Anda di halaman 1dari 6

Tugas Forum diskusi modul 2 kb 4

1. Apa syarat suatu relasi dikatakan relasi ekivalen. Beikan contoh relasi
tersebut beserta buktinya
Relasi Ekivalen
Definisi
Misalkan R suatu relasi di dalam himpuiran A maka R disebut relasi ekivalen jika
berlaku syarat:
a. Refleksif artinya a A, maka (a,a) R;
b. Simetris artinya jika (a,b) R, maka berarti (b,a) R; dan
c. Transitif artinya jika (a,b) R dan (b,c) R, maka berarti (a,c) R.
Contoh
Diketahui himpunan A = {0,2,4}, relasi R di dalam himpunan A dengan R = {(0,0),
(2,2), (4,4)} berlaku syarat refleksif, simetris, dan transitif.
Oleh karena itu R merupakan relasi ekivalen.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan grup, grup abelian, koset, homomorphisma,
isomorphisma, sub grup, sub grup normal dan kernel. Berikan masing-masing
contohnya.
 Grup :
Definisi
Misalkan G himpunan tak kosong dan operasi ∗ didefinisikan pada G. Himpunan G
dengan operasi ∗, ditulis (G,∗), disebut sebagai grup, jika memenuhi keempat sifat
berikut:
a). Himpunan G bersifat tertutup terhadap operasi ∗.
Untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 ∗ 𝑏 𝜖 𝐺.
b). Operasi ∗bersifat asosiatif.
Untuk setiap 𝑎, 𝑏 , 𝑐 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) ∗
.
c). Himpunan G mempunyai unsur identitas.
Terdapat 𝑒 ∈ 𝐺sehingga untuk setiap 𝑒 ∈ 𝐺berlaku 𝑎 ∗ 𝑒 = 𝑒 ∗ 𝑎 = 𝑎.
d). Setiap unsur di himpunan G mempunyai invers.
Untuk setiap terdapat 𝑎 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎 −1 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎 ∗ 𝑎−1 = 𝑎 −1 ∗ 𝑎 =
𝑎 = 𝑒.
Contoh :
Periksa apakah himpunan bilangan bulat (Z) dengan operasi penjumlahan biasa
merupakan grup.
Penyelesaian :

Tugas forum diskusi modul 2 kb 4 maya gita


1. Kita akan memeriksa apakah Z bersifat tertutup terhadap operasi +.
Ambil sembarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍. Jumlah dua bilangan bulat merupakan bilangan
bulat, sehingga .𝑎 + 𝑏 ∈ 𝑍
Jadi, Z bersifat tertutup terhadap operasi +.
2. Kita akan memeriksa apakah operasi + bersifat asosiatif.
Ambil sembarang𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍. Perhatikan bahwa 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐
Jadi, operasi + bersifat asosiatif.
3. Kita akan memeriksa apakah (𝑍,∗)mempunyai unsur identitas.
Terdapat 0 ∈ 𝑍 sehingga untuk setiap 𝑎 ∈ 𝑍 berlaku 𝑎 + 0 = 𝑎 dan 0 +
𝑎 = 𝑎. Jadi, 0 merupakan unsur identitas pada (𝑍, +).
4. Kita akan memeriksa apakah setiap𝑎 ∈ 𝑍 mempunyai invers.
Untuk setiap 𝑎 ∈ 𝑍 terdapat −𝑎 ∈ 𝑍 sehingga 𝑎 + (−𝑎) = 0dan(−𝑎) +
𝑎 = 0Jadi, setiap unsur di Z mempunyai invers.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa(𝑍, +)merupakan grup.
 Grup abelian
Bahasa sederhana dari grup abelian adalah grup komutatif. Jadi secara
matematis, definisi dari suatu grup abelian sama dengan grup, namun
ditambah satu syarat lagi, yaitu berlaku sifat komutatif untuk setiap unsur di
G.
Contoh :
Apakah Himpunan Z terhadap operasi + adalah sebuah grup?
Himpunan Z terhadap operasi + adalah sebuah grup. Semua sifat dan kondisi grup
dipenuhi oleh Z, bahkan Z merupakan grup abelian.
Bukti :
1. Sifat komutatif ( a + b )=( b + a )
2+3=5
3 + 2 = 5 terbukti
2. Sifat asosiatif ( a + (b+c)) = ((a+b) + c )
4 + ( 2+6 ) = 4 + 8 = 12
( 4+2 ) + 6 = 6 + 6 = 12 terbukti
3. Terdapat unsur identitas e
Unsur identitas pada operasi penjumlahan adalah 0, sehingga
2+0=2

