Anda di halaman 1dari 16

GRUP DAN SUBGRUP

OLEH KELOMPOK 1 :

ABI RAHMAD ZALUKHU HAPPY RAHMAT SARO LESTARI TELAUMBANUA


TELAUMBANUA
(212117001) (212117027) (212117044)

NOPITA GEA SELESTINUS HULU YENI SUNIATI LASE

(212117001) (212117072) (2121170

MATA KULIAH : STRUKTUR ALJABAR


DOSEN PENGAMPU : SADIANA LASE, S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


T.A. 2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
anugrahnya yang melimpah, sehingga kami dari kelompok 1 akhirnya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul materi “Gtup dan Subgrup”,
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Aljabar.

Saya mengharapkan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
kami mohon maaf jika tugas makalah kami ini kurang sempurna karena menyadari
segala keterbatasan yang ada. oleh karena itu kami sebagai penyusun membutuhkan
saran, kritik serta masukkan yang positif dari Bapak/Ibu Dosen dan teman-teman
mahasiswa untk menunjang makalah kami ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan


hidayahnya selalu. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita maupun bagi yang memerlukan.

Gunungsitoli, 30 September 2022


Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang…………………………………….................................... 1
B. Rumusan masalah……………………………………………....................2
C. Tujuan ….................………………………………...…………................ 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………….....……......... .. 3
A. Grup ............................................................................................................3
1. Sifat Sifat Gup ....................................................................................3
B. Subgrup.......................................................................................................4
1. Pengertian Kompleks ..........................................................................4
2. Pengertian Subgrup ............................................................................5
3. Sifat sifat Sederhana Subgrup.............................................................6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 11
A. Kesimpulan ....................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam teori aljabar abstrak dikenal adanya teori tentang grup. Secara umum
grup merupakan suatu himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan satu operasi biner
yang memenuhi aksioma-aksioma, yaitu bersifat tertutup terhadap operasi biner tersebut,
bersifat asosiatif, terdapat secara tunggal elemen identitas dari grup tersebut dan setiap
elemennya memiliki invers yang tunggal terhadap operasi biner tersebut. Jika berlaku
sifat komutatif pada suatu grup, maka grup tersebut dinamakan grup abelian (grup
komutatif).

Pada struktur grup, dikenal adanya orde dari suatu grup yang menunjukkan
banyaknya elemen di dalamnya. Jika orde dari suatu grup yang memiliki elemen
berhingga, maka grup tersebut dinamakan grup berhingga, sedangkan orde dari suatu
grup yang memiliki elemen tak berhingga, maka grup tersebut dinamakan grup tak
hingga.
Grup merupakan suatu himpunan sehingga grup memiliki subset, subset tak
kosong dari suatu grup dinamakan kompleks. Kompleks dapat berupa sub grup maupun
bukan sub grup. Misalkan G suatu grup, kompleks dari G merupakan sub grup jika
kompleks tersebut memenuhi aksioma-aksioma dari grup terhadap operasi yang
didefinisikan di G.
Penjabaran dari kompleks dan subgrup ini, akan memunculkan sifat-sifat tertentu
dari kompleks dan subgrup seperti sifat-sifat subgrup, aljabar dari kompleks, invers dari
kompleks, inversi kompleks, kriteria kompleks merupakan sub grup, aljabar dari sub
grup dan sub grup yang dihasilkan oleh kompleks.
Elemen suatu grup yang diperoleh dari operasi biner aba-1b-1 dinamakan
komutator dari pasangan terurut (a, b), dimana a dan b adalah elemen dari grup tersebut.
Sub grup terkecil dari suatu grup yang memuat himpunan yang mengandung semua
komutator dari grupnya dinamakan sub grup komutator.
Salah satu jenis sub grup adalah sub grup normal. Sub grup normal yang
merupakan himpunan bagian sejati dari suatu grup yang tidak terkandung pada setiap sub
grup normal pada grup tersebut dinamakan sub grup normal maksimal.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar Belakang diatas ada beberapa masalah/topik yang menjadi


pembahasan dalam makalah yang akan disajikan oleh kelompk kami ini yang selanjutnya
akan kami bahas secara satu persatu.
1. Apa defenisi dari grup?
2. Apa saja sifat-sifat serta contoh dari grup?
3. Apa defenisi dari subgrub?
4. Apa saja sifat-sifat serta contoh dari subgrup?

C. TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari grup.
2. Untuk mengetahui dan memahami sifat sifat serta contoh dari grup.
3. Untuk mengetahui definisi dari subgroup.
4. Untuk mengetahui dan memahami sifat sifat serta contoh dari subgroup.

2
BAB 2
KAJIAN TEORI

A. GRUP
Pengertian grup dapat diperoleh melalui pengertian grupoida, semigrup dan
monoida, tetapi dapat pula diperoleh dengan menguraikan semua sifat-sifat yang harus
dipenuhi oleh suatu grup. Sehingga grup adalah grupoida yang memiliki sifat tertutup,
asosiatif, elemen identitas dan mempunyai invers.

1. Sifat-sifat grup

1. Tertutup
Untuk setiap a dan b anggota G dapat ditemukan satu anggota c dalam G,
sehingga a o b = c.
2. Asosiatif
Untuk satiap a, b, c anggota G berlaku ( a o b ) o c = a o ( b o c ).
3. G memiliki elemen identitas i
Ada beberapa i elemen G. Sehingga untuk semua a elemen G berlaku a o i = i
o a = a.
4. Setiap anggota G mempunyai invers.
Ada beberapa a-1 elemen G. Sehingga untuk setiap a elemen G berlaku a o a-1
= a-1 o a = a.

Contoh 1. Himpunan M = { bilangan bulat }

+ ... -2 -1 0 1 2 ...
... ... ... ... ... ... ... ...
-2 ... -4 -3 -2 -1 0 ...
-1 ... -3 -2 -1 0 1 ...
0 ... -2 -1 0 1 2 ...
1 ... -1 0 1 2 3 ...
2 ... 0 1 2 3 4 ...
... ... ... ... ... ... ... ...

 Sifat tertutup terpenuhi yaitu penjumlahan bilangan bulat menghasilkan


bilangan bulat.
 Sifat asosiatif dipenuhi yaitu penjumlahan bilangan-bilangan bulat bersifat
asosiatif.
 M terhadap operasi + mempunyai elemen identitas yaitu 0, sebab untuk setiap
a ϵ M, maka a + 0 = o + a = a

3
 Setiap anggota M mempunyai invers terhadap operasi +, yaitu setiap a ϵ M ada
a-1 = -a ϵ M, sehingga a + ( -a ) = ( -a ) + a = 0.

Contoh 2. G = { 0,1, 2 } adalah himpunan bilangan bulat modulo 3 dengan operasi


penjumlahan.

+/3 0 1 2
0 0 1 2
1 1 2 0
2 2 0 1

 Sifat tertutup terpenuhi karena hasil penjumlahan modulo 3 terdapat di elemen


G
 Bersifat asosiatif penjumlahan
 Mempunyai elemen identitas 0
 Setiap anggota G memiliki invers.
Invers 0 adalah 0
Invers 1 adalah 2
Invers 2 adalah 1.

B. SUBGRUP

Subgrup adalah himpunan bagian yang merupakan grup juga. (G,o) adalah suatu
grup, himpunan H dari G di sebut subgroup dari G jika H juga membentuk grup terhadap
operasi biner.

1. Pengertian Kompleks
Defenisi 1:
Himpunan bagian yang tidak kosong dari suatu grup (G,o) disebut kompleks.
Defenisi 2:
Misalkan A dan B kompleks dari grup (G,o). Hasil kali kompleks AB adalah
himpunan a o b dengan a anggota dari A dan b anggota dari B. ditulis dengan
lambang :
AB = {a o b | a A, dan b ∈ B}

4
Defenisi 3:

Jika (G;o) suatu grup, dan A adalah Himpunan bagian dari G, maka A-1

adalah Himpunan semua elemen a-1 dengan a ∈ A, atau ditulis dengan A-1 ={a-1 |
a ∈ A}

2. Pengertian Subgrup

Kita telah mempelajari tentang konsep himpunan yang merupakan pengetahuan


prasyarat untuk mengkaji suatu grup. Misalkan pada himpunan tak kosong A memiliki
himpunan bagian B ditulis A ≤ B, berarti semua himpunan A termuat dalam himpunan B.
Hal tersebut juga berlaku pada suatu grup lain (dibawah operasi biner yang sama) disebut
sub grup. Misalkan (G,o) suatu grup. S disebut subgrup dri G jika S ⊂ G dan (S;o)
merupakan suatu subgrup. Untuk menyatakan suatu subgrup dapat digunakan huruf S
atau H atau huruf lain yang dianggap perlu sehubungan dengan himpunannya.

