Anda di halaman 1dari 27

Distribusi

Frekuensi
USZ
Tabel atau Daftar

 Daftar baris atau kolom


 Daftar kontingensi
yaitu daftar untuk data yang terdiri dari 2 atau
lebih klasifikasi
 Daftar distribusi frekuensi
Grafik atau Diagram

 Diagram titik atau pencar


 Diagram garis
 Diagram batang
 Diagram lingkaran
 Diagram lambang
 Diagram peta atau kartogram
Bentuk umum distribusi frekuensi

Kelas Interval Batas Kelas Titik Tengah Banyak Frekuensi

a-b a’ – b’ x1 f1

c-d c’ – d’ x2 f2
. . . .
. . . .
. . . .
k-l k’ – l’ xk fk
Keterangan :
 Kolom a, c, ... , k dinamakan ujung bawah kelas
 Kolom b, d, ... , l dinamakan ujung atas kelas
 a dinamakan ujung bawah kelas pertama
 c dinamakan ujung bawah kelas kedua
 d dinamakan ujung atas kelas kedua, sejalan untuk selanjutnya
 Kolom a’, c’, . . . , k’ dinamakan batas bawah kelas
 Kolom b’, d’, . . . , l’ dinamakan batas atas kelas
 a’ dinamakan batas bawah kelas pertama
 c’ dinamakan batas bawah kelas kedua
 b’ dinamakan batas atas kelas pertama
 d’ dinamakan batas atas kelas kedua, sejalan untuk selanjutnya
 X1, X2, . . . , Xk dinamakan titik tengah kelas yang harganya adalah rata-rata setiap kelas
interval atau rata-rata setiap batas kelas
 f1, f2, . . . , fk menunjukan banyaknya frekuensi setiap kelas interval. Jumlah seluruh
frekuensi adalah jumlah seluruh data.
 Beda antara setiap kelas dinamakan panjang kelas.
Batas-batas kelas

 Jika kelas interval dalam bilangan bulat maka


untuk mendapatkan batas bawah dan batas atas
kelas yaitu ujung bawah dikurangi 0,5 dan ujung
atas ditambah 0,5
 Jika kelas interval dalam bentuk satu desimal,
maka untuk mendapatkan batas bawah dan batas
atas kelas yaitu ujung bawah dikurangi 0,05 dan
ujung atas dikurangi 0,05. dan sejalan untuk
selanjutnya
Langkah – langkah menyusun sebuah
distribusi frekuensi :
1. Tentukan data terkecil dan data terbesar
2. Kurangkan data terbesar oleh data terkecil, yang disebut
sebaran atau rentang atau range
3. Tentukan banyaknya kelas interval ; pada umumnya
banyaknya kelas interval ini antara 5 dan 15, sedangkan
yang ideal ialah banyaknya kelas menurut rumus sturgess
yaitu 1 + 3,3 log n, dengan n menunjukan banyaknya data.
4. Tentukan panjang kelas interval yang harganya adalah
sebaran dibagi banyaknya kelas interval
5. Tentukan ujung kelas pertama, yang harganya boleh sama
dengan data terkecil atau lebih kecil.
Diagram Batang Daun
(Stem and Leaf displays)
 Diagram batang daun dibuat sebagai pengganti daftar
table.
 Sebagai pengganti interval disebelah kiri garis tegak
ditulis bilangan yang penting yang disebut batang =
Stem, dan disebelah kanannya ditulis bilangan sisanya
sebagai daun = leaf.
Contoh 1
Berikut adalah data yang menggambarkan umur 40 buah
baterai mobil yang serupa, dibulatkan sampai
persepuluhan tahun (desimal).

Data Umur 40 Baterai Mobil

2.2 4.1 3.5 4.5 3.2 3.7 3.0 2.6


3.4 1.6 3.1 3.3 3.8 3.1 4.7 3.7
2.5 4.3 3.4 3.6 2.9 3.3 3.9 3.1
3.3 3.1 3.7 4.4 3.2 4.1 1.9 3.4
4.7 3.8 3.2 2.6 3.9 3.0 4.2 3.5
a. Dinyatakan dalam diagram batang daun
 Pisahkan tiap pengamatan menjadi 2 bagian: batang dan daun.
 Batang = digit di depan koma
 Daun = digit desimal (di belakang koma)

Diagram Batang Daun Umur Baterai

Batang Daun Frekuensi


1 69 2
2 25696 5
3 4318514723628297130097145 25
4 71354172 8

Hanya berisi 4 batang  tidak menggambarkan secara baik


distribusi data
b. Dinyatakan dalam diagram batang ganda dan daun
 Menuliskan tiap nilai batang dua kali pada sebelah kiri garis tegak.
 Daun : 0, 1, 2, 3, dan 4 untuk batang yang pertama muncul
 Daun: 5, 6, 7, 8, dan 9 untuk nilai batang yang sama yang kedua.

Diagram Batang Ganda dan Daun Umur Baterai

Batang Daun Frekuensi


1 69 2
2* 2 1
2 5696 4
3* 431142322130014 15
3 8576897975 10
4* 13412 5
4 757 3

Jumlah batang bertambah menjadi 7


c. Dinyatakan dalam diagram batang lima dan daun

Penambahan jumlah batang selanjutnya dapat diperoleh dengan


menuliskan tiap nilai batang 5 kali pada bagian kiri garis tegak.