Tugas forum diskusi modul 2 kb 4 maya gita


0 + 2 = 2 terbukti
4. Terdapat invers dari a sehingga berlaku a # a’ = e
Misal a = 3 maka a’ = -3
3 + (-3 ) = 0 ( identitas ) terbukti
Jadi, karena semua syarat dari grup telah terpenuhi, maka terbukti bahwa
Himpunan Z terhadap operasi + adalah sebuah grup abelian.

 Koset
Definisi :
Bila H subgrup dalam grup G, a suatu unsur sebarang dalam G, maka himpunan Ha
= { ha/ h H } disebut Koset kanandari H dalam GKoset kiri dinyatakan dengan
aH = { ah / h H} yaitu unsur h dikalikan dari kiri dengan a
Contoh :
Grup Z , dengan subgrup H = 4 Z. Unsur 1 Z tapi 1 4 Z, sehingga dapat
dibentuk koset kanan 4 Z + 1. Dalam hal ini digunakan operasi '+' pada kosetnya,
karena Z adalah grup terhadap +Koset-koset lainnya dalam Z: 4Z + 2, 4Z + 3, 4Z
 Homomorphisma
Definisi :
Misalkan G,  dan G ' , '  dua grup dengan operasi binernya. Suatu pemetaan

f : G  G ' disebut homomorfisma (homomorphism) jika untuk setiap g1 , g 2  G


berlaku
f ( g 1  g 2 )  f ( g1 )  ' f ( g 2 ) .

Dapat dikatakan bahwa ”peta dari hasil operasi dua elemen dalam G sama dengan
hasil operasi dari masing-masing petanya dalam G ' ”.
Contoh :
Misalkan G1 dan G2 dua grup dengan operasi pergandaan (komposisi fungsi).
df
Didefinisikan pemetaan f : G1  G2 , dengan g  f ( g )  e dimana e  G2
sebagai elemen identitas maka f merupakan homomorfisma karena untuk setiap
g1 , g 2  G1
df
f ( g1  g 2 )  e  e  e  f ( g1 )  f ( g 2 ) □

Tugas forum diskusi modul 2 kb 4 maya gita


Homomorfisma demikian disebut homomorfisma trivial (trivial homomorphism).
 Isomorphisma
Definisi :
Diberikan grup G dan 𝐺1 . Homomorfisma 𝑓: 𝐺 → 𝐺 disebut isomorfisma jika f
bersifat injektif dan surjektif. Lebih khusus, ditulis 𝐺~𝐺1 , dikatakan bahwa G
isomorfik dengan 𝐺1 .
Cara Menunjukkan Dua Grup Isomorf
1. Definsikan fungsi f yang akan memberikan suatu isomorfisma dari G ke 𝐺1 .
2. Tunjukkan f fungsi satu-satu (injektif)
3. Tunjukkan f fungsi pada (surjektif)
4. Tunjukkan 𝑓(𝑎 ∗ 𝑏) = 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Diberikan grup (𝑅, +) dan (𝑅 + . ). Didefinisikan𝑓: (𝑅, +) → (𝑅 + . ). oleh𝑓(𝑎) =
𝑒 𝑎 untuk setiap 𝑎 ∈ 𝑅. Cek apakah f isomorfisma.
Pertama akan dicek apakah f well defined. Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 dengan 𝑎 = 𝑏.
Perhatikan,
𝑓(𝑎) = 𝑒 𝑎 = 𝑒 𝑏 = 𝑓(𝑏)
Jadi, well defined. Selanjutnya akan dicek homomorfisma. Perhatikan
𝑓(𝑎 + 𝑏) = 𝑒 𝑎+𝑏 = 𝑒 𝑎 𝑒 𝑏 = 𝑓(𝑎)𝑓(𝑏)
Jadi, homomorfisma. Misal 𝑓(𝑎) = 𝑓(𝑏) , berakibat𝑒 𝑎 = 𝑒 𝑏 . Diperoleh
. Berimplikasi . Oleh karena itu, injektif. Jadi,
monomorfisma.
Ambil sebarang . Diperoleh