Contoh 1:

G{1,-1, i, -i} dengan i =√−1, terhadap operasi perkalian merupakan suatu grup
(periksalah). Sekarang perhatikan suatu himpunan bagian dari G yaitu H= {-1, 1}.
Himpunn H terhadap operasi perkalian merupakan suatu grup pula. Hasil kali 1 dan -1
berada dalam H, sifat asosiatf jelas berlaku. Elemen identitasnya adalah 1 dan setiap
elemen dari H mempunyai invers yaitu (-1) 1 = 1. H G, (G;x) suatu grup dan (H; x)
merupakan suatu grup pula. Maka dikatakan H adalah subgrup dari G.

Contoh 2
Himpunan bilangan real terhadap operasi penjumlahan merupakan suatu grup.
Himpunan bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan juga merupakan suatu grup.
Himpunan bagian dari himpunan bilangan real maka terhadap opersi penjumlahan,
himpunan bilangan bulat adalah subgrup dari himpunan bilangan real.
B = {….,-2, -1, 0, 1, 2….} dan R = {x | x bilangan real}(B, +) subgrup dari ( R, +)

5
Contoh 3 :
Himpunan bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan merupakan suatu grup.
Himpunan bilangan bualat kelipatan 5 terhadap operasi penjumlahan pun merupakan
suatu grup. Himpunan bilangan bulat kelipatan 5 adalah himpunan bagian dari
himpunan bilangan bulat. Maka terhadap operasi penjumlahan himpunan bilangan bulat
kelipatan 5 adalah subgrup dari himpunan bilangan bulat, demikian pula, himpunan
bilangan bulat kelipatan 8 terhadap operasi-operasi penjumlahan merupakan suatu grup,
sehingga terhadap operasi penjumlahan, himpunan bilangan bulat kelipatan 8 merupakan
subgrup, dari himpunan bilangan bulat.
B = {…., -2, -1, 0, 1, 2, …}
K = {…., -10, -5, 0, 5, 10,…} (K+) subgrup dari (B+)

3. Sifat-sifat Sederhana Subgrup


1) Teorema 5.5
Misalkan (G;o) suatu grup, S ⊂ G, dan S ≠ 0. S adalah subgrup dari G jika dan hanya
jika;
a. Untuk setiap a,b , ∈ S terdapat ao b ∈ S ( S tertutup terhadap operasi o)
b. Untuk setiap a ∈ S terdapat a-1∈ S

Bukti:
 Diketahui (S,o) subgrup dari (G,o)
Akan dibuktikan bahwa: ∀a, b ∈ S terdapat a o b ∈ S
∀a, b ∈ S terdapat a-1∈ S
Ambil a,b ∈ S, karena S subgrup maka memenuhi sifat tertutup, asosiatif,
mempunyai elemen identitas dan setiap anggota mempunyai invers.
i. Dari sifat tertutup di peroleh:
∀ a, b ∈ S terdapat a o b ∈ S
ii. Dari setiap anggota S mempunyai invers di peroleh:
∀ a, ∈ S maka a-1∈ S

 Diketahui ∀ a,b ∈ S memenuhi a o b ϵ S dan ∀a ∈ S maka a-1∈ SAkan

6
dibuktikkan (S,o) subgrup dari (G,o)
a) ∀a,b ∈S, memenuhi a o b ∈S jadi sifat tertutup di penuhi.
b) Karena S ⊂ G maka S mempunyai sifat asosiatif.
c) ∀a, ∈S maka a-1∈S, karena tertutup maka a o a-1 = i dan i ∈ S.S mempunyai
elemen identitas.
d) ∀a, ∈ S maka a-1∈ S, berarti setiap anggota S mempunyai invers. Jadi(S,o)
subgrup dari (G,o).

