Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 2 / 34
Operasi Biner ⋆ Pada Suatu Himpunan G, sebagai Fungsi
Definisi 1
Operasi biner (binary operation) ⋆ pada suatu himpunan G didefinisikan sebagai fungsi dari
G × G → G.
Dengan demikian jika ⋆ merupakan operasi pada G, maka ⋆ dapat dipandang sebagai
fungsi
⋆ : G × G → G.
Selanjutnya dengan ⋆(g1 , g2 ) dinotasikan dengan g1 ⋆ g2 yakni
⋆(g1 , g2 ) = g1 ⋆ g2 ∈ G.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 3 / 34
PROSES ABSTRAKSI
diabstraksikan
Z −−−−−−−−−→ sebarang himpunan tak kosong G
diabstraksikan
+ −−−−−−−−−→ sebarang operasi biner ∗ pada G
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 4 / 34
DEFINISI GRUP
Definisi 2
Misalkan G adalah himpunan tak kosong, dan pada G didefinisikan suatu operasi biner ∗.
Himpunan G disebut grup terhadap operasi ∗ jika memenuhi sifat:
1 (∀a, b ∈ G) a ∗ b ∈ G (aksima tertutupa )
2 (∀a, b, c ∈ G) (a ∗ b) ∗ c = a ∗ (b ∗ c) (aksioma asosiatif)
3 (∃eG ∈ G)(∀a ∈ G) eG ∗ a = a = a ∗ eG (aksioma eks. el. netral)
4 (∀a ∈ G)(∃b ∈ G) a ∗ b = eG = b ∗ a. (aksioma eks. el. invers untuk setiap elemen di
G)
a
Pada beberapa referensi/buku, ketika operasi * sudah jelas dikatakan merupakan operasi biner, aksioma ketertutupan ini kadang tidak dituliskan.
Pertanyaannya: apakah ada contoh-contoh yang lain selain grup (Z, +) ? Kalau
tidak ada maka tidak ada gunanya kita melakukan abstraksi.
Bagaimana mencari contoh yang lain? Mari kita ingat himpunan-himpunan bilangan
yang lain dan operasi-operasi dalam himpunan bilangan yang sudah kita kenal.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 6 / 34
Mencari contoh-contoh selain grup (Z, +) yang cukup dekat dengan contoh yang
memotivasi munculnya definisi grup.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 7 / 34
Dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa ....
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 8 / 34
Dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa ....
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 9 / 34
Contoh operasi Lain pada himpunan bilangan ......
Kita sudah sangat familier terhadap operasi penjumlahan (+) dan perkalian (.)
pada himpunan bilangan-bilangan yang kita kenal.
Tentu saja tidak hanya dua operasi (+ dan .) tersebut yang bekerja pada pada
himpunan bilangan-bilangan yang kita kenal.
Pertanyaan:
Apakah G = Q\{−1} merupakan grup terhadap operasi ⋆?
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 10 / 34
Apa yang harus dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut?
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 11 / 34
Contoh-contoh selain grup himpunan ....
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 12 / 34
Contoh-contoh selain grup himpunan ....
Kita telah mengenal bahwa (Z, +) dan (Q, +) merupakan grup, dari Z dan Q kita dapat
membentuk himpunan baru yakni hasil kali kartesian Z × Q.
Pertanyaannnya: dapatkan didefiniskan operasi pada Z × Q sehingga Z × Q merupakan grup
terhadap operasi tersebut?
1 Jawabnya adalah YA. Yakni himpunan Z × Q = {(x, y) | x ∈ Z, y ∈ Q} merupakan grup
(komutatif) terhadap operasi ∗ dengan definisi (a, b) ∗ (x, y) = (a + x, b + y) untuk setiap
(a, b), (x, y) ∈ Z × Q.