 Batang a: untuk daun 0 dan 1

 Batang b: untuk daun 2 dan 3

 Batang c : untuk daun 4 dan 5

 Batang d : untuk daun 6 dan 7

 Batang e : untuk daun 8 dan 9


Catatan…
 Pada setiap soal, kita harus menentukan nilai
batang yang sesuai.

 Penentuan ini dikerjakan agak sembarang, kendati


kita dituntun oleh ukuran sampel. Biasanya kita
pilih antara 5 – 20 batang.

 Makin sedikit data yang tersedia, makin sedikit


pula jumlah batang yang dipilih.
Contoh lain..
1. Data yang terdiri atas bilangan dari 1 hingga 21
 batang : 0*, 0, 1*, 1, dan 2*
2. Data yang terdiri atas bilangan dari 8800 hingga 9600
 batang : 88, 89, 90, …, dan 96
 daun: terdiri atas dua digit berikutnya
3. Data terdiri atas bilangan 21.8 hingga 74.9
 batang dipilih digit: 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
 Data 48.3 : batang 4 dan daunnya 8.3
4. Tanda desimal pada data biasanya tidak ditulis bila
semua digit di sebelah kanan koma menyatakan daun.
Distribusi Frekuensi Nisbi

Distribusi Frekuensi Nisbi Umur Baterai

Selang Kelas Titik tengah kelas Frekuensi Frekuensi nisbi

1.5 - 1.9 1.7 2 0.05


2.0 - 2.4 2.2 1 0.025
2.5 - 2.9 2.7 4 0.1
3.0 - 3.4 3.2 15 0.375
3.5 - 3.9 3.7 10 0.25
4.0 -4.4 4.2 5 0.125
4.5 - 4.9 4.7 3 0.075

Informasi yang diberikan oleh distribusi frekuensi nisbi dalam bentuk


tabel lebih mudah dicerna bila disajikan dalam grafik.
Histogram frekuensi nisbi dibentuk dengan menggunakan titik tengah tiap
selang (sumbu x) dan frekuensi nisbi padanannya (sumbu y)

Histogram Frekuensi Nisbi


0.4
0.35
0.3
Frekuensi Nisbi

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.8 1.7 2.2 2.7 3.2 3.7 4.2 4.7
Umur Baterai (Tahun)
Distribusi frekuensi kumulatif nisbi dari umur baterai

Frekuensi Distribusi kumulatif yang kontinu


Batas Kelas
Kumulatif Nisbi 1.200

Kurang dari 1.45 0.000 1.000

Frekuensi kumulatif nisbi


Kurang dari 1.95 0.050
0.800
Kurang dari 2.45 0.075
0.600
Kurang dari 2.95 0.175

Kurang dari 3.45 0.550 0.400

Kurang dari 3.95 0.800 0.200


Kurang dari 4.45 0.925
0.000
Kurang dari 4.95 1.000 1.45 1.95 2.45 2.95 3.45 3.95 4.45 4.95
Umur baterai (tahun)
Contoh lain
 histogram

Sekarang, tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan kita hubungkan dan sisi terakhir
dihubungkan dengan setengah jarak kelas interval pada sumbu datar. Bentuk yang didapat
dinamakan polygon frekuensi.

 Polygon frekuensi
ogive
 Poligon frekuensi yang merupakan garis patah-patah dapat didekati oleh
sebuah lengkungan halus yang bentuknya sesuai dengan bentuk polygon
tersebut. Lengkungan yang didapat dinamakan kurva frekuensi atau biasa
disebut dengan ogive.
Thanks!!
USZ
QUIZ 1
Dikumpulkan Paling Lambat 12 September 2012 Jam 13.00 WIB

1. Data berikut menyatakan panjang umur (dalam detik), 50 lalat buah


yang disemprot racun baru dalam percobaan di laboratorium
terkontrol.

17 20 10 9 23 13 12 19 18 24

12 14 6 9 13 6 7 10 13 7

16 18 8 13 3 32 9 7 10 11

13 7 18 7 10 4 27 19 16 8

7 10 5 14 15 10 9 6 7 15

a) Buat diagram batang-ganda dan daun untuk umur lalat buah dengan
menggunakan batang: 0*, 0, 1*, 1, 2*, 2, dan 3*.
b) Buat distribusi frekuensi nisbi
c) Buat histogram frekuensi nisbi
d) Buat distribusi frekuensi kumulatif nisbi dan gambarkan grafiknya.
QUIZ 1
Dikumpulkan Paling Lambat 12 September 2012 Jam 13.00 WIB

2. Skor berikut menyatakan nilai ujian akhir kuliah statistika

23 60 79 32 57 74 52 70 82 36
80 77 81 95 41 65 92 85 55 76
52 10 64 75 78 25 80 98 81 67
41 71 83 54 64 72 88 62 74 43
60 78 89 76 84 48 84 90 15 79
34 67 17 82 69 74 63 80 85 61

a) Buat diagram batang dan daun untuk nilai di atas dengan menggunakan batang:
1, 2, 3, …, 9.
b) Buat distribusi frekuensi nisbi
c) Buat histogram frekuensi nisbi
d) Buat distribusi frekuensi kumulatif nisbi dan gambarkan grafiknya.

Anda mungkin juga menyukai