2) Teorema 5.6
Misalkan (G,o) suatu grup, S ≠ Ø dan S ⊂ G.
H subgrup dari G bila dan hanya bila untuk setiap a,b, ∈ S berlaku a o b-1∈ S

Bukti :
1) Dibuktikan : jika S subgrup dari G maka untuk setiap a,b ∈ S berlaku a o b-1S
subgrup dari G berarti (H,o) suatu grup.
Ambil b ∈ S, karena S suatu grup maka b-1∈ S.
Ambil a ϵ S dan b-1∈ S dan S suatu grup maka a o b-1∈ S
2) Dibuktikkan : jika setiap a,b ∈ S berlaku a o b-1∈ S maka S adalah subgrup
dari
G. S ≠ Ø. Ambil sebarang c ∈ S. Menurut ketentuan c o c-1∈ S = i maka i ∈ S.
Ini berarti S memuat elemen identitas i. Ambil sebarang d ∈ S dan i ∈ S.
Menurut ketentuan maka i o d-1∈ S. Karena i o d-1 = d-1 maka d-1∈ S. Ini berarti
setiap elemen H mempunyai invers c ∈ H dan d-1∈ S, jadi c o (d-1)-1∈ S.
Padahal c o (d-1)-1 = c o d maka c o d ∈ S. Jadi jika c, d ϵ S maka c o d ∈ S.
Hal ini berarti S tertutup terhadap operasi o. S ⊂ G dan (G;o) suatu grup,
maka operasio pada H bersifat asosiatif pula.

Defenisi 5.7
Misalkan (g,o) grup dengan elemen identitas i.
(G,o) dan ({i},o) merupakan subgrup dari G, dan disebut subgrup tidaksejati dari G.
Subgrup lainnya di sebut subgrup sejati.

7
3) Teorema 5.7
Jika (T,o) subgrup dari (S,o) dan (S,o), subgrup (G,o) maka (T,o) subgrup dari
(G,o).

Bukti :
(T,o) subgoup (S,o) berarti T ⊂ S dan (T,o) grup (S,o) subgrup dari (G,o) berarti S ⊂ G
(S,o) grupJika T ⊂ S dan S ⊂ G maka T ⊂ G
T ⊂ G dan (T,o) grup
Jadi (T,o) subgroup dari (G,o)

4) Teorema 5.8
(G,o) suatu grup Apabila H dan K masing-masing adalah subgrup dari G maka
H ∩ K suatu subgrupdari G pula.

Bukti:
Ambil sembarang a,b ∈ H ∩ K

a ∈ H ∩ K → a∈ H dan a ∈ K

b ∈ H ∩ K → b ϵ H dan b ϵ K

a ∈ H dan b ∈H → a o b∈ H

a ∈ K dan b ∈K →a o b∈ K
a o b ∈ H dan a o b∈ K maka a o b ∈ H ∩ K.
Jadi H ∩ K tertutup terhadap operasi o… ................... (1)

Ambil sembarang a ∈ H∩K maka a∈ H dan a ∈K.


a ∈ H dan H suatu subgrup maka a-1∈ H
a ∈ K dan K suatu subgrup maka a-1∈ Ka-1 ∈ H dan a-1∈ K maka a-1∈H ∩K
Jadi, dari setiap elemen H ∩ K mempunyai invers….(2)

5) Teorema 5.9

8
(G,o) suatu grup Jika H subgrup dari G maka:

i. HH = H dan
ii. H-1=H

Bukti :
i. Ambil sembarang y ∈ HH. Maka y = a o b dengan a,b ∈H.
Karena a,b ∈ H, dan H suatu subgrup, maka a o b ϵ H, y ∈ H H, y = a o bdan a
o b∈ H. berarti y ∈ H.
Jadi HH ⊂ H… (1)
Ambil z ∈ H dan i ∈ H. Karena H suatu subgrup, maka z o I ∈ HH.
Tetapi karena z o I = z maka z ∈ HH
Jadi H⊂HH ........................... (2)
Dari (1) dan (2) di simpulkan bahwa HH=H

6) Teorema 5.10
Apabila (G,o) suatu grup, sedangkan H dan K merupakan subgrup dari G, maka
HKmerupakan subgrup dari G jika dan hanya jika HK=KH
Bukti:
i. Dibuktikan: HK subgroup G → HK = KH
Menurut teorema 2.11 (ii) Jika HK subgroup maka HK-1 = HK…(1)

Begitu pula H subgrup maka H-1 = H dan K subgrup maka K-1 = K

(HK-1) = K-1 H-1

ii. Dibuktikan HK = KH → HK suatu subgroup dari G.