2 Secara umum, dapat ditunjukan bahwa jika (G, ∗G ) dan (H, ∗H ) keduanya adalah grup,
maka himpunan G × H = {(x, y) | x ∈ G, y ∈ H} merupakan grup terhadap operasi ∗
dengan definisi (a, b) ∗ (x, y) = (a ∗G x, b ∗H y) untuk setiap (a, b), (x, y) ∈ G × H.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 13 / 34
Contoh-contoh selain grup himpunan ....
def.
2 Namun dapat ditujukkan bahwa P(X) bukan grup terhadap operasi A ⋆ B = A ∩ B.
Mengapa?
def.
Demikian juga P(X) bukan grup terhadap operasi A ⋆ B = A ∪ B. Mengapa?
.
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan ada banyak sekali contoh grup yang dapat
dibentuk dari himpunan-himpunan objek yang sudah kita kenal dengan operasi-operasi yang
didefinikan padanya.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 14 / 34
2. GRUP: Sifat-Sifat Elementer Grup
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 15 / 34
2. GRUP: Sifat-Sifat Elementer Grup
Teorema 2
1 jika a, b ∈ G maka (a ⋆ b)−1 = b−1 ⋆ a−1
2 jika a ∈ G maka (a−1 )−1 = a
3 Selanjutnya jika a adalah elemen dalam grup G dan n adalah bilangan bulat dapat
didefinisikan an sebagai berikut: a1 = a dan an = an−1 a untuk setiap n > 1. Dan kita
definsikan a0 = e, dimana e adalah elemen identitas / netral pada G, dan a−n sebagai
invers dari an , maka akan dapat ditunjukkan bahwa: am+n = am an dan amn = (am )n
untuk setiap bialngan bulat m dan n.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 16 / 34
2. GRUP: Sifat-Sifat Elementer Grup
Kita sebut sifat elementer, karena pembuktiannya hanya menggunakan aksioma yang dimiliki
oleh GRUP.
Sebagai contoh pembuktian tunggalnya elemen netral.
1 Untuk membuktikan ketunggalan elemen netral, kita lakukan dengan memisalkan ada 2
elemen di G sebut e1 dan e2 dengan sifat (∀a ∈ G) e1 ⋆ a = a = a ⋆ e1 dan
(∀a ∈ G) e2 ⋆ a = a = a ⋆ e2 .
Akan ditunjukkan bahwa e1 = e2 .
2 Berikut argumen bahwa e1 = e2 : e1 = e1 ⋆ e1 = e1 ⋆ (e1 ⋆ e2 ) = (e1 ⋆ e1 ) ⋆ e2 = e1 ⋆ e2 = e2 .
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 17 / 34
3. SUBGRUP
SUBGRUP ← fenomena
Diperhatikan kembali grup (Z, +). Himpunan semua bilangan genap dapat dinyatakan
sebagai
2Z = {2a | a ∈ Z},
yang merupakan himpunan bagian tak kosong dari Z.
Dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, 2Z
merupakan grup.
Berbeda dengan himpunan semua bilangan ganjil
1 + 2Z = {1 + 2a | a ∈ Z},
yang juga merupakan himpunan bagian tak kosong dari Z, tetapi bukan merupakan grup
terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat.
