memiliki peranan
penting bagi keberlangsungan hidup manusia karena Pendidikan
merupakan sasaran utama yang sangat penting untuk meningkatkan
sekaligus menciptakan sumber daya manusia yang handal dalam
bidangnya. Mengingat zaman ini semakin maju dan berkembang maka
kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan akan menjadi acuan
utama dalam meraih sebuah pekerjaan. Maka sudah sepatutnya lapangan
pekerjaan yang tersedia seiring berpengaruhnya dalam pertumbuhan
ekonomi negara ini menjadi daya persaingan yang benar-benar berat
dan berkompeten. Maka dari itu pentingnya untuk mengatasi
permasalahan remaja putus sekolah di Indonesia saat ini sebagai acuan
dalam memperbaiki kondisi dan kualitas sumber daya manusia yang
nantinya mereka mempunyai modal pengetahuan dan keterampilan yang
memadai sesuai dengan pekerjaan yang mereka inginkan. Dengan
adanya pemberdayaan masyarakat ini maka hambatan-hambatan yang
dimiliki serta kesulitan-kesulitan yang remaja putus sekolah akan
teratasi karena dengan adanya program ini mereka akan mendapatkan
beberapa hal yang mereka butuhkan selain itu dengan adanya fasilitator
dalam program ini akan menambahkan rasa percaya diri mereka dengan
adanya dorongan dan dukungan yang akan mereka butuhkan dalam
ruang lingkup pembelajaran serta keterampilannya tersebut.

3.2 Saran
Dalam rangka untuk menjalankan serta menyukseskan program
pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi remaja putus sekolah di
Indonesia hendaknya dibutuhkan kerja sama antara orang tua,fasilitator
dan peserta didik, pemerintah serta pihak-pihak yang berwenang
didalamnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jamasy, O. (2004). Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan


Kemiskinan. Jurnal Blantika .
Kadek Ranti, N. B. (2019). UPAYA PENCEGAHAN ANAK PUTUS
SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 GEROKGAK, KECAMATAN
GEROKGAK, BULELENG, BALI. e-Journal Pendidikan Sosiologi
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 1 , 1-11.
Maksy Sendiang, Y. P. (2018, december). Pemberdayaan Potensi Remaja
Putus Sekolah di Kelurahan Ranotana Weru Manado Melalui Pelatihan
Pengelolaan Sistem Informasi Kelurahan. Warta Pengabdian, Volume
12(4), 351-357.
Rukminto, I. (2003). Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat Dan
Intervensi Komunitas. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI .
Safitri, N. A. (2018). UPAYA ORANG TUA DALAM MENGATASI REMAJA
PUTUS SEKOLAH (STUDI DI DUSUN TUMPUAN HATI DESA
BENTUNAI KECAMATAN SELAKAU). Jurnal Untan , 1-8.

11

Anda mungkin juga menyukai