OLEH: KELOMPOK 4
Kelas : A
UNIVERSITAS NIAS
T.A.2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat
yang telah di karuniakan-Nya, makalah yang berjudul “homomorfisme ” ini dapat di
selesaikan dengan maksimal tanpa ada halangan.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bersama tentang
Keterampilan Dasar Mengajar. Kami juga menyusun makalah ini untuk menyelesaikan tugas
kelompok dari Mata Kuliah Struktur Aljabar
Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya Ibu Sadiana Lase, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Mata
Kuliah Struktur Aljabar
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian penulis sampaikan semoga makalah ini dapat diterima dan dapat menambah
wawasan bersama.
Kelompok 4
2| Homomorfisma Grup
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 16
B. Saran Dan Kritik ............................................................................................ 16
3| Homomorfisma Grup
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dari homomorfisme ?
Apa saja sifat-sifat dan contoh dari homomorfisme ?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian homomorfisme
Untuk mengetahui sifat-sifat beserta contoh dari homomorfisme
4| Homomorfisma Grup
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HOHOMORFISME
Definisi 8.1
Misalkan (G; o) dan (G’; *) masing-masing adalah grup. Pemetaan ϕ G→G' Disebut
Homomorfisme dari G ke G’ jika dan hanya jika untuk setiab a, b € G berlaku ϕ (a o b)
= ϕ(a) * ϕ(b). Homomorfisme disebut pula pemetaan yang mempertahankan atau
mengawetkan operasi, dan dapat disajikan dengan skema berikut:
Contoh :
Penyelesaian :
ϕ (a o b) = ϕ a) * ϕ(b)
ϕ ( x. y ) = ϕ ( x ) + ϕ ( y )
= ln x + ln y
Φ Merupakan Homomorfisme
5| Homomorfisma Grup
Operasi pada G kadang-kadang tidak ditulis, sehingga ϕ (a o b) ditulis ϕ (ab).
Pemetaan telah Anda pelajari pada Modul 2. Ada beberapa nama khusus untuk pemetaan
pada model tersebut, misalnya:
a. Pemetaan onto atau surjektif jika dan hanya jika range atau himpunan bayangan G
adalah G'
b. Pemetaan injektif jika dan hanya jika.
c. Pemetaan bijektif jika dan hanya jika..
d. Pemetaan pada G yaitu pemetaan dari G ke dalam itu sendiri;
e. Pemetaan identitas dari G ke G dengan ϕ (x)-x.
Definisi 82:
Defenisi 8.3:
1) suatu homomorfisme dari suatu grup kedalam grup itu sendiri disebut endormifisme .
2) Suatu endomorfisme yang bijektif disebut automorfisme .
Apabila antara grup (G, o) dan grup (G'.) terdapat homomorfisme, maka dikatakan bahwa
6| Homomorfisma Grup
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Contoh 1
Misalkan G suatu himpunan semua bilangan real yang bukan nol. G terhadap operasi
perkalian merupakan suatu grup G1 = {1,-1} terdahap operasi perkalian merupakan suatu grup
pula.dibentuk suatu pemetaan G1 yang didefinisikan oleh
a) Jika x dan y bilangan real positif maka x,y bilangan real positif pula. Sehingga (x) =
(y) = 1 dan (x y) =1. Maka (x y) = (x) (y).
b) Jika x bilangan real negatif dan y bilangan real positif maka x y bilangan real negatif
dan maka (x y)= (x). (y).
c) Jika x bilangan real negatif dan y bilangan real negatif maka x,y bilangan real positif. Sehingga
, (y) = -1 dan (x,y) = 1 = (y).
d) Demikian pula, jika x bilangan real positif dan y bilangan real negative maka (xy) =
(y). sehingga untuk setiap x, y G berlaku (xy)= (y).
Pada contoh ini, operasi biner pada G sama dengan operasi biner pada G1. Operasi biner pada
kedua grup yang homomorfik tidak harus sama, seperti pada contoh berikut.
Contoh 2 :
Misalkan G = {0,1,2,3} dengan operasi penjumlahan modulo 4.
G1 = {1,i,-1,-i} himpunan akar dari persamaan Z4 = 1 dengan Z bilangan kompleks, dan dengan
operasi perkalian (G, +) merupakan grup dengan elemen identitas 0. (G1, x) merupakan grup
dengan elemen identitas 1.
7| Homomorfisma Grup
Tabel-tabel berikut ini adalah tabel operasi biner pada G dan G*
+4 0 1 2 3
x 1 i -1 -i
0 0 1 2 3
1 1 i -1 -i
1 1 2 3 0
i i -1 -i 1
2 2 3 0 1
-1 -1 i 1 I
3 3 0 1 2
-i -i 1 i -1
Grup (G,+ 4) dan (G*, x) memiliki struktur yang sama dan mempunyai tabel cayley yang
tepat sama atau identic.
G,+4 G*,x
0 (0) = 1
1 (1) = i
2 (2) = -1
3 (3) = -i
(1 + 2) = (1), (2) = I, -1 = -i
(1 + 3) = (i), (3) = I, -I =1
(2 + 3) = (3), (3) = -1, -I = i
a, b G. ( a + b) = (a), (b)
Contoh 3:
B {…, -2, -I, 0, 1, 2,..} dan (B,+) grup
a) Perhatikan pemetaan :B B dengan (x) = 2x
, (x) = 2x
, (y) = 2y
, , (x + y) = 2 (x + y)
2x + 2y
(x) + (y)
8| Homomorfisma Grup
, (y) = -y
, , (x + y) = -(x + y)
(-x ) + (-y)
(x) + (y)
Berarti suatu homomorfisme, karena pemetaannya dari B ke B dan merupakan
pemetaan bijektif, maka suatu automorfisme.