Hal ini dikarenakan operasi + tidak tertutup pada 1 + 2Z. (jumlahan dua bilangan ganjil
hasilnya bukan bilangan ganjil)
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 18 / 34
3. SUBGRUP
Definisi 3
Misalkan S adalah himpunan bagian tak kosong dari di dalam grup (G, ⋆). Himpunan S disebut
subgrup dari G jika S merupakan grup terhadap operasi yang sama pada G, yaitu operasi ⋆.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 19 / 34
3. SUBGRUP
Contoh-contoh subgrup.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 20 / 34
3. SUBGRUP
Menurut definisi subgrup di atas, untuk menunjukkan himpunan suatu himpunan bagian S
merupakan subgrup dalam grup (G, ⋆), maka harus ditunjukkan bahwa S terhadap operasi ⋆
memenuhi:
1 (∀s1 , s2 ∈ S) s1 ∗ s2 ∈ S (aksioma tertutup)
2 (∀s1 , s2 , s3 ∈ S) (s1 ∗ s2 ) ∗ s3 = s1 ∗ (s2 ∗ s3 ) (aksioma asosiatif)
3 (∃eS ∈ S)(∀s1 ∈ S) eS ∗ s1 = s1 = s1 ∗ eS (aksioma eks. el. netral)
4 (∀s1 ∈ S)(∃(s1 )−1 ∈ S) s1 ∗ (s1 )−1 = eS = (s1 )−1 ∗ s1 . (aksioma eks. el. invers
untuk setiap elemen di S)
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 21 / 34
3. SUBGRUP
Syarat Perlu Dan Cukup (SPC) Himpunan Bagian Dalam Suatu Himpunan Merupakan
Subgrup
Catatan:
1 Dari sifat tersebut, dapat disimpulkan karena sifat asosiatif selalu terpenuhi oleh sebarang
himpunan maka untuk menunjukkan bahwa suatu himpunan merupakan subgrup cukup
ditunjukkan jika S memenuhi sifat 1. tertutup. 3. eksistensi elemen netral 4. eksistensi
invers untuk setiap elemennya.
2 Namun dapat ditunjukkan bahwa pengecekan bisa lebih disederhanakan sebagaimana dalam
teorema sebagai berikut:
Teorema 3
Misalkan G grup dan S adalah suatu himpunan tak kosong dari G. Himpunan S merupakan
subgrup dari G jika dan hanya jika untuk setiap s1 , s2 ∈ S berlaku s1 , (s2 )−1 ∈ S.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 22 / 34
3. SUBGRUP
Misal akan dibuktikan himpunan D pada contoh di atas merupakan subgrup dari
(M2×2 (R), +).
0 0
Jelas bahwa D ⊆ M2×2 (R), dan jelas D ̸= ∅ sebab ∈ D.
0 0
a 0 p 0 p 0
Diambil sebarang X = ,Y = di D. Invers dari Y = adalah
0 b 0 q 0 q
−p 0
Y −1 = −Y = .
0 −q
Karena
−1 a 0 −p 0 a−p 0
XY = X + (−Y ) = + = ∈ D,
0 b 0 −q 0 b−q
maka berdasarkan SPC diperoleh kesimpulan D merupakan subgrup dari M2×2 (R).
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 23 / 34
3. SUBGRUP
Jika dipunyai dua subgrup dari G, katakan subgrup H dan K, maka dapat dibentuk subgrup
baru dengan mengiriskan kedua subgrup tersebut.
Teorema 4
Jika H dan K masing-masing adalah subgrup dari G, maka H ∩ K merupakan subgrup dari G.
Proof.
Untuk membuktikannya, dapat menggunakan teorema syarat perlu cukup tadi.
1 Ditunjukkan H ∩ K ⊆ G dan H ∩ K ̸= ∅.
2 Diambil sebarang x, y ∈ H ∩ K, selanjutnya ditunjukkan x ∗ y −1 ∈ H ∩ K.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 24 / 34
3. SUBGRUP
Contoh
Pandang grup matriks (M2 (Z), +). Diberikan dua himpunan bagian H = {A ∈ M2 (Z)|trace(A) = 0}
dan K = {A ∈ M2 (Z)|A = AT } di dalam M2 (Z). Selidilah apakah H dan K merupakan subgrup di
(M2 (Z), +)? Tentukan H ∩ K.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 25 / 34
3. SUBGRUP
Contoh 1
Telah diketahui bahwa 2Z dan 3Z merupakan subgrup dari (Z, +). Irisan dari 2Z dan 3Z, yaitu
2Z ∩ 3Z = {0, ±6, ±12 · · · } = 6Z merupakan subgrup dari Z.
