f : R −→ R
x −→ f (x) = ex .
f (x + y) = ex+y = ex · ey .
Perhatikan:
(i). x, y ∈ R dan x + y ∈ R.
(ii). ex , xy ∈ R dan ex · xy ∈ R. Lebih lanjut, ea 6= 0 untuk setiap a ∈ R.
f
R −→ R
x 7→ ex
y 7→ ey
x+y 7→ ex · ey
Domain dari fungsi f tersebut adalah R, yang telah kita ketahui bahwa R ter-
hadap operasi + merupakan grup. Kodomain dari fungsi f tersebut adalah R juga,
akan tetapi R terhadap operasi · bukan grup. Walaupun demikian, kita telah menge-
tahui bahwa R∗ = R\{0} terhadap operasi · merupakan grup. Dengan memperkecil
himpunan kodomain fungsi f tersebut menjadi R∗ , fungsi f : R −→ R∗ tersebut masih
terdefinisi dengan baik. Dengan demikian, kita sekarang bisa memandang fungsi f se-
bagai fungsi dari grup ke grup, yakni
f : (R, +) −→ (R∗ , ·)
x −→ f (x) = ex .
Kesimpulan:
1. Fungsi f : R −→ R∗ merupakan suatu fungsi dari grup ke grup.
2. Untuk setiap x, y ∈ R, berlaku sifat f (x + y) = ex+y = ex · ey = f (x) · f (y).
3. Dari sifat f (x + y) = f (x) · f (y) untuk setiap x, y ∈ R, terlihat bahwa fungsi f
tersebut sifatnya mengawetkan operasi biner.
1
2. DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH HOMOMORFISMA GRUP
Fenomena di atas (yakni sifat fungsi f ) memotivasi didefinisikannya homomor-
fisma grup.
Definisi 1 Misal (G1 , ∗1 ) dan (G2 , ∗2 ) masing-masing adalah grup. Suatu fungsi f dari
G1 ke G2 disebut homomorfisma grup jika untuk setiap a, b ∈ G1 berlaku sifat
f (a ∗1 b) = f (a) ∗2 f (b).
Contoh 2
TA : Rn −→ Rm
v 7→ TA (v) = Av.
Latihan:
1. Apakah fungsi θ dari grup G1 ke grup G2 , dengan definisi θ(a) = eG2 , merupakan
homomorfisma grup?
2. Apakah fungsi identitas dari grup G ke grup G merupakan homomorfisma grup?
3. Apakah fungsi α dari grup (R∗ , ·) ke grup (R∗ , ·), dengan definisi α(x) = |x| untuk
setiap x ∈ R∗ , merupakan homomorfisma grup?
4. Apakah fungsi β dari grup (Z, +) ke grup (Z5 , +5 ), dengan definisi β(n) = n untuk
setiap n ∈ Z, merupakan homomorfisma grup?
5. Didefinisikan fungsi π1 dari grup (Z, +) ke grup (Z/3Z, +̂) sebagai berikut:
π1 : Z −→ Z/3Z
n 7→ n + 3Z.
π2 : S3 −→ S3 /H
σi 7→ π2 (σi ) = σi H.
π : G −→ G/H
def.
g 7→ π(σi ) = gH.
ϕ : Z4 −→ G
0 7→ 1
1 7→ i
2 7→ −1
3 7→ −i
Definisi 3
1. Suatu homomorfisma grup yang bersifat injektif disebut monomorfisma grup.
2. Suatu homomorfisma grup yang bersifat surjektif disebut epimorfisma grup.
3. Suatu homomorfisma grup yang bersifat bijektif disebut isomorfisma grup.
4. Suatu isomorfisma dari grup G ke grup G disebut automorfisma grup.
3
Latihan:
Selidikilah homomorfisma-homomorfisma pada contoh-contoh di yang telah diberikan
dalam subbab sebelumnya, apakah merupakan monomorfisma, epimorfisma, atau iso-
morfisma!
Definisi 4 Misal diberikan grup G1 dan grup G2 . Grup G1 dan G2 dikatakan isomorfis,
dinotasikan G1 ∼
= G2 , jika terdapat suatu isomorfisma dari G1 ke G2 .
ϕ : Z4 −→ G
0 7→ 1
1 7→ i
2 7→ −1
3 7→ −i