Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear
merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model
matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya setiap masalah
yang kita hadapi dalam suatusi tempermasalahan tertentu perlu dirumuskan
dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita menginginkan
bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah
keputusan. Kasus-kasus dengan dimensi tiga atau lebih dapat diselesaikan
dengan alogaritma simpleks. Alogaritma simpleks adalah prosedur
matematika berulang untuk menyelesaikan soal pemrograman linear dengan
cara menguji titik-titik sudut Daerah yang Memenuhi Kendala (DMK) hingga
ditemukan titik sudutek stremya itu titik sudut yang akan memaksimumkan
atau meminimumkan fungsi tujuan. Namun pada beberapa kasus
menghasilkan penyelesaian yang tidak normal sehingga memerlukan
pembahasan khusus.
Model pemrograman linear adalah model matematis sehingga seluruh
dalil matematika dan karakteristik fungsi matematika linear juga akan bekerja
pada model. Oleh karena itu, mungkin sekali pada penyelesaian kasus
pemrograman linear menghasilkan penyelsaian penyelesaian yang berbeda
dengan harapan kita atau penyelesaian itu mengundang pertanyaan kritis
karena mentimpang dari perilaku umum. Keadaan khusus pada penyelesaian
kasus pemrograman linear diantaranya seperti degenerasi, penyelesaian
optimal jamak, tidak ada penyelesaian nyata, nilai tujuan yang tak terbatas.
Dengan adanya kasus khusus dalam penyelesaian kasus pemrograman linear
melatar belakangi penulis untuk menyusun makalah berjudul Kasus-Kasus
Khusus Pemrograman Linear.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah, yaitu:
a. Apa itu kasus Multiple Solution ?
b. Apa itu kasus Unbounded Solution ?
c. Apa itu kasus No FesiebleSolution ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui kasus Multiple Solution.
b. Untuk mengetahui kasus Unbounded Solution.
c. Untuk mengetahui kasus No Fesieble Solution.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Optimal Jamak (Multiple Optimum Solution)

Maksud dari Multiple Optima Solution adalah berarti terdapat beberapa


alternative optimal dalam suatu masalah. Keunikan parameter biaya dan
koefisien-koefisien kendala kadang menghasilkan jawaban optimal lebih dari
satu. Apabila persoalan tersebut diselesaikan dengan Metode Grafik, terdapat
titik optimal lebih satu titik.Contoh :
Maksimumkan f(X, Y) : 2X + 4Y dengan kendala :

X + 2Y ≤ 5

X+Y≤4

X, Y ≥ 0

X + 2Y = 5 Titik F(x) = 2X + 4Y
(0, 5/2) 10
X+Y =4_ (3, 1) 10
(4, 0) 8
Y =1 maka X = 3

Maka dari penyelesaian diatas terdapat lebih dari satu nilai maksimum yang
memenuhi, yaitu padatitik (0, 5/2) dan (3, 1).

3
2.2 Nilai Tujuan Tidak Terbatas (Unbounded Solution)

Pada umunya suatu daerah yang memenuhi kendala dari persamaan linear
dibatasi oleh garis-garis kendala. Namun persamaan linear yang meminimumkan
fungsi tujuan sering mempunyai daerah yang memenuhi kendala yang tidak
terbatas luasnya. Kasus ini terjadi terutama pada yang memaksimumkan nilai
tujuan. Karena daerah yang memenuhi kendala tidak terbatas, maka nilai tujuan
juga tidak terbatas. Contoh :
Maksimumkan f(X, Y) = 2X + 3Y dengan kendala :
X+Y≥3

X – 2Y ≤ 𝟒

X, Y ≥ 𝟎

Titik f(X) = 2X + 3Y
(0, 3) 9
(3, 0) 6
(4, 0) 8
(0, 4) 12
(0, 5) 15

(0, 10) 30

Jadi, semakin keatas titik fisibel, semakin besar nilai fungsi. Berate soal
memiliki penyelesaian tidak terbatas.

4
2.3 NilaiTujuan yang Tidak Ada (No Fesieble Solution)

No Fesieble Solution Artinya apabila sifat atau letak batasan-batasan


sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terdapatnya daerah atau alternatif
yang memenuhi. Suatu kasus persamaan linier diharapkan untuk memberikan
suatu jawaban optimal yang dapat membantu manajemen di dalam membuat
keputusan atau memiliki alternatif. Namun terkadang hasil yang diharapkan tidak
menjadi kenyataan karena penyelesaian kasus persamaan linier tidak memeiliki
nilai tujuan.Contoh :
Maksimumkan f(X, Y) : 3X + 2Y

2X + Y ≤ 𝟐

3X + 4Y ≥ 𝟏𝟐

X, Y ≥ 𝟎

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tidak ada daerah penyelesaian dari
kedua persamaan, akibatnya tidak ada daerah yang tidak melanggar salah satu dari
kedua batasan itu.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Multiple Optima Solution adalah berarti terdapat beberapa alternatif optimal


dalam suatu masalah. Apabila persoalan tersebut diselesaikan dengan Metode
Grafik, terdapat titik optimal lebih satu titik.

Unbounded Solution yang maksudnya nilai tujuan tidak terbatas itu terjadi
ketikan nilai tujuan tidak terbatas, karena muncul kekeliruan saat menentukan
program tujan. Ciri kasus ini bila diselesaikan dengan Metode Grafik adalah
ketika daerah yang memenuhi kendala-nya tidak terbatas, sedangkan bila
menggunakan Metode Simpleks adalah semua nilai 𝑎𝑖𝑘 ≤ 0 (elemen-elemen 𝑎𝑖𝑗
dalam kolom kunci semua negative atauenol).

No Fesieble Solution maksudnya tidak memiliki daerah fesieble. Artinya


apabila sifat atau letak batasan-batasan sedemikian rupa sehingga tidak
memungkinkan terdapatnya daerah atau alternatif yang memenuhi. Ciri kasus ini
dalam penyelesaiannya dengan Metode Grafik adalah tidak terdapat daerah yang
memenuhi kendala, sedangkan jika dengan Metode Simpleks table sudah optimal
tetapi harga optimalnya masih memuat nilai M (tidak nyata).

3.1 Saran
Kami menyadari akan masih adanya kekurangan atau bahkan kesalahan
yang ada dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap ketersediaan para
pembaca agar membantu memberikan kritik dan saran guna menunjang perbaikan
makalah ini serta agar dalam pembuatan makalah berikutnya kami dapat
meminimalisasi kekurangannya.Demikian salam dari kami, semoga makalah ini
dapat memberikan informasi sesuai yang diharapkan serta dapat memberikan
manfaat untuk kita semua. Aamiin

6
DAFTAR PUSTAKA

Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi Dalam Pendekatan Algoritmis.


Yogyakarta. Andi
Darmanto, Ipan. (2010). [online]. Tersedia:
http//ipandarmanto3rut.blogspot.com/2010/02/program-linear.html?m=1 yang
direkam pada 08 februari 2010. [31 Agustus 2019].
Adji, Bernad. (2011). [online]. Tersedia:
http//imajinerisnotreal.blogspot.com/2011/11/penyelesaian-program-
linear.html?m=1 yang direkam pada 10 november 2011. [31 agustus 2019].

Anda mungkin juga menyukai