Secara umum, berlaku teorema berikut: (dapat dibuktikan dengan teorema syarat perlu dan
cukup)
Teorema 5
Misalkan G adalah grup dan ∆ adalah suatu himpunan indeks. Jika S = {Hα | α ∈ ∆} adalah
koleksi tak kosong subgrup-subgrup di G, maka
\
Hα
α∈∆
Jika diberikan grup G dan himpunan bagian X ⊆ G, maka ada dua kemungkinan yang terjadi
pada X, yaitu X merupakan subgrup atau X bukan subgrup.
1 Jika X adalah subgrup, maka subgrup terkecil di G yang memuat X adalah subgrup X itu
sendiri.
2 Jika X bukan subgrup, maka selalu dapat ditemukan subgrup di G yang memuat X, yakni
paling tidak grup G itu sendiri. Subgrup G merupakan subgrup terbesar yang memuat X.
Bagaimana dengan subgrup terkecil yang memuat X?
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 27 / 34
3. SUBGRUP
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 28 / 34
3. SUBGRUP
Contoh
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 29 / 34
3. SUBGRUP
T
Bagaimanakah bentuk-bentuk elemen pada H∈K H:
Definisi 4
Misalkan G adalah grup dan X adalah himpunan bagian dari G. Subgrup terkecil di G yang
memuat X dinotasikan ⟨X⟩, yang juga disebut sebagai subgrup di G yang dibangun oleh X.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 30 / 34
4. GRUP SIKLIS
Misal diberikan grup G. Jika X = {x0 }, maka subgrup terkecil yang memuat X akan berbentuk
⟨X⟩ = {xt01 xt02 · · · xt0n | x0 ∈ X, ti = ±1, n ∈ N, i = 1, 2, · · · , n}
yang tidak lain adalah
⟨X⟩ = {xn0 | n ∈ Z}
dan dinotasikan dengan
⟨x0 ⟩ = {xn0 | n ∈ Z}.
Jelas bahwa ⟨x0 ⟩ belum tentu sama dengan seluruh grup G. Dari kenyataan ini kita defisnisikan
pengertian grup siklis.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 31 / 34
4. GRUP SIKLIS
Grup Siklis.
Definisi 5
Misalkan G suatu grup. Grup G dikatakan siklis jika ada x0 ∈ G dengan G = ⟨x0 ⟩.
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 32 / 34
4. GRUP SIKLIS
Daftar Pustaka
A. Machı̀, 2012, “Groups: An Introduction to Ideas and Methods of the Theory of Groups”, Springer Milan Heidelberg
New York Dordrecht London © Springer-Verlag Italia.
W. Keith Nicholson. 2012, “Introduction to abstract algebra”, Wiley-Interscience [John Wiley & Sons], Hoboken, NJ,
fourth edition, 2012.
Thomas W. Judson , 2012, “Abstract Algebra Theory and Applications”, Stephen F. Austin State University,
http://abstract.ups.edu/download/aata-20120811.pdf
KH Fieseler, 2010, “Groups, Rings and Fields”, http://www2.math.uu.se/ khf/dachs.pdf
Landin. J., 2010, An Introduction to Algbraic Structure, Dover Book on Mathematics, New York
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 33 / 34
4. GRUP SIKLIS
Daftar Pustaka
John B. Fraleigh, 1999; A First Course in Abstract Algebra; Fourth Edition; Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
David S. Dummit, and Richard M. Foote, 1999, Abstract Algebra, 3rd Ed., John Wiley and Sons, Inc., New York
D.S. Malik, John M. Mordeson, and M.K. Sen, 1998, Fundamental of Abstract, Fourth Edition, Addison-Wesley
Publishing Company, Inc.
I. N. Herstein, 1975, Topics in Algebra, John Wiley and Sons Inc., New York
Laboratorium Aljabar (Dep. Mat. UGM) Pengantar Struktur Aljabar 1 March 5, 2024 34 / 34