B. SIFAT-SIFAT HOMOMORFISME
Teorema 8.1
Misalkan (G ; o) dan (G ;O) adalah grup, sedangkan pemetaan :G G1 merupakan
homomorfisme, maka:
(i) =i1, i elemen identitas dalam G dan i adalah elemen identitas dalam G
(x-1 untuk setiap x ∊ G.
(x)-1 ialah ( (x))-1 yaitu invers dari (x) dalam G1.
Bukti:
Akan dibuktikan (i) = i1 dengan i elemen identitas G dan i1 elemen identitas G1
(i) i1 adalah elemen identitas dalam G maka (x) * I = (x).
Untuk x ∊ G, x ∊ G dan i ∊ G maka xoi = x, sehingga (x o i) = (x).
Jadi (x) * i = (x o i)
= (x) * (i) karena homomorfisme
i= (i).
9| Homomorfisma Grup
Teorema tersebut dapat dikatakan bahwa (i) peta (bayangan) elemen identitas dalam G
adalah elemen identitas dalam Gi dan (ii) bayangan invers x dalam G adalah invers
bayangan x dalam G1.
Teorema 8.2
Bukti:
G grup komulatif , Ɐ a, b, ϵ G ; ab = ba
ϕ (ab) = ϕ (ba)
= (b) * ϕ (a) = bꞌ * aꞌ
teorema 8.3
10 | H o m o m o r f i s m a G r u p
Jadi N = { x ϵ G l x = ϕ-1 (i ꞌ) , iꞌ ϵ Gꞌ } merupakan subgrup normal dari G .
Bukti :
= ϕ (g) * iꞌ (ϕ (g))-1 = iꞌ
Teorema 8.4
Misalkan ( G.o) dan (Gꞌ,*) adalah grup , sedangkan ϕ adalah homomorfisme dari G ke Gꞌ.
Himpunan semua peta (bayangan ) anggota dari G dalam Gꞌ oleh homomorfisme ϕ
merupakan subgrup dari Gꞌ.
teorema 8.5
11 | H o m o m o r f i s m a G r u p
misalkan G suatu grup dan N subgroup normal dari G. sedangkan G/N grup faktor jika
pemetaan ϕ:G→G/N didefenisikan oleh ϕ (x) = Nx untuk setiap x ϵ G, maka ϕ suatu
homomorfisme.
Pembuktian teorema :
Penyelesaian:
ϕ (x,y)=Nxy
=Nx Ny
Ambil sembarang T ϵ G/N dan misalkan T = Nt untuk t ϵ G. Maka T = Nt= ϕ(t). Ini
berarti bahwa setiap elemen dari G/N merupakan peta elemen dari G oleh
homomorfisme ϕ.
13 | H o m o m o r f i s m a G r u p
Dari (a), (b), (c), dan d disimpulkan bahwa H suatu grup.
Karena H Ɐ G’ dan G’suatu grup maka H subgroup dari G.
14 | H o m o m o r f i s m a G r u p
Penjumlahan pasangan berurutaan
(a1,a2) + ( b1, b2) = ( a1 + b1, a2 + b2)
Pemetaan ϕ : G →G’
Φ (a) = (a1,a2)
Φ (b) = (b1,b2)
Φ (a + b) = ( a1 + b1, a2 + b2)
= (a1,a2) + (b1,b2)
= Φ (a)+ Φ (b)
Jadi, ϕ : G →G’ homomorfisme.
15 | H o m o m o r f i s m a G r u p
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Definisi homomorfisme
Misalkan (G;O) dan (Gꞌ , *) adalah grup. Pemetaan ϕ : G→Gꞌ di sebut
homomorfisme dan G ke Gꞌ jika dan hanya jika a untuk setiap a , b Ɐ G berlaku ϕ
(a o b) = (a)*ϕ(b).
2) jika pemetaan ϕ : G→Gꞌ merupakan homomorfisme , maka ϕ(u) = uꞌ dan
ϕ (xꞌ)=ϕ (x)-1 untuk x Ɐ G ϕ (x)-1 singkatan dari (ϕ(x))-1 uuuuiiyd uyrevaiuutiay ϕ (x)
dalam Gꞌ.
3) Jika pemetaan ϕ : G→Gꞌ merupakan homomorfisme , damn G merupakan grup
komutatif , maka G ꞌ juga merupakan grup komutatif.
4) Jika ϕ : G→Gꞌ Suatu homomorfisme , maka himpunan semua peta dari G dalam Gꞌ
merupakan subgroup dari Gꞌ.
5) Misalkan (G,o) dan (Gꞌ,*) adalah grup. Jika pemetaan ϕ:G→Gꞌ Merupakan
homomorfisme yang surjektif , maka N={x Ɐ G | x = ϕ-1)(iꞌ),iꞌ Ɐ Guuuꞌu{u
Adalah subgrup dari Gꞌ
6) Jika N subgrup normal dari G , dan pemetaan ϕ:G→G/N didefenisikan oleh ϕ (x) =
Nx untuk setiap x Ɐ G , maka ϕ suatu homomorfisme dari G onto G/N.
Demikianlah makalah ini yang masih banyak kekurangan dan harus dilengkapi
untuk mencapai kesempurnaan. Kami hanyalah manusia biasa yang penuh dengan
kekurangan, untuk itu penulis memohon dengan segala kerendahan hati, untuk
memberikan saran dan kritiknya yang bersifat membangun, dengan harapan agar
makalah ini bisa lebih sempurna.
16 | H o m o m o r f i s m a G r u p
DAFTAR PUSTAKA
17 | H o m o m o r f i s m a G r u p