Anda di halaman 1dari 4

ANOVA SATU ARAH (ONE WAY ANOVA)

ANOVA Satu Arah atau disebut juga One-way Analysis of Variance adalah jenis uji statistik yang
membandingkan varians dalam rata-rata grup dalam sampel sambil mempertimbangkan hanya satu
variabel atau faktor independen. Ini adalah tes berbasis hipotesis, yang berarti bahwa ini bertujuan untuk
mengevaluasi beberapa teori yang saling eksklusif tentang data kita.

Misalnya, Anda dapat menggunakan ANOVA Satu Arah untuk memahami apakah kinerja ujian berbeda
berdasarkan tingkat kecemasan ujian di antara siswa, membagi siswa menjadi tiga kelompok independen
(Siswa dengan stres rendah, sedang dan tinggi). Selain itu, penting untuk menyadari bahwa ANOVA
Satu Arah merupakan statistik uji omnibus dan tidak dapat memberi tahu Anda grup tertentu mana yang
secara statistik berbeda secara signifikan satu sama lain.

ANOVA Satu Arah membandingkan tiga atau lebih dari tiga kelompok kategori untuk menentukan
apakah ada perbedaan di antara mereka. Dalam setiap kelompok harus ada tiga atau lebih pengamatan
(ini berarti tingkat kecemasan ujian), dan dan rata-rata sampel yang dibandingkan. Ketika Anda memilih
untuk menganalisis data Anda menggunakan ANOVA Satu Arah, bagian dari proses tersebut melibatkan
pemeriksaan untuk memastikan bahwa data yang ingin Anda analisis benar-benar dapat dianalisis
menggunakan ANOVA Satu Arah.

Asumsi ANOVA Satu Arah adalah sebagai berikut:

1. Variabel dependen berskala interval atau rasio (data continous)


2. Tidak terdapat outlier (pencilan) pada variabel dependen
3. Variabel independen terdiri dari tiga atau lebih kelompok kategori
4. Tidak ada hubungan antara observasi di setiap kelompok atau antar kelompok itu sendiri
5. Variabel dependen terdistribusi secara normal untuk setiap kategori variabel independen

Contoh soal Anova satua arah

1. Tiga kelompok subyek penelitian untuk menguji metode pengajaran mana yang paling baik. Metode
pertama adalah ceramah, metode kedua diskusi, dan metode ketiga praktek. Data hasil penelitian
adalah sebagai berikut:

I II III
25 17 26
11 16 20
16 18 17
26 20 26
32 10 43
25 14 46
30 19 35
17 34
18

Hipotesisi statistic dari data diatas adalah:


H0 = µ1 = µ2 = µ3
H1 = minimal salah satu µ tidak sama

Untuk menguji menguji hipotesis nol diatas, maka kita gunakan UJI F. untuk mencari F hitung, kita
gunakan langkah2 sebagai berikut: buatlah tabel seperti berikut ini untuk membantu mempermudah
mendapatkan nilai2 yang dibutuhkan dalam analisis nanti

Dari nilai diatas


didapatkan:

Hipotesis yang akan diuji adalah

H0 = µ1 = µ2 = µ3

H1 = minimal salah satu µ tidak sama

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam pengujian ini adalah 95% atau alpha 0,05.

Penentuan derajad kebebasan

dk SSt = N-1

= 24-1 = 23

dk SSb = k – 1

=3–1=2
dk SSw = N – k

= 24 – 3 = 21

Dengan alpha 0,05, maka nilai F hitung adalah F (2,21) = 3,47

Perhitungan:

Nilai- nilai tersebut kemudian di masukkan kedalam table berikut:


Kesimpulan:

Karena F hitung > F table maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai
pelajaran yang di ajar dengan ketiga metode tersebut tidak sama. Artinya bahwa dari ketiga metode
yang digunakan dalam mengajar, ada satu metode yang paling tepat.

Anda mungkin juga menyukai