Jadi, terdapat sedemikian hingga . Oleh karena itu,


surjektif. Jadi, epimorfisma. Dengan kata lain, isomorfisma.
 Sub grup
Definisi :
Diberikan grup (G, ∗),dan himpunan bagian tidak kosong H ⊆ G. Himpunan H
disebut subgroup dari G jika H juga merupakan grup terhadap operasi biner “∗”
yang sama pada grup G, dinotasikan dengan H ≤ G
Ingat aksioma grup :

Tugas forum diskusi modul 2 kb 4 maya gita


Contoh:
Diberikan grup Z6 ={0,1, 2,3, 4,5}terhadap operasi penjumlahan modulo 6.
Tunjukkan bahwa S= {0,1, 2,3} bukan subgrup dari Z6
Jawab:
Untuk menunjukkan bahwa S= {1,2,3,} bukan subgrup dari G, dapat cukup
dengan mencari contoh atau counter example, yaitu salah satu aksioma dari definisi
subgrup yang tidak dipenuhi. Ada beberapa counter example yang dapat
digunakan, yaitu
1. Tidak memuat elemen identitas yaitu 0 ∉ 𝑆
2. Tidak bersifat tertutup , yaitu 2,3 ∈ 𝑆 sedemikian hingga 2+3 =5 ∉ 𝑆
3. Ada elemen dari S yang tidak mempunyai invers di S , contohnya 2 tidak
mempunyai invers di S, sebab∀ 𝑎 ∈ 𝑆, 2 + 𝑎 ≠ 0 , 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 − 2 = 4 ∉ 𝑆
 Sub grup normal
Teorema:
Bila G suatu grup dan N subgrup dari G dinamakan subgrup normaldari G jika
untuk setiap g∈ 𝐺 dan 𝑛 ∈ 𝑁 maka 𝑔 𝑛 𝑔−1 ∈ 𝑁
3. Buktikan bahwa: Jika grup G adalah grup terbatas dan H adalah sub grup dari G, maka
o(H) membagi o(G) ditulis o(H)/o(G). (Ket: o(H) dibaca “order dari H))
Misalnya G adalah elemen pada grup H. jika terdapat bilangan bulatpositif n
sedemikian hingga Gn = e (dalam penjumlahan menjadi ng=0), maka dikatakan g
memiliki order berhingga dari H, dan bilangan bulat positif terkecil n disebut order dari
elemen G. Untuk mencari order elemen G, perlu menghitung hasil G,G2,G3, …..
sampai kita menentukan identitas untuk pertama kalinya. Jika tidak ada n yang
memenuhi persamaan diatas, maka dikatakan G memiliki order tak-hingga. Order
elemen G dinotasikan dengan │G│
4. Diketahui suatu fungsi f yang memetakan dari G ke H dengan kernel K maka G/K
(dibaca “G membagi K”) merupakan isomorphisma dari H.
Bukti :

Tugas forum diskusi modul 2 kb 4 maya gita


Pertama akan ditunjukkan bahwa K subgrup dari G.
Misal x,y ϵ K maka f(x)=e’ dan f(y)=e’
sehingga f(xy)= f(x) f(y)= e’ e’= e’ dimana xy ϵ K (sifat tertutup).
Selanjutnya 𝑓(𝑥 −1 ) = (𝑒)−1 = 𝑒′

jadi 𝑥 −1 ∈ 𝐾 (𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠)


∈ K (sifat invers).
Untuk menunjukkan sifat normal, ambil g ∈ G dan k∈ K maka
𝑓(𝑔𝑘𝑔−1 ) = 𝑓(𝑔)𝑓(𝑘)𝑓(𝑔−1) = 𝑓(𝑔)𝑒 ′ 𝑓(𝑔−1 ) = 𝑓(𝑔)𝑓(𝑔−1 ) = 𝑒 ′
diperoleh 𝑔𝑘𝑔−1 ϵ K sehingga K subgrup normal dari G.

Tugas forum diskusi modul 2 kb 4 maya gita

Anda mungkin juga menyukai