Ambil sembarang a,c ∈ H dan b,d ∈ K dan karena H dan K masing-
masing subgrup dari G, maka a o c ∈ H dan b o d ∈ K.

Ambil (a o b) ∈ HK dan ( c o d) ∈ HK maka

(a o b) o (c o d) = ((a o b) o c) o d sifat asosiatif

= (a o(b o c)) o d sifat asosiatif


= (a o ( c o b)) HK=KH
= ((a o c) o b) o d sifat asosiatif
9
= (a o c) o (b o d) sifat asosiatif

Jadi (a o b) o ( c o d) = ( a o c)o (b o d)

Karena a o c ∈ H dan b o d ∈ K, maka ( a o c) o (b o d) ∈ HK Sehingga (a o b)


o (c o d) ∈ HK pula.

Hal ini berarti HK tertutup terhadap operasi biner o ……(1)

Ambil a ∈ H dan b ∈ K maka (a o b) ∈ HK

a ∈ H dan H suatu subgrup maka a-1 ∈ HK

b ∈ K dan K suatu subgroup maka b-1 K

a-1 H dan b-1 K maka a-1 o b-1 ∈ HK

Ingatlah bahwa (a o b) -1 = b-1 o a-1

= a-1 o b-1

karena HK=KHSehingga (a o b) -1 ∈ HK .
Jadi, (a o b) ∈ HK maka (a o b) -1 ∈ HK. Ini berarti setiap elemen HK
mempunyai invers terhadap operasi o …….(2)
Dari (1) dan (2) di simpulkan bahwa HK adalah subgrup dari G.

10
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Pengertian grup dapat diperoleh melalui pengertian grupoida, semigrup dan
monoida, tetapi dapat pula diperoleh dengan menguraikan semua sifat-sifat yang harus
dipenuhi oleh suatu grup. Sehingga grup adalah grupoida yang memiliki sifat tertutup,
asosiatif, elemen identitas dan mempunyai invers.
 Sifat-sifat grup
I. Tertutup
Untuk setiap a dan b anggota G dapat ditemukan satu anggota c dalam G,
sehingga a o b = c.
II. Asosiatif
Untuk satiap a, b, c anggota G berlaku ( a o b ) o c = a o ( b o c ).
III. G memiliki elemen identitas i
Ada beberapa i elemen G. Sehingga untuk semua a elemen G berlaku a o i = i
o a = a.
IV. Setiap anggota G mempunyai invers.
Ada beberapa a-1 elemen G. Sehingga untuk setiap a elemen G berlaku a o a-1
= a-1 o a = a.

 Subgrup adalah himpunan bagian yang merupakan grup juga. (G,o) adalah suatu
grup, himpunan H dari G di sebut subgroup dari G jika H juga membentuk grup
terhadap operasi biner.
 Sifat-sifat Sederhana Subgrup
 Teorema 5.5
Misalkan (G;o) suatu grup, S ⊂ G, dan S ≠ 0. S adalah subgrup dari G jika dan hanya
jika;
c. Untuk setiap a,b , ∈ S terdapat ao b ∈ S ( S tertutup terhadap operasi o)
d. Untuk setiap a ∈ S terdapat a-1∈ S

 Teorema 5.6
Misalkan (G,o) suatu grup, S ≠ Ø dan S ⊂ G.
H subgrup dari G bila dan hanya bila untuk setiap a,b, ∈ S berlaku a o b-1∈ S
 Teorema 5.7
Jika (T,o) subgrup dari (S,o) dan (S,o), subgrup (G,o) maka (T,o) subgrup dari
(G,o).

 Teorema 5.8
11
(G,o) suatu grup Apabila H dan K masing-masing adalah subgrup dari G maka
H ∩ K suatu subgrupdari G pula.
 Teorema 5.9
(G,o) suatu grup Jika H subgrup dari G maka:

iii. HH = H dan
iv. H-1=H
 Teorema 5.10
Apabila (G,o) suatu grup, sedangkan H dan K merupakan subgrup dari G, maka
HKmerupakan subgrup dari G jika dan hanya jika HK=KH

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah kami ini masih banyak kekurangan yang terdapat
didalamnya, kiranya jika ada kritikan dan tambahan kami sangat berterimakasih. Demikian
makalah kami ini kami ucapkan terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Suharti, S A, Drs. Sukirman. Struktur Aljabar, Universitas Terbuka 1999

13

Anda mungkin juga menyukai